Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kebanggaan Orang Percaya Ibrani 10:19-25

Penulis Pdt. Yosef Poha

Judul Kebanggaan Orang Percaya 

Ayat Alkitab Ibrani 10:19 -25

Ibrani 10:19-25 (TB) 19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, 20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, 21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. 22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. 23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. 24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. 25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Kemegahan dan kemewahan kapal Titanic membuat semua manusia berdecak kagum, Mengapa tidak di tahun 1912, kapal pesiar yang indah itu dirancang untuk memuat 1500 orang penumpang. 

Saking hebatnya kapal ini hingga sang perangcang kapal ini berkata, “jangankan alam, Tuhanpun tidak bisa menengelamkan kapal ini.” 

Pada saat pelayaran pertamanya tanggal 15 April 1912 kapal ini menabrak gunung es dan mengakibatkan kapal ini tengelam. Tidak ada yang bisa dibanggakan di dunia ini, karena semua ada dalam kemahakuasaan Allah. 

Pertanyaan bagi kita, kenapa sebagai orang percaya tidak boleh membanggakan diri kita?

1. Karena kita telah dimerdekakan (19-22)

Ketika Kristus mati dikayu salib, Tirai bait suci terbelah menjadi dua, secara teologis, terbelahnya tirai ini menunjukan tentang terbukanya hubungan antara Allah yang maha kudus dengan manusia yang berdosa. 

Tidak ada lagi dosa yang menghambat, karena permusuhan antara Bapa dengan Manusia dihentikan.

Tidak diperlukan lagi prosesi atau upacara keagamaan yang bertele-tele untuk membawa manusia menghadap Allah. 

Orang percaya telah dimerdekakan bukan untuk bebas melakukan dosa tapi dimerdekakan untuk bebas dari ikatan dosa turunan dan bebas untuk menghadap Allah di mana saja, kapan saja.

Saudaraku, tirai itu telah di bukakan untuk kita, kesempatan untuk menjumpai Allah itu telah diberikan kepada kita. 

Saat ini kita diperhadapkan pada situasi yang tidak memungkinkan kita untuk beribadah bersama di gedung gereja, tapi kita diberikan kesempatan untuk beribadah bersama keluarga dirumah, percayalah Kristus hadir dalam persekutuan kita, karena persekutuan itu bicara soal perjumpaan pribadi kita dengan Pribadi Allah, persekutuan itu bukan bicara soal puas tidaknya kita, tapi bicara soal puas tidaknya Allah dengan apa yang kita lakukan. 

Persekutuan itu bukan bicara soal tempat tapi bicara soal hati, karena dimanapun kita beribadah entah bersama di gereja atau di dalam hutan sekalipun yang terpenting adalah hati yang terbuka untuk berjumpa dengan Tuhan,Sang pemilik hidup kita. 

Ingat anda dan saya adalah orang yang telah dimerdekakan oleh Kristus karena hiduplah sebagai orang merdeka yang merindukan hubungan yang akrab dengan BAPA.

2. Karena kita telah diberi tanggung jawab (23-24)

Kita telah diberikan KEMERDEKAAN oleh Anugerah Allah bukan karena kebaikan manusia, akan tetapi setelah manusia diselamatkan, Allah yang setia itu menginginkan umatNya untuk bisa bertanggung jawab dengan anugerah yang telah diberikan. 

Anugerah Allah itu HARUS menghasilkan buah. Dalam bagian ini, ada hal yang menjadi tanggung jawab kita sebagai orang yang telah ditebus, yaitu untuk tetap memiliki pengharapan kepada Kristus apapun kondisi kita saat ini, agar kita tidak terperangkap dalam kekuatiran yang berlebihan. 

Selain itu kita diingatkan untuk saling mengasihi, saling membangun, saling menguatkan sasama kita, tujuannya agar Kristus dipermuliakan lewat kehidupan kita.

Saudaraku, anda dan saya diselamatkan tidak hanya untuk menikmati Sorga, tapi terlebih dari itu, kita berkewajiban dan bertanggung jawab untuk menghadirkan “rasa sorgawi” itu di dunia lewat diri kita, karena untuk tujuan itulah kita diselamatkan.

Kiranya nama Tuhan selalu dipermuliakan lewat hidup kita, Kristus memberkati kita semua. Amin.