Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Metode Penginjilan 3 Saja

 

 Metode Penginjilan 3 Saja, Di mana Saja, Kapan Saja, Siapa Saja

Ditulis olehHaposan Lumbantoruan

Pendahuluan

Apabila berbicara dunia penginjilan, maka konsekuensinya ialah metode apa yang digunakan dan bagaimana menerapkannya dalam penyampaian Injil atau penginjilan tersebut? Dalam pelayanan lintas budaya atau penginjilan bagi suku-suku terabaikan, tidak asing yang namanya dan/atau akrab bahkan di mulut dan telinga setiap para penginjil mengenai mmetode penginjilan apa yang dipakai? Efektifkah jika menggunakan metode tersebut di budaya atau suku tersebut?

Suatu kali Penulis bertemu dan berbincang-bincang dengan pekerja lapangan (baca: penginjil) yang beda “dapur” (Lembaga Yayasan Misi) dengan Penulis. Lantas Penulis bertanya: “metode apa yang digunakan di tempat pelayanan Anda? Apakah metode yang digunakan tersebut dapat bertahan sampai sepuluh atau dua puluh tahun ke depan? Efektifkah metode tersebut dilakukan oleh orang-orang percaya baru yang dijangkau dengan menggunakan metode tersebut untuk menjangkau keluarganya, kawannya, kenalannya (K3)?”

Makmur Halim dalam bukunya yang berjudul, Model-Model Penginjilan Yesus (2003), berkata demikian, “Dalam dunia penginjilan kita mengenal banyak teori dan metode penginjilan yang diterapkan dalam pelayanan. Teori-teori ini melahirkan banyak metode-metode penginjilan dan praktik-praktik penginjilan yang sangat beragam.” (Makmur Halim 2003:17). Diteruskan oleh Josias L. Lengkong dkk. dalam bukunya, Awareness Manual (2012), berkata, “Perlu kiranya disadari dan dipahami oleh para penginjil lintas budaya bahwa fakta di lapangan menunjukkan, di mana tidak ada satu metode pun yang cocok untuk seluruh dunia. 

Pertanyaan-pertanyaan yang diangkat untuk mengenal masyarakat tertentu dalam proses identifikasi bisa sama, tetapi menyangkut metode dituntut kreativitas dari pihak penginjil untuk merancang berbagai metode pendekatan, tergantung konteks budaya masyarakat fokus. Kenyataan ini membuka peluang bagi penginjil untuk merumuskan metode pelayanan sekalipun barangkali cara itu masih baru, belum populer dan unik sifatnya”. (Josias L. Lengkong 2012:2-3).

Penulis sependapat dengan yang dikatakan oleh Josias, dalam hal ini mengenai “. . . menyangkut metode dituntut kreativitas dari pihak penginjil untuk merancang berbagai metode pendekatan, tergantung konteks budaya masyarakat fokus. Kenyataan ini membuka peluang bagi penginjil untuk merumuskan metode pelayanan, sekalipun barangkali cara itu masih baru, belum populer dan unik sifatnya.”

Hal itulah yang Penulis sebutkan sebagai Metode PI 3-Saja; Sebuah metode yang “ramah lingkungan.” “Ramah lingkungan” yang Penulis maksudkan ialah sederhana dalam penyampaian, namun tidak menyinggung keyakinan yang mendengar Injil tersebut; Sarat akan inti Injil (1 Kor. 15:1-4). Tatkala menyentuh hati terdalam sampai memisahkan “pengetahuannya yang lama” (jiwa) dan rohnya (Ibr. 4:12). Bak kendaraan sepeda motor yang bermesin listrik, di mana suara mesin tidak keras dan membisingkan telinga, juga hemat bahan bakar.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa banyak bertebaran metode-metode penginjilan di seluruh dunia, terkhusus di Indonesia. Penulis sudah banyak mempelajari metode-metode yang ada dan hanya sebagian yang pernah dipraktikkan di lapangan dalam pemberitaan Injil, seperti metode Evangelism Explotion (EE) (lih. D. James Kennedy, 1962). 

Ada juga metode penginjilan 7 Kronologis, metode C5, metode Kultural, metode Kontekstual. Dan terakhir metode PI 3-Saja. Metode PI 3-Saja inilah yang sampai sekarang Penulis gunakan dan terapkan untuk pemberitaan Injil langsung di lapangan. Metode PI 3-Saja adalah hasil cetusan oleh seorang hamba Tuhan yang mendedikasikan seluruh hidupnya dalam pelayanan lintas budaya, yakni Michael K. Shipman.

Penulis akan menguraikan metode PI 3-Saja dalam bentuk narasi, bagaimana menggunakan dan menerapkan metode PI 3-Saja dalam pemberitaan Injil secara langsung. Dalam istilah-istilah yang Penulis gunakan nanti, bisa dilihat dalam artikel Penulis yang sebelumnya berjudul, Mengapa Orang Percaya Tidak Memberitakan Injil?

Metode Penginjilan 3 Saja, Di mana Saja, Kapan Saja, Siapa Saja

1. Pertalian

    a. “Apa kabar?”

    b. “Siapa namanya?”

    c. “Berapa usianya?”

    d. ‘Tempat tinggalnya di mana?”

    e. “Apa pekerjaannya?”

Beberapa Trik dalam Pertalian:

Cuaca Cerah

Cuaca hari ini cerah juga ya Pak/Ibu! Dan orang-orang pada serius bekerja untuk mencari rezeki atau nafkahnya, ya? Sama halnya dengan hati saya yang cerah saat ini pak, karena lagi ada rezeki. Tetapi rezeki tidak selalu ada ya pak/bu, karena dibatasi dosa-dosa kita ini untuk bekerja secara jujur maupun semangat! Karena memang dosa adalah penghambat datangnya rezeki dari Allah ya Pak/Ibu? Apakah Bapak/Ibu setuju semua orang sudah berdosa?

Numpang Istirahat

Siang Pak/Ibu? Maaf ya pak/bu, apakah saya boleh numpang istirahat (duduk) di sini? Biasalah Pak/Ibu, jalan kaki tadi dari sana, jadi capek sekali saya rasakan. Hampir samalah Pak/Ibu dengan kehidupan ini, capek dikejar-kejar rasa berdosa di dunia ini. Apalagi kalau diakhirat nanti ya Pak/Ibu, bagaimanalah itu kalau semua dosa-dosa kita belum diampuni Allah, pastilah kita akan masuk neraka ya Pak/Ibu?

Di Angkot

Bapak/Ibu mau ke rumah keluarga ya? Bapak/ibu sudah hafal setiap jalan ini ya? Wah, ingatan Bapak/Ibu hebat! Kalau saja manusia tahu dengan benar jalan ke sorga, pasti tidak susah-susah lagi menjalani hidup ini ya Pak/Ibu? Karena memang syarat untuk masuk sorga adalah harus diampuni semua dosa-dosa kita ya Pak/Ibu? Tetapi bagaimanalah, semua orang telah berdosa!

2. Peralihan

1) Berdoa supaya pintu dibuka oleh Allah (dalam Isa AlMasih/Yesus Kristus). Kalau tidak ada kejadian dramatis, langsung bertanya: “Sepertinya bapak/ibu seorang yang taat beribadah ya?” Saya lihat dari cara berpakaian Bapak/Ibu dan tutur katanya santun. “Pastilah orang soleh/soleha yang banyak amal ibadahnya ya Bapak/Ibu?” (Kebanyakan mereka pasti menjawab, insyaallah, mudah-mudahan, allah’waalam).

2) Dari banyaknya amal ibadah Bapak/Ibu sekarang ini, ada satu hal yang paling penting Pak/Ibu, sebenarnya jikalau Bapak/Ibu tahu, yaitu:

a) Bagaimana supaya semua hutang dosa kita atau dosa-dosa kita lunas dibayar dan semua dosa-dosa kita itu diampuni oleh Allah mulai sekarang, besok dan sampai selama-lamanya bukan!

b) Sehingga hidup kita sekarang di dunia ini menjadi tenang dan tidak dikejar-kejar rasa bersalah atau kita tidak dihantui oleh dosa-dosa masa lalu kita dan juga nanti hidup kita tenang pula di dunia ini dan di akhirat.

Tetapi masalahnya sekarang, kita semua manusia berdosa dan sering berbuat dosa ya Pak/Ibu?

a. Kita berdosa setiap hari dengan sengaja maupun tidak sengaja. Orang baik dan alim pun berdosa ya Pak/Ibu? Seperti dosa dalam hati, yaitu kesombongan atau dosa mata, yaitu melihat aurat wanita dan dosa pikiran, yaitu iri yang sebenarnya sama dengan dosa-dosa perbuatan lainnya.

b. Itu berarti semua orang berbuat dosa ya Pak/Ibu setiap harinya? Karena setiap hari berbuat dosa, maka hutang dosa kita bertambah banyak ya Pak/Ibu?

c. Karena hutang dosa kita banyak, maka bisa membuat kita frustrasi dan stres, bagaimana semua hutang dosa kita lunas dibayar?

3. Penginsafan

Kalau begitu, cara apa yang sedang Bapak/Ibu lakukan supaya semua dosa Bapak/Ibu diampuni oleh Allah? (Ajukan 3 pertanyaan berikut sesudah mendengar apa yang sedang dia perbuat):

a. Kalau semua aturan agama itu sudah Bapak/Ibu lakukan, apakah Bapak/Ibu yakin semua hutang dosa bapak/ibu sudah lunas atau diampuni oleh Allah mulai sekarang?

b. Kira-kira kapan semua dosa Bapak/Ibu akan lunas dibayar atau diampuni oleh Allah?

c. Pada hari kiamat atau diakhirat nanti, apakah semua hutang dosa Bapak/Ibu akan lunas dibayar atau diampuni semuanya oleh Allah?

4. Pengabaran

Yang saya percayai demikian: Saya setuju kita harus berbuat baik dan beramal saleh, seperti yang bapak/ibu katakan tadi. Tetapi ternyata semua usaha itu memang tidak menjamin untuk melunaskan semua hutang dosa kita atau dosa-dosa kita diampuni oleh Allah ya Pak/Ibu? 

Tetapi yang sebenarnya Pak/Ibu adalah, yang saya tahu dan yakini, bahwa semua hutang dosa saya sudah lunas dibayar atau sudah diampuni semuanya oleh Allah, karena saya percaya pada cara Allah sendiri yang sudah menyediakan satu jalan pelunasan hutang dosa bagi semua umat manusia. Mungkin bapak/ibu sudah mendengar tentang Isa Kalimat Allah atau Isa Kalam Allah?

Isa Tidak Pernah Berdosa

Isa, Kalimat Allah atau Isa Kalimatullah. Karena Isa adalah Kalimat Allah, maka Isa memang ada bersama-sama Allah di sorga sejak semula. Lalu Isa lahir di dunia melalui seorang perempuan perawan. Isa hidup suci dan tidak pernah berdosa. Isa juga pernah berpuasa selama 40 hari, 40 malam tanpa makan apa pun. Selama masa itu, Isa juga digodai oleh si Satan dengan segala macam godaan untuk berbuat dosa, tetapi Isa tidak berbuat dosa.

Isa Melakukan Mujizat yang Besar

Mungkin Bapak/Ibu pernah mendengar Isa melakukan banyak mujizat! Isa menyembuhkan orang-orang yang sakit, Isa mengusir roh-roh jahat bahkan Isa juga menghidupkan orang-orang mati. Semua hal tersebut dilakukan-Nya berulang kali.

Isa Meramalkan Berulang Kali tentang Kematian dan Kebangkitan-Nya

Tetapi Isa juga berulang kali mengatakan kepada para pengikut-Nya bahwa Ia harus mati dan akan hidup kembali pada hari yang ketiga. Itu menarik ya Pak/Ibu! Karena kalau Isa sudah tua, pastilah Ia akan mati (mungkin karena sakit-sakitan dsb.), tetapi waktu itu, Isa belum begitu tua Pak/Ibu? Waktu itu usia-Nya kira-kira 30-an tahun Pak/Ibu. (Isa mengatakan kepada para pengikut-Nya, Ia harus mati tetapi akan hidup kembali pada hari yang ketiga, karena Isa adalah Tuhan yang tahu tentang kehidupan ataupun kematian). Apakah Bapak/Ibu tahu apa tujuan dari Isa mati dan hidup kembali pada hari yang ketiga?

Tujuan Isa mati dan hidup kembali pada hari yang ketiga adalah sudah ada jawabannya di dalam kitab Taurat yang menceritakan tentang manusia pertama, yaitu tentang nabi Adam dan Siti Hawa Bapak/Ibu? Nabi Adam dan Siti Hawa adalah manusia yang pertama Allah ciptakan. Allah menciptakan nabi Adam dan Siti Hawa dengan suci dan sempurna. Kemudian Allah menempatkan mereka di sebuah taman. Apakah Bapak/Ibu tahu apa nama taman itu? Ya, nama taman itu adalah taman Firdaus atau taman sorgawi. Di taman itu juga tidak ada dosa atau kenajisan dan yang ada adalah kesempurnaan adanya.

Nabi Adam dan Siti Hawa diberi tanggung jawab oleh Allah untuk memelihara, merawat taman itu, dan diberi juga kebebasan untuk memakan semua buah-buahan yang ada di taman itu, kecuali satu buah yang tidak boleh mereka makan. Apakah Bapak/Ibu tahu apa nama buah itu? Ya, nama buah itu adalah buah khuldi. Buah pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Jika mereka memakan buah itu, mereka akan dihukum oleh Allah dengan berat. (Karena mereka berdua suci, sempurna dan juga disebut nabi, maka dapat dipastikan bahwa nabi Adam dan Siti Hawa dengan mudah sekali banyak berbuat baik dan amal saleh).

Dosa, Rasa Bersalah, Malu dan Takut = Pakaian dari Dedaunan, Usaha Nabi Adam & Siti Hawa

Pada suatu hari, Iblis menggodai mereka supaya memakan buah itu. Mereka kemudian tergoda dan langsung memakan buah itu. Setelah mereka memakan buah itu, tiba-tiba mereka sadar bahwa mereka telanjang, aurat mereka terlihat. Jadi mereka pun berusaha untuk membuat pakaian dari dedaunan untuk menutupi ketelanjangan/kenajisan mereka. Sekalipun sudah ditutupi ketelanjangan/kenajisan mereka dengan dedaunan itu, mereka tetap merasa malu. Karena tetap merasa malu, mereka pun akhirnya berusaha bersembunyi dari Allah? Menarik ya Bapak/Ibu? 

Mungkinkah seseorang bisa bersembunyi dari hadapan Allah? Tidak mungkin ya? Karena Allah adalah mahatahu dan pasti tahu di mana mereka. Apakah Bapak/Ibu tahu mengapa mereka bersembunyi dari hadapan Allah? Sebenarnya mereka bersembunyi karena mereka takut. Mereka takut dihukum secara berat, yaitu dibuang dari taman itu dan masuk neraka.

Hukuman Berat

Maka Allah mendatangi mereka dan menghukum mereka secara berat, sesuai janji-Nya. Siti Hawa dihukum dengan, “Bersusah payah melahirkan dan merasa sakit saat bersalin”, dan sampai sekarang semua wanita yang mengandung merasakan sakit bersalin, termasuk operasi juga sakit. Hukuman nabi Adam, yaitu “bersusah payahlah engkau bekerja untuk memenuhi kebutuhanmu dan juga untuk kebutuhan keluargamu”, sehingga bapak-bapak maupun anak-anak muda juga bersusah payah untuk memenuhi kebutuhannya.

Kemudian Allah mengusir mereka dari taman itu, dan mereka tidak boleh kembali lagi. (Setahu kita, nabi Adam dan Siti Hawa adalah manusia yang baik dan bertanggungjawab. Siapa tahu, mungkin amal ibadah mereka beribu-ribu pada saat melakukan perintah Allah. Namun setahu kita, berapa kali nabi Adam dan Siti Hawa berdosa sebelum dihukum oleh Allah? 

Hanya 1 kali saja kan Bapak/Ibu, dan itu mungkin hanya dosa kecil saja atau lebih tepatnya khilaf saja Bapak/Ibu. Dan mereka juga disebut nabi pada saat itu! Dosa seperti itu pasti bisalah ditutup-tutupi karena mereka nabi. Tetapi ternyata, 1 dosa kecil atau khilaf tidak bisa dilunaskan oleh banyaknya perbuatan baik atau amal ibadah nabi Adam dan Siti Hawa Bapak/Ibu? Kitab Sucia mengatakan, “bahwa karena 1 dosa atau kekhilafan saja akan mendatangkan kematian”. Sekarang ini banyak orang berpikir asal melakukan perbuatan baik, maka Allah akan melunaskan hutang dosanya, namun tidaklah demikian ya Bapak/Ibu?)

Janji, Pakaian Baru, dan Kurban Sempurna

Meskipun demikian, Allah bukan saja Allah penghukum, tetapi Allah juga adalah Allah pengasih dan penyayang. Oleh karena Allah mahapengasih dan penyayang, maka Allah menjanjikan seorang penyelamat yang akan lahir dari keturunan perempuan itu. Bukan dari laki laki, ya Pak/Bu! Karena kalau dari laki laki berarti ada hubungan suami istri. Keturunan perempuan ini akan melunaskan hutang dosa manusia atau keturunan perempuan ini akan mengampuni semua dosa manusia.

Sesudah janji tersebut, kemudian Allah melakukan sesuatu yang “menarik”. Allah mengganti pakaian mereka dengan kulit binatang. Karena sebelumnya mereka membuat pakaian dari dedaunan, namun Allah mengganti pakaian mereka dengan kulit binatang. 

Itu berarti ada penyembelihan atau ada kurban yang disembelih. Inilah korban binatang yang pertama dilakukan oleh Allah untuk melunasi hutang dosa manusia atau untuk mengampuni semua dosa-dosa umat manusia. Karena sesuai ajaran Taurat, Zabur, Para Nabi, dan Injil, kalau tidak ada penumpahan darah, dosa tidak diampuni. Cara Allah untuk melunaskan hutang dosa adalah melalui pengorbanan darah.

Demikianlah semua nenek moyang kita mempersembahkan korban binatang untuk melunaskan hutang dosa mereka. Semua nenek moyang kita seperti nabi Adam dan Siti Hawa, Kobil dan Hobil, Nuh, Ibrahim, dan Musa mempersembahkan binatang korban untuk pengampunan semua dosa-dosanya.

Setiap kali mereka berdosa di hadapan Allah dan bersalah terhadap sesamanya manusia, mereka mempersembahkan binatang yang tidak bercacat cela atau memberi kurban binatang kepada Allah untuk pengampunan semua dosa-dosa mereka, dan sekaligus mengimani kurban yang sempurna yang akan satang atau lahir nanti melalui seorang perempuan perawan itu. Para nabi-nabi tersebut juga mengimani sang penyelamat yang akan datang nanti. Menurut Taurat, Zabur, para nabi, dan Injil, kalau tidak ada pengorbanan darah, maka tidak ada pengampunan dosa. 

Itu Sebabnya Isa Harus Mati dan Hidup Kembali Pada Hari Ketiga

Lalu Isa Al-Masih datang seperti yang saya katakan tadi. Isa Al-Masih inilah yang dijanjikan oleh Allah itu. Dialah sang Penyelamat Itu, Dialah sang Kurban yang sempurna itu. Dia lahir dari seorang perempuan perawan, dan yang melahirkan Dia adalah Siti Maryam. Pada suatu hari, nabi Yahya menunjuk pada diri Isa dan mengatakan bahwa Isa adalah Anak Domba. Menarik ya, Bapak/Ibu. Anak Domba untuk diapakan? 

Pastilah untuk dikurbankan. Betul! Isa disebut Anak Domba yang akan menghapus dosa dunia. Dan betul pula, Isa kemudian menyerahkan diri-Nya kepada orang-orang jahat dan tentara Rum. Kemudian, Isa dipalang dan darah-Nya tertumpah. Sebelum Isa mati, Isa berkata, “Sudah selesai.” Apakah Bapak/Ibu tahu artinya? 

Artinya adalah semua hutang dosa sudah lunas dibayar atau semua dosa sudah diampuni kalau mau mengikuti cara Allah ini, percaya kematian Isa Almasih. Kemudian Isa menundukkan kepala-Nya dan mati. Tiga hari kemudian Isa hidup kembali sesuai janji-Nya. Dan Ia menampakkan diri kepada para pengikut-Nya selama 40 hari. 

Lalu Isa kembali ke sorga dan Ia berjanji akan datang kembali untuk menghakimi semua orang yang hidup maupun yang mati. Barangsiapa percaya pada cara Allah dalam melunaskan hutang dosa melalui kematian dan kebangkitan Isa Almasih pada hari yang ketiga, maka dosanya lunas dibayar, dosanya diampuni semuanya oleh Allah. Itu sebabnya, Saya tahu dan yakin bahwa semua hutang dosa Saya sudah lunas dibayar atau semua dosa Saya sudah diampuni oleh Allah melalui kematian dan kebangkitan Isa Almasih pada hari yang ketiga. Maka sekarang Saya menyembah Allah dalam Isa Al-Masih.

5. Penyelesaian

1) Masuk akal kan, Bapak/Ibu cerita ini? Masuk akalnya bahwa amal ibadah tidak bisa/dapat melunaskan hutang dosa Bapak/Ibu. Apakah masih ingat cerita tentang Adam dan Siti Hawa yang hanya satu kesalahan, maka semua amal ibadahnya yang banyak itu tidak bisa menolong melunaskan satu hutang dosanya? Bukankah harus memakai cara Allah ya, Bapak/Ibu?

2) Apakah Bapak/Ibu sudah pernah mendengar cerita ini sebelumnya?

3) Apakah Bapak/Ibu mau sungguh-sungguh sekarang supaya semua dosanya dilunaskan atau semua dosa Bapak/Ibu diampuni oleh cara Allah? Kalau mau, apakah Bapak/Ibu mau percaya pada cara Allah melalui kematian Isa Al-Masih yang telah mati dan hidup kembali pada hari yang ketiga? Juga apakah Bapak/Ibu mau menyembah Allah dalam Isa Al-Masih?

Kalau Percaya Kepada Injil (Isa Almasih):

1. Bacalah Rum 10:9 – Kemudian, teguhkan kembali orang tersebut dengan mengatakan demikian: “Karena Bapak/Ibu percaya bahwa karena Isa mati dan bangkit pada hari yang ketiga, maka semua hutang dosa bapak/ibu sudah dilunaskan atau sudah diampuni semuanya oleh Allah. Juga sekarang Bapak/Ibu sudah menjadi pengikut Isa Al-Masih dan bukan pengikut yang lain lagi. Bapak/Ibu juga sekarang hanya menyembah Allah dalam Isa Al-Masih dan bukan menyembah yang lain lagi.”

Setelah peneguhan tersebut, undang dan tuntun dia untuk berdoa agar menyerahkan diri kepada Isa Al-Masih.

2. Tuntun dia dalam doa seperti berikut:  “Ya Allah, saya mengakui bahwa amal ibadah saya tidak dapat melunaskan hutang dosa saya. Namun saat ini, saya percaya bahwa Isa telah mati untuk melunaskan hutang dosa saya. Dan pada hari yang ketiga, Isa dihidupkan kembali oleh Allah. Sekarang saya mengundang Isa tinggal dalam hati saya dan memerintah atas kehidupan saya. Saya memohon, kiranya Ruh Suci Allah memateraikan saya menjadi milik Isa Al-Masih, sekarang, besok dan sampai selama-lamnya. Dalam nama Isa Al-Masih saya berdoa. Amin!” 

3. Tentukan kapan dan di mana pertemuan tindak lanjut (follow up). Harus sesegera mungkin, kalau memungkinkan, pertemuan berikutnya dilakukan paling lama dalam 2 x 24 jam selama 10 hari pertama pemuridan secara continue.

Kalau Belum Terbuka Terhadap Injil:

Kabarkan Injil secara singkat, kemudian ganti pokok percakapan. (Contoh Injil singkat: “Memang semua cara manusia untuk mendapatkan pengampunan dosa melalui amal ibadah tidak bisa menolong kita, tetapi hanya melalui cara Allah saja. Kalau yang Saya yakini hanya melalui kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih pada hari yang ketiga, semua dosa-dosa diampuni.”)

Kalau Terbuka Terhadap Injil, namun Belum Siap untuk Mengaku Percaya:

a. Kalau ada waktu, kita langsung menceritakan tentang cerita pengorbanan yang lain seperti kurban Hobil. Kalau ia memiliki banyak waktu luang, maka kita bisa menceritakan tentang cerita pengorbanan Nuh, Ibrahim, Musa, dan Para Nabi yang menubuatkan tentang Isa Al-Masih. 

Pada setiap cerita, kita harus selalu menarik jala di tahap Hayati, yaitu di pertanyaan keempat dan kelima. (Pertanyaan keempat: Apa yang paling berguna atau penting dari cerita ini? dan Pertanyaan kelima: Apakah Bapak/Ibu mau supaya semua dosa Bapak/Ibu diampuni dengan memakai cara Allah, yaitu melalui pengurbanan Isa Al-Masih?) Hal ini dapat dilihat di pelajaran mengenai 6 Cerita Kurban. 

b. Kalau dia masih terbuka di cerita pertama atau kedua atau ketiga atau keempat, ajak dia untuk bertemu lagi pada hari berikutnya (paling lama 2 x 24 jam) untuk mempelajari cerita baru, yaitu tentang pengorbanan darah. Selalu buat janji sebelumnya dan informasikan topik nabi apa yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 

c. Kalau ada kesempatan, doakan perjalanan iman dan kebutuhan dia dalam nama Isa Al-Masih. 

Ada Tiga Hal yang Perlu Diteguhkan Kalau Ada yang Ragu-ragu atau Masih Berpikir Ulang Setelah Kita Menyampaikan Injil:

Pertama: Kalau Bapak/Ibu percaya kepada Isa, maka Bapak/Ibu akan tenang hidupnya mulai dari sekarang, di mana Bapak/Ibu tidak akan dikejar-kejar keburukan-keburukan masa lalu atau dihantui dengan dosa-dosa masa lalu lagi. Semua dosa Bapak/Ibu pasti diampuni mulai hari ini, besok, dan selama-lamanya. 

Kedua: Ruh Suci Allah akan tinggal dalam diri Bapak/Ibu mulai dari sekarang sampai selama-lamanya. Ruh Suci Allah akan menolong Bapak/Ibu dalam menghadapi segala tantangan dan cobaan hidup.

Ketiga: Ruh-ruh syaitan tidak akan merasuki Bapak/Ibu atau guna-guna tidak akan menganggu Bapak/Ibu, karena telah menerima Ruh Suci Allah dalam hidup Bapak/Ibu.

Kesimpulan

Dalam masa pelayanan Yesus pun di dunia memiliki strategi dan metode dalam mengabarkan Injil kerajaan Allah. Dan perlu disadari bahwa yang mensukseskan pekabaran Injil ialah Allah Tritunggal maha-esa melalui pekerjaan Allah Roh Kudus. 

Metode penginjilan tanpa kuasa penyertaan Roh Kudus bak kapal tanpa kapten nakhoda. Media kapal sebagai metode penginjilannya, dan kapten nakhoda ialah Roh Kudus yang menyertai setiap pemberita-pemberita-Nya. 

Jadi ijinkanlah Penulis mengutip slogan yang mengatakan: “Apapun makanannya, minumannya tetaplah teh botol sosro. Siapa pun orangnya yang menggunakan metode-metode penginjilan yang ada, Sang Kuasa Penyerta tetaplah Allah Roh Kudus.” Soli Deo Gloria!