Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Amsal 10:31 Mulut yang Mengeluarkan Hikmat

Ayat Alkitab Amsal 10:31

Judul Renungan: Mulut yang Mengeluarkan Hikmat

Amsal 10:31 (TB2) Mulut orang benar mengeluarkan hikmat, tetapi lidah bercabang akan dikerat.

Amsal 10:31 (BIMK) Orang tulus menuturkan kata-kata bijaksana; orang jahat akan dibungkamkan mulutnya.

Saya sangat menyukai hikmat, ketika pertama kali membaca kitab Amsal, ayat yang sangat berkesan bagi saya yang mendorong saya untuk lebih rajin adalah Amsal Amsal 6:6-9. Bagian ini saya baca ketika saya masih SMP kelas 2, yang mendorong saya membantu ibu melakukan pekerjaan rumah dan saya semakin bersemangat bangun pagi. Tapi sekarang, ayat tersebut terasa biasa saja, tidak ada yang hebat dari setiap katanya, saya masih menginginkan tidur yang lebih lama, kemalasan saya semakin menjadi-jadi dan saya tidak melakukan apa yang menjadi tanggungjawab saya. 

Bagaimana dengan Anda?  Semakin kita dewasa, hidup semakin tidak semenyenangkan ketika kita masih kecil, remaja dan pemuda. Semakin dewasa, kita menemukan bahwa kita hidup dalam realitas yang cukup menekan. Bahkan sesekali kita hilang harapan, kita mencari kasih, kita mencari perhatian, kita mencari pengakuan dan kita mencari pujian. Namun apakah semua itu adalah hikmat yang benar bagi hidup kita, apakah itu adalah makna sebenarnya dari kehidupan kita saat ini dan seterusnya.

Semakin ke sini, saya sadar bahwa saya tidak berhikmat seperti yang saya butuhkan dan benar-benar saya inginkan. Seringkali kita menemukan diri kita terbaring dan tidak mampu buar apa-apa, karena fakta hidup yang menekan. Seringkali kita lari dari setiap kebenaran akan realitas dan tenggelam di dalam layar HP kita yang dipenuhi dengan keindahan yang tidak pernah benar-benar manusia dapat nikmati, kita ada dalam kebenaran palsu sehingga mulut kita pun mengeluarkan kebenaran palsu yang membuat jiwa kita semakin gelisah.

Kita hidup di dalam dunia yang telah jatuh ke dalam dosa, bagian dari dunia itu adalah diri kita sendiri. kitalah orang jahat yang Alkitab maksudkan, kitalah orang-orang yang memberontak terhadap Allah dan tidak ingin melakukan kehendak-Nya, kitalah manusia yang telah bersalah terhadap pencipta. Kitalah manusia yang mati dalam segala dosa dan tidak dapat buat apa-apa yang benar, yang suci, yang berguna di hadapan Allah yang menciptakan kita.

Inilah kabar baiknya, bahwa Yesuslah Sang Hikmat Allah, yang telah datang bukan hanya sebagai guru hikmat yang sempurna. Dia adalah Sang Hikmat yang menebus kita dari dosa, artinya Dia membebaskan kita dari dosa dan kutuk hukuman dosa, membebaskan kita dari kuasa dosa untuk hidup bagi diri-Nya. Agar kita kembali pada natur kita, di mana makna dari kita  diciptakan adalah memuji dan memuliakan Allah. Hidup untuk melayani Dia dan melakukan kehendak-Nya, bekerja sama dengan Allah di dalam hikmat Kristus.

Kita benar karena Yesus membenarkan kita, ketika kita percaya pada karya penebusan-Nya dan bertobat dari segala dosa. Kita memandang pada Kristus yang disalibkan, kita diberikan kuasa untuk percaya pada kuasa Injil yang menyelamatkan, kita merasakan bahwa apa yang kit acari telah kita temukan, yaitu Allah dan kemuliaan-Nya memberikan kepada kita kepuasan sejati yang memberikan hidup dan keberanian untuk menyampaikan hanya di dalam Kristus saja adanya kehidupan yang bermakna dan hidup yang bebas dari perbudakan dosa.

Dosa memperbudak, Yesus membebaskan dan membenarkan dan menguduskan sehingga hasrat kita akan dosa perlahan mati. Kita memiliki keinginan yang kuat untuk meninggalkan kehidupan yang jahat untuk kehidupan yang menyembah Allah dan memuliakan Allah. 

Hikmat orang benar, merupakan hikmat yang membawa semakin mengenal Allah, memandang pada karya penebusan Yesus Kristus. Dan kehidupan yang dengan berani menjadi berkat, memberikan Injil dan terus melakukannya sampai hari di mana sukacita yang amat besar terjadi, yaitu bertemu muka dengan  Kristus. Amin.