Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Oswald Chambers dan Renungan yang Menggairahkan

"Saya merasa saya akan dikubur untuk sementara waktu, tersembunyi dalam ketidakjelasan; kemudian tiba-tiba saya akan terbakar, melakukan pekerjaan saya, dan pergi." 

"Saya merasa saya akan dikubur untuk sementara waktu, tersembunyi dalam ketidakjelasan; kemudian tiba-tiba saya akan terbakar, melakukan pekerjaan saya, dan pergi." Demikian tulis Oswald Chambers yang berusia 22 tahun ketika ia memulai persiapan panjangnya di sebuah kota terpencil di Skotlandia sebelum didorong ke dunia sebagai pengkhotbah.

Pertama kali saya membaca renungan klasik pada tahun 2020 adalah karya dari Charles Spurgeon, mulai saat itu, saya seperti menemukan harta terpendam yang ada Internet. Lalu saya mencari tulisan-tulisan klasik lainnya, dan saya menemukan para tulisan para pengkhotbah dari Inggris kaum puritan. Seperti Richard Baxter, Jonathan Edwards (1703-1758), dan tokoh-tokoh lainnya. 

Ini sangat berbeda, jika dibandingkan dengan renungan-renungan Kristen yang terkesan dangkal yang ada banyak di internet. Dan tidak pernah benar-benar memberitakan Yesus yang disalibkan dan telah bangkit. Di mana kebanyakan renungan hanya berpusat pada apa yang manusia inginkan dan mereka rasa mereka butuhkan dengan cara berharap Tuhan mengabulkan apa yang mereka inginkan, melalui renungan-renungan dangkal tersebutlah adanya sedikit penghiburan untuk mereka. 

Ya dapat dikatakan bahwa Internet membawa saya pada Kristus, meskipun tidak keseluruhan hidup saya mengenal Yesus melalui Internen. Internet dapat dipakai untuk pertumbuhan rohani, ketika digunakan dengan hati dan pikiran yang ingin benar-benar mengenal siapa Yesus. 

Melalui tulisan-tulisan orang-orang kudus terdahulu, yang ada di internet, saya benar-benar merasakan gairah yang semakin kuat untuk mengenal Yesus, memuliakan Yesus dan memberitakan Yesus seperti yang dilakukan oleh para penulis terdahulu.

Selanjutnya saya melihat di internet adanya renungan yang ditulis oleh Oswald Chambers. Buku terkenal yang ditulis oleh Isterinya setelah kematian Chambers berjudul, “My Utmost for His Highest” Di mana isterinya mengumpulkan setiap teks khotbah Chambers dan membuatnya menjadi sebuah buku. Dan pada masa itu dikirimkan ke penerbit.

Renungan-renungan inilah yang hampir setiap hari saya baca dan renungkan. Saya menemukan Kristus secara nyata. Saya menemukan bagaimana seharusnya hati dan pikiran saya diarahkan. Meskipun saat-saat paling sibuk kehidupan saya.

Ya, ini bagian terbaik yang akan disampaikan di artikel kali ini, saya akan membawa Anda mengenal tokoh yang hidup pada 1874-1917, dengan tulisan-tulisan yang berpusat pada Kristus, Kristus sebagai Tuhan yang layak untuk menerima segala penyerahan diri kepada Kristus, ketaatan kepada Kristus dan pencarian kehendak Kristus untuk dilakukan di sisa-sisa kehidupan. Merupakan seruan utama dari apa yang ditulis oleh Oswald Chambers.

Oswald Chambers lahir di Skotlandia dan menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di sana. Pelayanannya mengajar dan berkhotbah membawanya untuk sementara waktu ke Amerika Serikat dan Jepang. Enam tahun terakhir hidupnya dihabiskan sebagai kepala Sekolah Pelatihan Alkitab di London, dan sebagai pendeta untuk pasukan Persemakmuran Inggris di Mesir selama Perang Dunia l. Setelah kematiannya, buku-buku yang menyandang namanya disusun oleh istrinya dari catatan steno kata demi kata dari pembicaraannya.

Oswald Chambers adalah seorang hamba Tuhan dan pengajar yang terkemuka pada awal abad ke-20. Pria kelahiran pada 24 Juli 1874 di Aberdeen, Skotlandia dari pasangan orang tua Kristen yang saleh. Ayahnya seorang pengkhotbah Gereja Baptis di Aberdeen, Skotlandia, namun Chambers menerima Kristus melalui khotbah yang disampaikan oleh Charles Spurgeon, saat dirinya sudah berusia remaja.

Ketika ia berkuliah ia meraskaan bahwa Alkitab adalah buku yang membosankan. Sampai akhirnya ia menemukan bahwa Kristuslah sumber dari kehidupan yang tidak membosankan. Hanya di dalam Yesus saja, adanya gairah kehidupan yang sejati. Dan itu pun melalui Alkitab. Setelah mengalami kekeringan rohani selama beberapa waktu, Chambers menyadari bahwa dia tidak mampu menyucikan dirinya. Setelah dia menyadari bahwa kekuatan dan kedamaian yang dia cari hanya ada di dalam Kristus, dalam kehidupan Kristus yang menebus dosanya, dia mengalami kebangunan rohani yang luar bisa, sehingga dia menggambarkannya sebagai sebuah "kebebasan cemerlang dan tak terungkapkan dengan kata-kata". 

Dengan kekuatan baru, Chambers menjelajahi dunia. Dia singgah di Mesir, Jepang, dan Amerika. Dalam salah satu kunjungannya ke Amerika, dia bertemu dengan Gertrude Hobbs. Pada tahun 1910, dia menikahi Hobbs yang panggilan sayangnya "Biddy." Tanggal 24 Mei 1913, Biddy melahirkan anak semata wayangnya yang diberi nama Kathleen.

Segera setelah "emansipasi spiritualnya", Chambers menjadi sangat diminati sebagai pembicara dan guru keliling melalui Liga Doa yang menghidupkan kembali.

Karena Chambers percaya bahwa mediokritas spiritual sering kali merupakan akibat dari kelesuan mental, ia membuka Sekolah Pelatihan Alkitab dengan Liga pada tahun 1911. Ketika Perang Dunia I mengganggu kehidupan akademis, Chambers mendaftar sebagai pendeta di angkatan bersenjata. Pada Oktober 1915, ia melanjutkan perjalanan ke Zeitoun, Mesir, di mana ia dan istrinya menginjili tentara.

Apakah berbicara kepada tentara atau mahasiswa, Chambers memanggil para pendengarnya untuk hidup agresif bagi Tuhan. Kehendak Tuhan, katanya, dapat ditemukan dalam keadaan hidup apa pun, selama individu bersedia memiliki hubungan pribadi dengan Kristus dan sepenuhnya menyerahkan diri kepada-Nya. "Perkataan agung Yesus kepada murid-muridnya ditinggalkan ," tulisnya. "Ketika Tuhan telah membawa kita ke dalam hubungan para murid, kita harus berani pada kata-katanya; percaya sepenuhnya kepada-Nya dan perhatikan bahwa ketika dia membawa kita ke usaha itu, kita mengambilnya."

Chambers meninggal tanggal 15 November 1917 di Mesir akibat penyakit usus buntu kronis. Dia sudah menderita sakit usus buntu kronis selama 3 hari, sebelum dia mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Dia tidak mau dirawat di rumah sakit, karena tempat-tempat di rumah sakit lebih dibutuhkan oleh para tentara yang terluka.

Meskipun ada lebih dari 30 buku yang mencantumkan namanya, dia hanya menulis satu buku, "Baffled to Fight Better." Istrinya, Biddy, adalah seorang stenografer dan bisa mengetik dengan kecepatan 150 kata per menit. Selama dia mengajar di Kolese Bible Training dan berbagai tempat di Mesir, Biddy terus mencatat pelajaran-pelajaran yang disampaikannya kata per kata. Dia menghabiskan sisa waktu hidupnya selama 30 tahun untuk menyusun catatannya ke dalam sejumlah besar karya-karya Chambers yang diterbitkan.

Klik Gambar untuk mendapatkan sumber daya renungan  Oswald Chambers 


Klik Gambar untuk mendowload APP renungan
______________________

Sumber:

Posting Komentar untuk " Oswald Chambers dan Renungan yang Menggairahkan"