Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mikha 2:13 TUHAN Sendiri Di Kepala Barisan Mereka

Renungan Mikha 2:13 TUHAN Sendiri Di Kepala Barisan Mereka

Ayat Alkitab  Mikha 2:13

Judul Renungan: TUHAN Sendiri Di Kepala Barisan Mereka

Mikha 2:13 (TB) Penerobos akan maju di depan mereka; mereka akan menerobos dan berjalan melewati pintu gerbang dan akan keluar dari situ. Raja mereka akan berjalan terus di depan mereka, Tuhan sendiri di kepala barisan mereka!

Kebenaran yang disampaikan Nabi Mikha memang menyakitkan dan memang apa yang ia khotbahkan mengandung kenyataan dari keadaan Israel pada saat itu. Banyak orang-orang yang melakukan kejahatan, orang kayak merampas hak orang miskin, karena mereka mampu melakukannya “Jika mereka menginginkan sebuah rumah, mereka menyerobotnya.” (Mi. 2:2) Banyak orang yang tidak merasa aman karena ketidakadilan yang terjadi.

Karena itulah Mikha datang, untuk menyampaikan kebenaran dan memberitakan hari pembelasan yang akan dilakukan oleh Allah yang adil. TUHAN sendiri yang menjadi musuh bangsa itu, Dia  sendiri akan memberikan kepada mereka hukuman, “Karena itu Tuhan berkata, “Aku merencanakan malapetaka atas kamu, sehingga kamu tak dapat luput. Pada waktu yang sial itu kamu tidak akan dapat berjalan dengan angkuh lagi. Nasibmu akan dipakai orang sebagai bahan sindiran, dan mereka akan membuat nyanyian perkabungan ini, ‘Tuhan telah merenggut negeri kami ini dan memberikannya kepada yang menawan kami. Kami sudah hancur sama sekali.’ ” (Mi. 2:3-4)

Musuh dari pemberontakan kita adalah Allah sendiri, karena kita memberontak terhadap Allah, inilah akar dari segala kejahatan dan ketidakadilan. Dan upah dari pemberontakan kita adalah kematian kekal, kehidupan yang terpisah dari kemuliaan Allah selama-lamanya. Tidak ada yang baik dapat lahir dari hati manusia, murka yang adil dan setia dan diimbangi dengan kasih yang melimpah.

Keselamatan dari TUHAN

Setelah nubuat tentang kebinasaan Israel dan panggilan untuk bertobat dari segala dosa. TUHAN sendiri yang memberitakan pengharapan setelah penghukuman. Inilah inti dari Injil yang kita percaya hari ini, Injil yang menjadi kekuatan bagi kita untuk terus melangkahkan kaki di dalam dunia yang sulit dan penuh duka.

Bangsa itu mengalami penderitaan yang mengerikan dan hampir kehilangan identitas  mereka sebagai umat Tuhan. Tetapi inilah yang berikutnya Tuhan kerjakan bagi sisa-sisa mereka yang mau bertobat dan keturunan berikutnya. ““Hai umat Israel yang masih tersisa! Kamu pasti akan Kukumpulkan dan Kusatukan seperti domba yang kembali ke kandangnya. Seperti padang rumput yang penuh dengan domba, begitulah juga negerimu akan penuh lagi dengan banyak orang.”” (Mi 2:12)  Inilah janji pengharapan itu dan Tuhan pasti mengerjakan seperti yang Dia telah janjikan.

Kita adalah orang berdosa yang sama seperti bangsa Israel, kita seringkali ingin memuaskan segala nafsu  kita. Namun hari ini, melalui renungan ini, kita  diberitahukan memang “Allah itu pengasih dan panjang sabar” (Maz. 103:8) pada saat yang sama Dia mencintai  kesetiaan dan keadilan dan murka terhadap dosa.

Kasih karunia yang Tuhan limpahkan kepada kita, merupakan undangan untuk kita bertobat dari segala dosa. Untuk merenungkan kembali realitas dari diri kita yang pemberontak dan untuk membawa kita pada ketundukan pada kuasa Allah, pada kasih Allah karunia Allah dan kebaikkan-Nya yang melimpah. Melalui Injil, kita mengenal Dia sebagai manusia  sempurna yang mengorbankan diri bagi keselamatan kita. Dialah ““Hai umat Israel yang masih tersisa! Kamu pasti akan Kukumpulkan dan Kusatukan seperti domba yang kembali ke kandangnya. Seperti padang rumput yang penuh dengan domba, begitulah juga negerimu akan penuh lagi dengan banyak orang." (Mik 2:12)

Pengharapan hidup untuk lepas dari perbudakan dosa, dari semua  kebodohan hikmat kita, terletak pada keselamatan yang dianugerahkan kepada kita. Janji yang telah diberitakan sejak purbakala, telah digenapi di dalam Kristus, Yesus yang telah disalibkan, Yesus yang telah bangkit, Yesus yang telah mengaruniakan Roh Kudus kepada kita, sehingga “Raja mereka akan berjalan terus di depan mereka, Tuhan sendiri di kepala barisan mereka.” 

Jadi tujuan hidup kita  di dalam kasih karunia Tuhan, diselamatkan dari dosa kita adalah untuk terus berjalan semakin serupa dengan Yesus. Dan hidup kita menyembah Dia dan kemuliaan hanya bagi Allah. Amin.