Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengantar Kitab Mikha

Mikha 1:1 (TB) Firman Tuhan yang datang kepada Mikha, orang Moresyet, pada zaman Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda, yakni berkenaan dengan yang dilihatnya tentang Samaria dan Yerusalem. (Mikha bernubuat pada masa pemerintahan raja Yudea Yotam (750–735 SM ), Ahas (735–715), dan Hizkia (715–687).

Kitab Mikha, tidak dapat diabaikan sebagai bagian kita dalam hal mendalami Alkitab, untuk semakin mengenal TUHAN yang terus bekerja di dalam Sejarah umat manusia. Melalui kitab Mikha, saya  akan membawa Anda merenungkan renungan-renungan yang berpusat pada Injil dan bagaimana penerapannya di kehidupan modern.

Alkitab selalu relevan sepanjang zaman, karena manusia masih menyembah berhala yang memiliki kuasa yang sama. Seperti berhala yang disembah pada zaman perbakal. Dan berhala itu hanya dapat diganti dengan kemuliaan yang sejati Pribadi yang benar-benar layak disembah. Kitab Mikha memberitakan siapa Dia, bahkan seluruh Alkitab kita ketika kita mendalaminya secara seksama, kita akan mengerti. Bagaimana Allah memperkenalkan diri-Nya kepada manusia, melalui nabi-nabi dan raja-raja dan orang biasa. 

Jadi mari bersama saya, kita melihat pengantar ke dalam kitab Mikha, selanjutnya Anda dapat menggunakan sumber daya renungan-renungan hasil pendalaman Pribadi saya. Bagaimana kitab Mikha membawa kita pada Injil Yesus Kristus? 

1. Pendahuluan Kitab Mikha

Jelas penulis kitab Mikha adalah Nabi ‘Mikha’ (Mi.1:1) kitab ini termasuk ke dalam kitab nabi-nabi kecil berdasarkan singkatnya kitab yang ditulis.  Penulisan kitab ini, dilakukan antara tahun 735-700 SM. Kita Mikha, memberitakan penglihatan pada masa depan, tentang apa yang akan terjadi atas Samaria dan Yerusalem, kedua ibu kota Bangsa Israel.

Pengliatan tersebut digenapi sebagai seperti berikut, “Samaria telah jatuh (722 SM) dan Yerusalem sendiri, pada masa Raja Hizkia, berada dalam ancaman. Meskipun Yehuda dikuasai oleh Asyur pada tahun 701, Yerusalem sendiri secara ajaib selamat. Mikha, dari Moresheth Gath (sebuah desa pertanian di barat daya Yerusalem), dipanggil untuk bernubuat di Yehuda, sama seperti Amos dipanggil untuk bernubuat di Israel.” [1] Nabi Mikha hidup satu zaman dengan nabi Yesaya dan nabi Hosea dan Nabi Amos. 

Yerusalem yang selamat ketika Asyur menyerang dan menghancurkan Samaria, pada akhirnya "ibu kota Yerusalem dihancurkan oleh bangsa Babilonia pada tahun 586 SM" [2] Ini memberitahukan kepada kita kebenaran dari Nubuat Mikha, bahwa Allah sendiri yang menghukum bangsa Israel karena berbagai kejahatan yang mereka lakukan. Yang berpusat pada budaya yang menyembah berhala.

 “Mikha terkejut melihat penyimpangan dari agama yang benar (Mikha 2:6-9). Terpilihnya Israel disamakan dengan teologi kemenangan (Mikha 3:11); Tuhan sendiri telah direduksi menjadi seorang pelindung bagi orang-orang yang dimanjakan. Oleh karena itu, Mikha memperingatkan umat akan dampak ketidaksetiaan terhadap perjanjian (Mikha 6:14-15). Sudah di pasal 1 ia menjelaskan bahwa Allah harus menghukum umat-Nya jika mereka terus berbuat dosa: “Semua ini terjadi karena pelanggaran Yakub, karena dosa kaum Israel” (Mikha 1:5). Di manakah letak dosa seperti itu? Di ibu kotanya sendiri (Mikha 1:5b). Korupsi yang menjijikkan dan ketidaksetiaan telah terjadi mulai dari kalangan atas.” [3]

Lima ciri utama menandai kitab Mikha

  • Kitab ini memperjuangkan kepentingan para petani sederhana yang menghadapi pemerasan oleh golongan kaya yang angkuh, mirip dengan berita Yakobus dalam PB (bd. Mi 6:6-8 dan Yak 1:27); dalam hubungan ini, Mikha memberikan nasihat yang paling mengesankan tentang tuntutan Tuhan bagi umat-Nya, "berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu" (Mi 6:8).
  • Sebagian bahasa Mikha itu tegas dan terus terang; lain kali berupa syair yang mengesankan dengan permainan kata yang halus sekali (seperti Mi 1:10-15).
  • Seperti nabi Yesaya (bd. Yes 48:16; Yes 59:21), Mikha mengungkapkan kesadaran yang tajam akan panggilan Allah dan pengurapannya oleh Roh Kudus, "Aku ini penuh dengan kekuatan, dengan Roh Tuhan, dengan keadilan dan keperkasaan, untuk memberitakan kepada Yakub pelanggarannya dan kepada Israel dosanya" (Mi 3:8).
  • Kitab ini berisi salah satu ungkapan terindah dalam Alkitab tentang kasih sayang dan kasih karunia pengampunan Allah (Mi 7:18-20).
  • Kitab ini berisi tiga nubuat penting yang dikutip di bagian Alkitab lainnya: satu yang menyelamatkan hidup Yeremia (Mi 3:12; Yer 26:18), satu tentang tempat kelahiran Mesias (Mi 5:1; Mat 2:5-6), dan satu yang dikutip Yesus sendiri (Mi 7:6; Mat 10:35-36).” [4]


2. Garis Besar Kitab Mikha

Tema Mikha adalah penghakiman dan pengampunan. Tuhan, Hakim yang menceraiberaikan umat-Nya karena pelanggaran dan dosa mereka, juga adalah Raja Gembala yang dalam kesetiaan perjanjian mengumpulkan, melindungi, dan mengampuni mereka. [5]

1. Mikha Pasal 1-3 (ayat kunci Mikha 1:1-3:12).

Pemberitaan tentang hukuman atas Israel karena perbuatan dosanya

Pasal 1 (Mikha 1:1-16) memuat perkataan Mikha terhadap Israel mengenai dosa-dosanya karena mencemarkan Yehuda dan Yerusalem. Nabi Mikha menekankan dosa penindasan yang disebabkan oleh orang-orang kaya yang malas. Uraian tentang dosa mereka terdapat dalam pasal 2-3 (Mikha 2:1-3:12), yaitu bahwa orang-orang hanya melakukan pemerasan terhadap orang-orang miskin. Ini didukung oleh nabi-nabi palsu dan pemimpin- pemimpin bangsa.

2. Mikha Pasal 4-5 (ayat kunci Mikha 4:1-5:15).

Pemberitaan tentang keselamatan di masa depan

Setelah nabi memberitahukan teguran dan hukuman bangsa itu dan semua orang yang berbuat jahat, maka ia menyampaikan berita tentang zaman kedamaian yang kekal bagi seluruh bangsa di dunia. Dalam nubuat Nabi Mikha, yang sangat penting adalah tentang tempat kelahiran sang Mesias, Tuhan kita Yesus Kristus (Mikha 5:1) yang pengharapannya sungguh tepat, yaitu di Betlehem.

Dalam pasal-pasal ini Nabi Mikha memberikan teguran dan ancaman bagi mereka itu.

3. Mikha Pasal 6-7 (ayat kunci Mikha 6:1-7:20).

Allah menuntut umat-Nya, karena kesalahan dan pelanggaran mereka

Akibat dari ibadah mereka kepada Allah yang tidak dengan sepenuh hati, semuanya merupakan dosa bagi Tuhan, sehingga Tuhan menuntut kepada bangsa itu supaya berbuat adil, setia dan berjalan bersama Tuhan dengan rendah hati. Akhirnya Tuhan menyatakan kesetiaan-Nya dan rahmat-Nya kepada bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah. [6]

Garis besar versi berikutnya;

I. Datangnya Bencana dan Secercah Harapan (Mikha 1-2 )

A. Kasus Tuhan terhadap Israel ( Mikha 1:1-7 )

Setelah judul editorial (ayat 1), Mikha memberikan alasan mengenai nasib buruk yang akan segera menimpa Israel dan ibu kotanya, Samaria.

B. Seruan untuk Meratap ( Mikha 1:8-16 ) Kiamat segera tibaYehuda Yehuda adalah nama putra keempat Yakub dan salah satu dari 12 suku.Lagi juga, dan tanggapan yang tepat baik bagi nabi maupun umat adalah ratapan.

C. Penghakiman Tuhan Sesuai dengan Kejahatannya ( Mikha 2:1-5 ) Penghakiman Tuhan tidak sembarangan dan tidak adil. Orang-orang telah memberikan penilaian yang pantas mereka terima. Siapa yang mengambil harta milik orang lain, maka warisannya sendiri akan diambil.

D. Mikha Menghadapi Pengkhotbah Kepastian Palsu ( Mikha 2:6-11 ) Pengkhotbah pengharapan palsu setidaknya ikut bertanggung jawab atas nasib Yehuda karena penolakan mereka untuk menyampaikan kebenaran. Bukannya memperingatkan orang-orang akan bahaya yang akan datang, mereka malah menyampaikan kata-kata penghiburan yang menipu.

E. Kata-kata Pengharapan ( Mikha 2:12-13 ) Kata-kata pengharapan nampaknya tidak pada tempatnya setelah semua pengumuman malapetaka yang mengerikan dalam dua pasal pertama ini. Kata-kata ini mungkin ditambahkan kemudian untuk melegakan semua kutukan dan harapan bagi generasi selanjutnya.

II. Kutukan, Penghakiman, dan Janji (Mikha 3-5 )

A. Serangkaian Oracles Melawan Pemimpin (Mikha 3 ) Para penguasa, nabi, pelihat, dan imam dipilih sebagai pelanggar utama dan orang-orang yang bertanggung jawab atas penghakiman Allah terhadap Yehuda. Bahkan suci Kudus adalah istilah yang awalnya berarti dikhususkan untuk ibadah atau pelayanan kepada Tuhan. Meskipun istilah ini mungkin merujuk pada orang, benda, waktu, atau tempat, kekudusan dalam Yudaisme dan Kristen terutama menunjukkan alam ketuhanan. Dan juga kota Yerusalem akan dihancurkan (ay.12).

B. Kebanyakan Kata-kata Pengharapan (Mikha 4-5 ) Bagian ini berisi dua bagian yang paling terkenal dari Mikha – harapan akan suatu masa ketika semua bangsa akan menghancurkan senjata mereka dan hidup dalam damai (4:1-4) dan janji penguasa baru dari Betlehem (5:2-5a).

III. Dari Penghakiman Menuju Pengharapan (Mikha 6-7 )

A. Pengantar Gugatan Allah terhadap Israel ( Mikha 6:1-5 ) Allah sekali lagi menegaskan bahwa Israel sepenuhnya layak menerima hukuman yang akan mereka terima (mirip dengan permulaan dalam 1:2-7). Tuhan itu adil – Tuhan tidak melanggarnyaperjanjian Perjanjian adalah sebuah janji atau kesepakatan. Di dalam Alkitab, janji-janji yang dibuat antara Allah dan umat Allah dikenal sebagai perjanjian; mereka menyatakan atau menyiratkan hubungan komitmen dan kepatuhan Lagi ; yang dimiliki orang-orang.

B. Apa yang Tuhan Harapkan dari Mitra Perjanjian? ( Mikha 6:6-8 ) Dalam ayat yang sering dikutip ini, umat diingatkan bahwa mereka telah mengetahui apa yang Allah inginkan dari mereka – bukanpengorbanan Pengorbanan umumnya dipahami sebagai praktik mempersembahkan atau menyerahkan sesuatu sebagai tanda ibadah, komitmen, atau ketaatan. Dalam Perjanjian Lama biji-bijian, anggur, atau hewan digunakan sebagai korban. Dalam beberapa tulisan Perjanjian Baru kematian Yesus di kayu salib sebagai ...Lagi, tapi keadilan, cinta, kebaikan, dan kerendahan hati bersama Tuhan.

C. Tuhan Tidak Punya Pilihan Selain Menghukum ( Mikha 6:9-16 ) Tuhan adalah Tuhan yang adil dan tidak bisa mengabaikan dosa manusia. Oleh karena itu, penghakiman tidak bisa dihindari.

D. Ratapan atas Keadaan Masyarakat yang Mengerikan ( Mikha 7:1-7 ) Nabi menyampaikan ratapan yang menyakitkan tentang betapa buruknya masyarakat saat ini. Tidak seorang pun, bahkan teman dan keluarga, dapat dipercaya. Bangsa seperti ini tidak bisa berharap untuk bertahan hidup.

E. Liturgi Penutup ( Mikha 7:8-20 ) Para ahli umumnya sepakat bahwa ini adalah liturgi (dengan tanggapan yang dirancang untuk ibadah umum) dan mengasumsikan konteks pengasingan atau pascapembuangan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat memproses bencana masa lalu dan memperbarui harapan untuk masa depan. [7]


3. Ayat-ayat Penting Kitab Mikha

Mikha 1:2 "Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian! Perhatikanlah, hai bumi serta isinya! Biarlah Tuhan ALLAH menjadi saksi terhadap kamu, yakni Tuhan dari bait-Nya yang kudus."

Mikha 4:1-4 “Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung rumah Tuhan akan berdiri tegak mengatasi gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke sana, 2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: ”Mari, kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman Tuhan dari Yerusalem.” 3 Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang. 4 Tetapi mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan, sebab mulut Tuhan semesta alam yang mengatakannya.”

Mikha 5:2 "Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala."

Mikha 6:8 "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"

Mikha 7:18-19 "Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut."


4. Melihat Injil melalui kitab Mikha

Mikha 7:18 (TB) Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?

Mikha 6:8 (TB) ”Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?”

Dari tema kitab Mikha, kita dibawa untuk kembali merenungkan pusat dari kehidupan Kekristenan kita hari ini, yaitu Injil Yesus Kristus. Melalui kehidupan-Nya, kematian-Nya, kebangkitan-Nya dan Pengutusan-Nya kepada para murid. Kita bukan hanya diampuni dosa-dosa kita ketika bertobat, kita juga memperoleh mandat. Yaitu hidup dengan adil, mencintai kesetiaan dan dengan rendah hati di hadapan Allah, bahwa kita  bukan siapa-siapa dan tidak dapat melakukan sesuatu yang berguna bernilai kekal, di luar kasih setia TUHAN.

Dia memang Allah yang murka karena dosa-dosa manusia, pada saat yang sama Dia Allah yang mengasihi manusia. Ini terwujud melalui karya salib Kristus dan sekarang di dalam Yesus kita  ditegur untuk mendatangkan kebaikan, di dalam Yesus kita mendapatkan segala yang baik berdasarkan kasih karunia. Yaitu Yesus ada bersama-sama dengan kita untuk mewujudkan pekerjaan-Nya, memuliakan Allah melalui kehidupan kita yang baru, kehidupan yang bertobat  dan terus merenungkan Injil.

Injil membawa kita semakin mengenal Allah, melalui Alkitab kita, jadi sekarang marilah kita kagum pada keindahan kemuliaan Pribadi Allah yang telah memperkenalkan diri-Nya. Untuk menyelamatkan kita dan kita menyembah Dia dengan sukacita  dan kehidupan yang bermakna kekal dalam kasih karunia-Nya. Amin.

Refrensi

[1] https://www.thegospelcoalition.org/devotionals/read-the-bible/1-chronicles-22-1-peter-3-micah-1-luke-10/

[2] https://enterthebible.org/courses/micah/lessons/background-of-micah

[3] Ibid, the gospel coalition

[4] https://sejarah.co/Pengantar_Full_Life/Mikha

[5] https://www.thegospelcoalition.org/course/micah-introduction/#themes-background

[6] https://injil.co/Ajaran_utama_kitab/Mikha

[7] https://enterthebible.org/courses/micah/lessons/outline-of-micah