Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 33:20-22 Nantikanlah Tuhan!

Renungan Mazmur 33:20-22 Nantikanlah Tuhan!

Ayat Alkitab Mazmur 33:20-22

Judul Renungan; Nantikanlah Tuhan!

Mazmur 33:20-22 (TB) Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah penolong kita dan perisai kita! Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Semakin kita mempelajari Alkitab kita, semakin kita mengerti kebenaran yang berasal dari Allah, di mana kebenaran itu dapat kita alami. Kebenaran yang membebaskan, kebenaran yang memerdekan, dan kebenaran yang membawa kita pada sukacita sejati yang abadi. 

Namun, yang juga harus Anda dan saya sadari, bahwa kita orang berdosa, kita haruslah mendeteksi keberadaan dosa di dalam diri. Yang pada dasarnya kita adalah orang-orang berdosa yang benar-benar membenci kebenaran Allah, kita tidak suka kebenaran Allah, kita tidak suka pertolongan. Karena kita menyukai kebenaran kita, kita merasa kita mampu berdasarkan kebenaran sendiri dan diri kita sendirilah yang menjadi pusat dari keberadaan kita sendiri. Demikianlah dosa memanipulasi diri kita sehingga kita benar-benar jauh dari Tuhan, Dia yang menciptakan kita untuk diri-Nya sendiri.

Maka dari itu, ada panggilan untuk kita bertobat dari pengandalan kekuatan sendiri, untuk bertobat dari ketidaksabaran kita dan belajar untuk menjadi sabar. Kita diajak untuk menantikan Tuhan, pertolongan-Nya. Sehingga kasih setia Tuhan semakin nyata bagi Anda dan saya.

Lalu bagaimana ini dapat benar-benar kita lakukan secara praktis? Melihat pada kasih karunia Tuhan dan melihat pada diri sendiri yang sangat terbatas.

Melihat diri sendiri yang sangat terbatas

Tanpa kesadaran akan keterbatasan diri sendiri, tanpa menyadari bahwa kita telah masuk ke dalam dosa. Maka kita hidup berdasarkan diri sendiri. Ketika kita mempelajari Alkitab, kita akan menemukan setiap tokoh Alkitab dan berbagai kelemahan mereka, setiap mereka adalah orang-orang lemah yang sama seperti Anda dan saya, mereka adalah orang berdosa yang terbatas, yang penuh kekurangan dan tidak ada sedikit pun apa yang ada di dalam diri mereka dapat diperhitungkan sebagai kebenaran sehingga mereka layak menerima kasih Tuhan.

Tetapi, satu hal yang kita tahu, setia tokoh Alkitab tersebut menyadari kelemahan mereka, mereka melihat pada Tuhan yang berkuasa. Saudaraku, ini merupakan panggilan untuk Anda saya, agar sejenak kita merenungkan siapa kita dan bagaimana kita harus benar-benar jujur akan kelemahan kita, jujur akan dosa yang ada di dalam diri kita, jujur pada diri sendiri bahwa kita manusia terbatas yang tidak dapat melakukan apa-apa yang berguna bernilai kekal.

Dengan menyadari bahwa kita terbatas, orang berdosa yang layak binasa. Kita dapat benar-benar melihat pengampunan Tuhan yang didasarkan pada kasih karunia-Nya. Saudaraku, berdoalah untuk kesadaran ini, biarlah Roh Kudus saja membukakan setiap dosa di dalam diri Anda, sehingga Anda bertobat. inilah doa saya untuk Anda, ketika dosa nyata kita sadari ada di dalam diri kita, maka kasih karunia Tuhan akan semakin nyata. 

Inilah yang akan kita renungkan di poin berikutnya, sehingga di dalam kasih karunia Tuhan saja kita dapat menjadi seseorang yang menantikan Tuhan. Menjadi milik Tuhan seutuhnya.

Melihat pada kasih karunia Tuhan

Ketika Anda dan saya menantikan Tuhan, artinya kita telah hidup di dalam Tuhan. Dan Injil adalah satu-satunya perenungan yang akan selalu ada di dalam pikiran kita, Injil inilah yang menjadi kekuatan untuk hidup di dalam dunia yang jahat, dunia yang membenci Injil dunia yang tidak ingin kita bersekutu dengan Kristus.

Di dalam kasih karunia, kita menjadi mengerti akan kasih Allah yang benar-benar nyata. Ia memberikan diri-Nya sendiri sebagai pemberian terbaik untuk membawa kita kepada diri-Nya. Membebaskan kita dari dosa, dengan cara yang sangat indah, meskipun Yesus dikutuk di atas salib, tetapi inilah kebenarannya. Bahwa Yesus menang dari maut dan bangkit sebagai pengharapan kita.

Sehingga sekarang, ketika Anda dan saya percaya kepada Yesus melalui iman, kita bertobat dari dosa. Hidup kita bukan lagi tentang kita, melainkan tentang Yesus, kehendak Yesus, pengharapan di dalam Yesus dan sukacita yang kudus berasal dari kekudusan yang diberikan Yesus ketika kita ada di dalam Dia.

Sekarang, menantikan Tuhan adalah kesukaan kita, bahwa tujuan kita adalah Tuhan itu sendiri. Dialah yang kita cari, Dialah sumber dari sukacita, dan Dialah yang kita layani sehingga sekarang kita hidup dipenuhi makna dan tujuan yang bernilai kekal. Dialah yang kita beritakan ketika kita harus berbicara banyak dengan orang lain, Dialah yang kita layani dan kehendak-Nya adalah kehidupan kita. Menantikan Tuhan, berarti terus di dalam proses Tuhan oleh kasih karunia, kita dijadikan menjadi serupa dengan Yesus dan hidup untuk menikmati Tuhan dan memuliakan Tuhan. Soli Deo Gloria.