Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemuridan Kristen dan Tantangan Zaman

Pemuridan Kristen dan Tantangan Zaman
Pemuridan Kristen dan Tantangan Zaman 

 

2 Timotius 3:2 (TB) Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama.

Timothy Keller menjelaskan "zaman kini di mana dosa tidak lagi bergerak secara brutal, justru bergerak dengan sikap manis dan alasan-alasan yang baik dan rohani." Betapa benar adanya, terutama ketika saya memperhatikan kehidupan pada zaman, di mana tanpa kita sadari, kita tertidur lelap. 

Kita menempatkan rasa aman kita pada teknologi, pada kehidupan ekonomi yang stabil dan hal-hal yang terlihat dan dapat membuat kita berkata, “semuanya baik-baik saja.” Dan kita menikmati hidup dengan beragama dan terus berjuang untuk lebih rohani.

Saya sangat sadar, saat-saat saya harus bergumul mematikan kecintaan saya pada diri saya sendiri cita-cita saya dan banyak hal di dalam diri saya yang juga buruk untuk saya kalahkan dalam kasih karunia. 

Rasa aman palsu yang menyelimuti hati dan pikiran saya, di mana semua keamanan di dalam negeri adalah harapan saya, bahkan semua barang yang memenuhkan keinginan saya bisa saya miliki. Bukankah harapan saya ini adalah harapan Anda juga.

Entah kenapa saya pagi ini memikirkan begitu banyak orang percaya yang hidup sekarang tapi tidur. Mereka bahkan mungkin saja Anda. Tidak lagi memikirkan perkembangan pemberitaan Injil. Mereka lebih memilih duduk di bangku Gereja dan mendengar khotbah yang bahkan tidak mengabarkan Injil samasekali.

Yang mereka pikirkan, bagaimana keinginan mata saya dipuaskan. Bagaimana keinginan daging saya dipuaskan. Dan bagaimana saya semakin berharga dan harga diri saya naik sehingga saya dihormati. Kekristenan mementingkan keangkuhan hidup. Maka tidak jarang gereja-gereja saling merebutkan jemaat. Untuk dapat menjadi yang terbesar.

Ketika merenungkan, bahwa setiap zaman akan selalu ada saja tantangan, baik itu penderitaan yang nyata. Maupun kenyamanan yang nyata seperti Abad 21 sekarang ini, orang Kristen diberikan kenyamanan dan mencintai kehidupan mereka. Sehingga Injil benar-benar tidak menarik. Injil hanyalah hiasan kata, yang tertera di Alkitab. Tetapi tidak pernah dimengerti, tidak pernah hidup dan tidak pernah menjadi tujuan dari Kekristenan. 

Saya bahkan tidak yakin, Anda yang membaca tulisan saya ini, benar-benar mengerti Injil. Yaa Anda tidak mengerti karena kata ini, hanya 1 sampai 2 kali di dalam sebuah khotbah diucapkan. Mengapa demikian? Karena para pengkhotbah lebih memilih untuk relevan dengan dunia jika dibandingkan dengan Alkitab yang adalah Injil Yesus Kristus. 

Bahkan para pengkhotbah ini, tidak mengerti Injil, mereka sekolah teologi, hanya belajar bagaimana berbicara dan itu dapat menarik dan memberikan kesenangan bagi pendengar. Mereka memikirkan bagaimana kehidupan saya nanti terpenuhi secara materi dan bagaimana saya nanti mendapatkan pelayanan yang layak bagi saya dan cita-cita saya.

Anak-anak teologi di tempat saya mereka hanya berpikir bagaimana mereka selesai kuliah mendapatkan kehidupan yang layak, bekerja dan menikah. Mereka semua dibutakan dengan apa yang baik dari dunia, semua cita-cita dan visi budaya manusia itulah makanan mereka.  

Ketika merenungkan hal yang menyedihkan ini, saya hanya melihat lubang hitam yang mengisap Kekristenan kita pada kekeringan rohani, kekosongan yang mendalam dan rasa tidak puas akan firman Kristus, karena yang mereka inginkan sangat-sangat kecil, bahkan bukan kemuliaan samasekali. Semua itu hanyalah dusta dunia, sebuah kesenangan hasil ilusi dari mulut manis ular tua yang ingin selalu jiwa manusia binasa. 

Dia (Setan) berbisik dengan senyuman ke dalam pikiran manusia dan menanamkan benih kebinasaan. Bisikan itu, berkata, “bahwa Anda berhak memilih jalan hidup Anda, bersenang-senanglah dan nikmatilah hidup, jika Anda sukses Allah akan menerima uang Anda ketika Anda menyisihkannya untuk Dia. 

Bagaimana pun juga hidup Anda milik Anda.” ya kurang lebih demikianlah bisikan yang dapat saya tangkap ketika saya ada disemester awal sekolah Teologi, di mana semuanya tentang saya dengan kedok melayani Tuhan.

Saya teramat yakin, setan yang sama hari-hari ini berbisik pada calon-calon pemimpin rohani. Dan jika tidak bangun dari tidur. Mereka akan hidup sesuai keinginan mereka dan tidak pernah benar-benar produktif untuk kemajuan pemberitaan Injil Yesus Kristus. 

Saya juga sangat berharap Anda di luar sana dapat memiliki hati dan perasaan yang sama dengan saya. Mengerti bahwa kita sebenarnya sedang berdiri di tepi lubang hitam yang membinasakan kapan saja, jika saja kita tidak secara serius bergumul dan meminta pertolongan Allah, dalam pelayanan. Yang di mana setan juga giat bekerja untuk meruntuhkan kita.

Gereja-gereja hari ini mengarahkan pengajaran, di mana pusat pengajaran adalah diri sendiri. Ini yang ajarkan dan ini masalah besar. Yang saya lihat Hari-hari ini. Kita secara alami akan selalu mementingkan diri dan enggan untuk menyangkal diri. Ditambah lagi dengan berjuta-juta pengajaran yang tidak sehat yang membawa orang-orang untuk semakin cinta segala yang baik menurut budaya. 

Saya lihat semua ini, saya jujur pada diri karena saya juga sempat hidup dalam cita-cita seperti ini selama di Surabaya dulu. Makanya Tuhan meremukkan saya saat saya dibuang oleh-Nya dan saya seperti dibangunkan dari tidur melihat segala hal secara jelas. 

1. Pelayanan yang menjadi BURAM

Di mana setiap dusta setan itu adalah setiap kenyamanan, setiap hal yang di tawarkan budaya kita dan gereja dengan pengajaran yang tidak sehat. Sangat-sangat merusak visi Kristus, visi Injil dan fokus yang benar pada Allah dan ketaatan pada Allah. Kekristenan kita tidak mau tunduk pada Kristus, mudah tersinggung dan enggan untuk memikirkan pekerjaan pelayanan TERUTAMA PEMURIDAN dan PENGINJILAN.

Pelayanan Pemuridan seperti yang Kristus kerjakan. Menjadi pilihan dan tidak terlalu penting bagi budaya Kekristenan kita. Di mana setiap orang berhak, memilih pelayanan mereka sesuai keahlian mereka. Sehingga ketika Anda tidak memiliki keahlian seperti tampil di depan, Anda cukup menjadi penerima tamu, tersenyum manis. Tidak peduli Anda memiliki masalah atau sedang bahagia. 

Betapa dangkalnya pelayan hari-hari ini, pelayanan menjadi sesuatu yang membosankan dan tidak menantang. Tidak menjadikan seseorang berkembang, bahkan menjadi munafik dan tidak semakin menjadi seperti Kristus. Karena yang sedang dilayani bukan jiwa-jiwa, tetapi kegiatan, jadwal yang padat dan kesenangan dangkal dari para penonton yang duduk di bangku gereja.

2. Menemukan yang telah lama hilang

Kristus telah disalibkan, Dia telah dihancurkan untuk membawa kita pada jalan yang benar. Hanya ketika Injil menjadi satu-satunya pusat dari Kekristenan kita, maka kita memenukan kehidupan kita yang hilang. Yaitu karena dosa kita telah kehilangan kemuliaan Allah.

Tetapi karena kasih karunia kita ditebus oleh karena kematian Yesus (Roma 3:23). Tulisan ini, saya tujukan untuk Anda yang diluar sana yang membacanya. Entah Anda sehati dengan saya atau pun tidak. Tetapi yang saya rindukan adalah kesatuan hati dan visi, sama seperti apa yang Yesus inginkan, maka Ia sampai merelakan diri-Nya untuk disalibkan.

Hati Yesus ada untuk jiwa-jiwa, sama seperti Ia mengasihi Anda dan saya. Ia mengampuni dengan kasih yang lemah lembut dan memuaskan. Begitulah kasih Yesus bagi orang-orang yang tersesat dan tidak pernah mendengarkan Injil. Bukanlah semua yang lemah dan frustasi di luar sana, mereka adalah orang-orang yang hidup tanpa Injil.

Gereja haruslah kembali dipenuhkan oleh Injil, dipenuhkan oleh kuasa Roh Kudus, sehingga dengan hati yang baru. Dengan visi Kristus yang tertanam di dalam hati dan pikiran. Memuridkan dan memberitakan Injil. Inilah pelayanan yang sejati. saya benar-benar tidak peduli dengan pelayanan yang lain, saya hanya peduli dengan kedalaman dari pelayanan yang sejati.

Yaitu membawa orang untuk semakin bertumbuh di dalam Kristus dan menyerahkan diri kepada Kristus untuk kembali melayani orang lain lagi. Memberitakan Injil dan terus berkembang bagi pemberitaan Injil saja.

Mengapa pelayanan Injil tidak membosankan, karena pelayanan ini adalah satu-satunya pelayanan di mana Kristus berjanji akan menyertai. Maka dari itu saya tidak memiliki keyakinan bahwa pelayanan yang lain adalah pelayanan yang disertai oleh Kristus. 

Jelas Yesus katakan dalam Matius 28:20, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.” Kisah Para Rasul 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku.” Bahkan saksi sampai ujung bumi.

Ini adalah kehidupan yang benar-benar penuh, pelayanan yang Allah inginkan. Di mana Anda dan saya dituntut untuk berkembang. Bukan agar kita lebih disegani dan dihormati dan dipuji. Tetapi untuk Kristus saja yang dikenal. 

Tujuan pelayanan pemuridan bukanlah untuk membuat seseorang senang. Justru pelayanan ini mematikan seseorang atas dirinya sendiri. Semua yang telah terkonsep di dalam diri orang tersebut dipangkas sampai habis. Dan Ini menyakitkan. Kematian ini bertujuan untuk dihidupkan bersama-bersama Yesus, untuk mengambil visi Yesus yaitu pemuridan dan penginjilan. Diperlukan diri seorang pemimpin untuk mendampingi, diperlukan contoh yang nyata dan diperlukan disiplin yang melelahkan.

Ada undangan bagi Anda, untuk menyerahkan kehidupan Anda pada Kristus untuk Ia pakai. Mungkin Anda dan saya tidak dapat bertemu, tetapi saya berdoa melalui tulisan ini, Anda dapat mengerti dan melihat dan merenungkan kembali apa itu pelayanan yang sejati. Yaitu memuridkan dan memberitakan Injil. Sama seperti yang Yesus lakukan. Amin.

Posting Komentar untuk "Pemuridan Kristen dan Tantangan Zaman "