Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Ibrani 2:5-9 Kristus Bagi Umat Manusia

Renungan Ibrani 2:5-9 Kristus Bagi Umat Manusia

Ayat Alkitab Ibrani 2:5-9

Judul Renungan; Kristus Bagi Umat Manusia

Ibrani 2:5-9 (TB)

5 Sebab bukan kepada malaikat-malaikat telah Ia taklukkan dunia yang akan datang, yang kita bicarakan ini. 6 Ada orang yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas, katanya:

”Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya,

atau anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?

7 Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat,

dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat,

8 segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya.”

Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatu pun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya. 9 Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.

Pada zaman modern, manusia mengutamakan segala sesuatu yang mereka rasa dapat menyenangkan mereka. Teknologi menjadi hal utama kebutuhan manusia baik itu secara jasmani dan jiwa, tanpa teknologi seolah-olah manusia pada masa kini tidak dapat benar-benar hidup. kita mengutamakan hal yang kita pikir itulah yang paling utama dalam hidup, kita melihat kehidupan berjalan berdasarkan pengalaman manusia lainnya. Sehingga kita merasa bahwa seperti orang tersebutlah seharusnya kita hidup, yang menjadi dasar kehidupan kita adalah apa yang telah berlalu berdasarkan pengalaman sesama kita dan diri kita sendiri.

Kita menaklukkan diri pada dunia, pada nafsu duniawi, pada keinginan mata dan pada dasarnya semua itu adalah kebenaran diri. Yaitu keangkuhan hidup, di mana kita ingin utuh karena mengutamakan sesuatu yang baik menurut kita dan pengaruh lingkungan. Kali  ini, kita akan melihat bagaimana seharusnya Anda dan saya hidup. Atas dasar apa dan bagaimana dasar tersebut menjadi kunci dari pengenalan akan Allah yang telah menciptakan, memanggil dan mengutus kita di dalam kasih karunia Kristus.

Perhatian Allah pada manusia

Kita diperhatikan, oleh karena kita diciptakan memang untuk Allah, Dia memberikan diri-Nya untuk kita Dia peduli dan benar-benar peduli pada kita. Kita yang adalah keturunan Adam dan tersesat dalam segala dosa kita, kita yang diperbudak oleh dosa, terjebak dalam penyembahan ilah modern dalam segala bentuk yang berpusat pada kenyamanan diri sendiri kehendak sendiri yang menjauhkan kita dari Allah yang perhatian pada kita.

Kita mengira bahwa kita tidak membutuhkan perhatian, kita kira bahwa kebutuhan utama kehidupan ini adalah teknologi, kita mengira bahwa kematian adalah mitos belaka. Tidak ada ketakutan yang mendalam, tidak ada tujuan yang bernilai kekal, dan tidak ada penyembahan yang benar. Kita pada dasarnya tersesat, sehingga penulis Mazmur 8, bertanya-tanya siapakah manusia sehingga ia harus diperhatikan. Padahal manusia hanyalah pendosa yang telah melawan Allah, yang telah lari dari Allah dan membuat bagi dirinya sendiri ilah. 

Perhatian Allah, dinyatakan kepada kita melalui kebenaran yang nyata di dalam Injil Yesus Kristus, semua ini digenapi melalui; kelahiran Yesus, kehidupan Yesus, pelayanan Yesus, hukuman Yesus, penyiksaan Yesus, kematian Yesus, dan kebangkitan Yesus. Secara sempurna Allah yang memperhatikan manusia, untuk menyelamatkan manusia dari dosa, dari kutuk dosa untuk masuk ke dalam pemerintahan yang bukan dipimpin oleh Malaikat, melainkan Kristus sendiri. 

Iman kepada Yesus menyelamatkan, mengubah arah hidup dan membawa kita pada dasar yang benar akan kehidupan. Kita hidup bagi Kristus, untuk melayani Dia, menyembah Dia dan menikmati kemuliaan-Nya. Untuk inilah Anda dan saya hidup, di dunia ini yang fana, bahwa kita milik Yesus dan hidup dalam pemerintahan-Nya. Sebab segala sesuatu ditaklukkan kepada Dia.

Ditaklukkan kepada Kristus

Yesus merupakan dasar yang kokoh untuk hidup, untuk berkarya, dan untuk menjadi manusia yang utuh. Kita diselamatkan dari dosa oleh karena segala sesuatunya ditaklukkan kepada Yesus, untuk sementara waktu Dia dijadikan lebih rendah dari malaikat-malaikat, agar semakin nyata kebenaran ini; Kolose 1:16 TB karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

Bahwa Kristus menaklukkan dunia ini, melalui salib, ketika Anda dan saya merenungkan karya keselamatan. Maka mata kita terarah pada salib, Dia yang berkuasa menjadi lemah di atas salib, Dia yang kudus, suci, benar. menjadi dosa di atas salib, Yesus terhitung di antara penjahat, orang-orang durhaka yang layak binasa. Dan Anda dan saya, termasuk dalam orang-orang durhaka tersebut. Jadi sekarang, segala sesuatu ditaklukkan kepada Yesus, melalui kematian-Nya dan kebangkitan-Nya. Dia menang melawan maut, maut dikalahkan begitu rupa dan tidak  berkuasa atas-Nya.

Tentang karya keselamatan di atas salib, inilah pusat dari perenungan kita, baiklah kita mengingat ini. Ketika kita percaya kepada Yesus, itu artinya hidup kita ditaklukkan kepada-Nya. Kita telah gagal, namun Yesus tidak akan gagal untuk membawa kita kepada diri-Nya, maka dari itu marilah kita selalu bertobat dari dosa, berserah kepada Yesus. 

Anda dan saya adalah orang berdosa, hati kita begitu jahat, dan oleh karena itu kita menaklukkan diri pada dunia. Namun kini, ketika kita ada di dalam kehidupan yang baru, dalam Yesus, kita tidak lagi menaklukkan diri pada dunia, melainkan pada Yesus, untuk selalu bergumul menyelaraskan hati kita pada Injil Yesus Kristus.

Inilah yang sangat penting untuk direnungkan, bahwa Yesus yang telah menaklukkan diri-Nya adalah penakluk maut, Dia telah menang. Oleh karena itu di dalam Dia, kita menang atas dosa, kita membenci dosa, kita bukan lagi budak dosa, kita adalah hamba Yesus Kristus. Ketika kita jatuh kita bangkit kembali, ketika kita kalah, Yesus telah menang. Yesus hidup bagi kita, Dia mati bagi kita, dan bangkit bagi kita dan tujuan dari semua ini adalah kemuliaan Yesus yang nyata di dalam kita sehingga kita dapat benar-benar kagum kepada Dia, memuji Dia dan memberitakan Dia melalui kehidupan kita.

Yesus yang disalibkan, Dia mengalami maut, agar kita yang percaya kepada-Nya. Tidak mengalami maut, melainkan mengalami kebenaran yang mengagumkan. Inilah berita Injil yang memuaskan, yang menyelamatkan, yang membawa kita melihat betapa Allah peduli, Allah mengerti dan Dia menciptakan kita untuk diri-Nya sendiri. Dan bagi bagi dunia ini, sebab dunia diciptakan untuk melayani kita, bukan kita melayani dunia, jadi sekarang lihat pada Yesus, renungkanlah Yesus dan hiduplah untuk menaklukkan diri pada Yesus yang telah menyelatkan kita dari dosa bukan karena perbuatan baik kita melainkan karena kasih-Nya saja. Soli Deo Gloria. Amin.