Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan 1 Korintus 1:9 Panggilan Untuk Bersekutu Dalam Kesetiaan Allah

Renungan 1 Korintus 1:9 Panggilan Untuk Bersekutu Dalam Kesetiaan Allah

Ayat Alkitab 1 Korintus 1:9

Judul Renungan; Panggilan Untuk Bersekutu Dalam Kesetiaan

1 Korintus 1:9 (TB) Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.

Orang Kristen tidak pernah bersinar dalam kasih karunia sampai dia masuk ke dalam api penderitaan; terutama jika ia menderita dalam memberikan kesaksian tentang kebenaran Kristus. Kita harus puas, ya bahkan bersukacita, dalam penderitaan kita dan tidak menginginkan kematian untuk menyingkirkan kesulitan hidup ini.  ~ Christopher Love

Yesus yang telah disalibkan dan bangkit dari kematian, Yesus yang telah hidup secara sempurna. Dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan Allah Bapa yang kudus. Dialah tujuan dari kehidupan kita yang baru, kita menjadi Kristen karena kita terus diubahkan oleh kuasa Roh Kudus yang terus berkhotbah Injil untuk menjadi seperti Yesus.

Memang dosa telah menghancurkan kehidupan kita sejak kita ada dalam kandungan ibu kita, kita terlahir di dunia yang menunjukkan realitas dua sisi. Di mana ada penderitaan dan ada keindahan yang dapat kita nikmati. 

Dunia di mana Anda berada saat ini, mungkin saja memberikan kepada Anda kenyamanan. Namun di tempat lain, perang saudara, penjajahan, kelaparan dan penyakit. Menjadi teman mereka sebagai manusia. Dan dapat kita lihat, di mana kita tidak dapat berbuat apa-apa untuk mengubah semua realitas hidup ini.

Kita ada di dunia yang telah dikutuk, karena dosa telah menjalar kepada semua orang. Inilah realitas yang harus selalu dengan benar kita pikirkan, renungkan dan bagaimana realitas ini membawa kita pada persekutuan yang benar dengan Tuhan. Karena sama seperti jemaat di Korintus yang telah dipanggil untuk masuk ke dalam persekutuan dengan Kristus. Demikianlah panggilan yang sama bagi Anda dan saya hari ini.

Namun agar kita mengerti panggilan ini dengan benar, kita harus juga lebih mengerti persekutuan kita di dalam manusia lama kita. Kita yang hidup sesuai dengan keinginan kita sendiri, kita yang melakukan segala sesuatu sesuai hikmat kita yang pada dasarnya bodoh dan diperbudak oleh dosa.

Dosa bukan hanya tentang konsekuensi, namun juga tentang kehidupan yang saat ini telah ada di dalam dosa. Kehidupan yang saya maksud adalah kehidupan Anda dan saya, kita adalah orang berdosa, kehidupan lama yang ada di dalam kita, terus memperbudak kita untuk membawa kita lebih jauh dari Kristus, dari kasih Allah, dari kebenaran yang sejati dan melimpah-limpah di dalam Dia dan hidup kita yang pada dasarnya untuk diri-Nya.

Demikianlah Injil, yang diberitakan kepada kita, membawa kita kepada Kristus, kepada Allah untuk menjadi anak Allah. Saya menuliskan tentang bagaimana diri kita yang adalah pendosa, untuk menyadarkan betapa binasanya kita di dalam diri kita, di dalam segala kesalahan kita dan tidak ada kebenaran di dalam diri kita. Untuk kita bersama-sama dapat melihat keindahan Injil, keindahan dari kasih Allah, kebenaran yang ada pada salib, kasih yang diberikan kepada kita ketika kita masih berdosa.

Ini adalah panggilan untuk kita bersama-sama mengaku bahwa kita orang berdosa, orang-orang yang benar-benar membutuhkan kasih karunia. Melihat pada Yesus yang disalibkan, memandang Dia yang telah menerima kutuk dosa kita, melihat kepada Dia yang telah menjadi dosa, melihat kepada Dia yang disalibkan. Karena kasih yang begitu besar, kasih yang sejati, kasih yang memberikan makna bagi kehidupan ini. Kasih dari Allah yang memanggil kita untuk masuk ke dalam persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, persekutuan yang memuaskan, keintiman yang menggairahkan dan kehidupan yang terus bersukacita karena pengejaran akan kekudusan, kebenaran dan kemurnian. Untuk hidup mengejar Kristus dan bergumul untuk mengetahui kehendak-Nya bagi kita dan kita dimampukan untuk melakukan kehendak Tuhan.

Injil memberikan kita adalah orang berdosa, namun pada saat yang sama kita diberikan kasih karunia untuk mengenal diri yang berdosa. Sehingga kita dipanggil/diundang untuk bertobat. pertobatan sejati Allah, akan selalu memberikan kepada kita hidup yang baru dipenuhkan oleh Roh Kudus, inilah yang kita perjuangkan, disiplin rohani, untuk selalu bersekutu dengan Kristus, mengejar hidup kudus dan pada akhirnya kita dapat menemukan diri benar-benar diselamatkan karena kita menjadi milik Kristus dan Kristus menjadi milik kita.

Kehidupan kita, yang telah diselamatkan tidak didasarkan pada kebaikan kita dan kebenaran kita, melainkan pada kebenaran dan kebaikan Kristus yang telah disalibkan. Kita dapat bersyukur karena berita ini, pada saat yang sama Allah yang memberikan kepada kita Kristus, Roh Kudus yang sekarang di dalam kita, adalah Allah yang setia. Sehingga kita saat ini dibawa untuk mematikan dosa, tanpa rasa takut, kita bisa saja jatuh, namun pengampunan dari Tuhan kita di dalam Yesus selalu setia mengampuni kita, ketika kita bertobat mengakui dosa kita dan menyadari kebutuhan terbesar kita oleh kasih karunia di dalam Injil Yesus Kristus.

Untuk menutup artikel ini, saya membawa Anda pada nasehat Paulus di 1 Korintus 5:7-8 yang sangat-sangat menggairahkan saya untuk hidup benar, hidup hanya berserah pada kasih karunia saja. 

1 Korintus 5:7-8 (TB) Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

Kita seumur hidup akan bergumul di dalam kasih Kristus menghadapi ketidakmurnian dan ketidakbenaran diri sendiri. Untuk selalu murni dan benar karena kebenaran Kristus, inilah alasan utama kita bersukacita. Kita bergumul artinya kita terus bersekutu dengan Kristus, semakin mengenal Dia dan menerima setiap keputusan berdasarkan hikmat-Nya. 

Selanjutnya saya membawa Anda pada nasehat Yudas 1:20-21, bagaimana seharusnya kita hidup dan merenungkan Injil setiap hari. Yesus yang disalibkan dan bangkit Dialah kehidupan kita dan tujuan dari setiap makna hidup kita hari ini.

Yudas 1:20-21 (TB) Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal. 

Soli Deo Gloria.