Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Kolose 2:6-7 Hendaklah Kamu!

Kolose 2:6-7 (TB) Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Paulus memberikan penjelasan yang bersifat perintah dan mendasarkan perintahnya itu pada indentitas kita. Paulus menegaskan bahwa Jemaat di Kolose telah menerima Yesus, sebagai Tuhan. Artinya mereka telah menjadi orang-orang yang telah ditebus agar tidak lagi hidup dalam hal yang sia-sia. 

Kita diajak untuk melihat lagi ke dalam diri kita, bahwa kita yang dahulu hidup sebagai musuh Allah, melakukan segala hal untuk kesenangan diri sendiri dan diperbudak oleh segala keinginan itu. Kini kita telah menerima Kristus, kita memberikan seluruh kehidupan kita pada Kristus karena Dia adalah Tuhan atas kehidupan.

Sebagai orang Kristen, kita begitu mudah melupakan identitas kita sebagai orang Percaya, kita masih hidup dalam indentitas lama. Hidup kita tidak pernah benar-benar diubahkan dan kita masih suka pada dosa-dosa yang melekat di dalam hati kita. Karena kita masih menyimpan sisa-sisa dosa di dalam diri. Selama kita masih hidup dalam kemah fana, yaitu daging. Kita masih sangat perpotensi jatuh dalam dosa yang membuat kita binasa. 

Karena itu, beberhala hal yang Paulus jelaskan, membawa kita untuk benar-benar hidup dan melakukan segala sesuatu berdasarkan jati diri kita di dalam Yesus, bukan lagi berdasarkan keinginan kita sendiri. 

Hidup yang berjalan di dalam Kristus

Ketika Anda dan saya percaya kepada Yesus kita mendapatkan indentitas yang baru secara Ajaib, kita bukan lagi anak-anak yang diperakanan di dalam dosa orang tua kita. Melainkan kita adalah anak-anak Allah yang diperakkan dengan Roh Kudus, dibenarkan karena kebenaran Tuhan kita Yesus Kristus ditimpakan kepada kita.

Karena itu, di dalam hati, kita dibawa untuk mengerti bahwa kehidupan kita yang sekarang bukan lagi untuk hal-hal yang hanya kita pikirkan itu baik adanya. Melainkan hidup untuk melakukan apa yang Yesus inginkan atas kehidupan kita. Inilah yang dimaksud dengan berjalan di dalam Yesus.

Hidup kita terarah pada pemikiran bahwa segala hal yang tidak terkait dengan Kristus merupakan kehidupan yang sia-sia. Kehidupan yang tidak melaksanakan kehendak Yesus adalah kehidupan yang sia-sia. 

Berjalan di dalam Yesus merupakan perjalanan yang harus ditempuh setiap orang Kristen, tanpa kesadaran yang demikian, kita terus memperbudak diri kita pada hal-hal yang sia-sia.

Bagian ini begitu penting untuk direnungkan Kembali, karena itu Paulus menuliskannya untuk jemaat di Kolose. Dan hari ini dapat kita renungkan dalam kehidupan kita sebagai orang-orang Kristen modern. 

Hidup yang berakar di dalam Kristus

Paulus membawa kita untuk memikirkan metafora tentang kehidupan yang tetap di dalam Yesus, merupakan kehidupan yang memiliki akar yang kuat di dalam Yesus. Artinya kehidupan Anda dan saya sebagai akar, akar itu melekat kuat pada Tanah yang subuh, penuh nutrisi dan subuh. Tanah itu adalah Yesus.

Betapa malangnya kita sebagai orang percaya yang masih menempatkan akar kita pada hal-hal yang duniawi. Hal-hal yang seketika dapat berubah. Seringkali kita bersyukur karena sesuatu keadaan berubah seperti yang kita inginkan dan mengeluh karena keadaan tidak seperti yang kita inginkan. Hal ini terjadi karena kita menaruh akar kehidupan kita bukan pada Yesus melainkan tanah yang gersang dunia ini, keadaan yang ada di dalam ilusi kita.

Iman yang teguh di dalam Kristus

“Handaklah kamu bertambah teguh” dalam bahaya Yunani bebaioo yang berarti meneguhkan, Ia akan meneguhkan.

Kata ini dapat diterjemahkan menjadi sauatu istilah yang mengartikan bahwa iman yang teguh bukanlah berdasarkan kekuatan Anda dan saya. Melainkan berdasarkan pada kasih karunia Tuhan, Tuhanlah yang pasti akan menolong kita untuk teguh untuk tetap percaya pada kesempurnaan kasih Yesus.

Keadaan dalam kehidupan dapat terys berubah, mengajaran sesat terus berusaha menyesatkan kita, dosa memperbudak dan penderitaan lainnya yang menggoncangkan iman kita. Namun iman kita yang teguh ditopang oleh kuasa TUHAN, agar kita selalu Kembali untuk mempercayakan seluruh hidup dan kehendak kita hanya pada Yesus.

Ketuguhan iman yang diajarkan kepada kita, benar-benar mempengaruhi seluruh kehidupan kita, pengajaran yang ditanamkan ke dalam pikiran Anda. Mempengaruhi seluruh kehidupan Anda saat ini dan nanti. 

Karena itu, ajaran yang berpusat pada pekerjaan Kristus di dalam dunia untuk membenarkan manusia dari dosa. Benar-benar harus terus ditanamkan di dalam hati pikiran orang percaya, agar kita tetap tuguh pada iman yang telah dianugerahkan kepada kita.  Untuk satu tujuan yaitu hidup untuk memuji dan memuliakan Allah.

Bersyukur di dalam Kristus

Sebelum kita merenungkan bagaimana bersyukur di dalam Kristus, kita perlu mengetahui kesalahan kita dalam bersyukur. Bersyukur bukan karena apa yang Anda inginkan terjadi seperti harapan Anda. Bersyukur di sini adalah respon karena Anda telah diselamatkan dari kehidupan yang berdosa. 

Bukan pula bersyukur karena orang lain lebih menderita dari Anda, lebih miskin, lebih menderita dan hidup mereka lebih menyedihkan dari Anda. Ini adalah cara yang benr-benar sesat untuk bersyukur. Marilah kita melihat lebih jelas tentang bersyukur. Melalui ucapan Mazmur.

Mazmur 118:1-2 (TB)

1  Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!

Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

2Biarlah Israel berkata:

”Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!”

Mazmur 136:1 (TB): "Bersyukurlah kepada TUHAN, karena Dia baik, karena kasih setia-Nya untuk selama-lamanya."

Bersyukurlah karena Anda mengenal TUHAN dan melalui pengenalan ini Anda menikmati TUHAN melalui Injil. Karena Yesus telah dianugerahkan  ke dalam kehidupan Anda menggantikan Anda untuk menerima semua hukuman dosa Anda. Kebaikan TUHAN dapat benar-benar nyata ketika Anda mengenal Yesus, percaya kepada Yesus dan semakin teguh dalam kasih Yesus dan hati Anda terus tertuju untuk mengasihi Dia juga. 

Bersyukur merupakan respon alami kita, ketika kita telah mengenal Allah, ketika kita telah hidup bagi Dia dan dapat menikmati setiap keindahan kasih-Nya. Kita bersyukur karena Yesus telah disalibkan, bangkit dari kematian dan menyatakan tujuan-Nya dalam hidup kita. 

Dia bukan hanya menyelamatkan kita, Dia menyertai kita, Dia ada untuk hidup bersama-sama dengan kita agar dalam segala kegagalan kita untuk taat. Dia mengarahkan kita Kembali untuk selalu hidup taat kepada Dia. Bersyukurlah karena kita dibawa terus untuk bertobat dari segala dosa kita, dan hidup bagi Kristus. Amin

Posting Komentar untuk "Renungan Kolose 2:6-7 Hendaklah Kamu! "