Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Roma 5:19 Ketaatan Satu Orang

Roma 5:19 Ketaatan Satu Orang

Roma 5:19 (TB) Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.

Kebenaran kita, untuk memperoleh keselamatan tidak didasarkan pada  ketaatan kita, melainkan ketaatan Yesus yang sempurna. Inilah yang akan kita renungkan bersama-sama, kebenaran itu menyelamatkan kita dari dosa, memerdekakan kita dari perbudakan dosa dan kita memperoleh kehidupan yang baru, di dalam Yesus Tuhan kita, hidup kita kini tidak lagi di dalam Adam yang telah melakukan ketidaktaatan karena kini kita di dalam Yesus yang taat sempurna. Ini dijelaskan oleh Paulus dengan sangat baik, menjadi dasar pengajaran kita, yang mempengaruhi pemikiran kita sampai pada tindakan  kita di dalam kehidupan ini.

Ayat 19, pasal 5 memberikan kepada kita pengertian yang utuh, ini patut untuk direnungkan. Bagaimana Anda dan saya dibenarkan? Yaitu melalui ketaatan satu orang, orang tersebut adalah Kristus yang telah hidup, mati dan bangkit. Pencapaian Yesus bukan hanya menghilangkan hukum bagi ketidaktaatan kita, meski ini sangat indah; tetapi juga taat  demi kita, sebagai wakil perjanjian kita, disepanjang hidup-Nya dan terutama di dalam kematian-Nya.

Meski Adam diberitahukan bahwa ia akan menikmati berkat ketika ia menaati Allah, tetapi ia memilih untuk tidak taat (Kej. 2:15-17; 3:6-7), sedangkan Adam kedua (Yesus Kristus), tahu bahwa Dia akan menghadapi penderitaan dan kematiaan ketika Dia taat. Tetapi Dia dengan yakin tetap taat kepada perintah Bapa-Nya (Mrk. 14:32-36). Ketika Anda dan saya  membawa di dalam kitab-kitab Injil tentang ketaatan Yesus, bagi kita  itu merupakan masalah hidup dan mati. Karena hal itu adalah ketaatan kita, ketika kita ada di dalam Yesus bukannya di dalam Adam.

J. Gresham Machem, pendiri Westminster Theological Seminary di Philadelphia, menjelaskan seperti ini:

“Faktanya, (Yesus) tidak hanya membayar hutan dosa Adam pertama, dan hukuman dosa yang kita lakukan secara individu, tetapi Dia juga membuat kita bisa mendapatkan hidup kekal. Dengan kata lain, Dia menjadi wakil kita  baik dalam hal membayar hukuman dan taat di masa probasi. Dia membayar hukuman [dari kegagalan di masa probasi]……[Kristus tidak hanya menanggung hukuman melalui kematian-Nya], tetapi memberikan upah kepada mereka yang percaya melalui ketaatan-Nya yang sempurna terhadap hukum Allah itulah dua hal besar yang Yesus telah kerjakan untuk kita.

Adam sebelum jatuh ke dalam dosa adalah benar di hadapan Allah, tetapi Dia masih mungkin menjadi tidak benar. Orang yang telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus Kristus bukan  hanya benar di hadapan Allah tetapi mereka tidak mungkin lagi tidak benar. Bagi mereka, masa probasi sudah selesai… karena Kristus telah  melaluinya bagi mereka.”

(The Aktive Obedience of Christ, dalam The Presbyterian Guardian, 10 November 140, hlm. 131-132)

Bagi Machen ini bukan pengajaran yang basi:

“Cerita yang beredar tentang pendiri [Westminster Seminary] adalah kesaksian yang luar biasa dari Machen yang sedang sekarat dalam sebuah telegram yang dikirim kepada John Murray: “saya sangat bersyukur atas ketaatan Kristus yang terus terjadi sampai hari ini. Kita tidak ada harapan tanpa hal tersebut.” Ini adalah penghiburan yang kuat bagi Machem dalam kematian. Dia tahu karya yang berjasa dilakukan oleh Juruselamatnya telah diperhitungkan seolah-olah dialah yang melakukannya. Allah pasti memberikan dia upah surgawi yang mulia, karena Yesus mendapatkanya bagi dia dan Allah itu adil.”

(Meredith Kline, Covenant Theologi Under Attack, dalam New Horizons, Febbuari 1994). 

Sumber Artikel: Timothy Keller dalam buku berjudul ROMA 1-7 KITAB ROMA UNTUK ANDA God's Word For You" (OMID PUBLISHING HOUSE; Jakarta Barat) 170-171.