Renungan Rumah Tangga Kristen 2023; Untuk 7 Hari

1. Pekerjaan yang Di Uji Dengan Api
1 Korintus 3:10-11 (TB) Entah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau Jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan Nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan Nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
Ketika sebuah bangunan di bangun di atas dasar yang kokoh.
Maka kita haruslah membangun dengan bahan yang kuat dari Kristus. Oleh karena
itu hal terpenting, bahwa baik itu dasar dan bahan bangunan bersumber dari
Kristus. Kita tidak bisa berkata percaya kepada Kristus lalu kita memiliki
kehendak sendiri dan hidup berdasarkan kemauan sendiri dengan dalih bahwa apa
yang kita kerjakan untuk Kristus.
Orang-orang yang mendasarkan cita-cita kepada Kristus tetapi
menolak cita-cita Kristus yang berdasarkan Kristus. Maka Ia akan masuk ke dalam
api dan diangkat dari dalam api ini, api yang memberikan penderitaan. Ia sama
dengan membangun bangunan dengan jerani ataupun kayu, ia tidak sedang membangun
bangunan dari emas.
Saudaraku, kita memiliki banyak cita-cita bagi diri sendiri,
seringkali kita merasa bahwa apa yang kita kerjakan itu, untuk kemuliaan
Kristus. Maka ujiannya adalah api dari Allah, apakah yang kita kerjakan akan
bertahan atau tidak.
Kristus mampu bertahan hingga napas terakhir-Nya, Ia
memberikan diri-Nya sebagai korban penebus dosa. Karena Ia meletakkan dasar
yang kuat di atas Allah Bapa dan melaksanakan rancangan Allah. Maka dari itu,
Kristus bertahan sampai akhirnya Ia berkata, “SUDAH SELESAI.” Karena baik bahan
dan dasar dari bangunan yang Kristus bangun semuanya dari Allah.
Saya mengajak Anda, untuk meletakkan semua bahan bangunan
yang dari Kristus. Karena Kristus sangat mengerti bagaimana caranya agar
kehidupan Anda dan saya bagi kemuliaan Allah, inilah Injil, klimaks dari
kehidupan yang di dalam Kristus akhirnya adalah cita-cita Kristus berdasarkan
Kristus dan untuk kemuliaan Allah.
Lalu bagaimana jika cita-cita saya, bahan bangunan dari saya
tetapi saya meletakkan semua itu di atas dasar yang kokoh yaitu Kristus. Maka
pada akhirnya Anda akan masuk ke dalam api, pekerjaan Anda akan terbakar tetapi
diselamatkan seperti dari dalam api.
Kiranya Allah Roh Kudus memberikan kepada kita pengertian
yang dalam dan secara jelas memberitakan rancangan-Nya atas kehidupan. Kita
bukan hanya mendasarkan bangunan tetapi bahan untuk membangun adalah cita-cita
Kristus, AMIN.
2. Anda dan saya Bait Allah
1 Korintus 3:16-18 (TB) Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu. Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat.
Saudaraku, jika Anda memiliki Roh Kudus baiklah Anda
mendengarkan-Nya. Jangan biarkan karena kebebalan hati Anda, Anda dengan bangga
membangun bangunan Anda dari Jerami dan kayu. Kiranya Anda bretobat. Anda dan
saya adalah bait Roh Kudus, jika kita membinasakan diri kita sendiri maka pada
saat yang sama Allah akan membinasakan saya.
Baiklah disiplin Allah berlaku atas kehidupan kita yang
merasa betapa berhikmatnya diri sendiri. hikmat diri kita akan membawa kita
pada kesesatan yang mengerikan, kita tidak akan dapat mengerti Injil, jika
masih mempertahankan hikmat ini, kita akan selamanya hidup dalam kebodohan dan
api yang membawa jiwa ke dalam kegelapan jika kita tidak menjadi bodoh di
hadapan dunia.
Baiklah kita menyadari indentitas kita, baiklah kita
merenungkan Kristus dan baiklah Firman yang ada di dalam hati kita dapat
bertumbuh dan berbuah lebat. Pertumbuhan ini hanya di dapatkan ketika kita
menjadi bodoh, yang Paulus maksudkan kebodohan disini, merendahkan diri di
hadapan Kristus. Tanpa-Nya kita selamanya hidup dalam kefasikan dan kegelapan
dosa.
Bait Roh Kudus, memberikan kepada kita pengertian akan
pengharapan yang pasti di dalam Kristus. Pengharapan yang membuat kita terlihat
bodoh di mata dunia tetapi mulia di mata Allah karena kemuliaan Kristus di
dalam kita, hendaklah kita menyadari hal ini secara jelas.
Suatu penipuan bagi diri sendiri, ketika kita menganggap
hikmat kita adalah segalanya, jika karena hikmat ini kita mengabaikan Allah.
Kita tidak mengindahkan cita-cita Allah atas diri kita, kita tidak ingin
memperjuangkan kemajuan pemberitaan Injil, kita tidak mau menjadi hamba Allah
yang mengasihi Allah dan sesama seperti kasih kita kepada diri sendiri.
Baiklah kita bertobat, jadilah bodoh dan berlututlah di
hadapan salib Kristus yang indah dan mulia, Salib yang telah menanggung semua
hukuman dosa-dosa kita sehingga kita sekarang layak untuk menjadi bodoh bagi
dunia dan di hadapan Allah. Sukacita damai Kristus melimpah atas kita, AMIN.
Selanjutnya kita akan masuk ke perenungan Injil yang ke
6-10, pada renungan kit aini, saya akan mendasari perenungan melalui kitab 1
Tesalonika 1, kiranya Injil Yesus Kristus memasuki hati Anda, merobeknya, dan
menjadikannya baru. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus Anda dan saya adalah
ciptaan baru yang lama sudah berlalu atau mati yang baru di dalam Kristus
karena bangkit bersama Kristus telah datang.
3. Kasih Karunia yang Menyertai
1 Tesalonika 1:1 (TB) Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.
Tidak peduli dengan apa saja persoalan Anda sekarang, tidak
peduli dengan apa yang sedang Anda rasakan. Dan tidak peduli dengan segala
masalah yang Anda hadapi. Saya tidak ingin semua persoalan dunia yang tidak
untuk kemajuan Injil menghalangi saya memberitakan Injil kepada Anda melalui
renungan yang saya tulis.
Saya mengajak Anda untuk menyadari bahwa Anda membutuhkan
Injil, musuh terbesar Anda adalah perbudakan dosa yang ingin Anda binasa.
Sehingga Anda melupakan Kristus dan mentuhankan kenyamanan, kesukaan yang
sia-sia, dan segala hal yang Anda anggap baik ketika kehidupan Anda tanpa
pergumulan.
Paulus kembali mengajarkan kita, melalui suratnya kepada
jemaat Tesalonika. Ia mengawali suratnya dengan peneguhan bahwa mereka jemaat
Tesalonika ada di dalam Allah Bapa. Hal ini bisa terjadi ketika mereka percaya
kepada Kristus, memikirkan Kristus, dan terus menikmati Injil dalam kehidupan
mereka hari lepas hari.
Mereka tidak fokus pada masalah hidup yang tidak untuk
kemajuan Injil. Mereka fokus pada kehidupan, yang dipenuhi kasih karunia
Kristus. Kehidupan yang menikmati setiap damai sejahtera dari Kristus dan hidup
hanya untuk menjadi pemberita Kristus, bagi kehidupan. Orang-orang yang telah
mengerti akar dari segala kebutuhan yaitu Kristus, akan selalu aktif untuk
penyelesaian masalah dengan mata yang berpusat pada Kristus.
Baiklah Anda dan saya, memiliki hati Kristus, mematikan hati
dan pikiran yang sia-sia. Semua hal yang tidak untuk kemajuan Injil dan
pemuridan baiklah itu dibuang jauh-jauh dari pikiran. Ada sukacita sorga,
ketika Injil menjadi gaya hidup. Ketika Injil yang memberikan damai sejahtera, itu tertanam kuat di hati.
Sehingga sama seperti Paulus, Silwanus, dan Timotius hidup
hanya untuk pemberita Injil. Apapun pekerjaan Anda dan saya baiklah kasih
karunia, sukacita di dalam Injil penuh atas diri kita dan kita berjuang setiap
hari untuk ini dan membawanya kepada sesama kita sebagai wujud kasih kita
seperti kasih kepada diri sendiri Roh Kudus memampukan. AMIN
4. Sukacita atas petumbuhan iman
1 Tesalonika 1:2-4 (TB) Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami. Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita. Dan kami tahu hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu.
Surat Paulus kepada jemaat Tesalonika, merupakan surat yang
sangat mesra antara pelayan Kristus yaitu Paulus dan kawan-kawannya dan yang
dilayani yaitu jemaat Tesalonika. Bagaimana tidak, jemaat ini merupakan jemaat
yang bertumbuh dalam iman mereka kepada Kristus. Kitab Tesalonika merupakan, salah
satu surat Paulus yang ia tulis tanpa adanya permasalahan di dalam jemaat
penerima surat.
Surat ini merupakan peneguhan kepada jemaat Tesalonika untuk
lebih lagi hidup dalam iman dan pengharapan kepada Allah di dalam Kristus.
Saudaraku tidak ada yang lebih menyukakan selain hal ini, jika saja saya dapat
mengetahui bahwa ketika Anda membaca tulisan saya, Anda dapat bertumbuh dalam
pengenalan akan Kristus. Hal itu akan sangat membuat saya bersukacita, tetapi
baiklah saya sendiri bertumbuh melalui apa yang saya tulis dan Anda kiranya
bertumbuh. Karena inilah kehendak Allah atas kehidupan Anda dan saya.
Tidak ada pengharapan yang lebih lagi, diluar Injil Yesus
Kristus, tidak ada kesukaan yang lebih dari pada orang-orang yang bertobat dan
secara radikal menyerahkan diri mereka kepada kehendak Kristus. Inilah yang
menjadi sukacita Paulus, saya ikut bersukacita karena hal ini.
Semua pertumbuhan, semua sukacita ini, semua kesukaan ini,
tidak lepas dari penderitaan yang Kristus telah kerjakan bagi Anda dan saya. Inilah
pusat dari pemberitaan Paulus. Yaitu Injil Yesus Kristus. Baiklah kita tidak
terlena oleh kecantikan dunia ini, tetapi kita benar-benar jatuh hati pada
keindahan karya salib Yesus Kristus.
Salib memberikan kepada kita gambaran utuh dari kesetiaan
Allah, kemuliaan-Nya dan kebesaran keadilan dan kekudusan-Nya. Pada saat yang
sama salib membawa Anda dan saya
bertobat untuk melihat betapa buruknya kita, betapa bejatnya kita, betapa tidak
layaknya kita. Baiklah kita berlutut dan berdoa dengan ketakutan dan kekaguman
kepada Kristus.
Kita dimampukan untuk bertekun di dalam Yesus untuk
kemajuaan pemberitaan Injil. Kita selalu memiliki iman yang benar untuk
kemuliaan Allah. Kita dimampukan untuk benar-benar mengerti dan menikmati
sukacita yang ada di dalam Kristus dan tidak berdasarkan keadaan dunia yang
fana tetapi berdasarkan kasih karunia yang ada di dalam Kristus. Roh Kudus
memampukan kita semua. AMIN
5. Di Mana Injil disampaikan, Roh Kudus bekerja
1 Tesalonika 1:5-6 (TB) Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu. Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan ole Roh Kudus.
Salah satu alasan
saya selalu menuliskan Injil, merenungkan Injil dan memberitakan Injil ketika
bertemu dengan kawan seiman dan yang tidak seiman. Karena saya percaya dan
yakin bahwa ketika Injil yang disampaikan. Roh Kudus dengan penuh kuasa akan
membawa Injil itu ke dalam hati setiap orang yang mendengarnya.
Tidak ada yang lebih baik dari pada Injil, mungkin setiap
hal praktis yang kita ketahui dari apa yang kita pelajari itu baik. Tetapi hati
yang tidak tunduk kepada Kristus oleh karena Injil. Maka semua hal praktis yang
kita terapkan sia-sia. Kita tidak akan benar-benar bisa menikmati kekekalan
yang hati kita rindukan, yang jiwa kita inginkan.
Paulus sangat mengerti bahwa jemaat Tesalonika, ketika tanpa
Kristus adalah orang mati. Ketika saya hidup berdasarkan motivasi, inspirasi
dan saya berusaha menerapkan hal-hal praktis, saya berhasil karenanya, saya
dapat sukses karenanya. Saya dapat berpura-pura menyimpan teriakan jiwa saya
yang merindukan hal yang lebih tinggi yaitu Kristus. Oleh karena segala
kesuksesan fana, semuanya dapat terlihat baik-baik saja tetapi saya dalam
kematian kekal.
Saya tidak di dalam Kristus, saya tetaplah mayat yang diperbudak
oleh dosa. Maka dari itu saya bersukacita ketika mendapati diri saya telah
menerima Injil dan diberikan kekuatan untuk percaya dan terus berproses
mengerti Injil secara utuh sampai saya bertemu Sang Injil di kekekalan nanti,
mungkin 60 tahun lagi.
Bagaimana dengan Anda, masihkah Anda cinta pada apa yang ada
di dalam dunia. Masihkah Anda mengabaikan Kristus dan pemberitaan Injil dan
terus hidup berdasarkan perbuatan praktis untuk kepuasan fana yang bukan untuk
itu Anda sebenarnya diciptakan. Saya membawa Anda pada pengertian dalam akan
pribadi Kristus, melalui surat Paulus, kita mendapatkan gambaran dari sukacita
yang ada di dalam Kristus walau dalam
penganiayaan.
Kristus Sang Air kehidupan, saat ini, sekarang ini mengajak
Anda untuk minum Air dari-Nya. Sama seperti undangan kepada wanita Samaria yang
adalah pendosa. Begitu juga undangan kepada Anda dan saya yang juga pendosa.
Untuk menerima Air itu dengan sukacita. Ooooo Roh Kudus bekerjalah dalam hati
kami, biarlah hati kami menerima Air kehidupan ini, dan kami dapat puas
karena-Nya. AMIN
6. Sukacita Karena Sistem Nilai yang Kekal
1 Tesalonika 1: 7-8 (TB) sehingga kamu telah menjadi teladan
untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya. Karena dari
antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja,
tetapi di semua tempat telah tersiar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah
mengatakan apa-apa tentang hal itu.
Iman yang bertumbuh dalam penderitaan dan persoalan,
merupakan kekuatan yang berasal dari Allah untuk tetap menjadi pemberita
firman. Pada ayat sebelumnya Paulus menjelaskan bahwa jemaat Tesalonika telah
menerima Firman dengan sukacita, meskipun dalam penindasan.
Merupakan keistimewaan di dalam Kristus, tetap kuat dan
tidak akan bisa digoncangkan oleh penderitaan. Justru Injil tersampaikan dalam
penderitaan, Kemuliaan Allah semakin nyata. Allah tidak akan diam, Allah akan
membalas semua penderitaan yang telah kita alami, oleh siapa kita telah
menderita Allah tidak akan diam. Tetapi Allah ingin kita tetap murni ketika
kita percaya kepada Kristus, kita tetap mengandalkan Kristus.
Paulus bersukacita, bukan karena jemaat Tesalonika bisa
hidup enak, mendapatkan banyak berkat fana, bisa keluar negeri, bisa sukses.
Bukan ini pusat dari sukacita Paulus, Paulus bersukacita karena jemaat
Tesalonika bersukacita saat jemaat Tesalonika hidup dalam Kristus, hidup untuk
sebuah tujuan kekal. Berada di dalam sistem nilai kekal.
Semua ini karena Injil yang telah tertanam di hati, ketika
Injil telah tertanam dan berakar, maka buah dari semua itu adalah kesetian
untuk mengabarkan Injil itu sendiri, Injil yang telah mengubah kehidupan, dari
yang tidak berpengharapan menjadi berpengharapan.
Saudaraku, hal yang sangat penting kita renungkan, kita
begitu sering mengucap syukur ketika kita mendapatkan hal-hal yang kita
inginkan. Untuk memuaskan keinginan kita, kita merindukan segala hal yang dunia
ini tawarkan.
Ini semua kesalahan besar, hati kita belum benar-benar
mengerti Injil, kita tidak terpikat oleh keindahan Kristus, kita masih buta dan
tuli dan mau diperbudak oleh dunia dan segala kerinduannya yang tidak ada
habisnya.
Bagaimana tidak keindahan Kristus sangatlah mempengaruhi,
jika saja Anda mengerti betapa tidak ada artinya kehidupan Anda tanpa Kristus.
Tanpa cita-cita-Nya, tanpa tujuan-Nya, tanpa karya penebusan yang telah Ia
kerjakan. Anda dan saya adalah manusia binasa yang tidak sadar, betapa
menyedihkan kehidupan yang terlihat indah dengan segala dustanya.
Harapan saya, Anda yang dengan setia membaca setiap renungan
yang telah saya tulis. Anda yang sudah dengan setiap memberikan diri Anda untuk
membaca tulisan saya yang ada di blog ini, Anda terus diperbaharui, Anda terus
dapat mengerti betapa lebarnya, dan luasnya kasih karunia yang ada di dalam
Kristus yang dapat Anda nikmati.
Maupun Anda yang baru saya membaca setiap tulisan saya, dan
Anda tidak kembali lagi, saya tetap memiliki harapan yang sama. Anda terus
hidup dalam pengertian yang dalam akan Injil. Iman Anda dapat dinikmati banyak
orang dan Anda terus menikmati kasih karunia yang ada di dalam Kristus.
Kiranya kehidupan Anda berada di dalam sistem nilai kekal
dari Kristus sehingga apa yang menjadi tujuan hidup Anda adalah melakukan
kehendak Kristus sampai akhir napas Anda, Roh Kudus memampukan kita semua,
AMIN.
7. Keselamatan dari murka yang akan datang
1 Tesalonika 1: 9-10 (TB) Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar, dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.
Jika Anda merasa ada berita yang lebih penting dari pada
Injil, Anda sesat, Anda lebih baik tidak usah mengaku sebagai orang percaya.
Bagaimana mungkin Injil tidak menjadi pusat kehidupan dan seruan kehidupan Anda
setiap hari lalu Anda mengaku percaya Kristus.
Saudaraku saya juga orang yang sesat, bahkan sampai hari
dimana saya menulis renungan ini, saya memikirkan satu hal yang ada di dalam
surat Paulus ini. Yaitu tidak lagi mencintai berhala-berhala, saya ingin
benar-benar berbalik dari berhala dan melihat secara jelas keindahan Kristus.
Baiklah Anda dan saya menggumulkan hal ini secara serius dan serius lagi.
Kita begitu sering mencintai berhala diri kita, kita bisa
berkata, “saya mengasihi Yesus pada saat yang sama kita mencitai kefanaan dan
kenikmatannya. Saya hanya ingin Anda
melihat hati Anda, jika Anda marah membaca renungan saya ini, saya bersykur
karena Anda telah memperlihatkan kepada diri Anda betapa besarnya berhala diri
Anda sendiri, kiranya Anda bertobat!
Begitu juga dengan saya, sejujurnya saya juga marah kepada
diri saya, mengapa harus memberitakan kebenaran yang menyakitkan ini, namun
ketundukkan kepada Kristus, seruan pertobatan yang seperti Yesus sampaikan.
Haruslah saya sampaikan melalui setiap tulisan saya, dengan cara membawa setiap
dosa di hati Anda dan saya. Kepermukaan dan kita mengakui semuanya, atau kita
melawan dan jatuh dalam kebinasaan
Berbalik sama seperti jemaat Tesalonika, kita meninggalkan
semua berhala kita, lalu apa saja berhala itu. Apa pun itu, yang Anda anggap
lebih berharga dari Kristus, maka Anda harus bertobat dan berhenti memuliakan
hal itu, tidak peduli itu keluarga Anda, pelayanan Anda, benda paling mahal,
pekerjaan Anda dan diri Anda sendiri. Anda dan saya harus benar-benar mati atas
semua itu, kita harus mengakui semua kecacatan hati kita.
Saya ingin Anda melihat kasih karunia yang melimpah itu,
saya rindu kita bersama bertumbuh dan berpenyerahan secara radikal kepada
Kristus dan tunduk pada otoritasnya. Inilah satu-satu cara untuk menikmati
kekekalan dalam dunia yang fana saat ini, sehingga Anda dan saya dengan
sukacita memberitakan kekekalan ini, dan banyak orang melihat buah dari
pertobatan kita.
Marilah kita berjuang, untuk tidak dibodohi terus menerus,
menerima dusta sih ular tua. Dengan gampang memberikan diri kita kepada dosa.
Diperbudak olehnya dan ia menginjak-injak diri kita bahkan kepala kita sehingga
kita tidak berdaya.
Jangan salah paham saudaraku, dosa yang saya maksud bukanlah
hal-hal yang bersifat Kriminal seperti pembunuhan dan jenis kejahatan yang
Nampak jelas. bukan hanya ini, Ini berbicara tentang kejahatan yang ada natur
kita, kejahatan yang merupakan kecenderungan kita, kejahatan yang tertanam di
hati kita. Tidak peduli kita orang paling agamawi sekalipun dan melayani dengan
semangat yang berapi-api, kita harus jujur kepada diri sendiri bahwa kita harus
bertobat.
Marilah lihat kepada Kristus, pertobatan kita bukanlah
pertobatan buta. Pertobatan kita sama seperti pertobatan jemaat Tesalonika,
mereka mengerti Injil, mereka memiliki pengharapan yang jelas akan Injil dalam
penderitaan mereka.
Bacalah Alkitab Anda untuk lebih jelas mengerti kebenaran
ini, berdoalah secara serius agar Anda mengerti. Ini merupakan pertobatan yang
mengarahkan hati kepada Yesus Kristus yang sudah menumpahkan darah-Nya sehingga
Anda dan saya terlepas dari murka Allah yang akan datang. Roh Kudus memampukan
Anda melihat kebenaran ini dengan mata rohani Anda. AMIN
Penutup
Ketika kita merenungkan firman Tuhan yang berpusatkan pada
Injil, kita disadarkan akan kebesaran kasih Allah. Kita juga sadar betapa
besarnya dosa-dosa kita. Kiranya semua santapan rohani yang Anda baca menyayat
hati Anda, membuat Anda semakin membenci dosa dan mengasihi apa yang Yesus
kasihi, yaitu jiwa-jiwa.
Menjadikan kita terus menerus memandang dan berbalik hanya
kepada Kristus. Mikirkan kembali Kekristenan seperti apa yang kita jalani
sekarang. Apakah Kekristenan yang berpusat pada Kristus atau diri Anda sendiri.
Terimakasih telah membaca dan merenungkan bersama saya,
selamat menikmati kehidupan bersama dengan Kristus di tahun ini, (2023) kiranya di tahun ini Anda semakin bertumbuh untuk
mengenal Yesus, mengasihi Yesus dan hidup Anda menjadi pemberita Kristus sesuai
dengan konteks di mana Anda berada. Soli Deo Gloria. Amin
Posting Komentar untuk "Renungan Rumah Tangga Kristen 2023; Untuk 7 Hari"
Silahkan Berkomentar