Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 51:1-4 Marilah Kita Bertobat

                                                Renungan Mazmur 51:1-4 Marilah Kita Bertobat                

Renungan Mazmur 51:1-4 Marilah Kita Bertobat

Mazmur 51:1-4 (TB) Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud, ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!

Setan senang memberi tahu saya bahwa begitu dia mendapatkan saya, dia akan mempertahankan saya. Tetapi pada saat itu saya bisa kembali kepada Tuhan. Dan saya tahu bahwa jika saya mengakui dosa-dosa saya, Tuhan adalah setia dan adil untuk mengampuni saya. ~ Alan Redpath

Tidak ada yang lebih baik dari teguran untuk membawa kita pada kebenaran, memurnikan hati, sehingga dengan berani datang kepada Allah yang kudus. Ketika menyadari bahwa hati saya sebagai manusia sangatlah jahat, sangatlah licik dan tidak ingin bertobat. 

Diperlukan teguran yang nyata, menyinggung dan menyakitkan. Untuk merebut kenyamanan diri dalam dosa yang sangat tersembunyi sehingga itu terlihat dan kita bertobat. Kita semua membutuhkan teguran yang nyata, penuh kasih, dan siap menerima pertobatan kita. Teguran yang demikian pastilah hanya berasal dari Allah saja.

Daud telah menjadi raja yang gagah berani, Daud memiliki hubungan yang intim bersama dengan Tuhan. Daud selalu hidup untuk melakukan rencana Tuhan. Sampai suatu saat, satu kelemahan Daud dipakai oleh setang untuk menjatuhkan dia. Ketika ia berkuasa, ketika ia memiliki kesempatan untuk berdiam diri sedangkan yang lainnya sedang berperang. Ia mengambil isteri dari prajuritnya bernama uria dan pada akhirnya kejahatan Daud sampai pada puncaknya, yaitu ia membunuh Uria, secara tidak langsung.

Istrinya menjadi milik Daud. Sejenak saya terdiam memikirkan fakta ini, fakta dari bagaimana Alkitab dengan jujur untuk menyatakan kenyataan dari dosa. Kenyataan dari hati manusia yang sangat tersembunyi dan sangatlah licik. Mungkin hari ini, Anda berpikir bahwa Anda tidak sama seperti Daud yang menyalahgunakan kekuasaannya untuk mendapatkan yang ia inginkan. Mungkin hari ini Anda merasa bahwa Anda adalah orang baik dan benar yang tidak membunuh. Bahkan Anda rajin untuk datang ke gereja.

Memang Anda bukanlah Daud, memang Anda tidak pernah membunuh seperti Daud. Namun di dalam Perjanjian Baru, Yesus menunjukkan satu pemahaman yang lebih tinggi lagi tentang bagaimana hati manusia yang telah diikat oleh kuasa dosa. jika Anda berpikir untuk membunuh, Anda sebenarnya telah membunuh saudara Anda, jika Anda menginginkan wanita itu dan memikirkan dia untuk bersama Anda berhubungan suami istri. Hati Anda telah berzinah. Dosa pada dasarnya, mengarahkan hati kita untuk menginginkan sesuatu yang bukan Tuhan, untuk mendapatkan kesenangan dan keamanan dan kepuasan. 

Tetapi faktanya di luar Tuhan, tidak akan pernah ada kepuasan sejati yang melahirkan kasih yang mendamaikan, menentramkan dan memberikan kehangatan. Di luar Tuhan, hanya ada kesepian, rasa bersalah, sakit, dan hal-hal buruk yang iblis dapat kerjakan di dalam hati manusia karena di luar Tuhan, manusia masih menjadi milik setan.

Tidak ada yang dapat lepas dari murka yang kekal, Allah semesta alam, di mana faktanya kitalah orang berdosa yang sama seperti Daud. Faktanya kitalah orang-orang yang seringkali menginginkan apa yang diinginkan saudara kita. 

Saudaraku yang kekasih, hati dan pikiran kita adalah Gudang dari semua berhala yang ada di dunia ini. Setiap hari kita selalu saja melakukan penyembahan, yang menakutkanya, penyembahan yang kita lakukan adalah penyembahan berhala. Karena Daud mengijinkan berhala nafsu berahi menguasainya dan berhala dirinya sendiri yang berkuasa. Maka sekarang melawan Tuhan dengan cara melecahkan rakyatnya sendiri dan membunuh prajuritnya yang setia. 

Sekarang marilah kita, menerima teguran dari firman Tuhan, bahwa kita adalah orang berdosa. Saya tidak tahu bagaimana dan apa yang menjadi pergumulan Anda sekarang melawan dosa. Saya tidak tahu seberapa kuat dosa itu sudah menyakitkan Anda, karena pada akhirnya dosa yang Daud lakukan tidaklah melahirkan damai sejahtera, melainkan kesedihan yang sangat mendalam. Karena pada dasarnya tanpa kemurnian dan kekudusan hidup, tidak akan pernah ada damai sejahtera di dalam hati.

Marilah kita bersama-sama mendengar teguran dari Tuhan, yang setiap saat melalui Injil Yesus Kristus menegur kita, mengundang kita untuk bertobat. Yesus yang telah menerima semua dosa, Dia yang telah dihancurkan dan menjadi hina. Agar kita jangan putus terhadap dosa melainkan terus berjuang mematikan dosa dan semakin mendekat pada kasih karunia Allah yang ada di dalam Yesus.

Inilah yang harus menjadi respon kita, sama seperti apa yang Daud serukan, ia nyayikan di depan banyak Jemaah. Baiklah hati kita sama seperti ini, untuk meminta anugerah Tuhan, untuk benar-benar disucikan dan dikuduskan oleh darah Yesus yang telah tercurah itu.

Mengingat, meminta dan percaya kasih setia Tuhan

Inilah kebutuhan mendesak kita dalam permohonan kita, inilah yang harus benar-benar lahir dari hati kita yang sangat dalam. Yaitu belas kasih Tuhan, yaitu kasih setia Tuhan. Kita memang tidak setia, namun maukah kita percaya bahwa Tuhan kita yang kudus itu, adalah setia, dan marilah kita benar-benar takut, meratap, dan mematikan dosa. ketika melihat betapa mulia dan menakjubkannya kasih setia Tuhan.

Kegenapan kasih setia Tuhan, hanya ada di dalam Yesus. Dia yang telah menerima dosa dan kutuk hukuman dosa kita. Sehingga kita  tahu sekarang, bahwa kebutuhan mendesak kita, adalah Yesus yang benar-benar mencintai kita, ketika kita masih berdosa. Marilah dengan rendah hati mengakui keberdosaan kita.

Meminta untuk dibersihkan dan ditahirkan dari dosa

Ada kebencian yang nyata terhadap dosa dari seseorang yang bertobat dari dosa dan beralih untuk hidup bagi Allah yang kudus. Kita benar-benar membenci dosa, pelanggaran, pemberontakan dan semua hal yang telah kita lakukan dan itu melawan Allah kita yang kudus. Kita sadar di dalam dosa, kita tidak kudus, kita najis, kita kotor dan kita layak untuk mati dan memang kita layak untuk benar-benar mati dalam keberdosaan kita.

Adakah Anda membenci dosa Anda, adakah Anda memberikan diri Anda untuk dikuduskan. Apakah Anda mengindahkan teguran yang penuh kasih meskipun itu menyakitkan tetapi membawa Anda pada Allah yang kudus, membawa Anda pada salib Yesus untuk menerima percikan dari Yesus yang menguduskan Anda yang berdosa.

Hidup bagi Kristus berarti hidup yang terus bertobat dan kuasa dari Allah saja yang membersihkan dan mentahirkan kita dari dosa. jadi sekarang marilah kita, mengakui dosa kita, maka Allah yang setia dan adil. Dia yang telah mengaruniakan Anak Tunggal-Nya, pasti mengampuni kita dan membersihkan kita dari segala dosa.

Sekarang, marilah secara terus menerus kita memandang pada Yesus yang dengan takut menanggung beban dosa kita, sehingga Ia menerima hukuman yang sangat hebat. Ada kuasa melalui perenungan akan Injil, kuasa yang menjadikan kita kuat dan tidak putus asa.

Dengan sungguh kami datang kepada-Mu yang Allah, hanya di dalam-Mu dan melalui Engkau saja ada pengampunan. Ada kasih yang sejati dan adanya kebenaran yang membenarkan kami. Tuhan kami pendosa yang binasa, kami adalah pemberontak yang sombong, ampunilah kami, kuduskan kami sucikan kami sehingga kamu layak untuk kembali terus-menerus bersekutu dengan-Mu dalam dekapan kasih yang abadi dan sejati di dalam Yesus Tuhan kami yang telah menebus kami. di dalam nama Yesus. Amin.

Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 51:1-4 Marilah Kita Bertobat"