Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 39:5 Memikirkan Kefanaan

Renungan Mazmur 39:5 Memikirkan Kefanaan

Ayat Alkitab Mazmur 39:5

Judul Renungan; Memikirkan Kefanaan

Mazmur 39:5”Ya Tuhan, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!

Bagian ini, merupakan doa pribadi yang memberikan kepada kita pengertian yang sangat penting akan makna dari kehidupan dan ke mana seharusnya arah hidup ini. kita hidup namun pada saat yang sama kematian merupakan bagian nyata dari diri kita hari ini. Anda yang membawa renungan ini, pasti akan mati pada waktunya, tidak ada satu pun orang yang dapat lepas dari ikatan kematian yang menghadirkan kesedihan yang tidak terhingga. Setiap orang yang telah pergi, mereka tidak akan pernah kembali ke dalam dunia kita. 

Apa yang telah kita kerjakan di dalam dunia ini, kita perjuangkan, kita kejar, setiap pencapaian, setiap karya. Pada akhirnya akan ditinggalkan oleh karena kenyataan dari kefanaan, membawa kita pada kematian. Apapun yang Anda dan saya cari di dalam dunia ini, ketika itu terpisah dari nilai-nilai kekal, ketika itu tidak terhubung dengan kehendak Kristus atas kehidupan kita, maka semua yang kita kerjakan adalah Kesia-siaan belaka.

Apa yang benar-benar menjadi Hasrat kita hari ini, menunjukkan isi hati kita, memberitakan tujuan dari setiap tindakan kita. Apakah kita berhasrat untuk semakin mengenal pribadi Allah, mencari Allah, untuk mengasihi Allah, dan melakukan apa yang Dia ingin kita lakukan. Atau kita adalah orang-orang percaya yang sedang kecanduan kemewahan dunia modern sehingga yang menjadi ilah kita adalah apa yang kita pikirkan baik untuk kehidupan kita, apa yang memberikan kepada kita kepuasan instan, inilah yang kita kejar.

Dunia yang telah jatuh ke dalam dunia, mengajarkan kita untuk mengabaikan realitas bahwa kita pasti akan mati. Bahwa segala sesuatu yang kita kejar dan itu terpisah dari Dia yang menciptakan kita bukanlah masalah. Saudaraku, kita memiliki masalah yang benar-benar mutlak, yang benar-benar membuat kehidupan ini terasa tidak berguna, inilah yang Salomo khotbahkan yaitu segala sesuatu sia-sia belaka.

Namun kali ini kita dapat merenungkan kebenaran dari kefanaan hidup, untuk datang kepada Dia yang kekal. Untuk mendapatkan yang kekal dan hidup meninggalkan dosa dengan kebencian yang terus berlanjut terhadap dosa, dosa yang memisahkan kita dari kemuliaan kekal kehidupan Allah. Dosa yang memasukkan kita ke dalam kefanaan kematian kekal.

Pribadi kekal masuk ke dalam kefanaan

Yesus dengan jelas melihat kefanaan di dalam hidup-Nya, Dialah Pribadi sempurna yang melihat kefanaan yang nyata. Di taman Getsemani Yesus berdoa untuk diri-Nya sendiri, jika bisa kefanaan yang mengerikan dilepaskan dari diri-Nya. Jika bisa, kehidupan kekal tidak perlu melalui jalan salib. Tetapi bukan kehendak Yesus yang jadi, melainkan rencana kekal Allah yang memasukkan Yesus ke dalam kefanaan yang paling dalam. 

Yesus yang telah melakukan yang paling sempurna selama hidup-Nya ada dalam kefanaan hidup ini. Untuk membebaskan kita yang bertobat dari dosa dan percaya pada karya Kristus dari kehidupan fana yang mematikan, kehidupan fana yang tidak berguna, kehidupan fana yang sia-sia. Yesus melihat dengan jelas, akibat dari dosa yang mengerikan, sehingga oleh kasih-Nya, Ia masuk ke dalam dosa untuk menjadi dosa, agar Anda dan saya yang berdosa diselamatkan dari dosa. Kita dihidupkan kembali ke dalam kehidupan yang baru, kehidupan kekal yang sempurna untuk bersekutu dengan Dia yang telah menciptakan kita.

Jadi sekarang, bukanlah kematian itu merupakan awal dari kehidupan baru, kehidupan kekal, kematian yang saya maksudkan adalah kematian bersama-sama dengan Yesus, kematian atas dosa dan kehidupan di dalam Yesus, karena kita telah dibangkitkan bersama-sama dengan Dia. sehingga kita diubahkan, dahulu kita hamba dosa, kini kita anak-anak Allah yaitu hamba Kristus Tuhan kita.

Kita melihat pada karya Yesus, kefanaan kekal yang menimpa Yesus, menghadirkan kehidupan kekal bagi Anda dan saya yang percaya kepada Yesus. Salib itu menyelamatkan jiwa manusia, salib Yesus Kristus tentunya. Saudaraku, inilah Injil, inilah yang seharusnya terjadi dalam kehidupan Kekristenan kita yaitu perubahan hidup untuk terus semakin sama seperti Yesus, baik itu kasih-Nya, kehidupan-Nya, pelayanan-Nya dan pengorbanan-Nya. Kehidupan yang terus ada dalam terang Injil. Kehidupan yang semakin hari semakin bertumbuh serupa dengan Kristus, untuk melakukan apa yang Yesus lakukan. 

Ketika kita memikirkan kefanaan kita saat kita benar-benar ada di dalam Yesus, kita bersyukur, kita bersukacita. Kita mendapatkan pengertian yang baru, ada terang Injil yang memenuhi hidup kita, ada kasih Yesus yang menyegarkan kita, ada pengampunan dosa dan pertobatan. Dan kefanaan yang pasti, tidak lagi menguasai hati dan pikiran kita, karena Yesus telah menjadi fana untuk membawa kita pada kekekalan bersama-sama dengan Dia. Amin.

Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 39:5 Memikirkan Kefanaan "