Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Yakobus 4:13-17 Jika Tuhan Menghendakinya

Renungan Yakobus 4:13-17 Jika Tuhan Menghendakinya

Ayat Alkitab Yakobus 4:13-17

Judul Renungan: Jika Tuhan Menghendakinya

Yakobus 4:13-17 (TB) 13 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: ”Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, 14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. 15 Sebenarnya kamu harus berkata: ”Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.” 16 Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah. 17 Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.

Ketika saya merenungkan bagian ini, saya terdiam karena pada saat saya menulis renungan ini. Saya sedang merencanakan kepindahan saya dari pulau Jawa ke Kaltim. Untuk melanjutkan kehidupan pelayanan saya dan pekerjaan saya. Ayat ini telah berbicara kepada saya secara pribadi, Tuhan seperti membisikkan dengan sangat lembut kepada saya, bahwa saya janganlah menjadi tinggi hati dan serahkanlah seluruh kehidupan kepada Yesus yang telah memberikan saya kehidupan. 

Ayat ini benar-benar membawa saya pada pertobatan untuk melihat dengan jelas, bahwa Yesus bekerja untuk membawa saya selalu kembali kepada diri-Nya dan melakukan apa yang Dia inginkan. Jadi saya mendapatkan satu kesan yang indah, bahwa Yesus mengasihi setiap kita yang memiliki hati yang meskipun seringkali gagal untuk taat kepada-Nya. Namun Dia tidak pernah gagal untuk mengasihi kita dan menuntun kita pada hikmat-Nya yang tidak mampu kita pahami dengan kemampuan kita sendiri.

Pemahaman akan hikmat Allah, akan rencana Kristus atas kehidupan dimulai dari iman kepada salib Yesus, pada karya penebusan-Nya. Hikmat Allah terkandung di dalam kasih yang begitu besar, kasih yang memberikan diri-Nya sendiri untuk melepaskan kita dari hikmat kita yang menentang kehendak Allah. Hikmat kita yang congkak dan membawa kita pada kehidupan yang menjauh dari kemuliaan-Nya.

Yang tidak kita perlukan

Perencanaan akan kehidupan itu baik, setiap kita membutuhkan rencana di dalam hidup ini, Anda dan saya perlu duduk dan mempertimbangkan segala sesuatu yang harus kita kerjakan. Namun setiap kita telah hidup di dalam keinginan daging yang membawa kita ada hati yang congkak dan tidak ingin melakukan seperti yang Allah ingin lakukan bagi diri kita.

Kita tidak memerlukan keberhasilan yang sia-sia, rencana yang matang berdasarkan hikmat kita hanyalah minyak untuk membakar diri sendiri. Itu benar-benar menjauhkan kita dari kasih karunia Tuhan. Ketika merenungkan peringatan Yakobus, kita disasarkan akan keberadaan kita yang hanyalah seperti uap yang begitu saja lenyap.

Apa yang kita perjuangkan tentang makna kehidupan ketika itu tidak bernilai kekal, tidak bernilai di hadapan Allah dan tidak benar-benar memberikan kehidupan. Maka semua itu benar-benar sia-sia dan tidak ada artinya. Kita tidak memerlukan Kesia-siaan, kita tidak membutuhkan segala hal yang dunia ini tawarkan tentang kesuksesan dan kehidupan yang berlimpah. Yang kita butuhkan semuanya ada di dalam Alkitab kita sehingga membawa kita pada sumber daya yang kita manfaatkan sehingga bernilai kekal.

Hidup di hadapan Allah, bukan tentang apa yang kita perjuangkan untuk kita dapatkan sehingga hal itu menjadikan kita berkenan di hadapan Allah. Ini tentang karya yang sempurna dikerjakan oleh Yesus Kristus, yang memberikan kita makna dari kehidupan ini sehingga kita dapat mengerti kehendak Allah. Kita  diubahkan untuk semakin menjadi seperti yang Allah inginkan atas kehidupan ini.

Jadi bukan tentang apa yang kita lakukan,  tapi  tentang karya Kristus, inilah yang benar-benar kita perlukan. Sehingga apa yang kita kerjakan, bukan lagi didasarkan apa yang kedagingan kita inginkan. Melainkan berdasarkan apa yang Allah ingin kita kerjakan. Sehingga setiap waktu, kehidupan yang seperti uang, benar-benar bermakna, membawa kita dan orang-orang kepada Kristus.

Yang benar-benar kita perlukan

Inilah yang harus ada di dalam hati kita, bahwa Allah benar-benar nyata, bahwa setiap hal yang ingin kita kerjakan. Benar-benar tertuju pada kehendak Allah atas kehidupan di muka bumi ini, bahwa kita dapat berkata, jika memang Dia berkehendak, saya akan pergi ke mana saya inginkan untuk mengerjakan pelayanan yang Allah percayakan kepada saya, untuk benar-benar memakai setiap sumber daya saya  bagi kemuliaan nama-Nya.

Kita perlu  mematikan kecongkakan kita, segala hal yang ada di dalam hati, sandaran kita pada manusia dan diri sendiri. Baiklah kita secara sadar membuang semua itu dengan mata yang tertuju pada karya Kristus atas kehidupan kita, dengan mata hati yang terus merenungkan. Apa yang telah Yesus kerjakan atas kehidupan kita, Yesus telah melakukan yang paling sempurna, yang paling baik untuk menjadi batu karang kita yang paling teguh. 

Inilah yang kita perlukan, yaitu sandaran yang tidak pernah goyah dan itu ada di dalam Injil.  Kasih setia Kristus tetaplah menjadi tempat di mana kita dapat beristirahat, menemukan makna dari kehidupan ini dan memberikan hikmat yang sejati. 

Bahwa bukan lagi apa yang Anda dan saya inginkan yang paling penting. Tetapi apa yang Allah ingin kita kerjakan di dalam hidup kita, setiap kemampuan berpikir, fisik yang sehat dan pengetahuan. Semua itu berasal dari-Nya, ketika sumber daya ini kita serahkan pada Tuhan bahwa seluruh hidup kita untuk melakukan apa yang Dia ingin kita  kerjakan. 

Yakobus mensejajarkan pengetahuan akan yang baik, dengan bagaimana kita melakukan seperti yang Tuhan  ingin kita kerjakan. Untuk kita mematikan kecongkakan, untuk bersandar pada kasih karunia Tuhan saja. Kemana pun kita pergi, ingatlah ini, bahwa Yesus saja yang menjadi pusat hidup kita, Dialah motivasi kita, Dialah visi dan misi kita dan Dialah makna dari semua hal yang kita saat ini sedang akan akan terus kerjakan. Soli Deo Gloria.