Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 66:13-15 Persembahan yang Sempurna

 


Ayat Alkitab Mazmur 66:13-15

Judul Renungan: Persembahan yang Sempurna

Mazmur 66:13-15 (TB) 13 Aku akan masuk ke dalam rumah-Mu dengan membawa korban-korban bakaran, aku akan membayar kepada-Mu nazarku, 14 yang telah diucapkan bibirku, dan dikatakan mulutku pada waktu aku susah. 15 Korban-korban bakaran dari binatang gemuk akan kupersembahkan kepada-Mu, dengan asap korban dari domba-domba jantan; aku akan menyediakan lembu-lembu dan kambing-kambing jantan.

Di dalam Perjanjian Lama, sesuatu hal yang biasa untuk datang kepada Allah dengan membawa persembahan. Persembahan menurut aturan yang telah Allah sendiri turunkan kepada bangsa Israel melalui Musa. Lalu bagaimana kebenaran tentang persembahan yang mencurahkan darah ini dapat diterapkan di masa modern hari ini.

Kegenapan dari persembahan yang sempurna, berasal dari Allah sendiri, semua hal yang telah orang-orang pilihan Allah kerjakan di Perjanjian Lama tentang mempersembahkan korban. Merupakan gambaran dari Korban Sempurna yang berasal dari Allah, seorang manusia kudus yang tidak diperanakan berdasarkan keinginan manusia. Melainkan dari Roh Kudus. Inilah kegenapan dari persembahan yang sempurna.

Manusia telah jatuh ke dalam dosa, tidak ada persembahan kita yang dapat berkenan di hadapan Allah, kita tidak dapat membayar Dia yang menciptakan kita. Kita mati dalam dosa, kita diperbudak oleh dosa dan kita perlu diselamatkan dari dosa oleh kuasa Allah saja, Anda dan saya dapat diselamatkan dari dosa, dari kutuk hukuman dosa, dari murka kekal Allah terhadap orang-orang durhaka, pendosa binasa.

Mari kita masuk ke dalam kebenaran Injil yang melegakan, di mana keselamatan disediakan oleh Allah sendiri. Persembahan yang sempurna, pada pada dasarnya bukan Anda dan saya yang memberikan persemabahan. Allahlah yang mempersembahkan diri-Nya sendiri, melalui Yesus Kristus, agar setiap pemberian kita yang tidak sempurna disempurnakan di dalam kebenaran dan kekudusan Yesus.

Inilah kabar baik-Nya, sehingga sekarang kita dapat menghadap Allah yang kudus, berkuasa, dan penyayang dengan penuh keyakinan. Karena iman kita kepada Kristus yang telah hidup dan mati disalibkan, untuk menanggung kutuk hukuman dosa kita. Dialah persembahan yang sempurna, Dialah wujud nyata dari darah kambing dan domba Jantan yang telah dicurahkan di Perjanjian Lama. Dialah korban penebus salah, Dialah Yesus Kristus Tuhan kita.

Jadi sekarang, di dalam Kristus kita hidup untuk terus berproses semakin serupa dengan Dia, dengan cara memberikan kehidupan kita untuk melakukan kehendak-Nya. Ini pun bukan didasarkan pada kemampuan kita, melainkan pada kuasa Roh Kudus yang ada di dalam kita, yang terus memimpin kita pada kebenaran Inji, kebenaran yang memerdekakan.

Dosa masih terus ada di dalam diri kita, setan tidak tinggal diam, kedagingan kita lemah. Maka dari itu, ketika kita diselamatkan dari dosa, ini bukanlah akhir dari perjalanan kehidupan. Ini adalah awal yang baru untuk hidup bagi Allah dan tidak lagi diperbudakan oleh dosa. Untuk tidak lagi mengandalkan pesembahan kita yang busuk, melainkan percaya pada persembahan yang telah Allah sediakan dan berikan untuk menyelamatkan kita dari kematian kekal.

Sehingga, kita dapat mempersembahkan kehidupan kita berdasarkan kasih karunia Allah, kita dengan penuh keyakinan berjalan dalam kasih. Untuk memberitakan kasih Allah, untuk memberikana Injil, melalui kehidupan kita, melalui keseharian kita, melalui pekerjaan kita.

Ketika kita merenungkan persembahan Allah yang sempurna itu, kita bersyukur, kita mendapatkan semangat baru. Ada makna yang tidak terkatakan yang hadir membasuh jiwa kita sehingga kita benar-benar disegarkan. Ada keinginan untuk terus meninggalkan kejahatan, meninggalkan dosa dan hidup untuk berpenyarahan pada kasih Yesus. 

Jadi untuk menutup renungkan ini, kita dapat merenungkan apa yang Paulus katakana kepada jemaat di Roma. Melalui suratnya. Roma 12:1 (TB) “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Amin.