Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan 1 Korintus 1:28 Pertentangan Cara Pandang

Renungan 1 Korintus 1:28 Pertentangan Cara Pandang

Renungan 1 Korintus 1:28 Pertentangan Cara Pandang

Ayat Alkitab 1 Korintus 1:28

Judul Renungan; Pertentangan Cara Pandang

1 Korintus 1:28 (TB) dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti.

Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, manusia pada dasarnya adalah musuh utama dari Allah yang menciptakan mereka. Manusia menyatakan, bahwa dirinya adalah tuhan, dirinya adalah pusat dan dirinya sendirilah yang dapat menentukan arah hidupnya. Bagaimana ia ingin hidup dan bagaimana seharusnya hidup memperlakukannya.

Manusia telah mencari hikmat berdasarkan apa yang ia anggap baik untuk di pelajari, baik untuk dilakukan untuk dirinya dan dunia di mana ia ada saat ini. Manusia melihat dunia sebagai tujuan dari hidup dan seolah-olah ia tidak dapat mati. Dunia di mana ia hidup sekarang, sebagai bagian akhir kehidupan ini dan di dunia sekarang inilah ia harus melakukan semuanya berdasarkan dirinya sendiri.

Manusia memandang apa yang hina menurutnya sebagai sesuatu yang hina, manusia memuliakan apa yang mulia bagi dirinya. Jika seseorang dianggap hina baginya, maka itu hina di matanya, ketika seseorang dianggap mulia di matanya, maka ia akan berjuang untuk terus memuliakan manusia itu. Anda dapat memikirkan pernyataan saya ini, di mana setiap kita selalu mencari sesuatu untuk dimuliakan, untuk disembah, untuk dipandang mulia dan indah.

Untuk itulah sekarang, Allah memilih apa yang hina di mata dunia untuk menjadi mulia, memang jemaat Korintus tidak ada yang pandai, tidak ada yang terpandang di mata dunia. Namun oleh karena kasih karunia kini mereka penuh dengan segala hikmat yang berasal dari Allah, mereka menjadi indah karena kasih karunia, mereka menjadi terpandang dan dipandang mulia bukan oleh manusia. Melainkan oleh Allah sendiri yang menciptakan mereka untuk hadir di dalam dunia sekarang ini.

Untuk menyelamatkan manusia dari hikmat berdosa, pemberontakan di mana upah dari permusuhan manusia dan Allah adalah murka kekal dari Allah sendiri. Ia berdasarkan belas kasihan yang besar, menjadi manusia dan Dialah definisi manusia sempurna. Ketika Anda dan saya sebagai manusia ingin benar-benar melihat manusia yang benar, utuh, dan kudus, penuh kesalehan dan taat kepada Allah secara menyeluruh. Lihatlah pada Yesus, Sang manusia sempurna.

Yesus yang dipandang hina oleh manusia, Dialah yang Allah karuniakan kemuliaan untuk membebaskan manusia dari kutuk dosa, dari perbudakan dosa. Untuk membawa manusia kepada diri Allah yang kudus, oleh karena kekudusan Kristus diberikan kepada manusia yang percaya kepada-Nya. Maka manusia yang percaya kepada Yesus dan bertobat, diberikan hidup yang baru, hidup yang mendapatkan kelimpahan kasih karunia.

Untuk menyatakan bahwa Allah sendiri yang layak menerima hidup manusia karena Dialah yang menciptakan manusia. Anda dan saya, kita di dalam hidup yang baru diberikan pengertian yang baru bahwa hidup kita sekarang untuk Allah. 

Kita yang dianggap hina oleh dunia, kecil dan tidak berharga. Semua cara pandang dunia yang demikian terhadap kita murid-murid Kristus, telah Yesus terima. Demikianlah dalam kesendirian kita, dalam rasa sepi dan kosong diri kita dan hari-hari kita yang penuh dengan kebingungan dan kebencian yang mendalam dari setan musuh kita, dari manusia-manusia dunia yang sampai hari ini tetap ada dalam pengaruh setan membenci Kekristenan. Kita dapat tetap merasa aman di dalam Yesus.

Bagaimana dunia memandang kita, di mana dunia yang dikuasai kegelapan. akan sangat bertentangan dengan cara pandang Allah terhadap kita, kita yang ada di dalam Yesus, kita yang telah bertobat, kita yang telah dilahirkan kembali. Menjadi anak Allah. 

Dunia memandang hina orang-orang percaya, namun Allah sendiri adalah sahabat kita yang setia. sekarang, marilah kita terus hidup dalam pertobatan, untuk semakin menikmati hubungan yang indah, memuaskan dan menyenangkan dalam kasih karunia yang telah diberikan kepada kita. Soli Deo Gloria.

Posting Komentar untuk " Renungan 1 Korintus 1:28 Pertentangan Cara Pandang"