Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Filipi 3:10-11 Kerinduan Hati Seorang Murid

Renungan Filipi 3:10-11 Kerinduan Hati Seorang Murid

Ayat Alkitab Filipi 3:10-11

Judul Renungan: Kerinduan Hati Seorang Murid

Filipi 3:10-11 (TB) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.

Ketika kita percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, apa yang dahulu berharga menjadi tidak berharga. Karena kita menemukan keberhargaan sejati di dalam Kristus yang telah memberikan hidup-Nya, agar kita yang mati di dalam dosa dapat hidup di dalam Dia. Agar kita tidak lagi hidup di dalam Kesia-siaan dan mendasarkan kemegahan kita pada hal-hal lahiriah, seperti yang dilakukan oleh guru-guru palsu (Fil. 3:2-3).

Bagian ini, Paulus membawa kita pada tujuan dirinya ketika ia telah ditangkap oleh Kristus, ketika ia telah menjadi rasul Kristus, ketika ia telah menjadi seorang murid. Tujuan yang bernilai kekal dan membawa kehidupan pada pengharapan sesungguhnya. Tujuan itulah yang akan sama-sama kita renungkan, bagaimana dengan kita dan inilah yang harus dipertanyakan kepada diri kita sendiri. Apakah kita telah menjadi seorang murid dan memiliki hasrat yang sama dengan Paulus.

Seorang murid Kristus memiliki kerinduan yang berasal dari Roh Kudus yang berdiam diri di dalam dirinya dan terus membawa dia semakin mengasihi Allah. Dan inilah kerinduan seorang murid Kristus, keinginan yang berpusat pada Yesus untuk semakin mengenal Dia, mengasihi Dia, menyembah Dia, dan semakin serupa dengan Dia dalam kematian dan kuasa kebangkitan-Nya.

Mengenal Kristus

Seorang murid Kristus menginginkan kehidupan yang terus semakin mengenal Yesus, memang kita telah mengenal Dia dan percaya kepada Dia. Maka dari itu, sekarang kita dikenal sebagai murid-murid Yesus, namun demikian kita memiliki sifat yang sangat mudah lupa, mudah untuk beralih dari Yesus dan kembali hidup berdasarkan diri kita sendiri dan dunia ini.

Kita begitu gampang untuk tidak mengenal Yesus meskipun kita telah mengenal Dia. Karena kita pada dasarnya tetaplah orang berdosa, namun di dalam Yesus kita bukan lagi hamba dosa. karena itu, kita memiliki kebebasan untuk mengenal Yesus setiap hari, untuk mengerti siapa Yesus yang adalah Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus yang menghidupkan kita dari kematian di dalam dosa.

Kehidupan di dalam Yesus, membawa hati dan pikiran kita untuk selalu ingin mengenal Yesus, bersekutu dengan Yesus. Sehingga kita semakin hari semakin ingin mengenal Dia, hati kita rindu untuk selalu mencari wajah-Nya, kita membaca alkitab kita untuk bertemu dengan Pribadi Yesus Kristus. 

Apakah Anda memiliki keinginan yang begitu kuat untuk semakin mengenal Yesus dan ingin selalu merasakan keindahan Yesus di dalam kehidupan. Inilah kebutuhan mendasar dari kehidupan Rohani kita, yaitu semakin mengenal Yesus, membangun hubungan yang terus-menerus bersama dengan Yesus, apa pun keadaan hidup kita hari ini dan hari  besok.

Mengenal Kuasa Kebangkitan Kristus

Hati dan pikiran yang terpusat pada Injil, merupakan buah dari kasih karunia yang Allah berikan kepada kita. Kasih karunia, melalui cahaya Injil, membukakan dengan jelas sifat berdosa di dalam hati dan pikiran. Yang akhirnya mengarahkan hati pikiran kita pada kebenaran Injil yang membebaskan. 

Kita dibebaskan dari kematian dosa, karena kebangkitan Yesus, Yesus yang telah disalibkan karena menanggung kematian kita. Dia yang tidak berdosa, dijadikan dosa karena dosa-dosa kita ditimpakan kepada-Nya, Dia merelakan diri-Nya sebagai hukuman agar kita yang layak untuk dihukum. Dibebaskan dari hukuman ketika kita bertobat. Pertobatan sejati berjalan beriringan dengan iman yang sejati.

Mengenal kuasa kebangkitan Kristus, berarti kita mengenal Kristus yang telah hidup dan dimatikan di atas kayu salib. Dan dibangkitkan dari kematian yang mengerikan. Kebangkitan Kristus inilah yang memberikan makna baru dalam hidup, bahwa kematian sekarang tidak lagi berkuasa atas kehidupan seorang murid Yesus, karena kebangkitan Yesus merupakan gambaran dari kebangkitan kita dari kematian atas dosa dan kebangkitan yang akan datang ketika kita telah mati.

Kematian tidak lagi berkuasa atas kehidupan orang-orang yang percaya kepada Yesus, karena Yesus telah dibangkitkan. Kabar baik inilah yang harus terus kita ingat, kita kenali, kita tanamkan di dalam hati dan pikiran kita, bagian dari cerita Injil yang berkuasa. Injil yang membebaskan kita dari kematian perbudakan dosa, untuk hidup di dalam Kristus yang telah dibangkitkan.

Jadi sekarang, marilah kita sebagai seorang murid terus merenungkan kebenaran akan kebangkitan Yesus. Kuasa yang membangkitkan itu, pada akhirnya akan membangkitkan kita karena kita telah ada di dalam Yesus, kuasa yang sama membawa kita ke dalam hidup yang sejati dan bukan lagi kematian yang mengerikan. Kebangkitan Yesus, membawa kita untuk hidup dalam Persekutuan yang mendalam dengan Dia, bukan hanya sekedar tahu tentang Dia, hidup kita mengalami Dia, maka dari itu sekarang kita masuk ke dalam persekutuan penderitaan Kristus.

Persekutuan Dalam Penderitaan Kristus

Yesus datang ke dalam dunia, untuk membawa kita masuk ke dalam penderitaan hidup yang tidak sia-sia, penderitaan hidup yang bernilai kekal. Kita dipanggil untuk masuk ke dalam persekutuan dengan Yesus, bukan untuk menikmati dunia ini dan segala keinginan daging kita yang membinasakan. Melainkan untuk mematikan segala keinginan kita yang jahat, keinginan daging yang membinasakan.

Paulus membawa kita untuk merenungkan tujuan dari hidup yang ada di dalam Yesus, yaitu merenungkan Yesus dan penderitaan-Nya selama di dunia ini. Dan inilah yang harus kita ketahui, tujuan dari penderitaan adalah kasih bagi jiwa-jiwa yang binasa. Yesus merelakan diri-Nya menderita untuk menyelamatkan umat manusia, untuk membebaskan manusia dari dosa.

Ketika kita hidup dalam Persekutuan dengan Yesus kita akan mengerti arti dari penderitaan sejati. Yaitu kasih kepada Allah yang mengalir untuk jiwa-jiwa agar mereka dapat mengenal Yesus. Kehidupan Yesus di dunia ini, mengalirkan kasih sejati, bagi mereka yang haus akan kebenaran Allah yang membebaskan, bukan perbudakan yang mematikan jiwa dan menasehatkan. 

Kita mengenal Yesus dan kuasa kebangkitan-Nya, merupakan kerinduan yang mendalam dari hati yang telah diubahkan oleh Injil. Jalan selanjutnya, kita menginginkan keselamatan itu dapat dibagikan bagi orang-orang di dunia, inilah Persekutuan dalam penderitaan Yesus. Kita tidak lagi hidup bagi diri sendiri, kita membagikan kehidupan kita yang telah dipuaskan oleh pengenalan akan Yesus dan kuasa kebangkitan-Nya.

Paulus mengenal Yesus dan mengalami dan menikmati kuasa kebangkitan Yesus sehingga ia berani menderita bersama dengan Yesus. Untuk memberitakan nama Yesus kepada mereka yang haus akan kebenaran. Keserupaan dengan Yesus yang Paulus kejar, biarlah itu menjadi keinginan terbesar dari diri kita sekarang. Kita hidup untuk semakin mengenal Yesus dan menikmati keindahan-Nya dan memberitakan Dia bagi kemuliaan Allah Bapa. Amin.