Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ciri Khas Istilah Anak Allah Untuk Yesus Dalam Injil Yohanes

Ciri Khas Istilah Anak Allah Untuk Yesus Dalam Injil Yohanes

Ciri Khas Istilah Anak Allah Untuk Yesus Dalam Injil Yohanes 

Oleh Gilbert Pramana Saputra 

Yohanes 20:31 (TB)  tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. 

Di ujung injilnya, Yohanes memberikan motif kesaksiannya akan perbuatan Kristus bahwa injil yang ia ditulis dipakai sebagai kesaksian untuk pembacanya supaya mereka yang membaca dapat percaya kepada Kristus Yesus, Sang Anak Allah, supaya bagi yang percaya dapat memperoleh hidup yang kekal. Ada 2 yang penulis dapat bagikan yang menjadi keunikan didalam diri Kristus sebagai Anak Allah yang disaksikan Rasul Yohanes dalam injilnya. 

1. Kristus adalah Firman Allah. 

Rasul Yohanes membuka injilnya dengan prolog "εν αρχη εν λογος - pada mulanya adalah Firman" yang mengalusikan Kejadian 1:1 yang berkata "εν αρχη ηποιησεν θεος - pada mulanya adalah Allah. Konteks Kejadian 1:1 adalah aksi penciptaan dunia yang dikerjakan oleh Allah. 

Rasul Yohanes menambahkan keterangan selanjutnya identitas Firman yang ada pada mulanya, kalau Sang Firman yang ada pada mulanya tersebut adalah Allah itu sendiri (θεος εν ο λογος memiliki keterangan nominatif predikatif, subjek λογος dipertegas identitasnya sebagai θεος) dan pada Yohanes 1:3 ditegaskan dengan aksi yang persis dengan aksi Allah pada konteks Kejadian 1, kalau Firman Allah ini adalah Sosok yang menjadikan segala sesuatu. 

Firman Allah dalam konteks luas kitab Kejadian merupakan pribadi Ilahi seperti yang tercantum dalam Kejadian 1:3 versi Targum Neofiti bahwa Firman Allah yang menjadikan terang ,Kejadian 3:8 versi Targum Pseudo Jonathan kalau Firman Allah berjalan di taman eden, Kejadian 7:16 versi Targum Pseudo Jonathan kalau Firman Tuhan yang menutup pintu bahtera Nuh, Kejadian 9:16 versi Targum Pseudo Jonathan kalau Firman yang Tuhan yang membuat perjanjian dengan Nuh berupa busur di langit, Kejadian 12:17 kalau Firman Tuhan lah yang menulahi Firaun, Kejadian 18:5 versi Targum Pseudo Jonathan yang mencantumkan kisah Abraham yang mengucap syukur dalam nama Firman Allah dan dalam Kejadian 16:13 dalam Targum Yerusalem diterangkan kalau Hagar mengucap syukur dan berdoa kepada Firman Allah. 

Kumpulan deskripsi dalam literatur Yudaisme yaitu Targum tentang Firman Allah sebagai sosok Ilahi ini memberikan penjelasan panjang dalam bukunya yang berjudul Logos, Memra dan Yesus yang ditulis Wilyam Wen kalau Firman Allah yang dianggap Rasul Yohanes sebagai Allah dalam injilnya memuat koneksi ketat akan keilahian Firman Allah dalam PL yang merupakan sosok yang sama. Orang Yahudi menyadari akan pengakuan Kristus sebagai sosok ilahi yang menyamakan diriNya dengan Allah di dalam Yohanes 10:33.

2. Mesias Sang Penebus dosa yang tertolak bagi umatNya sendiri. 

Terlalu banyak mujizat yang dilakukan Kristus untuk mempertegas kemesiasanNya bahkan menyatakan diriNya sebagai Allah. Peristiwa ditolaknya pribadi Yesus sehingga banyak yang tidak percaya kepada Dia bukanlah sebuah kebetulan belaka namun ketertolakan Kristus telah dinubuatkan 700 tahun sebelum inkarnasi Yesus. 

Nubuat ini termuat dalam Yesaya 53:1-3 sekaligus menjadi kutipan langsung dalam Injil Yohanes untuk menjadi penanda kalau nubuat tersebut telah digenapi dalam peristiwa ditolaknya Yesus ssbagai Mesias dan Allah dalam Yohanes 12. 

Isi nubuat dalam Yesaya 53 tidak saja memuat akan peristiwa ditolaknya Kristus namun memuat janji bagi umatNya sendiri. Janji tersebut bukan lain adalah nubuat mesianik kalau Kristus Yesus dijadikan sebagai korban penebus penghapus dosa dan tentunya janji ini telah digenapi dalam kematian Yesus disalib.

Bandingkan Yesaya 53:10-12.

Yesaya 53:10-12 (TB)  Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.

Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.

Jadi, Anak Allah dalam Injil Yohanes adalah Firman Allah yang berinkarnasi menjadi Mesiias yang menghapus segala dosa kita semua, yang tidak lain Ia adalah Allah itu sendiri.