Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memahami Doktrin Roh Kudus

 

Memahami Doktrin Roh Kudus

Ditulis oleh: Novi Lesnussa

Pendahuluan

Roh Kudus merupakan penolong yang lain, tetapi dari satu jenis, yaitu Allah sendiri. Roh Kudus dijanjikan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke surga. Di dalam Kisah Para Rasul diceritakan bahwa para rasul menerima kuasa dari Roh Kudus, sehingga mereka dapat melakukan banyak mujizat. Dalam gereja mula-mula yang didirikan oleh para rasul, jelas peran Roh Kudus sangatlah penting. Roh Kudus mendiami setiap orang yang telah percaya kepada Kristus dan membuat kehidupan mereka berubah. 1 Kor. 1:26 adalah bukti tentang berubahnya orang-orang yang telah menerima Roh Kudus di dalam hati mereka, karena percaya kepada Yesus Kristus. Pertumbuhan jemaat mula-mula sangat pesat, walaupun berada dalam penderitaan yang sangat besar.

Apakah Roh Kudus masih bekerja sampai sekarang dalam kehidupan berjemaat? Jelas masih. Peran Roh Kudus dalam gereja zaman sekarang, yaitu memberikan dorongan untuk memberitakan Kabar Baik atau Injil keselamatan kepada orang-orang yang belum mengenal Kristus. Berkembangnya berbagai denominasi gereja saat ini, membuat teologi dan doktrin tentang Roh Kudus semakin variatif. Karunia Roh yang berkembang sekarang dijadikan alat dan kesaksian bagi orang-orang yang belum percaya. Banyak Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang diadakan menawarkan karunia penyembuhan sebagai sarana kesaksian dan pembuktian bagi semua orang bahwa, Roh Kudus bekerja sampai sekarang dan akan terus bekerja sampai selamanya. Kehidupan yang baru dari buah pertobatan adalah kunci untuk menerima janji tentang pimpinan Roh Kudus.

Pada kesempatan ini, kita akan membahas mengenai teologi atau doktrin dari Roh Kudus, Pribadi ketiga dari Allah dan melihat relevansi Roh Kudus bagi kekristenan saat ini.

1. Karya Roh Kudus Dalam Peristiwa Lahir Baru

Bagi orang percaya, Roh Kudus mempunyai peran penting dalam menumbuhkan kerohanian. Dalam setiap aspek kehidupan, Roh Kudus menjadi sangat sentral. Tanpa Roh Kudus, hidup orang percaya tidak mempunyai arti sama sekali. Karena Roh Kudus-lah orang percaya dapat mengenal Allah Bapa dan Yesus Kristus.

Membawa kepada Kebenaran

Roh Kudus juga disebut Roh Kebenaran. Banyak orang percaya yang terus mencari akan kebenaran firman Allah. Tanpa Roh Kudus, tidak ada seorangpun yang akan memahami setiap kata yang ada dalam firman Tuhan. Walaupun seseorang itu sangat pintar, tapi tanpa Roh Kudus, dari segi penafsiran akan jauh sekali dari kebenaran. Walaupun manusia belajar banyak dari manusia lain, tetapi jika seseorang tidak bergantung Roh Kudus maka ia tidak memahami apa-apa. Sekeras-kerasnya manusia berupaya untuk memahami tentang Allah atau yang ilahi, namun tanpa pertolongan Roh Kudus manusia tidak akan sampai pada pemahaman yang benar, malah jadi kebingungan.

Mungkin hal yang miris adalah saat manusia itu malah tidak mempercayai Allah itu ada. Seseorang yang tidak mau dikuasai Roh Kudus, tidak akan mampu untuk mengenal Allah yang transenden dan imanen tersebut. Bisa dikatakan kalau seseorang tersebut tidak dipimpin oleh Roh Kudus, maka dia juga tidak mengenal Allah Bapa. Yohanes 16:13 dengan jelas mengatakan Roh Kudus akan memimpin kepada seluruh kebenaran. Sehingga tanpa Roh Kudus, seseorang tak akan mampu untuk memahami kebenaran, karena kebenaran itu berasal dari Allah sendiri. Orang yang diajar oleh Roh Kudus akan lebih mengeti firman Allah daripada orang yang tidak diajar oleh Roh Kudus, meskipun ia pandai dalam bahasa asli Alkitab. Pernyataan ini adalah jaminan bagi orang percaya bahwa, bukan kepandaian yang menentukan seseorang tahu dan memahami kebenaran yang sejati, tetapi Roh Kudus-lah yang akan membimbing orang mengenal kebenaran itu.

Kebenaran yang mutlak adalah bahwa Roh Kudus yang menjadikan manusia itu mengerti akan kebenaran itu sendiri. Dalam 1 Korintus 2:9-14 dikemukakan dua bagian pekerjaan Roh Kudus: 1) Roh Kudus menyatakan kepada manusia hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah, dan berkata-kata tentang karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan oleh hikmat manusia, yang merupakan kebodohan bagi manusia duniawi. Roh Kudus menjelaskan penyataan-Nya, yaitu memberikan kuasa untuk mengerti, mengetahui dan menerima pengajaran yang diajarkan-Nya. Roh Kudus ialah pemberi ilham untuk firman Allah yang dituliskan, dan Ia juga yang menulis dan menegaskan firman itu. Ketika seseorang dibukakan mata rohaninya oleh Roh Kudus, maka ia dapat mengerti akan kebenaran-keberan yang tersembunyi, yang selama ini ia tidak ketahui. Roh Kudus yang membuka akan mata hatinya untuk dapat mengerti tentang kebenaran kehendak Allah.

Seseorang akan dapat mengerti sebuah kitab dengan lebih mudah, apabila si punulis itu ada di sampingnya untuk menerangkan isi kitab itu, setuju? Ketika manusia berada dalam pimpinan Roh Kudus, maka ia akan dibuka pikirannya, sehingga ia dapat mengerti akan apa yang dia tidak mengerti dulu. Tanpa Roh Kudus tidak ada orang yang dapat mencapai kebenaran yang sempurna tersebut. Seseorang tidak akan dapat mengetahui kebenaran dengan sesungguhnya sebelum kebenaran itu diajarkan kepada orang itu oleh Roh Kudus. Seperti yang dijelaskan oleh Yesus tentang Penolong yang akan datang itu, Ia akan mengajar dan mengingatkan apa yang telah diajarkan oleh Yesus sebelumnya. Dalam Yohanes 14:16-17a berkata, “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.” Roh Kudus sendiri dikatakan sebagai Roh Kebenaran, maka Ia akan membawa orang yang telah percaya kepada Kebenaran yang benar. Bukan hanya dapat menyatakan kebenaran tersebut untuk manusia, tetapi Roh Kudus juga turut membenarkan orang-orang yang sudah percaya kepada Kristus.

Roh Suci membenarkan, yaitu Ia yang melanjutkan mengenakan pembenaran kepada orang percaya, hingga orang yang dibenarkan merasakan kegirangan. Maksudnya di sini adalah ketika Roh Kudus ada di dalam diri orang percaya, maka dia sudah dibenarkan dan akan menjadi lebih mudah untuk mengenal kebenaran itu.

Ketika Kristus masih berada di dunia, beberapa kali Ia menyataka untuk mengutus Roh Kudus ke dunia. Kristus berkata bahwa Ia akan minta kepada Bapa seorang penolong, yaitu Roh kebenaran untuk menyertai orang percaya selama-lamanya (Yoh.14:16-17).

2. Karya Roh Kudus dalam Keselamatan

Berikut kita akan melihat bagaimana karya Roh Kudus dalam keselamatan orang-orang yang percaya kepada Kristus.

A. Menginsafkan (Yoh. 16:8-11)

Menginsafkan artinya menempatkan kebenaran Injil begitu jelas di hadapan orang yang belum diselamatkan, sehingga diakuinya sebagai kebenaran; Apakah Kristus akan diterima sebagai Tuhan dan Juruselamat atau ditolak.

B. Melahir-barukan (Yoh. 3:3-5; Tit. 3:5)

Kelahiran baru adalah tindakan Roh Kudus kepada seseorang di dalam melahirkan baru saat percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamtannya. Dengan jalan itu, Allah mengaruniakan hidup yang kekal kepada orang itu.

Ini sepenuhnya pekerjaan Pibadi ketiga di dalam ke-Tritunggal-an Allah, yakni Roh Kudus (Yoh. 3:3-7; Tit. 3:5). Iman adalah persyaratan yang dituntut dari manusia yang memungkinkan Roh Kudus melakukan kelahiran baru dan firman Allah yang menjadi isi dari iman itu. Dampaknya apa? Menjadi ciptaan baru (2 Kor. 5:17); Menjadi hidup baru (1 Yoh.1:9);

C. Mendiami 

Ayat kunci yang menjelaskan tentang pelayanan Roh Kudus ini adalah Yohanes 14:16. Dalam teks ini menjelaskan bahwa Roh Kudus akan mendiami orang-orang percaya, dan bahwa pendiaman itu adalah permanen atau selamanya.

Roh Kudus adalah karunia. Roh Kudus dikaruniakan kepada semua orang percaya dalam Yesus tanpa kecuali, tidak ada syarat yang lain kecuali iman kepada Yesus Kristus (Yoh. 7:37-39). Beberapa ayat yang menyinggung tentang kebenaran ini dapat ditemukan dalam 2 Korintus 1:22; 1 Tesalonika 4:8, dan 1 Yohanes 4:13. Karena Roh Kudus diberikan sebagai suatu karunia, maka tidak ada alasan bagi manusia kecuali menerima-Nya.

Roh Kudus diberikan pada waktu seseorang diselamatkan. Pernyataan ini menegaskan bahwa orang yang belum diselamatkan tidak memiliki Roh Kudus dalam dirinya. Dalam Efesus 1:13 mengatakan bahwa, Roh Kudus diberikan pada saat seseorang diselamatkan. Dan pada saat yang sama orang percaya itu dimeteraikan sebagai tanda milik kepunyaan Allah.

Orang yang tidak memiliki Roh Kudus bukanlah orang percaya. Dalam Roma 8:9 menekankan bahwa, “Jika seorang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.” Rasul Yudas menunjuk pada orang-orang yang tidak percaya sebagai orang-orang “tanpa Roh Kudus” (Yud. 19).

Roh Kudus mendiami orang-orang percaya yang cara hidupnya duniawi. Orang-orang Kristen di Korintus yang sedang terjerumus dalam perbuatan-perbuatan yang sumbang, yang membawa saudara-saudaranya ke pengadilan, serta dosa lain, mereka tetap didiami oleh Roh Kudus (1 Kor. 6:19). Jika hanya orang Kristen tertentu saja yang didiami Roh Kudus, maka tentu orang-orang Kristen Korintus akan dikatakan tidak didiami oleh Roh Kudus. Dalam Roma 8:9 dan 2 Korintus 1:22 menyebabkan konklusi yang harus diambil, yaitu bahwa semua orang percaya, tak peduli kondisi rohani mereka, didiami oleh Roh Kudus.

Roh Kudus mendiami orang-orang percaya secara permanen. Bukan saja Roh Kudus mendiami orang percaya, tetapi bahwa pendiaman tersebut adalah bersifat permanen (Yoh. 14:16). Roh Kudus diberikan kepada orang-orang percaya sebagai “jaminan” – sebagai suatu verifikasi masa depan mereka yang penuh kemuliaan (2 Kor. 1:22; Ef. 1:14; 4:30).

D. Membaptis

Perlunya iman saat dibabtis diterangkan dalam Kolose 2:12, dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. Tanpa iman upacara baptisan tidak akan ada artinya.

Pembaptisan Roh Kudus adalah pekerjaan Roh Kudus yang melaluinya orang percaya ditempatkan dalam kesatuan dengan Kristus dan kesatuan dengan sesama orang percaya dalam tubuh Kristus (1 Kor. 12:13).

Pembaptisan Roh Kudus adalah unik dalam masa gereja. Karena peristiwa ini tidak pernah terjadi dalam PL, dan ini hanya terjadi pada masa Gereja. Pembaptisan Roh Kudus melibatkan semua orang percaya dalam masa gereja ini. Kata “semua” dalam (1 Kor.12:13) menegaskan kebenaran tersebut. Dalam Surat Galatia 3:27-28 mengindikasikan, “semua kamu” dibaptis dalam Kristus, dan menjadi “satu dalam Kristus,” tidak menjadi soal apakah mereka orang Yahudi atau Yunani, budak atau merdeka, perempuan atau laki-laki, semua disatukan dalam Kristus. Penting diperhatikan juga bahwa kehidupan orang Kristen yang masih duniawi, seperti orang Korintus, bukanlah halangan untuk menjadi satu dalam pembaptisan ini.

Baptisan Roh Kudus bukanlah pengalaman. Baptisan Roh Kudus terjadi pada saat seorang diselamatkan, maka hal ini bukanlah pengalaman. 

Baptisan Roh Kudus dilakukan oleh Roh Kudus. Tidak ada dua baptisan Roh Kudus. Sebagian orang Kristen berkata bahwa 1 Korintus 12:13 yang berkata, “oleh Roh Kudus” yang menempatkan orang percaya ke dalam tubuh, dan Kisah Para Rasul 1:5 menggunakan, “dengan Roh Kudus” yang diartikan sebagai kuasa untuk pelayanan.

E. Memeteraikan

Pemeteraian Roh Kudus adalah salah satu karya Allah untuk menjamin keselamatan orang-orang yang telah diselamatkan (2 Kor.1:22; Ef.1:13-14; 4:30).

Dalam 2 Korintus1:22 berkata: Allah “memeteraikan kita dan memberikan Roh-Nya dalam hati kita sebagai jaminan.” 

Dalam Perjanjian Lama, meterai dipakai dalam berbagai cara yang menunjukkan sebuah dokumen otentik (misalnya, perkawinan), keaslian dari peralihan kekuasaan dari seorang penguasa kepada penguasa yang lain dipakai, juga sebagai penutup untuk menjamin sesuatu.

Jadi Roh Kudus diberikan kepada orang yang percaya kepada Yesus sebagai meterai, mengindentifikasikan bahwa orang percaya tersebut adalah milik Allah.

Ide utama dari pemeteraian itu adalah “pemilikan”. Orang percaya dimeteraikan dengan Roh Kudus yang membuktikan bahwa orang percaya itu adalah milik Allah. Hal ini ibarat seorang peternak yang menyelar lembu sebagai tanda kepemilikannya. Allah menaruh meterainya, yaitu Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya yang menyatakan bahwa orang yang percaya Yesus adalah milik-Nya.

3. Peranan Roh Kudus bagi Orang Percaya dan Gereja Serta Relevansinya pada Masa Kini

Roh Kudus juga memiliki pelayanan, yaitu menginsafkan dosa manusia. Roh Kudus adalah Pribadi yang menginsafkan, yang menyadarkan orang akan dosa. Ketika kita melakukan sesuatu yang tidak berkenan di mata Tuhan, kita merasa begitu bersalah dan sedih. Ini karena pekerjaan Roh Kudus di dalam kehidupan kita. Roh kudus-lah yang menyadarkan Paulus akan gaya hidupnya yang begitu berlawanan dengan jalan-jalan Allah (Kis. 9:5). Inilah pelayanan Roh Kudus, Ia tidak hanya menyadarkan orang kudus akan dosa mereka, tetapi juga meyakinkan orang-orang berdosa akan dosa, kebenaran, dan penghakiman. Perkataan terakhir dari Kristus ketika Ia berada di bumi begitu banyak menyingkapkan tentang pelayanan Roh Kudus. Salah satu kualitas yang paling menakjubkan dari Tuhan Yesus adalah fakta bahwa banyak dari pengajaran-pengajaran-Nya yang terbaik diberikan ketika Ia sedang menuju kayu salib. Ini berbicara tentang isi karakter-Nya. Betapa Ia memiliki Roh yang begitu terkendali meskipun Ia sedang menuju kepada kematian di Kalvari. Ingatlah bahwa pesan-pesan ini tidak diberikan dalam suasana kelas yang enak dan nyaman, melainkan tatkala Ia berjalan dari perjamuan terakhir di ruang atas menuju taman Getsemani.

Roh Kudus adalah Pribadi yang memimpin semua orang yang telah percaya kepada Yesus Kristus. Peran Roh Kudus sangat sentral dalam diri orang percaya maupun gereja. Telah dibahas di bagian sebelumnya tentang peran Roh Kudus di dalam diri orang percaya dan gereja. Dalam masa sekarang, pertumbuhan gereja bisa dikatakan berkembang pesat terutama gereja-gereja beraliran Pentakosta/Kharismatik, karena pekerjaan Roh Kudus. Dengan berkembangnya doktrin karunia-karunia Roh dan hidup dipimpin Roh membuat jemaat di gereja beraliran Pentakosta/Kharismatik bersemangat untuk melayani dan memberitakan Injil. Tidak dipungkiri bahwa, peran Roh Kudus dalam hidup mereka menjadi alasan mereka untuk bertumbuh dan berkembang.

Gereja-gereja Kharismatik yang mengedepankan karunia-karunia Roh terutama karunia bahasa Roh sangat bersemangat dalam mengembangkan pertumbuhan gereja. Namun tidak bisa dikatakan bahwa karunia Roh hanya ada pada gereja kharismatik. Dalam gereja-gereja tradisional atau Injili pun mengedepankan tentang pengajaran Roh Kudus. Perbedaan pandangan, seharusnya, tidak membuat terpecahnya. Seharusnya mereka-mereka yang menyebut dirinya Kristen baik dari orang Kharismatik maupun yang Injili dapat menjaga kesatuan dalam gereja.

_______________________________________

Daftar Pustaka

Arrington, Frech L. Jaminan Keselamatan Kekal Yang Tak Bersyarat. Jakarta: LIGHT, 2005.

Pandesonsolang, Welly. Kristologi Kristen. Jakarta: YAI Press, 2009.

Tong, Stephen. Yesus Kristus Juruselamat Dunia. Surabaya: Momentum, 2014.

Ryrie, Charles C. Teologi Dasar 2. Yogyakarta: ANDI, 1991.

Guthriet, Donald. Teologi Perjanjian Baru 3. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.

Posting Komentar untuk "Memahami Doktrin Roh Kudus"