Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Filipi 3:8 Supaya Aku Memperoleh Kristus

Renungan Filipi 3:8 Supaya Aku Memperoleh Kristus

Ayat Alkitab Filipi 3:8

Judul Renungan: Supaya Aku Memperoleh Kristus

Filipi 3:8 (TB) Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.

Hati seorang percaya sejati, akan selalu tertuju pada Kristus, inilah yang kita kejar di dalam kehidupan ini. Pengenalan yang mendalam akan Kristus, serta persekutuan yang dilakukan terus-menerus. Gairah kita yang baru, tertuju pada keindahan dan kemuliaan Kristus, inilah yang Paulus rasakan sehingga ia menulis kalimat-kalimat yang berpusat pada keindahan dan kemuliaan Kristus dan membuat hati kita berkobar-kobar bersemangat ketika membaca dan merenungkan firman.

Apa yang Paulus tulis di sini, pengajaran yang sama yaitu panggilan untuk kita orang-orang percaya menyangkal diri dan memikul salib. Kehidupan yang tidak lagi berpusat pada diri sendiri melainkan berpusat pada Injil yang diberitakan, Injil yang berkuasa untuk terus mengubah seseorang. Saudaraku, apakah Anda dapat merenungkan keindahan dari ayat yang sedang kita baca, bahwa pengenalan akan Kristus sangat berharga, membawa kita semakin kuat dan realistis, membawa jiwa kita penuh dengan ucapan Syukur dan melihat dengan samar-samar akan pengharapan hidup kekal yang benar-benar kita inginkan.

Jadi inilah yang akan kita dalami, kebenaran tentang hati dan pikiran yang terus diarahkan pada Injil. Ketika hati kita didapatkan oleh Kristus dan kita menyerahkan akal pikiran kita untuk dipimpin oleh Roh Kristus dan dapat benar-benar melihat keindahan-Nya. Kita akan melihat dengan jelas bagaimana kita hidup dan sampai di mana kita dapat memanfaatkan sumber daya di dunia ini untuk kemuliaan Kristus.

Segala Sesuatu Ku Anggap Rugi

Kita hidup di dunia yang memuliakan kepintaran, nama baik, kekayaan dan kesuksesan berdasarkan kebudayaan di mana kita hidup  hari ini. Jika Anda tidak sukses dan jiwa Anda tidak memiliki banyak uang. Anda adalah seseorang yang rendah dan tidak berguna. Anda akan diakui oleh beberapa orang yang memuji kekayaan, nama baik dan keberhasilan. Dalam konteks kehidupan Paulus, ketaatannya pada kehidupan Agama, sampai akhirnya menganiaya orang Kristen merupakan kesuksesan baginya. (ay. 6)

Pada akhirnya semua hal yang kita inginkan di dalam dunia ini, ketika itu tidak dikaitkan dengan kasih karunia, dengan karya Tuhan maka semua itu sia-sia. karena kitalah tuhannya, kitalah pusatnya dan kitalah yang merasa layak disembah dan dimuliakan. Dan dunia modern, terus membawa kita, untuk menjadi tuhan atas kehidupan kita sendiri, meskipun kita beragama Kristen.

Paulus membawa kita pada kehidupan yang berbeda dari apa yang menjadi ambisi dunia ini, ini adalah kehidupan yang berpusat pada Injil. Kehidupan yang merenungkan karya Tuhan untuk membebaskan kita dari kehidupan yang sia-sia. Kehidupan yang bukan lagi mengejar apa yang dunia ini tawarkan, melainkan kehidupan yang mengejar jiwa-jiwa untuk dibawa pada kehidupan kekal bersama dengan Kristus. 

Paulus hidup sebagai seseorang yang bergairah untuk mengerjakan pekerjaan Kristus, Dia hidup untuk memberitakan Injil. Ketika kita melihat  segala sesuatu yang kita kejar di dalam dunia ini, segala hal yang menjadi ambisi kita dan membawa kita pada kehidupan yang tidak pernah puas. Kita didasarkan akan keberhargaan hidup, pengejaran yang jauh lebih bernilai dan tinggi, yaitu pengejaran akan kehidupan yang kudus dan berkenan di hadapan Allah. Kehidupan yang menyembah Allah dan melakukan apa yang Dia inginkan.

Jadi sebagai penerapan untuk Anda dan saya, di poin ini, apakah yang Anda hari ini inginkan benar-benar memuliakan Kristus, apakah kepuasan Kristus adalah gairah terbesar di dalam hati dan pikiran Anda. Bagaimana hidup Anda dapat benar-benar memuliakan Kristus. Kiranya Roh Kudus terus memberikan kepada kita kekuatan untuk berhikmat berdasarkan Injil, sehingga hidup kita di dalam dunia ini, mengejar yang seharusnya kita kejar. Yaitu pengenalan akan Kristus.

Pengenalan Akan Kristus Lebih Mulia

Mengenal Kristus dan terus mengenal Dia, dalam keadaan apa pun, merupakan tujuan hidup kita hari ini dan seterusnya. Tidak ada yang lebih penting dari kebenaran ini, bahwa di dalam kasih karunia ketika kita percaya dosa-dosa kita diampuni dan kita terus hidup dalam pertobatan. Kita ada untuk mengenal Yesus, karena pada dasarnya, begitu gampang kita dikacaukan oleh tujuan dari budaya kita akan kehidupan.

Kehidupan yang terarah pada kehidupan Yesus, berseberangan dengan kehidupan dunia. Kita tidak lagi mengejar segala hal untuk menguntungkan diri kita sendiri, melainkan kita mengejar segala hal terkait langsung bagaimana hidup kita memuji dan memuliakan Allah.

Paulus bekerja begitu keras, untuk memberitakan Injil, untuk membawa banyak orang kepada Kristus, semua ini dia lakukan. Karena dia benar-benar mengenal Yesus dan terus mengejar pengenalan akan Kristus setiap hari. 

Saudaraku, bagaimana dengan Anda dan saya, apakah kita mencari Kristus karena kita menginginkan Dia ataukah karena apa yang bisa Dia lakukan untuk kepentingan kita. Seringkali kita mencari Tuhan karena kita menginginkan sesuatu dari Tuhan dan tidak pernah benar-benar menginginkan Dia. Jadi sekarang, marilah kita terus belajar untuk mengenal Kristus, karena Dia Pribadi yang berharga bagi hidup kita, karena Dialah tujuan kita, Dialah sumber kasih dan yang memampukan kita menjadi pribadi yang utuh dalam kasih kepada Allah dan sesama kita manusia.

Kita mengenal Yesus, agar kita menyembah Dia, kita mengenal Yesus untuk semakin kagum pada keindahan-Nya setiap saat. Dan kita mengenal Yesus karena untuk inilah kita masih hidup dan dikenal sebagai seorang Kristen, hidup untuk  mengenal Yesus, semakin serupa dengan Dia dan menceritakan Dia kepada mereka yang memerlukan hidup bukan berdasarkan kebenaran sendiri di hadapan Allah, melainkan berdasarkan kebenaran Kristus di hadapan Allah.

Poin ini, membawa kita untuk setiap hari belajar mengenal Yesus, melalui setiap kejadian di hidup kita. Baik itu kejadian buruk, menyenangkan, kegagalan, keberhasilan, kesuksesan, dan Lembah kelam. Kita dapat semakin mengenal Yesus dan kayak dalam kasih karunia-Nya. Untuk semakin mengenal Yesus, ada sampah-sampah kehidupan yang harus terus kita buang, jadi marilah kita juga membuang semua sampah dan mengambil harta yang terkubur di ladang itu.

Membuang Semua Sampah

Perenungan yang terus-menerus akan Injil, akan membawa kita dengan jelas melihat setiap sampah yang kita inginkan di dalam hati dan pikiran kita. Sampah-sampah yang membuat kita tidak menikmati kasih Yesus, meragukan kebaikan Allah dan pengampunan dosa. Ketika Injil kita renungkan, di dalam hati terdalam kita, cahaya Injil menerangi sehingga kita dapat mengoreksi setiap tujuan kita. Menunjukkan kepada kita kebenaran yang sejati akan dosa yang masih ada di dalam diri kita.

Kita perlu mematikan setiap keinginan kita yang bertolak dari kemuliaan dan keterpusatan pada diri sendiri. Mematikan semua ini tidak didasarkan pada kekuatan kita, melainkan pada janji dari penyertaan Kristus atas kehidupan kita, Dia telah memberikan kepada kita Roh Kudus-Nya untuk membawa kita pada kemenangan atas keinginan kita yang tidak berdasarkan kehendak Allah. Di sinilah kita tahu, bahwa iman kepada Yesus adalah penyerahan diri, bukan lagi kekuatan yang berpusat pada diri sendiri. 

Kita harus mengetahui dan mengakui bahwa  kita ini lemah, tidak berdaya dan sedang dalam proses untuk pulih menjadi sama seperti Yesus. Kita ada di jalan pendewasaan Rohani, untuk semakin bergairah akan hal-hal Rohani, yaitu menumbuhkan kasih kita terhadap sesama kita manusia. 

Jadi pertanyaan di sini, sampah seperti apa yang perlu kita buang. Dalam konteks ini, Paulus sedang berbicara tentang kebanggaan terhadap prestasi agamawi. Tetapi juga kita dapat melihat konteks ini secara menyeluruh. Anda memiliki sampah yang menghalangi Anda untuk dapat semakin mengenal Yesus dan hidup mengasihi sesama. Saya memiliki sampah yang terus menghalangi saya hidup melakukan kehendak Allah. Maka dari itu, marilah kita bersama-sama terus berjuang di dalam kuasa Roh Kudus, iman yang tertuju pada karya salib. Untuk membuang sampah-sampah di dalam hati dan pikiran kita, segala kemuliaan diri kita sendiri, segala keinginan kita yang tidak terkait dengan pemberitaan Injil, melainkan demi kebanggaan diri sendiri.

Membuang setiap sampah, membawa kita untuk semakin bersukacita, bergairah mengenal Yesus dan menikmati kasih-Nya sehingga hati kita dipenuhi kasih terhadap sesama kita manusia. Kita hidup saling menolong, memberitakan Injil, membawa damai Sejahtera bagi sesama. Jadi sekarang dan seterusnya Roh Kudus kiranya  terus memampukan  kita untuk membuang setiap sampah di dalam  hati pikiran kita. Sehingga hati pikiran kita dipenuhi kasih Kristus untuk kemuliaan Allah, memperoleh Kristus dalam kasih-Nya yang kaya. Amin.