Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Harian 1 Raja-raja 19:8 (Charles H. Spurgeon)

Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya. 1 Raja-Raja 19:8

Segala kekuatan yang diberikan kepada kita oleh Allah kita yang murah hati adalah untuk pelayanan, bukanlah untuk dipakai sembarangan atau untuk disombongkan. 

Ketika nabi Elia menemukan roti yang dibakar di atas batu bara, dan kendi berisi air yang diletakkan di sebelah kepalanya ketika ia berbaring di bawah pohon arar (1 Raja-raja 19:6), dia bukan seorang pria yang puas dengan makanan kecil untuk bersantai dalam kemudahan; justru sebaliknya, ia ditugaskan untuk pergi empat puluh hari dan empat puluh malam lamanya dengan kekuatan makanan tersebut, melakukan perjalanan menuju Horeb, gunung Allah. 

Ketika Sang Tuan mengundang murid-murid-Nya, “Marilah dan sarapanlah” (Yohanes 21:12), setelah bersantap Ia berkata pada Petrus, “Gembalakanlah domba-dombaku” (Yohanes 21:16); bahkan ditambahkan-Nya, “Ikutlah Aku.” (Yohanes 21:19) 

Begitu pula dengan kita; kita makan roti surga, sehingga kita dapat memakai kekuatan kita dalam pelayanan Tuan kita. Kita datang kepada Paskah dan menyantap domba paskah dengan pinggang berikat dan tongkat di tangan (Keluaran 12:11) sehingga kita dapat berangkat segera setelah rasa lapar dipuaskan. 

Beberapa orang Kristen hidup bergantung pada Kristus, tetapi tidak begitu bersemangat untuk hidup bagi Kristus. 

Bumi haruslah menjadi persiapan untuk surga; dan surga adalah tempat orang-orang suci paling banyak berpesta dan paling banyak bekerja. Mereka duduk di meja Tuhan kita, dan mereka melayani Dia siang dan malam di dalam bait-Nya. 

Mereka makan makanan surgawi dan memberikan pelayanan yang sempurna. Hai orang percaya, dalam kekuatan yang engkau dapat tiap hari dari Kristus, bekerjalah untuk-Nya. Beberapa dari kita masih harus banyak belajar tentang rancangan Tuhan kita dalam memberikan kita kasih karunia-Nya. 

Kita tidak seharusnya menyimpan bulir-bulir kebenaran seperti mumi Mesir memegang gandum berabad-abad tanpa memberikan kesempatan untuk bertumbuh: melainkan kita harus menaburkan dan mengairinya. 

Mengapa Tuhan menurunkan hujan ke atas bumi yang haus, dan memberikan sinar surya yang riang? 

Bukankah itu semua untuk menolong buah-buah dari tanah menjadi makanan bagi manusia? Begitu pulalah Tuhan memberi makan dan menyegarkan jiwa kita sehingga kita dapat kemudian menggunakan kekuatan kita yang telah diperbarui untuk mengabarkan kemuliaan-Nya.

Kekuatan dari Allah

Sekaranglah saatnya saya melihat setiap hal yang ada pada saya adalah milik Tuhan dan untuk Tuhan. Setiap sumber daya yang saya miliki hari ini untuk Dia saja dan bagi Dia saja. Tuhan adakah milikku yang bukan milik-Mu? Tentu saja tidak ada, semuanya milik Tuhan dan bagi kemuliaan Tuhan.

Meskipun seringkali kita tidak mampu melakukan apa yang Tuhan ingin kita lakukan bagi Dia. Namun akan selalu ada roti dari Dia untuk kita, akan selalu ada kasih karunia yang melimpah-limpah yang dapat kita gunakan hari ini, bagi pelayanan yang dapat Dia berikan kepada kita, bahkan hari inilah saatnya kita merenungkan kebaikan Allah dan melakukan apa yang Dia inginkan.

Hidup yang ada di dalam Yesus, percaya kepada Yesus sebagai Tuhan, berarti percaya bahwa hidup sekarang ini adalah milik Yesus. Dengan rela memberikan semua waktu yang ada untuk melakukan hanya bagi Kristus saja. Sebab kit aini dipanggil untuk berjalan, memberitakan Injil yang menjadi kekuatan Kristus, Injil yang menjadi pusat dari kehidupan dan dapat benar-benar dipercaya. Pengharapan pada Injil inilah yang menjuadi kekuatan kita, sebab itulah roti hidup bagi jiwa yang hidup dalam kasih Allah.

Sekarang, marilah kita melihat apa yang ada pada diri kita, melihat setiap sumber daya dan meminta kepada Dia sumber daya untuk pelayanan kita. Sebab semua itu bagi Dia, makanan, olahraga dan beristirahat, diberikan untuk kita agar tubuh kita kembali kuat. Melakukan lebih lagi pelayanan bagi kemuliaan Kristus, sebab dengan melayani Dia, memuliakan Dia adanya sukacita abadi dalam hidup yang menerima kasih karunia. Soli Deo Gloria.

____________________

RENUNGAN PAGI (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).

Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.

Renungan karya Charles H. Spurgeon ini, telah menjadi kutipan wajib oleh penulis selaku pembaca, hasil refleksi pribadi pelajaran-pelajaran rohani yang menguatkan dan memperkenalkan kepada Allah yang sejati. (Kekuatan dari Allah)

Posting Komentar untuk "Renungan Harian 1 Raja-raja 19:8 (Charles H. Spurgeon)"