Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Filipi 2:9-11 Yesus Kristus Adalah Tuhan Bagi Kemuliaan Allah Bapa

Renungan Filipi 2:9-11 Yesus Kristus Adalah Tuhan Bagi Kemuliaan Allah Bapa

Ayat Alkitab Filipi 2:9-11

Judul Renungan: Yesus Kristus Adalah Tuhan Bagi Kemuliaan Allah Bapa 

Filipi 2:9-11 (TB) 9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 11 dan segala lidah mengaku: ”Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Alasan utama Yesus datang ke dalam dunia untuk membawa kemuliaan Allah atas diri-Nya, melalui Dia umat manusia di dalam dunia. Dapat mengenal Allah pencipta langit dan bumi, Allah yang seharusnya manusia sembah dan muliakan. Visi Kristus atas dunia begitu besar, namun dilakukan dengan cara yang sangat sederhana dan biasa, Dia menjadi manusia yang miskin di mata dunia, Dia menjadi kawan orang-orang yang dianggap rendah oleh dunia, Dia memanggil orang-orang penakut dan sulit untuk dapat mengerti maksud dari pelayanan-Nya.

Yesus hadir sebagai manusia biasa dari keluarga yang tidak terpandang bahkan besar di suatu daerah yang dianggap. Tidak ada orang besar yang dapat hadir dari sana, Yesus merendahkan diri-Nya, membiarkan diri-Nya dengan tujuan agar manusia tahu, seperti apa seharusnya manusia hidup dan saling melayani, salin menolong, yang didasarkan kasih yang keluar dari hati yang dipenuhi oleh kasih karunia. 

Yesus telah melakukannya, Yesus inilah yang akan terus kita renungkan sepanjang hidup kita, ketika kita mengenal Dia, kita kagum kepada-Nya, ketika kagum kepada-Nya kita  menyembah Dia, ketika kita menyembah Dia kita bersyukur atas semua hal yang Dia nyatakan karena Dia mau menjadi sahabat orang berdosa. Ketika kita bersyukur, kita melayani Dia, ketika kita melayani Dia, kita mengasihi saudara-saudara kita, ketika kita mengasihi saudara-saudara kita, kita memuliakan Allah Bapa, ketika kita memuliakan Allah Bapa, kita mendapatkan kepuasan yang sejati, ketika kepuasan sejati itu ada di dalam diri kita, kita terus bergairah untuk mengenal Yesus dan memperkenalkan Yesus, inilah tujuan dari kehidupan Kekrisenan kita.

Jadi perenungan kita akan Kristus, membawa kita semakin mengenal Kristus, pengenalan akan Kristuslah yang terus kita kejar sepanjang hidup kita. Inilah yang harus kita ketahui tentang kehidupan yang berpusat kepada Kristus, pekerjaan yang sempurna dari Allah, untuk mengembalikan umat manusia pada esensi dari hidup yang sebenarnya. Kita dibawa pada tujuan dari Injil yang terus meresap ke dalam hati dan pikiran kita. Yaitu;

Allah Meninggikan Kristus

Mengenal Allah melalui Alkitab, membawa kita pada rasa kagum sehingga kita menyembah Dia. Alkitab bukan tentang cerita kita, ini bukan cerita orang-orang hebat yang telah menaklukkan dunia. Melainkan cerita tentang realitas dari kengerian dampak dari dosa manusia. 

Hidup di dunia modern, di mana kita diberikan berbagai kemudahan, seringkali membuat kita lupa akan realitas, kita lupa akan perjuangan hidup, kita lupa akan tujuan dari kehidupan. Kita terjebak dalam sukacita palsu yang kita bangun sendiri berdasarkan cita-cita budaya kehidupan modern yang kita lihat. Sehingga manusia melupakan realitas dosa dan menjadikan kehidupan seolah-olah baik-baik saja.

Tanpa kehidupan yang meninggikan Anak Allah, Yesus Kristus, maka kita pun terjebak dalam kehidupan dunia modern. Kita menyembah kehidupan modern, kita mengira kemudahan saat ini, karena adanya teknologi informasi, telah membawa kita pada puncak kehidupan seperti yang kita inginkan. Kita tersesat di dalam semua keinginan kita dan semua keinginan baik itu pada akhirnya tidak membawa kita memuliakan Kristus. Karena kita tidak pernah benar-benar mengenal Kristus, karena kita tidak ingin mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya, hidup kita benar-benar sia-sia.

Kemuliaan Kristus dinyatakan oleh Allah Bapa, ketika Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Yesus mulia mati di dalam dosa, dosa manusia ditimpakan kepada-Nya. Dia mati dalam dosa, bukan karena Dia melakukan dosa, karena dosa tidak berkuasa atas diri Yesus. Yesus mulia hidup sebagai hamba yang menderita, melayani untuk membawa jiwa manusia kepada Allah, memberitakan Injil, bahwa keselamatan sejati didapatkan melalui iman kepada-Nya, percaya kepada Dia yang diutus oleh Bapa. 

Yesus mulia bukan karena Dia melakukan hal-hal besar dalam dunia politik, seni, dan militer. Melainkan karena Dia melayani, “tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Mat. 10:43-45)

Jadi untuk inilah sekarang kita hidup, untuk semakin mengenal Kristus dan kemuliaan-Nya, kebangkitan-Nya yang menjadi sumber harapan. Pelayanan yang penuh kasih berpusat pada kasih karunia, menjadi sumber daya pelayanan yang bergairah. Dan kita tahu Yesus telah dimuliakan oleh Allah, kepada-Nya telah diberikan kuasa dan Dia Yesus berjanji menyertai kita sampai kepada akhir zaman, menyertai kita dalam segala keadaan, untuk menyatakan kemuliaan Kristus melalui kehidupan kita yang berpusat pada Injil untuk memberitakan Injil.

Segala yang Ada Di Bumi Menyembah Kristus

Ini merupakan tujuan kita hidup, bagian ini memperjelas visi kita di dalam kehidupan yang sementara sekarang ini. Membawa kita pada pergumulan bersama-sama dengan Kristus di dalam kehidupan yang baru, kehidupan yang bertobat mematikan setiap dosa dan kehidupan yang menikmati kemuliaan Kristus. Bahwa kita  lebih dulu diselamatkan, dibebaskan dari dosa, diberikan harapan dan diubahkan. Untuk memperkenalkan Kristus, agar melalui kehidupan kita, Kristus disembah.

Allah telah mengerjakan pekerjaan-Nya dengan sempurna melalui kehidupan Yesus, kematian Yesus dan kebangkitan Yesus. Ketika kita hidup berdasarkan semua hal  tentang Kristus yang telah disalibkan itu. Maka kita akan semakin mengenal Dia, di mana kita mengerti bukan lagi ambisi kita yang perlu kita kerjakan, melainkan terus mencari kehendak Allah di dalam kehidupan ini. Untuk kita kerjakan, kehendak Allah adalah ini, “agar Yesus disembah diseluruh bumi.”

Kehendak Allah yang sejati, dinyatakan melalui Alkitab kita, melalui doa-doa yang berpusat pada pengertian yang sejati akan Alkitab. Karena itu, saudaraku, marilah kita merenungkan terus tujuan Allah atas kehidupan kita, atas kehidupan keluarga kita, gereja kita, bahwa Allah Bapa ingin Yesus dikenal, disembah dan dunia ini dipenuhi kemuliaan Allah.

Memang tidak akan mungkin terjadi seperti yang benar-benar kita harapkan, bahwa dunia ini akan bebas dari penderitaan. Tetapi kita dipanggil untuk kehidupan yang memiliki visi baru yaitu, agar orang-orang yang kita kenal menyembah Kristus seperti kita menyembah Kristus. Karena di dalam Yesus saja ada damai sejahtera sejati, meskipun di dalam lembah paling kelam.

Saudaraku, di dalam kehidupan yang baru kita menerima kasih Kristus, karena kita bersekutu dengan Dia. Ada kepekaan Rohani yang terus bertumbuh, ketika kita terus mengejar Persekutuan dengan Yesus. Inilah yang menjadi dasar kita memperkenalkan Kristus yaitu; Roh Kudus yang ada di dalam kita terus memberikan kita pengertian yang utuh, akan kasih Allah melalui kuasa Injil. Roh Kudus yang ada di dalam kita juga yang terus menolong kita, menyatakan kasih Yesus, sehingga orang-orang yang mendengarkan Injil dapat bertobat dan menyembah Kristus.

Bagi Kemuliaan Allah

Tujuan dari dunia ini menyembah Kristus yaitu kemuliaan Allah nyata bagi kehidupan setiap orang. Penderitaan di dalam dunia, kebingungan, tidak adanya damai Sejahtera, kasih yang pura-pura, kejahatan dan tindakan lainnya yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Adalah karena ini, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” (Rom. 3:23) Dosa menjadikan kita manusia-manusia yang tidak mulia, karena kita tidak lagi memuliakan Allah, melainkan memberontak terhadap Dia, melakukan segala hal berdasarkan kemuliaan kita yang palsu dan kemuliaan ciptaan yang ada di depan mata kita.

Karena itu, kita dibebaskan dari kehidupan yang sia-sia, kehidupan yang mati, kehidupan yang secara Rohani telah terpisah dari kemuliaan Allah. Untuk kembali melihat kemuliaan Allah, sebagai satu-satunya kebutuhan kita, karena kita diciptakan untuk menikmati kemuliaan Allah di dalam Persekutuan yang penuh kasih bersama dengan Allah Bapa. 

Jadi sekarang kita dapat mengerti dan mengetahui bahkan terus merenungkan tujuan dari kebenaran yang dinyatakan melalui Alkitab. Sehingga kita hidup bukan lagi berdasarkan hikmat kita dan tidak lagi mencari kemuliaan yang sia-sia kepentingan diri sendiri yang sia-sia. Kita hidup untuk mengenal Kristus, menikmati Persekutuan dengan Dia dan memberitakan Dia, sehingga hidup kita sekarang memiliki makna yaitu memuliakan Allah terus sampai kita bertemu muka dengan Kristus. Yesus Kristus Adalah Tuhan Bagi Kemuliaan Allah Bapa. Amin.