Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan 1 Korintus 1:30 Sumber Kehidupan yang Utuh

Renungan 1 Korintus 1:30 Sumber Kehidupan yang Utuh

Ayat Alkitab 1 Korintus 1:30

Judul Renungan: Sumber Kehidupan yang Utuh

1 Korintus 1:30 (TB) Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.

Kecenderungan manusia yang selalu saja berpusat pada diri sendiri. Di mana kelebihan diri dapat terlihat, di sanalah hadir keangkuhan yang menjerat manusia dan membawa manusia semakin berpusat pada diri dan menempatkan diri sebagai sumber keselamatan. 

Harapan yang jelas dalam diri manusia yang telah hidup dalam dosa, bahwa ia dapat membayar Tuhan untuk mendapatkan hidup kekal, seperti yang diinginkan. Jemaat Korintus hidup berhasil dalam pelayanan, dengan berbagai karunia dan kesuksesan yang pada masa itu menjadi kebanggaan bagi mereka. Dari yang tidak dipandang mulia oleh dunia, kini jemaat Korintus dipandang sebagai kelompok yang berhasil, hebat dan memiliki berbagai karunia.

Sehingga kini, hidup mereka tidak lagi berlari dan berharap pada sumber hidup yang memberikan keutuhan hidup baik itu cara berpikir dan cara hidup yang benar. Mereka telah beralih dari Injil yang murni dan berjalan berdasarkan keinginan mereka yang penuh dengan hikmat mereka sendiri. Hikmat inilah yang menjadi sorotan Paulus, yang ia kritik dari jemaat di Korintus, bahwa hikmat ini bukanlah hikmat yang berkenan di hadapan Allah.

Hikmat yang sejati bersumber dari Injil Yesus Kristus, Injil kasih karunia Tuhan yang berpusatkan pada Yesus yang telah disalibkan. Inilah hikmat Allah yang tidak sama dengan hikmat manusia yang fana. Inilah sumber kehidupan itu, yaitu Injil Yesus Kristus, karena Injil inilah Paulus sekarang datang untuk melayani orang-orang di Korintus bahkan rela menderita. Melayani mereka yang pada awalnya sangat rendah bahkan tidak berikmat di mata dunia.

Maka dari itu, Paulus sekarang membawa jemaat di Korintus untuk kembali kepada Injil, untuk kembali merenungkan bagaimana kasih karunia yang berasal dari Allah, memberikan kepada mereka hidup, memberikan hikmat sejati dan membebaskan mereka dari dosa dan kutuk hukuman dosa. Untuk hidup tidak terpecah-pecah sebagai jemaat Tuhan, dan benar-benar hidup meninggalkan dosa.

Berdasarkan berita Injil yang telah dituliskan Paulus kepada jemaat Korintus sekarang yang harus kita mengerti tentang diri kita sebagai orang Kristen, kita ada di dalam Yesus karena pemberian Allah berdasarkan kehidupan Yesus, kematian Yesus dan kebangkitan Yesus. Inilah yang harus dimengerti, bahwa pertobatan sejati, membawa kita untuk hidup di dalam Yesus, diselamatkan dari dosa.

Kebenaran Yesus, telah berikan kepada kita, inilah berita Injil yang menyegarkan. Kita pada dasarnya adalah orang-orang yang tidak benar, kita adalah orang-orang berdosa yang layak binasa, tidak ada kebenaran di dalam diri kita sedikit pun. Maka dari itu, kebenaran Yesus, Dia yang telah menerima dosa, menerima ketidakbenaran kita, disalibkan sebagai manusia yang benar-benar berdosa. Agar kita yang percaya kepada-Nya, secara ajaib kebenaran Yesus dilihat oleh Allah Bapa sebagai kebenaran kita.

Yesus menguduskan kita karena Dia menerima ketidakkudusan kita, disalibkan menerima hukuman dosa kita, menerima kutuk yang seharusnya kita terima. Yesus menerima murka Allah dan dimasukkan ke dalam neraka kekal, Dia terpisah dari Allah Bapa dan menjadi sangat keji di hadapan Allah, karena Allah yang kudus, melihat Yesus sebagai manusia yang sangat tidak kudus. Oleh darah yang mengalir dari tubuh Kristus, Yesus yang telah diremukkan, dihancurkan dan ditinggalkan. Kini kita hidup dalam Dia.

Yesuslah sumber kebenaran, Dialah sumber kebenaran, dan sumber dari karya penebusan yang semuanya itu berpusat pada salib. Kita haruslah mati bersama dengan Dia dan dihidupkan kembali dalam Dia untuk menerima hidup yang baru, hidup yang selalu kembali pada pengertian Injil yang menyegarkan, indah dan membuat kita terkagum-kagum.

Sekarang, marilah kita selalu merenungkan Injil Yesus Kristus, selalu melihat pada kasih karunia, selalu hidup berpusatkan pada salib Kristus. Selalu bergumul untuk semakin mengenal Dia dan keindahan-Nya berdasarkan hikmat yang berasal dari Alkitab yang kita baca dan pelajari. Hanya oleh darah yang mahal itu saja, sekarang kita dapat hidup dalam kebenaran yang utuh, dikuduskan dan dapat terus bersukacita ketika merenungkan karya penebusan yang sangat luar biasa itu, inilah Injil Yesus Kristus. Soli Deo Gloria.