Yesus Mendamaikan Kita Dengan DiriNya

Kolose 1:18-20 (TB) 18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. 19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, 20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
Di Tengah dunia yang terus membawa kita untuk hidup berpusat pada diri sendiri, rasanya sangat perlu bagi kita selalu kembali pada firman Tuhan. Untuk mengendalikan pikiran kita dan Allah sendiri melalui karya Pribadi Roh Kudus, membersihkan hati kita agar hati yang jahat itu kembali berpusat pada Kristus.
Permasalah utama dari jemaat di Kolose, mereka diajak untuk tidak benar-benar menaruh hidup mereka pada Kristus. Sehingga perlahan-lahan mereka dihisap oleh pengajaran yang membuat mereka tidak lagi merenungkan Kristus, tidak lagi berpusat pada Kristus dan tidak lagi menyerahkan seluruh keberadaan hidup mereka kepada Kristus.
Karena itu, sangat perlu bagi Paulus untuk kembali membawa mereka bukan hanya tumbuh dalam kasih yang tidak berdasarkan Kristus. Kasih perlu bertumbuh dalam hati setiap orang percaya, pada saat yang sama kita perlu juga semakin mengenal Yesus sebagai Pribadi yang utama untuk memimpin, mengarahkan dan tujuan dari segala hal yang kita kerjakan.
Kita sampai pada ayat 18 19 dan 20, di pembelajaran pendalaman Alkitab berdasarkan surat kepada jemaat Kolose. Di mana bagian ini mulai dari ayat 15-23, sedang memberitakan siapa itu Yesus. Dan Dia adalah Allah yang menjadi manusia yang utuh pada saat yang sama segala kebenaran dan kekudusan dan kuasa Allah masih tetap ada di dalam Dia.
Setelah Paulsu menjelaskan bahwa Yesus adalah penguasa alam semesat secara luas, ia memberitahukan juga. Bahwa Yesus bukan hanya penguasa dunia ini, yang jauh dan tidak terjangkau. Dia adalah kepala dari jemaat pada masa itu, Dia adalah kepala dari setiap pribadi gereja pada saat itu. Dia dekat dengan setiap kita, Dia bukan pemimpin dunia yang tidak terjangkau seperti presiden, raja dan jajaran pemimpin suatu negara.
Dia ada di hadapan Anda dan saya, Dia begitu dekat, Dialah Yesus Tuhan kita. Inilah yang Paulus maksudkan dengan bahwa Dia kepala tubuh, yaitu jemaat. Dia bukan Allah yang jauh di sana dan tidak terjangkau, melainkan Dia Allah yang telah menjadi sama dengan manusia.
Bahkan Dialah yang paling pertama mati dan bangkit dari kematian. Ini adalah kabar yang sangat baik di mana setiap orang percaya beroleh pengharapan akan kehidupan yang kekal bersama-sama dengan Yesus.
Karena Dia telah bangkit, dari kematian yang mengerikan menimpa diri-Nya, ini memberitahukan kita bahwa kita pada akhirnya akan dibangkitkan juga dan tidak akan mengalami kematian untuk kedua kalinya. Dialah yang sulung dari semua kabangkitan yang pada akhirnya akan dialami umat-Nya atau jemaat-Nya. Inilah pengharapan kita orang-orang percaya.
Selanjutnya Yesus adalah Allah, karena segala hal tentang sifat-sifat Allah adalah di dalam diri-Nya. Seperti berkuasa, melakukan kebenaran, Dia tidak pernah melakukan dosa, Dia berkuas untuk membangkitkan orang mati dan menyembuhkan. Dia mengampuni dosa dan menerima orang-orang berdosa dengan kasih yang mereka sebelumnya tidak rasakan. Pada akhirnya yang membuktikan Yesus adalah Allah, Dia bangkit dari kematian atau dengan kata lain kematian tidak berkuasa atas diri-Nya.
Kita masuk ke dalam penjelasan Injil, yaitu karena Yesus itu Allah dan seluruh kebenaran dan kekudusan dan kuasa Allah ada dalam diri-Nya. Artinya Dialah yang dapat mendamaikan manusia dengan diri-Nya. Karena Dia penguasa dan kita hanyalah ciptaan-Nya.
Kita semua adalah musuh Allah, karena hati dan pikiran kita selalu memberontak terhadap perintah Allah. Inilah yang menjadi natur dari diri kita sebagai manusia. Namun oleh kasih karunia, Yesus mendamaikan kita dengan diri-Nya, melalui kematian-Nya di kayu salib, Dia mati menggantikan kita, Dia mati untuk menanggung segala dosa-dosa kita.
Pendamaian yang Yesus kerjakan agar kita diperdamaiakan dengan Allah, kita memiliki relasi yang baru karena ketika kita percaya kepada Yesus dan bertobat dari segala dosa-dosa kita. Kita menerima hidup yang baru. Bukan hanya relasi kita dengan Allah, Dia juga mendamaikan kita dengan sesama kita manusia, relasi kita dengan orang-orang disekitar kita diperbaharui.
Dan semua kedamaian sejati ini, akan benar-benar kita temukan di kehidupan kekal yang Allah janjikan ketika kita menyerahkan seluruh hidup kita untuk dipimpin oleh Yesus. Setalah kita dibangkitkan, kita akan nememukan kehidupan yang benar-benar dirindukan selama ada dalam kehidupan fana hari ini, telah menjadi bagian kita di mana sukacita damai Sejahtera Yesus Kristus melimpah-limpah dalam hati pikiran kita. Amin.
Posting Komentar untuk " Yesus Mendamaikan Kita Dengan DiriNya"
Silahkan Berkomentar