Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah TUHAN Itu Ada?

Apakah TUHAN Itu Ada?

Apakah TUHAN Itu Ada? 

  • Dari buku berjudul "Jawaban Atas Persoalan Hidup Anda"
  • Dapatkan buku secara gratis di Sastra Hidup

Ini adalah pertanyaan yang paling mendasar. Jikalau Tuhan itu tidak ada, maka segala pencarian akan Dia adalah sia-sia saja. Sebab orang yang menghampiri Tuhan, ia harus percaya bahwa Dia ada.[1] Meski tidaklah mungkin untuk “membuktikan“ Tuhan dalam suatu pengertian yang bersifat matematis. 

Namun, bukti tentang adanya Tuhan begitu meyakinkan. Ambillah contoh tentang kejadian alam semesta. Jikalau dikatakan bahwa kejadian alam semesta itu adalah sebagai hasil dari suatu kebetulan saja, maka hal tersebut memunculkan banyak pertanyaan dan tak memberikan jawaban apa pun. Demikian halnya dengan teori “Ledakan Dahsyat”[2].

Misalnya, dari manakah bahan-bahan dasar pembentuk alam semesta ini berasal? Bahkan teori itu sama sekali tidak dapat menciptakan sesuatu dari ketiadaan! Teori “Evolusi” telah sangat populer. Namun, masih ada satu kelemahan: Bagaimanakah bisa ‘sesuatu yang tidak ada’ berubah menjadi ‘ada’’? Bagaimanakah bumi ini bisa secara ajaib menyusun dengan sendirinya bentuk-bentuk kehidupan yang rumit?

Semua teori yang lain juga dengan mudah dipatahkan. Satu-satunya penjelasan yang memuaskan adalah sebagai berikut: Pada awalnya Tuhan menciptakan langit dan bumi. [3] Dunia kita ini bukanlah suatu akibat secara acak dari suatu kejadian dahsyat yang bersifat kebetulan saja. Melainkan, alam semesta dibuat atas dasar perintah Tuhan, sehingga dari hal-hal yang tidak tampak telah menjadi hal-hal yang kelihatan. [4]

Penciptaan memiliki suatu permulaan, dan Tuhanlah yang menjadikan segala sesuatu itu ada. Sebab Dia berfirman, dan terjadi, Dia memerintahkan, maka terlaksana. [5] Ini diperkuat oleh susunan dan desain yang begitu ajaib yang dapat dilihat dari mana pun juga dan dari hukum-hukum universal yang mencakup segala sesuatu bersama-sama, dari luasnya luar angkasa hingga semua makhluk hidup yang paling kecil. 

Namun, desain menuntut adanya seorang perancang [6] dan hukum menuntut adanya seseorang yang menetapkannya – dan Tuhan adalah kedua-duanya! Tuhan yang menjadikan dunia dan segala sesuatu yang ada di dalamnya, Dia inilah yang menjadi Tuhan atas langit dan bumi [7] Akan tetapi, “bukti penciptaan“ yang paling kuat adalah manusia itu sendiri. Tidak seperti halnya semua ciptaan yang lainnya, manusia memiliki sesuatu yang kita sebut sebagai “kepribadian“; ia membuat pilihanpilihan yang cerdas, memiliki kata hati atau nurani dan dapat membedakan mana yang benar dan yang salah. Ia mampu mencintai dan memiliki belas kasihan. Terlebih dari semuanya itu, manusia memiliki suatu naluri untuk menyembah. 

Dari mana manusia mendapatkan kualitas-kualitas semacam ini? Baik evolusi maupun suatu kejadian bencana alam tidak dapat menghasilkan hal-hal tersebut. Maka jawaban yang paling jelas adalah: TUHAN, Tuhan, membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan napas kehidupan ke dalam lubang hidungnya, dan manusia itu menjadi suatu jiwa yang hidup. [8] Manusia ada bukanlah secara kebetulan; ia dengan dahsyat dan ajaib diciptakan [9] oleh Pencipta alam semesta

Daftar Pustaka

[1] Ibrani 11:6

[2] Bahasa Inggris: “Big Bang”

[3] Kejadian 1:1

[4] Ibrani 11:3

[5] Mazmur 33:9

[6] Atau: desainer

[7] Kisah Para Rasul 17:24

[8] Kejadian 2:7

[9] Mazmur 139:14