Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Firman TUHAN Tentang Pengharapan

Renungan Firman TUHAN Tentang Pengharapan

Pengharapan

Roma 5:5-8 (TB) Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar – tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati –. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.

Ini bukanlah harapan seperti yang kita harapkan, harapan kita yang bersifat fana, bersifat rendah dan tidak memuliakan Allah. Ada banyak harapan di dalam pemikiran kita, kita berharap segala sesuatu terjadi seperti yang kita inginkan. Saudaraku, harapan yang akan kita benar-benar renungkan sehingga menjadi bagian dari kehidupan kita, di mana harapan inilah yang mempengaruhi cara hidup kita, akan berpusat pada Allah sendiri.

Kita adalah orang berdosa yang layak binasa, inilah faktanya. Kita pada dasarnya hidup di dalam dunia tanpa harapan, sebab dunia di mana kita berada adalah dunia yang berjalan menuju kebinasaan. Sebab semua manusia yang ada di dalam dunia ini, orang-orang berkuasa jahat dan baik, berkontribusi untuk merusak dunia. Dosa bekerja di dalam diri manusia untuk membawa manusia ke dalam Kesia-siaan hidup, untuk menawarkan manusia harapan yang paslu yang berpusat pada kekuatan dan kuasa manusia itu sendiri.

Upah dosa adalah maut, kematian kekal dan kehidupan yang selama-lamanya terpisah dari kasih Allah, terpisah selamanya dari kemuliaan Allah dan hidup dalam kegelapan dan frustasi yang mendalam. Penderitaan manusia akan semakin mengerikan, ketika manusia tidak bertemu dengan Sang Pengharapan. Saudaraku, harapan Kekristenan kita bukanlah keadaan/kondisi seperti yang Anda dan saya inginkan. Pengaharapan kita adalah Pribadi, Dialah Sang Pengharapan, inilah yang akan kita renung melalui surat Paulus kepada jemaat di Roma.

Pengharapan yang Tidak Mengecewakan

Salah satu pemberitaan yang sangat sesat di dalam Gereja yang menggunakan ayat 5 tentang pengharapan tidak mengecewakan. Menjelaskan bahwa harapan sama dengan keinginan manusia, harapan sama dengan segala hal yang ada dipikiran manusia, berpusat pada apa yang menjadi keinginan manusia, kesenangan manusia dan kerinduan manusia. 

Ini benar-benar menyesatkan dan salah. Sehingga sih pemberitan  membuat judul untuk khotbah sesat yang demikian seperti ini, “Apapun yang kamu inginkan akan menjadi kenyataan  ini caranya.” Kesesatan yang nyata terjadi dimimbar gereja dan saya harap Anda benar-benar harus menjaga kemurnian iman, dan haruslah pengajaran yang Anda terima haruslah sehat. Ini nasehat saya.

 Harapan yang dimaksudkan oleh Paulus tidak ada kaitannya dengan apa yang manusia secara umum inginkan. Tidak ada kaitannya dengan segala kerinduan kita sebagai manusia. Seperti kebutuhan-kebutuhan jasmani dan jenis kehidupan yang seperti yang ada dipikiran kita, kehidupan ideal orang-orang modern.

Pengharapan yang dimaksudkan adalah pengharapan akan kehidupan kekal. Secara praktis kehidupan kekal di dalam Yesus adala kehidupan yang mematikan dosa, mengalahkan dosa dan kehidupan yang berpusat pada kehendak Allah. Ini merupakan harapan yang berasal dari Allah dan untuk memuliakan Allah, harapan yang dinikmati dalam kekudusan dan kebenaran yang Kristus berikan. Pengharapan akan kehidupan kekal yang ada di dalam Kristus, pengharapan akan kasih setia yang nyata dari Allah dan kita dimampukan untuk taat kepada Allah. Semua ini berpusat pada Injil Yesus Kristus.

Kehidupan yang mendapatkan pengharapan yang tidak mengecewakan adalah kehidupan yang didasarkan pada Alkitab. Dan memandang dengan jelas, bahwa Allah yang kita sembah, yang kita percayai adalah Allah yang memiliki kehendak, Allah yang hidup dan Allah yang menjadi pemiliki kehidupan. Bahwa harapan sejati adalah diri-Nya sendiri yang diberikan kepada kita, untuk ada bersama-sama dengan kita di dalam dunia yang berjalan menuju kebinasaan kekal atau kehancurkan yang sangatlah nyata.

Pengharapan yang Berpusat Pada Injil

Injil menjadi dasar dari setiap pengharapan, Injil menjadi tujuan, menjadi semangat dan menjadi inspirasi dari setiap tindakan yang berdasarkan iman yang sehat berasal dari teologi yang sehat. Ini membawa kita untuk merenungkan pengharapan seperti apa yang ada di dalam pikiran kita.

Tentunya ketika teologi kita sehat, ketika kehidupan kita seluruhnya diarahkan kepada kasih Kristus.  Ketika kasih kita bertumbuh pada Kristus ketika kita mengerti akan kasih yang begitu besar dan inilah yang kita renungkan setiap hari. Maka kita akan melihat pengharapan bukanlah sekedar keinginan, sebab memang bukan itu pengharapan yang mengecewakan. 

Kita melihat Yesus, kita merasakan Yesus dan menikmati Yesus, ada persekutuan yang mendalam antara kita dan Yesus. Ada doa yang murni, ada pembacaan Alkitab yang di mana kita benar-banar ingin mengenal Yesus dan menikmati Dia.

Sekarang, marilah kita melihat pengaharapan sejati itu, adalah Yesus yang disalibkan dan Dia telah bangkit. Dialah pengharapan yang tidak mengecewakan, Dia yang telah menerima semua  dosa kita dan kutuk hukuman dosa kita, Dia yang dihancurkan menerima murka kekal Allah. Kini telah naik ke sorga dan menjadi paling utama dan barangsiapa percaya kepada-Nya beroleh kehidupanu kekal, kehidupan yang baru, kehidupan yang diubahkan dan kehidupan yang melakukan kehendak-Nya saja.

Pengaharapan yang berpusat pada Injil, membawa kita melihat kasih Yesus yang telah membebaskan kita dari dosa. Kasih yang menjadikan kita anak-anak Allah, kasih yang memberikan kita iman, kasih itulah yang memapukan kita untuk terus berubah menjadi serupa dengan Yesus dari hari kehari. Karena kita benar-benar menyembah Yesus, kita bersekutu dengan Dia. 

Melalui Roh Kudus yang diberikan kepada kita, kita dapat mengerti firman Yesus, inilah definsi dari pengharapan yang tidak mengecewakan. Yaitu Yesus memberikan diri-Nya untuk kita, Roh Kudus menyertai kita dan kita adalah milik-Nya yang dikasihi-Nya. Hanya dalam Dia saja, kekudusan dan kebenaran itu memuaskan, pengharapan itu nyata dan kehidupan kekal dinikmati. Soli Deo Gloria.

Posting Komentar untuk " Renungan Firman TUHAN Tentang Pengharapan"