Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kebiasaan Yang Baru Dalam Kristus

Kebiasaan Yang Baru Dalam Kristus

Setelah bangsa Israel dipimpin Musa keluar dari tanah Mesir, Allah memberikan kepada mereka identitas yang baru. Mereka bukan lagi budak, melainkan hamba Allah, mereka adalah bangsa pilihan Allah untuk melakukan kehendak Allah. Dan kita dapat melihat dengan jelas di dalam Kitab Keluaran sampai Yosua, setiap aturan baru yang Allah berikan kepada bangsa itu. Karena mereka telah memiliki identitas yang baru untuk memasuki tanah perjanjian yang melimpah susu dan madu.

Bangsa Israel terlebih dahulu diselamatkan dari perbudakan di Mesir, Allah membebaskan mereka melalui kepemimpinan Musa. Setelah bangsa itu benar-benar bebas dan melakukan perjalanan menuju tanah perjanjian. Barulah Allah memberikan kepada mereka cara hidup yang baru, kehidupan yang tidak lagi didasarkan pada kebiasaan yang ada di Mesir. 

Bangsa Mesir menyambah banyak dewa, secara sadar mau pun tidak, orang-orang Israel pasti mengikuti setiap kebiasaan penyembahan yang bangsa itu lakukan. Anda dan saya pada akhirnya adalah orang-orang yang sama seperti bangsa Israel.

Jiwa kita diperbudak oleh dosa, kita hidup dalam identitas kematian karena keinginan daging menguasai setiap kita. Kita tidak mengenal Allah karena setiap kita menyembah dewa-dewa mesir, yaitu hasil buatan pikiran dan tangan manusia itu sendiri. 

Namun karena kuasa kasih-Nya yang melimpah-limpah Allah sendiri mengaruniakan Yesus Kristus untuk membebaskan manusia dari perbudakan dosa. Dengan cara menempatkan diri-Nya sendiri sama dengan manusia yang terbatas, dikuasai oleh segala kelemahan manusia. 

Hanya saja dosa tidak menguasai Kristus, dosa tidak dapat meperbudak Yesus karena Dia adalah Allah sejati, Dia benar dan kudus. Inilah yang membuat Dia benar-benar layak menjadi seorang Pembebas sejati, penebus umat manusia.

Musa sang pembebas bangsa Israel merupakan manusia biasa yang lemah, namun dalam kelemahannya Allah memakai dia untuk memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Dan melalui Musa inilah segala aturan yang baru, Allah berikan untuk dilakukan bangsa Israel. Mereka menerima hidup yang baru, mereka menyembah Allah yang berkuasa dan mereka melakukan perjalan iman untuk sampai ke tanah yang dijanjikan. 

Namun kita tidak boleh salah mengerti dan memikirkan bahwa Kanaan adalah tujuan akhir dari bangsa Israel. Karena banyak sekali pengkhotbah modern, para pembicara Kristen mendangkalkan pesan perjalanan bangsa Israel hanya sampai pada tujuan mereka ke tanah yang melimpah susu dan madunya itu.

Mereka para pengkhotbah ini, membuat suatu penerapan yang samasekali duniawi dan hanya sekedar motivasi dan manipulasi psikologis untuk menyenangkan pendengar mereka. 

Contohnya seperti ini: “Sekarang kita ada dalam perjalan di padang gurun, tapi saudaraku sama seperti bangsa Israel yang pada akhirnya sukses sampai tanah Kanaan, kita juga akan sampai tanah Kanaan yaitu sukses selama kita masih hidup dan surga setelah kita mati.”

Pesan ini sangat dangkal dan bukan pesan Alkitab samasekali, bukan ini yang Alkitab ingin sampaikan kepada Anda dan saya di masa sekarang. Ini bukan tentang kesuksesan kita dan masuknya kita ke surga.

Ini tentang jiwa Anda yang seringkali masih diperbudak oleh dosa dan enggan melakukan apa yang Allah perintahkan. Meskipun Anda telah percaya kepada Yesus, karena faktanya demikian. Dan kebesaran kasih karunia Allah memanggil Anda dan saya untuk bertobat. Agar kita tidak lagi menyembah berhala-berhala yang ada di dalam hati pikiran kita. 

Bahwa Allah penuh kasih dan pada saat yang sama Allah membasmi orang-orang Isratel generasi pertama karena mereka tidak taat kepada-Nya. Dengan kata lain, Allah mengijinkan pembunuhan terjadi diperkemahan Israel agar orang-orang berdosa itu sesegera mungkin meninggalkan dunia ini. (Kel 23:27-28) 

Saudaraku cerita ini tentang Realitas, bukan khayalan beberapa pengkhotbah modern yang hanya ingin menyenangkan telinga pendengar. Cerita ini bukan hanya cerita kasih Allah kepada manusia pada saat yang sama ini cerita murka Allah kepada orang-orang Israel yang bebal, berdosa, dan tidak mau taat. 

Dan apakah ketika bangsa itu sampai tanah Kanaan semuanya baik-baik saja, Anda dapat membaca kisah kelam dari kemanusiaan umat Allah itu. Hal-hal mengerikan terjadi di Kitab Hakim-hakim dan semuanya tidak sedang baik-baik saja, jadi sekali lagi cerita ini bukan motivasi, bukan mimpi yang indah, dan bukan juga tentang kesuksesan untuk sampai Kanaan. Ini tentang realitas, tentang kita harus selalu bertobat dari segala dosa-dosa kita dan menyerahkan kehidupan kita hanya kepada Kristus.

Di dalam Perjanjian Baru, kita hidup sekarang ini, Yesus telah memberikan diri-Nya sendiri untuk menanggung semua hukuman dosa kita. Selanjutnya ketika kita percaya pada karya keselamatan dan bertobat dari segala dosa kita memperoleh hidup yang baru.

Dan sekarang marilah kita belajar untuk semakin mengenal Yesus di dalam kehidupan yang baru, memiliki hubungan yang intim bersama dengan Dia. Dengan cara membenamkan diri kita ke dalam kebiasaan-kebiasaan yang baru, seperti membaca Alkitab dan berdoa.

Kita perlu setiap hari mempersembahkan hati dan pikiran kita kepada Yesus, untuk kehidupan yang benar-benar dipimpin oleh Roh Kudus. Kehidupan yang berjuang dalam kasih karunia untuk mematikan segala dosa. Untuk selalu memohon belas kasihan Allah, karena kita benar-benar sadar bahwa kita  tidak akan mampu mengalahkan kuasa dosa tanpa kekuatan yang berasal dari Allah.

Kebiasaan orang percaya yang ada di dalam Kristus adalah bertobat setiap hari, membaca Alkitab setiap hari dan berdoa setiap hari. Selebihnya kebiasaan-kebiasaan praktis lainnya akan segera menyusul untuk dilakukan, ketika kebiasan yang sangat mendasar ini kita kerjakan. Roh Kudus memapukan Anda dan saya. Amin.

Posting Komentar untuk " Kebiasaan Yang Baru Dalam Kristus"