Renungan Amsal 10:32 Perkataan Kita
Ayat Alkitab Amsal 10:23
Judul Renungan: Perkataan Kita
Amsal 10:32 (TB) Bibir orang benar tahu akan hal yang menyenangkan, tetapi mulut orang fasik hanya tahu tipu muslihat.
Amsal 10:32 (BIMK) Kata-kata orang tulus menyenangkan hati; kata-kata orang jahat selalu menyakiti.
Pribadi seperti apakah kita, itu karena apa yang kita sembah, nilai-nilai kehidupan yang kita percayai, membentuk cara berpikir kita dan menjadikan kita seperti sekarang ini. Ada banyak kebenaran yang berkeliaran di luar sana, ada banyak definisi dari etika kehidupan yang dapat kita ambil dan kita anggap baik. Ada banyak jenis kesenangan yang ditawarkan di budaya kita sekarang. Bahkan kesenangan yang mengorbankan pribadi lain, masih sangat eksis di dunia yang berdosa ini.
Kita hidup di dunia yang telah jatuh ke dalam dosa, di mana pribadi yang lain merugikan pribadi yag lain dan kelompok yang lain merugikan kelompok yang lain. Di dunia yang mencari kesenangan, tidak jarang, rasa sakit adalah bagian dari mendapatkan kesenangan. Baik itu rasa sakit untuk diri sendiri dan orang lain. Mulut kita penuh dengan sumpah serapah, kita suka mencari maki, kita memakai mulut kita seringkali untuk merendahkan orang lain sehingga diri kita sendiri merasa lebih unggul dari orang yang sedang kita rendahkan.
Kita dikuasai oleh keinginan yang salah, segala keinginan yang menjadikan kita budak namun merasa bebas. Ada sesuatu yang kita rasa salah di dalam diri kita namun sebagai manusia yang lemah dan bodoh, kita tidak dapat menemukan semua itu sehingga kita hanya menjalani kehidupan berdasarkan mulut yang fasik dan menyakiti sesama kita.
Saudaraku, apa yang saya tulis untuk kita sama-sama renungkan adalah realitas di mana kita berada saat ini. Maka dari itu, marilah kita selalu dan selalu kembali pada kebenaran sejati yang memerdekakan, kebenaran yang mengubahkan, menghidupkan dan memberikan kita apa yang benar-benar kita inginkan dan butuhkan. Yaitu Pribadi Dia yang menciptakan kita, kita hidup untuk melayani Dia di dalamnya ada penyembahan dan rasa kagum yang terus-menerus.
Alkitab dengan jelas, menyatakan bahwa semua orang telah jatuh ke dalam dosa, mereka mati di dalam dosa. Namun puji Tuhan, Injil memberitakan keselamatan yang diberikan oleh Allah melalui kehdupan Yesus, kematian Yesus, kebangkitan Yesus dan janji-Nya untuk selalu menyertai kita di dalam kegelapan dunia ini, ketika kita menjadi murid-Nya dan memberikan Dia.
Kita dipanggil untuk berubah dari yang jahat, menjadi baik di dalam kasih karunia, kita dimampukan untuk menjadi berkat dan mengeluarkan kata-kata yang bermakna. Kata-kata yang membangun, kata-kata yang memberitakan berita keselamatan. Kata-kata yang membangkitakan semangat, kata-kata yang membawa orang melihat pada Allah yang menciptakan mereka sehingga mereka dapat percaya di dalam nama Yesus adanya keselamatan dan kehidupan kekal.
Injil pada awalnya pahit bagi tubuh yang berdosa, namun manis bagi jiwa yang merindukan kekelan di dalam kemuliaan yang sejati. Injil membawa kita pada dosa-dosa yang mengerikan dan jijik pada setiap dosa yang ada di dalam diri. Sehingga kita meminta ampun kepada Yesus, kita bertobat dan terus-menerus bersama-sama dengan Roh Kudus, mematikan kejahatan di dalam diri sehingga kita dapat menjadi berkat dan mengeluarkan perkataan yang membawa kehidupan kekal, bagi mereka yang dipanggil oleh Allah untuk menyembah Kristus dan menikmati Dia, meskipun dunia ini tidak sedang baik-baik saja.
Jadi perkataan yang menyenangkan, bukanlah pujian palsu yang membawa kita pada realitas palsu. Perkataan kita memberitakan kasih Allah, di dalam dunia tanpa harapan, kita memberitakan Yesus yang disalibkan itu dan di dalam Dia ada pegampunan dosa ketika kita bertobat. Kiranya Roh Kudus terus memimpin kita semakin hari semakin mengenal Yesus sehingga kehidupan kita adalah kehidupan yang mengkhotbahkan Yesus. Amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Amsal 10:32 Perkataan Kita"
Silahkan Berkomentar