Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

1 Korintus 1:21 Kebodohan Pemberitaan Injil

1 Korintus 1:21 Kebodohan Pemberitaan Injil 

Kebodohan Pemberitaan Injil 

1 Korintus 1:21 (TB) Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil. 

Ketika manusia mempercayai dirinya maka ia tidak akan mempercayai Tuhan. Jika ia merasa betapa setiap hikmat dunia membawanya kepada kehidupan yang lebih baik lagi dari hari ke hari. Pada saat yang sama ia akan semakin mengabaikan Tuhan.

Para ahli Taurat, orang Yunani yang berpusat pada hikmat. Mereka pada dasarnya mencintai diri mereka. Orang Yahudi yang cinta hukum Tauratnya, mereka mencintai dirinya sendiri dengan cara membayar Allah dengan segala hikmat dan kemegahannya yang telah patuh pada hukum.

Manusia tidak menemukan Allah, karena pada saat manusia berhikmat, pada saat itu ia menjadi menjijikan, penuh dosa dan diperbudak oleh dosa. Ia tidak kudus sedangkan Allah kudus. Manusia menjadi sangat-sangat bijak, kebijaksanaan ini membawa manusia ke dalam kebinasaan.

Kebijaksanaan manusia membuat ia melawan Allah, menjadikannya bermegah atas dunia yang fana. Saudaraku semua hal yang saya jelaskan di atas, saya sedang menjukkan diri Anda. itulah gambaran nyata dari hati Anda, pikiran Anda, bahkan semua itu tidak jarang melahirkan tingkah laku yang tidak memuliakan Allah. 

Saya juga sering terjatuh dalam hal ini, maka marilah kita bergumul untuk mematikan setiap hikmat fana yang kita bangga-banggakan. Marilah kita menyadari akan pengorbanan Kristus, pengorbanan yang membawa kita pada hikmat yang dari sorga, hikmat Allah yang kekal.

Tidak ada yang berhikmat, Allah memilih kita yang bodoh bagi dunia dan memang kita adalah orang-orang bodoh. Sebab Injil adalah kebodohan bagi dunia. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, hal inilah yang Allah pilih agar Anda dan saya tidak bermegah. Sebab di dalam Yesus, biarlah hikmat Allah yang terpancarkan.

Dengan pengertian, kita yang bodoh bagi dunia, ketika kita percaya Yesus, kita dibawa ke dalam kehidupan yang taat kepada Kristus. Tidak ada kemegahan di dalam diri kita, biarlah Yesus yang megah, sebab Yesus telah membawa kita pada kemegahan-Nya. Apa yang kebodohan bagi dunia, merupakan pengharapan bagi kita yang percaya Kristus.

Kesadaran akan kebinasaan hikmat dunia, membawa jiwa kita hanya bermegah di dalam Kristus, kita bermegah dan menikmati persekutuan dengan Kristus. Kekristenan merupakan kehidupan yang menjadi murid Yesus, belajar dari Yesus dan membenci apa yang Yesus benci dan mencintai apa yang Yesus cintai.

Hati dan pikiran kita, kiranya dipenuhi Injil setiap hari. Sehingga kita benar-benar melihat kemegahan dan bermegah di dalam kebodohan yang dianggap dunia. Tetapi di mata penguasa Injil, salib Kristus adalah kemuliaan-Nya dan sumber kehidupan dan harapan dan kematian dari segala sengat dosa. Roh Kudus memampukan kita untuk melihat semua ini secara jelas. Amin.