Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Manusia Duniawi “Bertuhankan” Dirinya Sendiri Oleh James Smith (1862)

Renungan Harian Kristen Roma 8:8 Oleh (James Smith 1862)

Manusia Duniawi “Bertuhankan” Dirinya Sendiri 

Oleh James Smith (1862)

Roma 8:8 (TB) Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Tuhan.

Orang yang berdosa, yang masih bersifat duniawi dan masih memikirkan kedagingan tidak dapat menyenangkan hati Tuhan. Dia tidak bisa menyenangkan-Nya:

• setiap saat, baik di masa muda atau pun di masa tua;

• di semua tempat, baik di tempat umum maupun di tempat yang suci;

• dalam keadaan apapun, baik pada waktu sakit maupun pada waktu

sehat;

• di setiap musim, baik saat ia masih hidup atau pun sudah meninggal.

Keadaan orang itu benar-benar telah rusak. Ia sepenuhnya telah jatuh terpuruk. Ibaratnya, seluruh kepalanya terasa sakit; hatinya menjadi lemah. 

Ia terkena kusta dan penyakit itu telah menyebar ke seluruh tubuhnya serta mengeringkan semua kelembapan vital dan moral jiwanya. Jadi, ia sejatinya telah hilang, hilang selamanya - kecuali jika Tuhan campur tangan dan menyelamatkannya! Dalam keadaan terhilang, semua yang ia lakukan tidaklah menyenangkan hati Tuhan. “Korban orang fasik adalah kekejian,…” (Amsal 21:27a). “Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik, adalah dosa” (Amsal 21:4). Ia tidak memiliki iman, dan "tanpa iman tidak mungkin menyenangkan hati Tuhan." 

Di balik segala segala doa, air mata, sedekah, dan perbuatan baik lainnya, ada sesuatu yang tidak diperkenan oleh Tuhan. Ini sama seperti Kain yang mempersembahkan persembahannya. Semua persembahan yang ia lakukan tanpa iman. 

Manusia harus diperdamaikan dengan Tuhan terlebih dahulu sebelum Dia menerima persembahan orang itu.

Ia tidak dapat menyenangkan hati Tuhan sebab ia tidak memantapkan hati untuk melakukannya. Ia mungkin mencoba melakukannya, tetapi karena hatinya masih bersifat duniawi, dorongan hatinya yang kuat menuntunnya untuk melanggar semua sumpah, janji, dan tekadnya.

Ia mungkin mengubah perilakunya, tetapi ia tidak bisa mengubah hatinya karena kerusakan itu sudah menjadi hal yang biasa baginya.  Ia tidak dapat melakukan apa yang Tuhan ingin ia lakukan. 

Apa yang ia lakukan secara lahiriah mungkin baik tetapi di dalamnya buruk. Dorongan motif dan tujuan akhirnya sama-sama jahat – yaitu karena manusia duniawi selalu bertuhankan “DIRINYA SENDIRI”.

Sumber Renungan; Sastra-Hidup.Net (Manusia mentuhankan diri sendiri)

Renungan dan Doa

Apa yang Anda pikirkan ketika membaca renungan di atas? Ini mengerikan, satu fakta yang memang demikian adanya. Di dalam diri setiap manusia, bahwa manusia itu telah berdosa terhadap Allah yang kudus dan mulia, terhadap Allah yang menciptakan. Bahwa pada dasarnya kita tidak menginginkan Allah. Dan upah dari semua dosa, penyembahan kita, terhadap diri sendiri adalah maut yang nyata.

Sekarang, marilah kita melihat kebenaran yang lain di Roma 8. Bahwa tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang percaya kepada Yesus, mereka yang telah hidup di dalam Yesus, mereka yang benar-benar bertobat, mengakui dosa mereka dan hidup untuk selalu belajar taat kepada Allah Bapa, Yesus Kristus dan segala ambisinya.

Roma 8:1 (TB) Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.

Ini adalah panggilan untuk Anda dan saya, untuk kita bertobat, untuk kita mematikan dosa dan menyalibkan diri kita kepada salib Kristus dan dibangkitkan di dalam kehidupan yang baru bersama-sama dengan Kristus. Di dalam Yesus, manusia diperdamaikan dengan Allah Bapa, sehingga iman kepada Yesus menyelamatkan, persekutuan terjalin kembali, antara manusia dan Allah.

Inilah hari penyelamatan bagi orang berdosa, untuk menjadikan Yesus sebagai Tuhan, Tuhan yang ada di dalam hati, yang dipikirkan dan membawa diri untuk tuduk pad otoritas-Nya. Masuk ked lama hadirad-Nya, menyembah Dia, berpusat pada-Nya dan hidup di dalam kasih-Nya. Dosa dimatikan, muak terhadap dosa, jijik pada dosa sehingga kita benar-benar bertobat.

Di dalam Kristus, kita diselamatkan dari diri sendiri, dari penyembahan yang salah. Di dalam Yesus kita diajak untuk benar-benar bertobat. untuk selalu membawa diri kepada Injil yang membukakan dosa, Injil yang mengubahkan, Injil yang memperbaharui, Injil yang memuliakan Yesus. Mari kita berdoa, di dalam kebenaran ini, untuk kehidupan yang bertobat dan terpusat pada Kristus.

Doa. Kami memuji-muji Engkau ya Bapa, pada saat ini kami sungguh-sungguh meminta untuk dihancurkan bersama Kristus, setiap dosa kami, setiap keinginan kami, kelemahan kami dan  diri kami yang berpotensi mempermalukan diri-Mu. Bapa yang baik, bangkitkan kami di dalam Yesus, curahkan kepada kami kasih-Mu yang mengubahkan kami, berikan kami kekuatan dan hikmat untuk selalu mengalahkan dosa. Kami tahu dam bersukacita karena di dalam Yesus kami diselamatkan, beroleh persekutuan dengan-Mu dan hidup kami bagi kemuliaan nama-Mu. Dan hari ini, bawalah kami ke dalam kasih-Mu, berikan kami iman, berikan kami kekuatan dan biarkan hidup kami selalu berserah kepada-Mu. Di dalam nama Yesus. Amin.

Posting Komentar untuk "Manusia Duniawi “Bertuhankan” Dirinya Sendiri Oleh James Smith (1862)"