Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mematikan Kebenaran Saya Sendiri

Mematikan Kebenaran Saya Sendiri

Ketika saya menyadari bahwa tidak ada cahaya kebenaran di dalam diri saya, di sanalah kebenaran yang sejati dari Yesus Kristus bersinar terang di dalam sudut gelap hati dan pikiran saya. Kebenaran sejati itu adalah Pribadi yang telah menciptakan saya, di mana diri saya sejak dalam kandungan ibu saya, telah melawan kehendak-Nya. Saya seolah-olah tercipta dari darah dan daging yang membusuk untuk memusnahkan kemuliaan Allah di dalam dunia ini.

“Ketika saya menyadari bahwa tidak ada cahaya kebenaran di dalam diri saya, di sanalah kebenaran yang sejati dari Yesus Kristus bersinar terang di dalam sudut gelap hati dan pikiran saya.”

Roma 3:23-24 (TB) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.

Kita hidup dalam kebenaran kita sendiri dan ini merupakan kecenderungan yang ada sejak kita ada dalam kandungan ibu kita karena kita ada di dalam Adam. Kebenaran ini membuat kita merasa bahwa kita dapat mengendalikan apa yang ada di dalam dunia ini. Kita merasa bahwa segala sesuatu ada di dalam kendali tangan kita, pikiran kita dan hati kita sendiri.

Apa yang kita pikir benar, itulah yang menjadi penggerak kehidupan kita, namun kali ini, melalui artikel ini. Saya mengundang Anda untuk meninggalkan kebenaran diri sendiri dan melihat kebenaran sejati yang ada di dalam Yesus. Inilah yang menjadikan kita manusia-manusia yang berpikiran luas, tidak berpikir berdasarkan apa yang menjadi  pengalami hidup kita, melainkan berdasarkan kebenaran yang tertera di dalam Alkitab.

Bahwa kita orang berdosa yang layak binasa, ketika saya melihat kenyataan dosa di dalam diri saya, lalu melihat kebenaran saya yang kerdil. Saya sadar bahwa apa yang menjadi kebanggaan saya merupakan hal-hal yang menentang Allah, menentang pencipta saya dan menjadikan saya benar-benar menjadi tuhan atas kehidupan saya sendiri. Kebenaran ini membawa saya pada pertobatan, pertobatan yang sejati, menyatakan bahwa diri saya sendiri tidak memiliki kebenaran dan kebenaran sejati hanya ada pada Tuhan, hanya ada pada kasih karunia dan itu berasal dari Injil yang terpusat langsung pada apa yang Yesus kerjakan di dalam dunia ini sampai pada hari ini.

Bahwa ketika saya bertobat, ketika Anda bertobat dari dosa dan percaya pada karya Yesus kita menyatakan tidak ada lagi kebenaran di dalam diri. Bahwa kebenaran kita adalah kebenaran sejati Dia yang telah mati disalibkan, Dia yang telah melakukannya dengan sempurna, bahwa kehendak Allah di dalam diri manusia telah dikerjakan Yesus. 

Yesus menerima murka, Dia yang benar dihukum sebagai seseorang yang paling berdosa di dalam dunia ini. Agar kita yang adalah orang berdosa, binasa ketika percaya kepada Dia diselamatkan, kita hidup bukan lagi berdasarkan kebenaran kita sendiri, melainkan berdasarkan kebenaran Yesus yang telah disalibkan itu. Dia yang telah bangkit dari kematian, bahwa Yesus telah menerima murka, menerima muat, menerima setiap detail dosa kita. Sehingga kebenaran-Nya di taruh di dalam kita sehingga kita yang percaya kepada-Nya beroleh hidup.

Bukan lagi kebenaran kita, ini tentang kebenaran Yesus yang harus kita beritakan, ini tentang kasih Yesus yang kita pancarkan di dalam dunia yang galap ini. Ini tentang nama Allah yang berkuasa itu dikenal oleh orang-orang yang mau menerima fakta bahwa diri mereka berdosa, tidak benar dan mereka harus bertobat dari segala pemberontakan mereka.

Roma 1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: ”Orang benar akan hidup oleh iman.”

Kebenaran Yesus di dalam Injil merupakan kekuatan yang menyelamatkan, keselamatan itu hanya ada di dalam Yesus iman kepada Dia. Dan oleh sebab itu kita meninggalkan kebenaran kita karena kebenaran Yesus saja yang dikenakan kepada kita yang percaya kepada Dia. Kita mendapatkan hidup yang baru di dalam kasih karunia-Nya, kita hidup dalam pengudusan yang terus dikerjakan Roh Kudus, Roh Kudus mengarahkan kita pada Injil, sehingga kita meninggalkan kebenaran kita sendiri.

Habakuk 2:4 (TB) Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.

Jadi sekarang, kebenaran kita ada di dalam kasih-Nya di dalam pengorbanan-Nya, ketika salib menjadi nyata di dalam hidup kita, kita meninggalkan kebenaran kita sendiri. kita lesu untuk berhadapan di hadapan Dia yang kudus, kita percaya kepada Dia dan tidak lagi membusungkan dada kita yang artinya bukan lagi tentang saya, melainkan tentang Yesus, Dia yang telah hidup sempurna, mati disalibkan dan telah bangkit dari kematian yang mengerikan. Amin.

Posting Komentar untuk "Mematikan Kebenaran Saya Sendiri"