Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan 1 Korintus 1:15 Bukan Aku Tapi Kristus

Renungan 1 Korintus 1:15 Bukan Aku Tapi Kristus

Ayat Alkitab 1 Korintus 1:15

Judul Renungan; Bukan Aku Tapi Kristus 

1 Korintus 1:15 (TB) sehingga tidak ada orang yang dapat mengatakan, bahwa kamu dibaptis dalam namaku.

Paulus memiliki kesadaran penuh akan dirinya dan tugasnya di dalam Yesus, ia hidup sebagai seseorang yang serius, disiplin dan tidak bermain-main dalam panggilan. Paulus adalah contoh nyata dari kehidupan yang berpusat pada Kristus, hidup yang diubahkan dari yang bengis menjadi seseorang yang penuh cinta kasih, karena ia sadar akan cinta kasih Yesus Kristus yang telah memberikan kasih karunia kepadanya.

Sehingga yang terpenting sekarang, bagi Paulus bukanlah dirinya, bukanlah bagaimana ia dapat dikenal karena apa yang dia lakukan sebagai pemberita Injil. Yang terpenting adalah Yesus Kristus yang telah memberikan diri-Nya, Dia yang berkasih karunia kepada manusia berdosa yang binasa. Inilah yang akan Anda dan saya renungkan melalui tulisan ini. Yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah. Siapa dan apa yang sangat penting dalam hidup kita sekarang.

Paulus sangat sadar bahwa yang terpenting adalah Kristus, melalui renungan ini pada dasarnya ada undangan untuk kita yaitu, melihat dan memandang kepada Yesus, bahwa hanya Dialah yang sangat penting dan paling penting dalam kehidupan kita. Sehingga seluruh aktifitas kehidupan kita terarah untuk Dia dan menikmati Dia saja.

Mengapa Dia menjadi yang terpenting. Sebab di dalam Dialah dan oleh karena Dialah segala sesuatu yang ada sekarang diciptakan. Dia adalah Allah yang telah menjadikan langit dan bumi, Dialah Allah yang kekal dan telah menjadi manusia dan menyelamatkan manusia dari dosa.

Inilah yang harus kita pikirkan, renungkan dan nikmati di dalam kehidupan Kekristenan kita, yaitu Kristus yang telah disalibkan dan telah bangkit. Dia yang telah disalibkan, untuk membebaskan kita dari dosa dan kutuk dosa, dari perbudakan dosa dan dari murka Allah karena kita manusia berdosa. Perenungan ini, membawa kita untuk melihat keberhargaan Yesus sehingga yang terpenting adalah Yesus.

Kita adalah manusia berdosa, kita melakukan segala sesuatu berdasarkan keinginan kita, natur kita yang alami berdosa dan sikap kita selalu berpusat pada diri yang memberontak pada Allah yang menciptakan. Kita tidak mengasihi Allah, kita tersesat berdasarkan jalan kita masing-masing, kita adalah orang-orang yang suka perpecahan, kita suka jika diri kita terlihat lebih baik berdasarkan asumsi kita sendiri. Berdasarkan pemikiran kita, kita merasa ketika kita ada dalam kelompok tertentu, bahwa diri kitalah yang terbaik.

Sekarang marilah kita beralih dari diri sendiri dan seperti Paulus dalam kasih karunia Allah yang melimpah berdasarkan Yesus yang telah disalibkan dan telah bangkit dari kematian. Kita bersama-sama datang kepada Yesus, melihat bahwa Dialah yang terpenting dan bukan segala asumsi kita yang telah dipengaruhi oleh dosa, di mana semua itu tidak berdasarkan kasih yang berasal dari Yesus.

Ketika melihat pada Yesus, artinya kita merenungkan Dia, kita belajar untuk mengenal Dia dan mengasihi Dia. Oleh Roh Kudus yang ada di dalam kita, kita dapat bersama-sama hidup untuk merenungkan Kristus, menjalani hidup baru yang mematikan dosa, semakin membenci dosa. Kita tahu bahwa di dalam hidup yang baru dalam Kristus Tuhan kita, yang terpenting adalah terlaksananya kehendak Yesus atas hidup kita di dunia yang fana ini.

Inilah hidup yang berpusat pada Yesus, di mana Yesus yang telah memberikan diri-Nya untuk menjadi dosa. Dialah yang sangat penting dalam hidup, sama seperti Paulus, arah hidupnya terarah pada Yesus, demikianlah arah hidup kita selalu terarah pada Yesus, apa pun persoalan, penderitaan dan kenyataan yang ada di dunia sekarang ini. Sehingga sekarang bukan lagi tentang saya, tapi tentang Yesus yang telah mati disalibkan dan telah bangkit dari kematian, aku di dalam Dia dan Dia di dalam aku. Soli Deo Gloria.