Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 51:7-8 Keberdosaan Sejak Dalam Kandungan

Renungan Mazmur 51:7-8 Keberdosaan Sejak Dalam Kandungan

Renungan Mazmur 51:7-8 Keberdosaan Sejak Dalam Kandungan

Ayat Alkitab Mazmur 51:7-8

Judul Renungan: Keberdosaan Sejak Dalam Kandungan

Mazmur 51: 7-8 (TB) Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku. Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.

Teguran akan keberdosaannya, di mana Daud melihat dengan jelas diri yang berdosa. Membawa ia pada kesimpulan yang benar-benar mengejutkan, kesimpulan yang membuat kita berkali-kali memikirkan dan merenungkan. Bahwa kita ada di dalam dosa sejak kita ada dalam kandungan ibu kita. Inilah yang Paulus jelaskan, bahwa semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, bahwa tidak ada manusia yang benar, tidak ada yang mencari Allah, semua manusia telah bertindak berdasarkan hikmatnya yang menuju pada kematian kekal, akibat dari dosa. 

Dosa telah menjadi definisi umat manusia, keberdosaan inilah yang menjadi akar masalah yang ada di dunia. Karena dosa inilah manusia bertindak berdasarkan keinginan mereka masing-masing dan tidak pernah mengindahkan kehendak Allah. Sejak kecil, kita telah menjadi pemberontak, kita dapat berbohong, kita menjadi pelit.

Seorang anak kecil harus didik, agar keberdosaan di dalam dirinya dapat dikendalikan. Dan pengendalian itu tidak pernah benar-benar berhasil, karena manusia bisa saja terlihat sangat bermoral tetapi tetap hatinya jauh dari Allah dan ia tidak mengenal Allah yang benar, Allah yang menciptakan manusia dan dunia ini. Allah yang memberikan kehidupan dan Allah yang memberkati manusia dan layak untuk sembah. Bahkan Allah yang pada akhirnya adalah tujuan, makna hidup manusia.

Hanya ketika kebenaran batin itu nyata di dalam diri manusia, hanya ketika hati terarah kepada Allah ketika melakukan semua pekerjaan baik. Maka, orang tersebut adalah milik Allah. Untuk manusia dapat benar-benar menjadi milik Allah. Dan kebenaran batin dibenarkan oleh Allah sendiri. dikuduskan oleh Allah karena kasih karunia yang berasal dar Allah. Sama seperti Daud yang Allah sendiri memilih dirinya dan mengurapi ia menjadi raja. Allah sendiri yang datang kepadanya melalui perantaraan nabi natan, Allah sendiri yang membawa dia untuk hidup dalam pertobatan yang sejati.

Sehingga Daud, menyatakan dirinya adalah orang berdosa, sehingga Anda dan saya mengerti sekarang bahwa kita berdosa sejak dalam kandungan ibu kita. Yang artinya kita binasa sejak dalam kandungan ibu kita. Kita hidup dalam ketidakmurnian batin sejak dalam kandungan ibu kita. Oleh karena kebenaran inilah sekarang marilah kita beralih dari diri kita sendiri kepada kasih karunia Allah.

Panggilan utama kasih karunia adalah pertobatan, untuk dibersihkan oleh Allah, untuk mendapatkan bantin yang bersih. Kehidupan yang baru. Dan manusia sempurna, Dia yang adalah Sang Kemurnian, hanya Dialah satu-satunya manusia yang memiliki batin yang bersih yang berkenan kepada Allah. Adalah Yesus Kristus.

Setiap rasa bersalah yang ada di dalam kita, karena dosa, ini adalah kasih karunia. Di dalam diri yang paling dalam, kita diberitahukan akan kebobrokan diri kita sendiri sejak dalam kandungan ibu kita. Sampai akhirnya kita melihat pada Injil, di mana semakin jelas dosa kita dan semakin jelas juga bahwa kita dikasihi.

Yesus yang telah hidup benar, sempurna, kudus dan suci. Dialah harapan kehidupan kita, di dalam Dia dan oleh Dia saja kita menemukan. Bahwa hidup kita sekarang diubahkan, mendapatkan hikmat sejati. 

Kita yang dulu mencintai dosa, kini di dalam kasih karunia yang ada di dalam Yesus. Kita membenci dosa kita, kita memberikan diri untuk terus diubahkan, kita dibimbing oleh Roh Kudus untuk semakin mengenal Yesus melalui pembacaan Alkitab kita dan pada akhirnya, hanya Allah saja yang layak menerima hidup kita dan segala kemuliaan hanya bagi Dia saja sampai selama-lamanya. Amin.

Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 51:7-8 Keberdosaan Sejak Dalam Kandungan"