Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 103:13-14 TUHAN Sayang Pada Kita

Renungan Mazmur 103:13-14 TUHAN Sayang Pada Kita

Ayat Alkitab Mazmur 103:13-14

Judul Renungan; TUHAN Menyayangi Kita

Mazmur 103:13-14 T(B) Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.

Kepuasan, kemudian, adalah produk dari hati yang beristirahat di dalam Tuhan. Kenikmatan jiwa atas kedamaian itulah yang melampaui segala akal. Ini adalah hasil dari kehendak saya untuk tunduk pada kehendak Ilahi. Ini adalah jaminan terberkati bahwa Tuhan melakukan segala sesuatu dengan baik, dan bahkan sekarang, membuat segala sesuatu bekerja sama demi kebaikan saya yang terakhir. ~ Arthur W. Pink

Renungan kali ini, menyerukan kepada kita untuk membawa jiwa kita beristirahat di dalam Tuhan, untuk hidup dalam kasih-Nya yang setia dan berharap pada kebenaran-Nya yang menjadi pondasi dari keselamatan kehidupan kekal kita. Saya berkali-kali membawa diri saya ke dalam kasih Allah dan berseru-seru bahwa yang paling saya butuhkan adalah kasih-Nya, saya tidak membutuhkan yang lain selain Dia saja.

Namun, faktanya saya gagal untuk menginginkan Dia, saya seringkali beristirahat di dalam hikmat saya yang lemah, saya beristirahat dalam kebenaran saya yang semu dan kehebatan saya yang lemah dan tidak berdaya. Saya mengeluarkan diri saya dari kuasa Roh Kudus dan hidup berdasarkan keinginan saya sendiri. Kita membutuhkan kuasa Roh Kudus, untuk dapat beristirahat di dalam kasih Allah yang benar dan kudus.

Kita semua pernah jatuh, kita semua orang-orang berdosa yang seringkali tidak menginginkan Allah dan lari dari ikatan kasih-Nya yang melimpah. Kita melupakan kasih-Nya, yang seperti seorang Ayah, kita melupakan Dia dan memberikan diri kita dikasihi oleh diri sendiri dan orang lain. Kita bodoh dalam hal ini, kita terus mencari kasih yang lebih besar dari kasih Allah, sampai akhirnya kita frustasi dan merasa kosong di dalam kubangan yang kita buat untuk memuaskan diri sendiri.

Merenungkan Allah Sebagai Seorang AYAH

Yohanes 1:12 (TB) Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

Kita adalah anak-anak Allah yang dikasihi, inilah inti dari apa yang Alkitab sampaikan, yaitu melalui Yesus Kristus yang telah disalibkan. Menjadikan kita anak Allah, kita dahulu mati karena pelanggaran-pelanggaran kita, kita adalah orang-orang berdosa yang binasa, namun karena kasih-Nya saja, kebesaran Rahmat-Nya, kita diselamatkan dari dosa, kita yang dahulu anak-anak kesayangan dosa musuh Allah dan pasti binasa, dibebaskan dari perbudakan dosa, dari kasih dosa yang membinasakan. Kini kita diberikan kehidupan baru, untuk dijadikan anak Allah yang dicintai. Untuk hidup melalukan kehendak-Nya, kita dapat menikmati kemuliaan Allah Bapa di dalam Kristus Tuhan kita.

Efesus 2:4-7 (FAYH) 4 Tetapi Allah kaya dengan rahmat. Ia sangat mengasihi kita, 5 sehingga walaupun kita mati karena pelanggaran dan dosa kita, Ia menghidupkan kita kembali bersama-sama dengan Kristus. Kita diselamatkan, hanya karena kasih karunia-Nya yang tidak patut kita terima. 6 Ia membangkitkan kita dari kematian dengan Yesus Kristus, dan melalui hubungan dengan Kristus kita telah menerima tempat kemuliaan di surga. 7 Ia ingin menunjukkan untuk selama-lamanya betapa besar rahmat-Nya, kebaikan-Nya, yang telah ditunjukkan-Nya kepada kita melalui Yesus Kristus.

Kebenaran Injil inilah yang menjadi pondasi kehidupan kita sekarang, yang terus setiap hari haruslah tertanam di dalam hati dan pikiran kita. Bahwa kita adalah anak Allah yang dikasihi, kasih Allah membawa kita untuk datang kepada-Nya dengan hati yang sungguh-sungguh bertobat.

Ketika kita tahu betapa kita dikasihi, kasih Allah inilah yang membawa kita pada penyerahan diri pada penyertaan-Nya. Kasih inilah yang menjadikan kita anak-anak Allah yang sungguh-sungguh memberikan diri untuk menyenangkan Allah dan bersukacita di dalam Dia.

Kita tahu bahwa Allah, ikut bekerja untuk mendatangkan kebaikan, kita tahu bahwa Allah memampukan kita untuk taat kepada kehendak-Nya. Kita tahu bahwa kasih karunia Allah melimpah untuk menjadikan kita semakin serupa dengan Kristus, menjadikan kita orang-orang percaya yang bertobat.

Roma 8:28 (TB) Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Mengingat Diri yang Adalah Debu

Allah sangat mengenal kita, sebab kita ini diciptakan oleh diri-Nya sendiri dan untuk diri-Nya sendiri. kita adalah debu yang diberikan napas, langsung dari diri Allah sendiri. sebab kita adalah gambar-Nya, ciptaan-Nya yang sungguh amat baik, sebab kita adalah kekasih-Nya yang memancarkan kemuliaan-Nya di dalam dunia ini. Memang kita dari debu, Allah sangat mengetahui itu, namun pada saat yang sama, jiwa kita berasal dari kuasa-Nya, yang diberikan kepada kita. Bahkan kita hampir sama seperti Allah.

Namun, di dalam dosa, kita yang adalah debu, kehilangan identitas diri kita, kita telah mati karena kehilangan kemuliaan Allah. karena itu sekarang, kita dapat melihat manusia binasa karena kebenarannya masing-masing.

Karena Dia yang benar-benar mengasihi kita, inilah kebenaran yang Alkitab sampaikan. Bahwa Dia sendiri datang kepada manusia. Untuk menyelamatkan manusia dari kehidupan yang sia-sia. kebenaran tentang bahwa kita dari debu, seharusnya menyadarkan kita, bahwa kita bukanlah Tuhan, kita ciptaan yang benar-benar membutuhkan Tuhan.

Maka melalui perenungan ini, kita yang adalah debu binasa, telah diselamatkan. Dibebaskan dari kutuk, karena Injil memberitakan kutuk yang seharusnya ditimpakan kepada kita telah ditimpakan kepada Kristus. Maka sekarang, di dalam Kristus, seperti yang dijelaskan oleh Arthur Pink, kita dapat dengan sengaja, oleh karena kuasa yang berasa dari Roh Kudus, datang kepada Allah, untuk beristirahat, bahwa hidup kita aman dalam genggaman tangan-Nya yang penuh kasih.

Datanglah kepada-Nya, dengan pengakuan dosa dan percayalah bahwa ketika kita diampuni, ketika kita berkehendak untuk taat kepada-Nya, kita debu binasa, kini menerima kemuliaan. Untuk memuliakan Dia, kita menerima kuasa untuk mematikan dosa dan hidup bersukacita dalam Dia.

Salah satu kutipan yang sangat terkenal dari John Piper yang mempengaruhi cara berpikir saya, sehingga saya terus hidup menginginkan Kristus dan benar-benar membawa jiwa saya dipuaskan di dalam Dia, untuk melayani Dia dan melakukan kehendak-Nya di dalam dunia yang menuju kebinasaan. “Tuhan paling dimuliakan di dalam kita ketika kita paling puas di dalam Dia” ~ John Piper. Amin