Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 64:11 Sukacita Orang Benar

Renungan Mazmur 64:11 Sukacita Orang Benar

Ayat Alkitab Mazmur 64:11

Judul Renungan: Sukacita Orang Benar 

Mazmur 64:11 (TB) Orang benar akan bersukacita karena Tuhan dan berlindung pada-Nya; semua orang yang jujur akan bermegah.

Keterpisahan manusia dari Allah, memperlihatkan kenyataan dari kematian kekal yang sudah pasti diterima oleh manusia. Inilah maut yang menjadi upah dosa, manusia hidup dalam kesendirian, di mana setiap kebenaran yang ia cari bukanlah kebenaran sejati, melainkan dusta yang membawa dirinya pada perbudakan dosa.

Melalui mazmur 64, kita belajar bagaimana Daud berseru selanjutnya kita juga dapat belajar bagaimana kebenaran sejati itu adalah Allah sendiri dan bukan Daud apalagi Anda dan saya. Allah bekerja sepanjang sejarah umat manusia, untuk menyelamatkan manusia dari kebodohan dirinya sendiri. Allah menyelamatkan manusia dari kematian kekal, untuk kembali hidup dalam, kehidupan yang telah Dia sediakan bagi mereka yang mau dibenarkan oleh Dia.

Kita dibenarkan karena pengorbanan Kristus, kita benar bukan karena kita melakukan yang baik, melainkan karena Yesus telah mengerjakan kebaikan yang benar secara sempurna. Daud sangat mengerti hal ini, dia sadar bahwa dia orang berdosa yang lemah, Dia sadar bahwa hidup di luar persekutuan dengan TUHAN, merupakan hidup tanpa harapan, tanpa sukacita dan hidup tanpa kebenaran.

Bagaimana dengan Anda dan saya hari ini? Apakah Anda masih berharap pada kebebasan diri Anda sendiri? Kita dapat melihat kehidupan kita dan merenungkan kebenaran kita dan melihat dengan jelas. Bahwa pada dasarnya tidak ada kebenaran di dalam diri setiap kita, semakin kita merenungkan kebaikan, semakin kita sadar bahwa kebaikan kita di hadapan Allah yang kudus merupakan kain kotor yang tidak berguna. Dengan kata lain, kita tidak dapat diselamatkan oleh diri kita sendiri, kita hanya diselamatkan oleh kasih Allah, kita tidak dapat percaya pada diri kita sendiri, kita hanya dapat percaya pada Allah yang ada di luar diri kita dan Dia benar-benar berkuasa.

Hanya kehidupan di dalam kebenaran, kematian yang mengalahkan dosa karena kebangkitan tubuh yang dikerjakan oleh Yesus dan diberitakan melalui Injil yang kita percayai bahwa Injil inilah kuasa Allah yang menyelamatkan. Maka kita diselamatkan melalui iman kepada Tuhan Yesus, kita dibenarkan karena kebenaran Yesus, kita dipulihkan untuk mengalami perubahan hati karena Yesus ada di dalam kita dan kita di dalam Yesus.

Ini merupakan pengajaran yang mengarahkan kita, pada sukacita di dalam Tuhan, sukacita karena kita orang-orang benar. bukan karena perbuatan baik kita melainkan karena perbuatan baik Yesus Kristus selama Dia hidup, Dia yang tidak pernah melakukan dosa. 

Dari kehidupan tanpa harapan, sampai pada pengharapan sejati di dalam Roh Kudus yang telah melahirbarukan kita ketika kita percaya kepada Yesus. Kemegahan kita tidak didasarkan pada kepercayaan diri sendiri, melainkan karena kita percaya kepada Allah yang bekerja melalui Injil yang menjadi sumber kebenaran kita, yang terus kita beritakan melalui kehidupan kita sehari-hari, perkataan kita dan perenungan pribadi kita akan firman Tuhan. 

Hanya di dalam kebenaran yang Kristus nyatakan di dalam Anda dan saya, ketika kita percaya kepada-Nya. Kini kita bertobat dari dosa dan hidup tidak lagi mengandalkan diri sendiri, tidak lagi percaya pada diri kita, kepercayaan diri kita didasarkan pada kuasa Allah yang tidak akan pernah habis, kuasa-Nya yang nyata atas kehidupan kita karena kita merenungkan Injil. Kuasa-Nya yang terus bekerja sampai hari ini untuk orang percaya. 

Seperti yang Paulus tulis di kepada jemaat di Roma, “Roma 8:28 (TB) Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Inilah dasar dari kepercayaan diri kita, yaitu kuasa Allah di dalam Injil. Sehingga membuahkan sukacita yang nyata, damai sejahtera yang berasal dari dalam diri, dan kasih kepada jiwa-jiwa. Amin