Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Nahum 1:7 Ia Adalah Tempat Pengungsian

Renungan Nahum 1:7 Ia Adalah Tempat Pengungsian

Ayat Alkitab Nahum 1:7

Judul Renungan: Ia Adalah Tempat Pengungsian

Nahum 1:7 (TB) TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya

Nahum 1:7 (BIMK) TUHAN itu baik, Ia melindungi umat-Nya waktu mereka susah, Ia menjaga orang yang berlindung kepada-Nya.

Nahum 1:7 (TL) Bahwa Tuhan itu baik dan suatu perlindungan pada masa kepicikan; diketahui-Nya akan mereka sekalian yang harap pada-Nya.

Allah yang menyatakan diri-Nya melalui Alkitab disepanjang zaman dan kita sekarang dapat mengenal Dia. Merupakan “TUHAN yang baik” Dia baik dalam diri-Nya sendiri, Dialah definisi dari kasih setia dan belas kasihan, “Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.” (Maz. 100:5) bagian dari sifat Allah ini, dapat membawa kita dengan tenang untuk beristirahat dalam Dia, di tengah realita dunia, ketegangan dan tekanan dari berbagai bidang kehidupan.

Allah yang Nahum, tunjukkan bukan hanya sampai di mana Dia baik, Dia juga Allah yang berkuasa, Allah yang membenci ketidakadilan dan tidak menyukai kejahatan. Dia Allah yang adil dalam segala keputusan-Nya. “Tuhan itu Allah yang cemburu dan pembalas, Tuhan itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. Tuhan itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada para musuh-Nya. Tuhan itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya.” (Nah. 1:2-3)

Jika dilihat dari latar belakang kitab Nahum, kita akan mengerti bahwa lawan TUHAN yang Nahum maksudkan adalah bangsa Asyur. Bangsa ini sangat kejam, bangsa inilah yang menghancurkan ibu kota Israel, membunuh dan sisa yang masih hidup  dibawa ke dalam pembuangan. TUHAN, membenci kejahatan dan penindasan, Dia tidak akan membiarkan semua itu bertahan untuk selama-lamanya. Maka dari itu, kita Nahum pada dasarnya nubuatan penglihatan tentang kehancuran bangsa Asyur.

Pada dasarnya, Anda dan saya, di dunia modern hari ini masih hidup dalam penindasan dosa, kita hidup dalam budaya yang menyembah berhala. Dan di dalam diri setiap kita ada benih untuk menindas sesama manusia. Para penguasa berusaha untuk mendapatkan kedudukan kuasa, dengan motivasi untuk kepentingan diri sendiri (tidak semua). Jika kita merenungkan lebih spesifik lagi, bukankah diri kita sendiri juga memiliki benih yang sama. Kita suka dipuji, kita suka jika kita dihormati, kita suka jika orang-orang setuju dengan pendapat kita dan kita suka jika kita dilayani.

Panggilan Untuk Merendahkan Diri

“Ia menjaga orang yang berlindung kepada-Nya.”

Setelah Nahum menjelaskan siapa TUHAN yang ia beritakan dan sampai pada kesimpulan TUHAN itu baik. Kita dipanggil untuk bertobat, kita dipanggil untuk merendahkan diri kepada TUHAN yang baik, TUHAN yang tidak akan membinasakan orang-orang yang mau mengakui kesalahannya dan hidupnya yang salah. Orang-orang yang mau mengerti bahwa segala kemuliaan yang ia inginkan adalah kemuliaan yang sia-sia, kemuliaan yang membawa dirinya kepada kematian dan kehancuran.

Ini merupakan panggilan untuk kita datang kepada Allah, agar kita dapat semakin mengenal Dia, Allah yang baik. Dan puncak dari kebaikan-Nya, merupakan pengharapan yang ada melalui Injil Yesus Kristus. 

Panggilan yang terkenal di dalam Perjanjian Baru, dari Yesus Kristus untuk Anda dan saya hari ini “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.” (Mat. 11:28-11) Bukan hanya sekedar panggilan biasa, untuk datang, sebab tanpa kerendahan hati kita tidak akan datang kepada Yesus, tanpa pertobatan kita akan tetap angkuh dan ingin melakukan segala sesuatu berdasarkan kekuatan kita sendiri bahkan keselamatan kita kira karena kebaikan kita.

Jadi marilah kita datang kepada TUHAN yang baik, yang dalam rupa manusia disalibkan untuk menanggung semua murka kekal Allah Bapa. Agar kita yang datang kepada-Nya dengan segala beban dosa kita, memperoleh kelegaan, kita tahu kita dipulihkan, kita tahu kita ditolong dan kita tahu kita ditebus dengan darah yang mahal. Datanglah pada Yesus dengan kerendahan hati, datanglah kepada-Nya karena Dia lemah lembut. Datanglah kepada-Nya dan kita akan mendapatkan peristirahatan sejati yang melegakan. Amin.