Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Harian Saat Teduh 2022 Hari Ini; Bahan Saat Teduh Bersama

Satu hari tidak merenungkan Injil, merupakan hari yang terhilang, sahabat yang mencari renungan harian untuk saat teduh.  Tetaplah berada di agungraditiaw.com karena untuk waktu-waktu ke depan saya akan terus menuliskan renungan (ini renungan pertama). Agar kita bersama dapat terus bertumbuh, mengenal secara benar kasih kasih karunia yang terkandung di dalam Kristus. 

Renungan harian saat teduh atau bacaan Injil harian ini, akan ada 20 renungan dengan topik yang berbeda-beda. Kiranya, melalui renungan yang saya tulis, renungan santapan harian yang berpusat pada Injil.  Dapat memberikan kepada Anda pengertian yang lebih mendalam tentang pengajaran yang ada di Alkitab. Alkitab yang pada dasarnya sedang memberitakan karya keselamatan yang ada di dalam Kristus.

Setiap renungan saat teduh dapat Anda baca perhari 1 renungan. Lalu untuk hari-hari berikutnya Anda dapat membaca renungan selanjutnya yang ada di dalam blog ini, kiranya semua renungan ini memberkati Anda. selamat bersaat teduh dan selamat membaca.

Renungan Harian Saat Teduh Untuk 20 Hari

1. Tanggapan orang percaya terhadap suatu kejadian 

Renungan harian saat teduh hari ke-1

Roma 8:28 (TB) "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."

Jika Anda membaca keseluruhan kiab Roma, maka Anda akan mendapatkan satu kesimpulan bahwa kitab Roma merupakan pemberitaan Injil. Lalu apa hubungannya Injil dengan kehidupan Anda. 

Satu hal yang harus kita sadari bahwa realitas dosa, bukanlah sekedar perbuatan yang salah. Bukan juga karena kita kurang pemahaman tentang yang baik. Dosa adalah natur manusia atau Anda dan saya. 

Oleh karena natur inilah maka kita mendapati begitu banyak penderitaan, kesusahan, bahkan kutukan. Paulus menuliskan bahwa semua manusia tidak ada yang benar, semuanya telah bejat dan jatuh dalam lembah dosa yang mematikan. 

Lalu bagaimana kita bisa tetap hidup, hidup dalam pengharapan? Maka dari itu Paulus menuliskan bagi jemaat di Roma, bahkan tetap relevan bagi Anda dan saya saat ini. Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan.

Kebaikan akan hidup kekal, di dalam Kristus, apapun penderitaan yang kita alami, akan membawa kita pada kedalaman akan persekutuan dengan Allah yang mulia. Pekerjaan baik Allah tidak lain adalah karya keselamatan yang telah Yesus kerjakan secara sempurna di atas kayu salib,

Dia yang tidak mengenal dosa, harus dihancurkan dan diremukkan, agar kita yang percaya kepada-Nya. Menerima kebenaran-Nya yang mulia. Ia telah menerima kita menjadi sahabat terkasih-Nya. 

Panggilan di dalam Kristus merupakan panggilan untuk hidup kudus, menjadi berkat bagi bangsa-bangsa, lalu mengabarkan Kristus. Mambawa banyak jiwa kepada Yesus dan untuk semakin dalam mengerti Alkitab dan kebenaran yang terkandung di dalamnya. Terus berjalan di jalur, untuk semakin serupa dengan Kristus. 

Ketika kita melihat Injil dengan jelas, tanggapan kita terhadap suatu persoalan adalah tangggapan yang dipenuhi gairah untuk tetap mempercayai bahwa di dalam Kristus. Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kemuliaan-Nya dan damai sejahtera di dalam Dia dan kita mendapatkan segala berkat rohani. AMIN

2. Tidak selalu peryertaan Allah menyenangkan 

Renungan saat teduh hari ke 2

Ibrani 12:7 (TB) "Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak di hajar oleh ayahnya."

Ketika kita manjadi milik Kristus, kita akan mendapatkan hajaran demi hajaran. Dan hal ini sangat tidak menyenangkan. Karena kita pada dasarnya menyukai hal-hal yang memberikan kenyamanan. Namun Allah menghajar kita, membuat kita tidak nyaman dengan maksud baik sehingga kita semakin hari semakin serupa Kristus.

Oleh darah pendamaian, di dalam Kristus, kita menjadi anak-anak Allah. Berbahagialah kita yang sampai hari ini merasa tidak nyaman dengan dosa. Kita terus berjuang untuk mematikan  dan mengalahkan kecenderungan yang membinasakan ini, dosa sangat-sangat mematikan.

Hajaran Allah kepada kita, merupakan belas kasih, agar kita tidak bodoh untuk mau tertipu oleh ilah zaman ini. Saudaraku larilah dari para pengkotbah yang tidak membukan dosa, larilah dari mereka yang hanya menyenangkan telinga Anda tanpa menghantam pikiran dan hati Anda dengan seruan pertobatan.

Injil adalah kabar baik, Injil merupakan seruan pertobatan. Yesus mengabarkan Injil, hal utama yang Ia serukan adalah “bertobatlah!” Betapa berbahagianya kita yang menerima cambuk Allah, hajaran yang mendewasakan kita agar kita semakin jijik pada dosa ternyaman di dalam diri kita.

Seorang ayah akan mendisiplinkan anak yang ia kasihi, jika ia mengerti bahwa kecenderungan anaknya adalah menikmati dosa. Allah kita sangat mengerti hal ini, betapa dalamnya kita menyukai dosa-dosa itu, namun pada saat yang sama kita sadar bahwa kita sedang diperbudak olehnya. Allah tidak ingin kita binasa di dalamnya.

Saudaraku pandanglah kepada Yesus, Ia yang telah menanggung semua murka kekal dari Allah Bapa. Supaya Anda dan saya dalam tubuh yang fana ini beroleh harapan baru untuk keluar dari perbudakan dosa dan hidup di dalam Kristus dan menikmati Kristus sampai selama-lamanya.

Dalam proses inilah hajaran, pendidikan, pendisiplinan, rotan, dan hal-hal yang menyakitkan lainnya. Untuk mematikan keinginan daging akan benar-benar kita rasakan. Kita memiliki Roh Kudus, Ia menguatkan kita, untuk terus semakin bertumbuh. 

Mengerti Injil dengan benar, mengerti bahwa kehidupan ini haruslah untuk Yesus bagi kemuliaan-Nya. Dan melangkah dengan sukacita. Sambil berkata, “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku.” Inilah berkat terbesar dari Allah, yaitu pertolongan-Nya secara nyatak untuk kita mampu mematikan dosa-dosa di dalam hati dan pikiran kita. AMIN

3. Orang-orang yang benar-benar bahagia

Renungan saat teduh hari ke 3

Amsal 28:14 (TB) "Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka."

Firaun merupakan contoh baik yang ada di Alkitab, untuk memperlihatkan kepada kita, malapetaka yang akan menimpa orang-orang yang keras hatinya. Kekerasan hati manusia merupakan buah dari dosa, dosa selalu berakhir pada kebinasaan. Jika tidak ada pertobatan setelahnya. 

Tidak ada sedikitpun hal baik dan menyenangkan yang dapat dihasilkan dari dosa. Selain pemberontakan yang pada akhirnya semua yang ada di hadapan kita menjadi sangat buruk. Kekerasan hati, berakar dari pikiran jahat yang dikuasai oleh tipu muslihat ilah zaman ini.

Dimana setiap orang yang mengeraskan hati mereka, pada dasarnya mereka menjadikan diri  mereka sebagai tuhan. Saudaraku Anda dan saya memiliki kecenderungan yang sama yaitu mengeraskan hati dan melakukan apa yang kita anggap baik berdasarkan cita-cita kita.

Malapetalah yang menimpa kita, manusia-manusia yang suka melawan Allah. Marilah kita bertobat, marilah kita senantiasa takut akan TUHAN. Sama seperti Daud yang telah ditegur oleh nabi Natan akan segala dosa-dosanya, ia bertobat. Baiklah kita tidak mengeraskan hati, ketika mendapati diri telah terlalu dalam menikmati dosa-dosa.

Yesus Kristus, jalan kebenaran dan hidup, mengaruniakan kepada kita, kelimpahan pengampunan. Ketika kita mengaku, Ia menyucikan kita sehingga kita berkenan kepada Allah. Hubungan yang diperbaharui dan diperbaiki di dalam Yesus merupakan berkat terbesar yang harus Anda dan saya sadari.

Tidak akan ada kebahagiaan, bagi jiwa yang masih keras dan diperbudak oleh dosa. Tidak ada jiwa yang bebas jika Kristus tidak menjadi TUHAN atas dirinya. Maka dari itu, penyerahan diri kepada Kristus, merupan perjalan pertobatan setiap hari. Untuk semakin takut kepada Allah dalam kasih-Nya dan rancangan-Nya yang indah. 

Kehidupan yang bahagia, ketika rancangan Allah, dinyatakan secara jelas, dan kita dapat mengerti. Rancangan ini dapat dimengerti ketika hati kita, hanya terarah pada Kristus, untuk mendapatkan kemuliaan Kristus dan selalu bersuka di dalam-Nya.

Betapa indahnya kebahagiaan sejati ini, tidak akan didapatkan dari luar Kristus, hanya bersama-Nya. Takut dan gentar akan kekudusan-Nya. Maka disanalah kita mendapati diri sangat-sangat bahagia di dalam Dia sampai selama-lamanya. AMIN

4. Kehidupan baru di dalam Kristus

Renungan saat teduh hari ke 4

II Korintus 5: 17 (TB) "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."

Dahulu ketika kita masih mati di dalam dosa-dosa kita, kita hidup untuk kepuasan dan melayani nafsu jahat. Kita bersukacita, ketika kita dapat melakukan dosa dan bersukacita ketika kita dapat menyakiti sesama. Kita melakukan sesuatu yang baik, agar diri kita dipandang sebagai orang baik dan pantas untuk menerima hormat.

Kehidupan lama yang berpusat pada diri sendiri, kehidupan yang mementingkan diri. Begitu menyedihkannya, kehidupan lama itu, kita kira bahwa kita mampu mengasihi diri sendiri, kita melangkah namun akhirnya sampai di kebinasaan. Lalu kita sadar dan mempertanyakan.

Kehidupan fana, menawarkan banyak hal fana sebagai sember kebahagiaan dan pusat penyembahan. Namun Paulus menuliskan, “siapa yang ada di dalam Kristus?” Apakah keyakinan Anda sekarang, bahwa Anda benar-benar ada di dalam Yesus. 

Ketika Yesus memberikan diri-Nya sebagai korban pengganti, Ia harus mati dengan cara yang tidak wajar sebagai seorang suci. Namun inilah cara Allah, kematian Kristus membawa Anda dan saya masuk ke dalam kematian atas dosa-dosa. Dan puji Tuhan ketika kita hidup, hidup dalam Yesus.

Percaya kepada Yesus, merupakan proses awal untuk melihat apakah kita benar-benar ingin menjadi milik Yesus ataukah kita hanya ingin diselamatkan tetapi dengan cara kita, kita tidak mengindahkan cara Yesus, yaitu disiplin untuk secara serius mematikan dosa. Kehidupan baru, pola pokir yang baru, berikut ciri yang ada di dalam diri kita.

  • Kita jijik terhadap dosa diri sendiri
  • Kita merindukan Kristus untuk kepuasan jawa dalam persekutuan
  • Kita cinta pada Alkitab, karena membawa kita semakin mengenal Yesus
  • Kita membaca dan merenungkan sehingga kita semakin bertumbuh
  • Kita menggumulkan dan mempercayai janji TUHAN
  • Kita hidup memperjuangkan rancangan Tuhan yang telah Ia beritahukan
  • Kita tidak lagi bersukacita ketika mendapati hati berdosa
  • Kita membawa pikiran kita untu memikirkan Kristus setiap saat
  • Kita berusaha menikmati setiap kemuliaan Yesus
  • Kita bertobat dengan menyatakan bahwa Allah benar dan kita berdosa

Banyak lagi, ciri yang Nampak jelas dari dalam hati maupun perbuatan. Saat kehidupan yang baru menjadi bagian kita, intinya kita akan semakin berserah kepada Yesus, kita aka semakin mencintai apa yang Yesus cintai dan membenci yang Yesus benci. Kiranya kita selalu mendapatkan pembaharuan yang indah dan nyata di dalam Yesus Tuhan. AMIN

5 Belajar mengasihi sesama

Renungan saat teduh hari ke 5

Roma 12:12 (TB) "Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik."

Paulus tentunya sangat sangat mengerti dengan apa yang telah ia tulis. Teguran bagi jemaat di Roma pada saat itu untuk mengasihi dengan ketika mengasihi haruslah menjauhi yang jahat. Ini bukanlah seruan kasih yang sama seperti dunia serukan. Bahwa ketika Anda mengasihi maka Anda akan dikasihi.

Ini adalah pelajaran kasih yang berpusat pada Injil, karena pada pasal-pasal sebelumnya Paulus dengan jelas menuliskan bahwa semua orang telah jatuh dalam dosa dan oleh kasih karunia  telah dibenarkan dengan Cuma-Cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. 

Kasih yang berpengertian bahwa, kasih yang tidak pura-pura merupakan kasih yang telah menerima kasih karunia. Ini adalah kasih yang telah menerima kasih dari Yesus, kasih yang dengan sadar mengasihi untuk membawa jiwa-jiwa kepada kasih Yesus.

Kejahatan dalam diri manusia merupakan buah dosa, namun di dalam Yesus kejahatan yang dahulu menjadi gaya hidup kini diganti dengan kasih yang melimpah dari Kristus kepada sesama manusia. Kasih yang bukan untuk dikasihi, tetapi kasih yang membawa kepada kasih sejati di dalam Yesus.

Oleh karena Kristus, kasih kepada sesama merupakan kasih yang mengasihi sesama seperti diri sendiri. kasih ini tidak akan terujud jika kita tidak menyadari bahwa Kristus pada dasarnya mengasihi kita orang berdosa yang layak dibinasakan

Namun kekayaan anugerah-Nya, kerinduan jiwa hanya dipenuhi ketika Yesus menjadi TUHAN atas kehidupan kita, maka mengalirlah kasih seperti air yang menjadi sumber kehidupan. 

Teruslah mengasihi sesama manusia, teruslah menyadari betapa kita pada dasarnya tidak layak untuk dikasihi oleh Kristus. Dan berdoalah untuk belajar dan bergumul dari Yesus, bagaimana Ia dapat mengasihi kita yang ada pendosa besar.

Sehingga kita diberikan kemampuan untuk mengasihi sesama kita yang juga pendosa. Untuk dibawa kepada kehidupan yang sejati bersama Yesus. Yesus merupakan kehidupan, tanpa-Nya tidak akan ada kehidupan yang dapat kita nikmati, tidak akan ada makna dan sukcita.

Biarlah kasih kita berpusat pada Injil, biarlah hidup kita terus bergumul mematikan kejahatan di dalam hati dan pikiran sehingga kita hari semakin hari semakin serupa dengan kasih Kristus pusat kehidupan. AMIN

6. Kehidupan yang menjadi berkat 

Renungan saat teduh hari ke 6

Matius 5:15 (TB) “Lagi pula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkanna di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi orang di dalam rumah itu.”

Kita adalah ciptaan Allah, Ia ingin kita terus hidup di dalam Yesus, sehingga kita melakukan yang baik. Seperti yang telah Ia persiapkan untuk kita sebelumnya. Inilah yang Paulus tuliskan di kitab Efesus, setelah ia menjelaskan bahwa kita diselamatkan hanya oleh karunia. Kristus telah menumpahkan darah-Nya dan menjadi korban yang sempurna. 

Saudaraku Yesus adalah terang dunia, ketika kita ada di dalam Yesus maka terang yang merupakan berkat sejati yang dapat kita bagikan kepada sesama adalah kasih dari sorga sehingga orang lain dapat mengerti. “Inilah kasih yang jiwa rindukan selama ini.” 

Kasih ini seharusnya yang kita nikmati, sehingga kita dimampukan memberkati sesama bukan berdasarkan investasi agar kita menerima balasan. Tetapi kita sangat sadar bahwa ketika kita memberkati, nama Allah pencipta semesta dipermuliakan.

Tidak ada yang lebih menggairahkan, selain mengabarkan Kristus, jenis pelayanan ini merupakan pelayanan yang memberkati sesama bukan hanya secara jasmani. Kita juga sedang membawa sesama kita pada kehidupan yang bebas dari kematian oleh dosa. Inilah yang harus kita gumulkan setiap hari, yaitu menjadi terang bagi sesama.

Yesus menjelaskan terang harus bersinar, untuk menyinari kegelapan. Terang itu adalah Kristus Sang Pokok Anggur, jika saya definisikan kedua istilah ini untuk Kristus. Maka Yesus adalah pokok anggur yang menerangi ranting sehingga ranting dapat berbuah ketika menempel pada pokok dan buahnya itu tetap.

Buah yang adalah jiwa-jiwa yang dibawa kepada Yesus, ini bukanlah perkara yang mudah, ini pergumulan seumur hidup. Untuk menghidupi amanat Agung Yesus, sehingga berkat itu dapat benar-benar terjadi atas orang-orang yang hari-hari ini tersesat di dalam kepalsuan yang dunia tawarkan.

Terlalu dangkal ketika menjadi berkat hanya sekedar memiliki kehidupan yang suka memberi, ramah dan terlihat baik hati. Sedangkan esensi dari berkat tidak pernah kita gumulkan secara serius. Agar berkat itu tersampaikan melalui proses yang pastinya melelahkan. 

Tanpa adanya pemberitaan Injil yang murni untuk sesama, tanpa adanya pertarungan untuk mengalahkan kuasa setan yang mengingat sesama kita, maka kita adalah Kristen yang menyedihkan, lesu, dan terjebak dalam lingkarang setan yang memalsukan berkat TUHAN. 

Kita kira berkat Tuhan adalah kesembuhan, pasangan hidup, hidup tanpa masalah, dan hidup selalu dalam kenyamanan, trobosan dan hal-hal fana yang berpotensi menjadi berhala. Sehingga ketika itu semua tidak menjadi bagian kita, kita stress dan berdoa dengan doa-doa yang dangkal untuk memuaskan nafsu seperti yang tertulis di Yakobus.

Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan, inilah berkat yang harus kita berikan kepada sesama. AMIN

7. Mata yang tertuju pada kebenaran TUHAN

Renungan saat teduh hari ke 7

Mazmur 26:2-3 (TB) Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku. Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.

Ketika saya merenungkan berkali-kali ayat ini, ‘tentang selidikilah batinku dan hatiku.’ Saya bersedih karena berkali-kali saya melihat kebohongan dan kemunafikan dalam diri saya. Saya harus bertobat dan meminta belaskasihan Allah.

Saya tidak bisa menjadi seseorang yang baik seperti yang saya rindukan dan saya inginkan. Semakin saya berusaha baik, maka semakin saya menemukan kecacatan hati dan pikiran saya yang telah ada di dalam dosa sebelum saya percaya kepada Kristus.

Dosa-dosa dalam diri kita sangatlah tersembunyi, ia sangat nyaman dan menawarkan kepuasan. Dosa selalu saja mengincar kita sehingga kita hidup untuknya dan memberikan kepuasan pada nafsu jahat kita.

Berteriaklah pada diri, undangalah Allah untuk lebih tegas memukul kita dengan rotan kasih. Bawalah diri kita untuk selalu melihat kasih setia Tuhan secara jelas. Sehingga dosa tidak berkauasa. 

Manjauhlah dari kebodohan dan kemalasan untuk datang kepada Kristus, karena ketika Anda selalu saja memberikan dosa kesempatan untuk menguasai pikiran dan hati. Maka pada saat itu Anda akan menikmatinya dan menyesal karenanya. Ia mencium dan menikam, ia membinasakan dan menghancurkan, menjauhkan dari Allah, dan kekudusan-Nya.

Terpujilah Kristus yang telah menjadi korban penebus salah. Ia merelakan segala kemewahan dan kuasa-Nya. Untuk menunjukkan betapa setia dan pantaslah Ia disembah. Kehinaan kini menjadi mulia di dalam-Nya. 

Selidikilah kami ya Roh Kudus, yang Kristus janjikan, bawalah hati kami kepada kebenaran yang terkandung di dalam Injil Kristus. Sehingga kami hari semakin hari, mencintai kristus dan secara sadar mematikan kecenderungan berdosa kami yang adalah pemberian nenek moyang kami.

Biarlah setiap tetes darah, tubuh yang diremukkan, kematian yang ditimpakan murka Allah. Karena dosa-dosa kami, menyadarkan kami, bahwa kami telah berada di dalam Engkau untuk setiap hari melihat hati kami dan batin kami sehingga kami meninggalkan dosa dan mencintai Allah saja.

Mata kita sebaiknya terus menerus tertuju pada kebenaran, Alkitab yang dibaca dan direnungkan. Doa-doa untuk kematian dosa dan memuliakan Allah. Biarlah kebenaran Kristus menguasai hidup kita orang-orang percaya. AMIN

8. Merenungkan Kristus

Renungan saat teduh hari ke 8

Matius 26:38b (TB) "Lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.”"

Ketika melihat satu realita dari kematian, bukanlah perkara yang mudah untuk bisa menerima bahwa diri kita pada akhirnya akan mati. Berbeda dengan kematian Kristus, ini merupakan kematian yang telah direncanakan, kematian yang akan menerima murka kekal dari Allah.

Saya berusaha membawa diri saya, untuk berada pada waktu itu, ketika Yesus benar-benar sedih. Ketika mendapati bahwa diri-Nya sebentar lagi akan menjadi manusia paling hina dan berdosa sepanjang sejarah. Dosa jutaan orang, ditimpakan kepada-Nya. 

Baik itu dosa orang-orang munafik yang saleh dan dunia keagaam mereka. Dan juga dosa pemerkosa, pembunuh, dan teroris. Semua dosa ini, seolah-olah Yesus yang melakukannya. Ini sangat tragis, ini sangat-sangat mengerikan. Maka dari itu, jika Anda menyadari kebenaran ini, Anda tidak akan pernah ingin lepas dari kasih yang sangat besar ini.

Kasih kepada manusia hina, manusia yang seharusnya dibinasakan dan tidak pantas samasekali menerima anugerah yang begitu besar dari Allah. Kebesaran dosa, merupakan kebesaran dosa yang ditimpakan kepada Yesus ketika Ia disalibkan. 

Saya tidak dapat membayangkan secara sempurna dan menuliskannya pada artikel renunngan ini, bagaimana Yesus saat itu merasakan kesedihan-Nya. Tetapi saya berusaha memberitahukan kepada Anda bahwa kita adalah manusia-manusia bejat yang Kristus selamatkan.

Ia harus menjadi terbatas dan menangis, Ia bahkan membutuhkan teman. Dimana kawan-kawan-Nya yang juga orang berdosa saat itu, tidak mengerti samasekali beban yang sedang Yesus derita. Mereka bahkan tertidur ketika Yesus berdoa, Yesus bahkan menderita sebelum dagingnya tercabik dan darahnya tercurah

Ia membayangkan harus terpisah dari Allah Bapa yang Ia kasihi. Ia harus menerima semua kemarahan, keadilan, kekudusan Allah yang menyala atas diri-Nya. Layaklah Yesus dimuliakan, layaklah Ia selalu dipikirkan dan dirindukan. Biarlah hati kita hanya terpaut kepada-Nya setiap hari.

Layaklanya semua cita-cita-Nya, semua kerinduan-Nya menjadi kehidupan kita, karena semua kebenaran dan kekudusan-Nya juga menjadi bagian kita, biarlah Kristus dikenal melalui kehidupan Anda dan saya. AMIN

9. Bertekad untuk belajar Firman setiap hari

Renungan saat teduh hari ke 9

Ezra 7:10 (TB) "Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara Israel."

Baiklah kita sebagai pengajar, dengan tekun meneliti Firman Allah, dengan tekun melakukannya. Merendahkan diri dan dipenuhi kasih karunia. Baiklah kita sebagai seorang yang telah mengaku percaya meneliti Firman agar kita semakin bertumbuh dan menjadi terang di dalam dunia ini, memberitakan Kristus.

Tertanam dengan jelas di kepala saya penjelasan dari George Muller (1805-1898). Tentang Bagaimana Alkitab yang dipelajari dengan tekun, mengubahkan sikap hati. Alkitab merupakan berkat terbesar Kekristenan membawa kita untuk semakin berpusat pada Kristus;  

“Kekuatan kehidupan rohani kita ajan sebanding dengan tempat yang diambil oleh Alkitab dalam kehidupan dan pikiran kita. saya sungguh-sungguh menyatakan ini dari pengalaman lima puluh empat tahun. Tiga tahun pertama setelah pertobatan saya mengabaikan Firman Tuhan.”

“Sejak saya mulai mempelajarinya dengan rajin, berkatnya luar biasa. Saya telah membaca Alkitab sudah ratusan kali, dan selalu dengan sukacita yang bertambah-tambah setiap kali sepertinya buku baru bagi saya. Sungguh luar biasa berkat dari penelaahan Alkitab yang tekun dan tekun setiap hari.”

“Saya memandang sebagai hari yang hilang, ketika saya tidak memiliki waktu yang baik atas Firman Tuhan.” ~ George Muller (1805-1898)

Tidakkah hati kita, memiliki tekad yang kuat untuk mempelajari Alkitab, secara rutin membacanya dan mencatat setiap penemuan yang ada di dalam Alkitab. Dengan setiap setiap saat meneliti Firman, memebukan Allah dan sifat-sifat-Nya. Memberikan sukacita sejati bagi diri. 

Firman merupakan pelita bagi jalan kita, garam kehidupan dan Firman mendidik kita sehingga kita hidup dalam kebenaran dan menemukan Sang Kebenaran yaitu Yesus Kristus. Saudaraku bacalah Alkitab Anda, jangan biarkan berdebu dan tanpa coretan sedikitpun di Alkitab Anda.

Kita akan menemukan kebenaran, dari kehidupan, segala hikmat Allah yang ada di dalam Kristus. Hanya kita dapatkan ketika Alkitab kita pelajari. Memberikan diri menjadi hamba Kristus, berarti siap untuk semakin mengenal Dia. 

Tidak ada cara lain untuk semakin bertumbuh di dalam Yesus, selain mempelajari Alkitab setiap hari bahkan merenungkannya setiap saat. Anda akan menemukan berkat terbesar dari Alkitab yang memberitakan Injil kepada Anda setiap hari.

Firman itu akan mengajarkan kita, akan jalan-jalan yang harus ditempuh sesuai dengan rancangan Allah bagi kita. Firman akan membawa kita kepada kesalahan kita, sehingga bertobat. Dan oleh Roh Kudus kita dimampukan untuk memperbaiki diri karena Firman yang menegur. Firman mendidik kita, di dalam Kristus, kita semakin mencintai Kebanaran dan menikmati kemuliaan Yesus. AMIN

10. Berhenti menipu diri kita sediri

Renungan saat teduh hari ke 10

Galatia 6:2-3 (TB) "Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. Sebab kalau seseorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri."

Ketika kita merasa bahwa diri kita lebih rohani, ketika orang Yahudi merasa diri mereka lebih layak untuk dikasihi Allah. Maka mereka menganggap diri mereka penting. Kita begitu gampang jatuh dalam dosa kesombongan rohani ini, sehingga kita layak untuk menerima semua penghormatan.

Permasalah utama yang terjadi di Galatia, adanya guru-guru sesat dari kalangan Yahudi, menyampaikan injil yang lain. Mereka ini mempengaruhi kehidupa Kristen di Galatia pada waktu itu, sama seperti orang Yahudi yang tidak suka bertolong-tolong karena mereka lebih penting. Demikianla terpengaruh dengan jemaat yang ada di Galatia.

Mereka berlomba-lomba untuk menerapkan hukum Taurat, untuk mendapatkan keselamatan. Mereka tidak Saling mengasihi, tetap saling menyalahkann atau menghakimi. Jika Anda membaca kita Galatia, Anda akan mendapati nada dari tulisa Paulus dipehuni amarah. Karena Injil yang tidak murni lagi.

Saudaraku kita sedang menipu diri sendiri, ketika kita merasa diri kita lebih penting dari pada yang lain. Ini semua bisa terjadi dikalangan Kristen, karena seseorang itu merasa ia lebih banyak tugas, lebih sibuk, lebih berharga, dan jika tidak ada dia. Maka kegiatan itu tidak akan terlaksanan. Lalu ia merasa betapa berharganya dirinya. Bertobat saudaraku jika Anda salah satu dari jenis orang yang demikian.

Injil yang Paulus sampaikan untuk jemaat di Galatia, mengajarkan kita untuk hidup berpusat pada Yesus, Yesus yang ada di dalam Anda dan saya. Yesus yang telah menjadi korban yang sempurna sehingga kita beroleh keselamatan. Maka atas dasar inilah kita harus bertolong-tolong.

Ketika kita ada di dalam Kristus, kita adalah satu tubuh yang memiliki satu kepala yaitu Kristus. Maka dari itu, saling tolong menolong dalam kehidupan Kristen merupakan kewajiban. 

Hukum Kristus merupakan penyangkalan diri untuk hidup bagi sesama, mengasihi sesama seperti diri sendiri. Mematikan berhala diri dan memikul salib untuk kebenaran yang bercahaya bagi dunia. 

Kristus yang telah mengeluarkan kita dari kutuk dosa, nyata benar buahnya dari diri kita yang mengaku percaya Kristus. Tidak ada yang lebih penting selain kepentingan Kristus, pemberitaan Injil kepada bangsa-bangsa. Roh Kudus memampukan kita, AMIN.

11. Berkat yang sesungguhnya untuk memberkati

Renungan saat teduh hari ke 11

Kejadian 12:3 (TB) "Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engakau, dan olehmu semua kaum du mula bumi akan mendapat berkat."

Panggilan untuk keluar dari penyembahan berhala, untuk menyembah Allah yang benar pencipta langit dan bumi. Merupakan panggilan yang sama tertuju kepada Anda dan saya hari ini, untuk menerima berkat anugerah Allah di dalam Kristus. Menerima berkat yang melimpah itu untuk menjadi berkat bagi sekitar.

Berkat pengampunan dosa, darah yang menyucikan kita, menjadikan kita berhak menjadi ahli waris kerajaan kekal. Inilah pengharapan Kristen yang harusnya diimani setiap hari. Panggilan untuk menerima berkat dan memberkati. 

Jika cerita Abraham masuk ke era di mana Yesus telah lahir, Yesus telah disalibkan, Yesus telah bangkit, dan Yesus telah naik ke sorga. Maka berita inilah yang harus menjadi berkat utama yang diberitakan kepada bangsa-bangsa.

Setiap kita, orang-orang percaya telah diberikan berkat rohani, maupun jasmani. Jika berkat jasmani melimpah atas hidup kita, lalu untuk apa semua itu? Adakah Anda sadar bahwa semua itu, untuk Injil yang harus dikabarkan. 

Jika Anda merasa semua itu milik Anda, maka biarlah Allah yang kaya dan pemilik kehidupan mengambil semua berkat fana sehingga Anda bertobat, dari penyembahan Anda terhadap semua berkat fana yang Anda miliki. 

Dalam segala permohonan, baik itu pekerjaan, sekolah yang berhasil, keluarga yang sehat, dan semua berkat jasmani. Adakah Anda sadar bahwa semua itu untuk Kristus. Semua itu dipersembahkan bagi pelayanan Kristus, tubuh yang sehat dipakai untuk memperkenalkan Kristus kepada dunia.

Menjadi berkat karena sudah diberkati, berarti memberitakan Kristus, sebagai penebus umat manusia yang mau percaya dan mau bertumbuh di dalam Dia sampai dewasa dan menjadi berkat bagis sekitar (pelipatgandaan). 

Inilah tujuan Allah atas bangsa Israel dari semula, agar Israel dapat memberitakan perbuatan Allah kepada bangsa-bangsa. Kiranya kita orang-orang percaya hari ini, sadar akan amanat Agung Kristus, kita menerima berkat kekal untuk membawa berkat kekal itu kepada banyak orang yang merindukannya.

Cayaha Injil terpancar dari hidup kita, menginjil diri seriap hari, sehingga kita dapat memberitakan Injil kepada orang yang kita temui. AMIN

12. Kristus sebagai pusat kehidupan kita

Renungan saat teduh hari ke 12

Galatia 2:20 (TB) "Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang ku hidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."

Ayat di atas, selama pendemi melanda. Sangat-sangat mempenagruhi kehidupan saya. Tentang cara pandang melihat Kekristenan lebih jelas dan lebih sempurna di dalam kacamata Injil Yesus Krisus. Memusatkan diri kepada Kristus, itulah yang mendjadi dasar kehidupan Paulus.

Ia sadar benar, bahwa Yesuslah penggerak hidupnya. Jelas ia menuliskan, ia hidup tetapi bukan dia sendiri yang hidup melainkan Yesus bersamanya. Yasus yang ia Imani dan Yesus yang telah menebus dia dari kehidupan yang sia-sia.

Maka melalui renungan ini, ada panggilan untuk Anda dan saya. Panggilan pertobatan, bahwa kita selalu dan selalu terjebak pada pengandalan diri sediri, diri yang berdosa. Dan tidak ada kemampuan apa-apa. Kehidupan kita, cita-cita kita, dan semua hal tentang saya dan Anda, merupakan kebinasaan. 

Jika Kristus tidak ada di dalam kita, dan kita di dalam Kristus. Di dalam Kristus berarti kita bertobat dan mengakui segala kelemahan kita dan hidup mengikuti apa yang Yesus arahkan untuk dijalani. Makna kehidupan, saya temukan di dalam Yesus yang ada pusat hidup saya.

Anugerah yang melimpah, Ia membebaskan saya dari perhambaan dosa. Saya dijadikan hamba-Nya. Tidak ada kabar yang lebih baik dari pada ini, kenyataan yang memberikan sukacita, berjalan untuk Kristus, oleh Kristus dan selamanya kerinduan terbasar adalah kemuliaan Kristus.

Jika kita mengaku percaya kepada Kristus, sama seperti Paulus dan para Rasul lainnya. Bahkan para nabi di Perjanjian Lama. Mereka semua memiliki kehidupan yang hanya untuk mematuhi perintah Allah, melakukan dan menyampaikan perkataan Allah. Dan hidup hanya untuk menderita agar kemuliaan Allah tersiarkan kepada bangsa-bangsa. 

Memusatkan diri kepada Kristus, berarti meinggalkan cita-cita fana, meninggalkan semua hal yang dikasihi sebelumnya dan hidup menurut kasih Kristus. Mata yang memandang kepada keindahan kekal yang telah Allah nyatakan. Pusat berarti penggerak maka bergeraklah saudaraku, karena Kristus telah menjadi TUHAN Anda. AMIN

13. Menikmati Air Kehidupan anugerah bagi orang percaya

Renungan saat teduh hari ke 13

Yohanes 7:38 (TB) "Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."

Tubuh jasmani kita sangat membutuhkan air, pada usia 19-50 tahun kandungan cairan di tubuh sebanyak 43-73 %. Tidak bisa dipungkiri Anda dapat mencoba tips dari saya untuk membuktikannya. Yatiu tidak minum selama 24 jam. Saya belum pernah mencobacnya, tapi saya dapat membayangkan betapa menderitanya kehidupan Anda. tapi saya harap Anda tidak melakukannya.

Saudaraku, Kristus memberitahukan kepada kita melalui Alkitab, bahwa Ia Air Kehidupan. Bahkan siapapun yang telah meminum-Nya tidak akan haus lagi. Ketika merenungkan satu pernyataan Kristus ini, saya mendapati diri saya sangat-sangat membutuhkan air yang seperti ini.

Kehidupan rohani yang mati, jiwa yang lelah, kehidupan yang membosankan. Merupakan buah nyata dari realitas dosa yang telah menjadi natur Anda dan saya, kita yang memberontak terhadap Allah, kita tidak menyembah Allah dan mengikuti perintah-Nya. 

Kita lebih memilih apa yang hati kita katakan dan pikiran kita arahkan. Sehingga jiwa kita, kita berikan racun yang pada awalnya kita mengira bahwa itulah yang kita butuhkan. Permasalahan utama kita, kita mati, oooo apakah yang dapat dilakukan orang mati, selain kehancuran yang ia terima, ia tidak dapat berbuat apa-apa.

Namun Yesus Kristus, memberikan diri-Nya untuk menderita dan mati. Pederitaan-Nya adalah penderitaan kita dan oleh karena kita yang menganiaya Dia dengan dosa-dosa kita, kiranya kita bertobat dan mempercayakan kehidupan kita kepada Air kehidupan, sehingga kita dipuaskan di dalam kemuliaan-Nya untuk memberitakan Dia.

Air kehidupan, memgalir dari hati yang percaya kepada Kristus. Biarlah air ini dapat mengalir kepada dunia yang juga hari-hari ini tersesat dan haus. Kehidupan yang melimpah di dalam Kristus, kehidupan yang bersukacita untuk terus berjuang menikmati setiap kemuliaan-Nya. 

Kehidupan yang tidak akan lagi mencintai dosa tetapi bergumul untuk mematikannya dan berjalan dalam terang sehingga kita melihat dengan jelas, aliran air hidup yang adalah Yesus Kristus. Segala kemuliaan bagi Allah yang telah memberikan Air yang sangat memuaskan jiwa yang haus. AMIN

14. Keselamatan ketika Anda memiliki Kristus

Renungan saat teduh hari ke 14

1 Yohanes 5:11-12 (TB) "Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kiya dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barang siapa memiliki Anak ia memiliki hidup; barangsaiapa tidak memiliki Anak ia tidak memiliki hidup."

Mungkin selama ini, keselamatan Kristen disalah artikan. Sebagai suatu keselamatan yang gampang tanpa pergumulan yang hebat. Percaya saja maka Anda akan selamat, bagi saya ajaran seperti ini tidak sepenuhnya benar (karena akan memunculkan banyak tafsiran yang kacau), ketika sebuah pengajaran tidak sepenuhnya benar, maka itu suatu kesalahan yang harus diluruskan.

Maka melalui renungan ini, saya ingin memangajak Anda untuk memikir secara jelas, secara benar, dan tidak membuat Anda salah menafsirkan kata percaya lalu masuk sorga. Sorga tanpa Kristus adalah neraka, sama seperti kesuksesan Anda di dunia tanpa Kristus, Anda tidak memiliki Kristus. Maka itulah neraka yang sejati, kebinasaan.

Keselamatan karena percaya, mati masuk sorga. Lalu di sorga yang mewah, Anda tidak bertemu Yesus pada dasarnya Anda tidak menginginkan Yesus, namun menginginkan keselamatan-Nya. Anda mencintai diri sendiri yang terpenting adalah keselamatan, kemewahan sorga dan segala kekayaannya. Maka sorga yang Anda datangi adalah neraka. (ilustrasi)

Sama seperti kesuksesan, kekayaan, dan segala hal yang nyaman di dunia ini, ketika Anda menikmatinya. Tetapi Anda tidak menjadi milik Yesus dan Yesus menjadi milik Anda, maka itulah penderitaan dan kebinasaan. Semua kedamaian yang didapatkan dari harta adalah kepalsuan.

Jadi sekarang yang terpenting bukanlah iman kacau yang palsu seperti ini, tentang saya percaya beriman, akan ketempat yang indah dan mewah dan kaya raya ketika saya mati anti.

TAPI TENTANG SAYA SUDAH MENJADI MILIK YESUS? DAN YESUS MENJADI MILIK SAYA? KASIH YANG SALING MEMILIKI INILAH CINTA YANG ADA DI DALAM ANUGERAH ALLAH. KASIH YANG MEMPERCAYAKAN DIRI UNTUK KRISTUS DAN KRISTUS MEMPERCAYAKAN DIRI-NYA UNTUK DIBERITAKAN.

Yang terpenting adalah Yesus, tidak ada setitikpun di dunia ini yang lebih penting dari Yesus, jika Anda merasa ada, hal itu lebih penting maka itulah berhala Anda, kita harus bertobat!!

Jelas dari ayat yang Yohanes tuliskan, bahwa siapa yang memiliki Anak, Ia memiliki hidup. Siapa yang tidak memiliki Anak, tidak peduli sekaya dan sekuat apapun kepercayaannya akan masuk sorga karena rasa cinta pada diri sendiri, ia tetaplah orang-orang binasa dan memanglah layak demikian bagi pemberontak. 

Kiranya diri kita dengan penuh kesadaran, sadar bahwa kita adalah milik Yesus, maka dari itu mengerjakan apa yang Kristus inginkan itulah sukacita kita sampai selama-lamanya di dalam Yesus. AMIN

15. Permulaan dari segala pengetahuan dan hikmat

Renungan saat teduh hari ke 15

Amasal 1:7 (TB) "Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan."

Mendekatlah kepada terang, maka Ia akan menerangi jalan-jalanmu dan segala kesalahan akan diterangi untuk diperbaiki. Inilah didikan Allah, memang menyakitkan bagi daging dan hawa nafsu karena keduanya  ditekan agar kehidupan kita semakin berpengetahuan, pengetahuan yang benar akan Allah pencipta langit dan bumi dan kita memuliakan Dia saja.

Suatu kebodohan, jika kita lari dan didikan Allah, jika kita lebih mencintai hawa nafsu kita dan hidup untuk memuaskannya dan terus menerus diperbudak olehnya. Marilah berjuang, marilah muliakan setiap hikmat Allah yang membawa kita pada kehidupan kekal.

Kasih Yesus, mengajarkan kita akan kasih yang sejati, tidakkah kita takut akan Allah yang penuh kasih dan murka. Tidakkah kita ingin memuliakan dan menyembahnya. Karena permulaan dari segala hikmat adalah kemuliaan Allah yang memberikan kepada kita segala kekayaan pengetahuan yang benar akan dunia, betapa sia-sialah harta dunia dan betapa berharga Allah bagi kita.

Mendekatlah pada Firman, mendekatlah kepada doa, muliakanlah Dia melalui kedua dasar hidup rohani yaitu doa dan Firman. Biarlah keduanya memumbuhkan rasa cinta kita kepada Allah, biarlah keduanya menyadarkan kita akan kengerian realitas dosa yang membinasakan jiwa.

Bacalah Firman, jangan bodoh dengan menghinanya dengan cara tidak membacanya. Berdoalah untuk memuliakan Dia dalam doa-doa Anda, akui semua dosa di dalam doa, tunjukkan ketidakmunafikan dan tunjukan kejujuran di hadapan Allah hati Anda, sehingga dikuduskan oleh darah Kristus.

Begitu besar dan tidak terselaminya hikmat Allah, Ia yang mengaruniakan Anak-Nya untuk menebus manusia fana dari kutuk dosa. Bersegeralah datang untuk belajar dari-Nya, bersegeralah kalahkan kausa Setan dengan Firman-Nya sehingga jiwa kita bersukacita dan hikmat Allah semakin melimpah atas kita. 

Perjalanan seumur hidup, untuk selalu menikmati hikmat Allah dalam kemuliaan Kristus. Menjadi  kita anak kesayangan Allah, merupakan sukacita abadi yang membawa kita pada berbagai-bagai didikan dan hikmat Allah yang merupakan Alfa dan Omega, Dialah pusat dari alam semesta, tanpa Dia maka semuanya tidak akan ada. AMIN

16. Menghajar nafsu daging dan mematikannya

Renungan saat teduh hari ke 16

Efesus 2:3 (TB) "Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan pikiran kami yang jahat pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain."

Allah tidak memiliki kewajiban untuk menebus kita dari kutuk dosa, Allah tidak berkewajiban untuk membebaskan kita dari murka-Nya. Ia berkewajiban untuk membuang kita dan seharusnya kita dimurkai karena keadilan dan kekudusan-Nya. Tetapi karena kerelaan kasih-Nya, maka Ia memberikan diri-Nya sebagai kehidupan yang harus menderita untuk memberikan kebenaran-Nya bagi Anda dan saya yang tidak benar.

Paulus menyadari hal ini, maka makai a menuliskan pada dasarnya ia juga adalah orang berdosa. Dan sampai dimana ia menuliskan surat Efesus, ia tetaplah orang yang layak untuk dimurkai. Ia tidak dimurkai karena Kristus yang telah menyelamatkannya. Ini merupakan kabar baik, Injil Yesus Kristus.

Kita yang ada di dalam Yesus, harus menggumulkan secara serius dan membawa diri kita kepada Allah setiap saat. Agar kita tidak lagi dikuasai hawa nafsu dan kedagingan yang membinasakan. Mendekatlah, mendekatlah, bawalah pikiran dan hati kepada Kristus saja.

Memikirkan Yesus, penuhi hati dengan Injil, penuhi pikiran dengan Firman Tuhan. Buatlah diri untuk semakin rindu akan Kristus dan berjaunglah menikmati kemuliaan-Nya, di dalam Dia saja. Setan siap menerkam, ia tahu bahwa kita telah menyatakan diri untuk bercerai dari-Nya. Maka ia ingin kita, kembali kepada-Nya. Ini merupakan perperangan seumur hidup.

Kristuslah yang memampukan, Kristus merupakan jaminan, pengampunan yang berlimpah dianugerahkan kepada kita, ketika kita bertobat. Maka selalu ada seruan pertobatan untuk Anda dan saya. Perjalan kita panjang, hawa nafsu dan kedagingan, dan setan yang menggoda selalu melekat pada diri. Maka dari itu sangatlah penting, untuk kita semakin mendekat kepada Allah saja.

Kiranya Roh Kudus memampukan, memberikan penghiburan, dan memberitakan Injil yang benar setiap hari kepada Anda dan saya. 

Jika kita tidak membaca Alkitab, maka ini merupakan kerugian terbesar, bagaimana mungkin Roh Kudus dapat memberitakan Injil sedangkan Injil tidak kita tanam di pikiran kita, Kiranya kita semakin rajin membaca Akitab. AMIN

17. Yesus menjadi kutuk menggantikan kita

Renungan saat teduh hari ke 17

Galatia 3:13 (TB) "Kristus tekag menebus kita dari kutuk hukum Taurat denhan jalan menajdi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang tergantung pada kayu salib!""

Betapa hinanya manusia itu, manusia yang telah dikutuk, berada di bawah kutuk hukum Taurat. Siapa yang ada di bawah hukum baik itu tertulis maupun di dalam hatinya. Ia tidak mampu melaksanakannya. Maka orang itu terkutuk (Ulangan 27:26 dan Galatia 3:10). 

Manusia seringkali memuliakan dirinya denga menyatakan bahwa ia adalah gambar dan rupa Allah. Sehingga ia layak menerima semua hal dan ia berharga. Ini pengajaran yang meleset dari Alkitab, pengajaran dengan kesalahan yang salah besar. Anda dan saya adalah manusia manusia yang binasa, Paulus menegaskan itu di Efesus 2:3.

Jika kita berharga, Kristus tidak harus menjadi terkutuk karena menyelamatkan kita, justru Ia menggantikan kita, Ia merelakan dirinya. Maka disini biarlah mata hati kita tidak lagi bodoh dengan berpusat pada diri dengan menyatakan betapa berharganya diri Anda dan saya. Kiranya kita bertobat.

Kiranya mata hati kita berpusat pada Kristus, dengan melihat dengan jelas, Yesuslah yang berharga. Yesuslah yang mulia, Yesus melakukan semua karya penebusan bukan semata-mata karena kita berharga. Ia ingin menunjukkan kepada kita yang bodoh, betapa tidak berharganya kehidupan fana kita dan betapa berharganya Kristus yang kekal, membawa kita pada kekekalan.

Ia harus menjadi kutuk, karena Anda dan saya terkutuk. Saya mengulangi hal ini, untuk penegasan dan menyadarkan Anda dan diri saya. Karena pengajaran hari-hari ini begitu banyak yang berpusat pada diri manusia dan memuliakan manusia bukan Yesus. 

Pengajara kacau yang membawa manusia semakin dalam menyembah dirinya sendiri dan Yesus hanya sebagai pelengkap agar Ia bisa memenuhi segala nafsu manusia itu dengan harta fana dan cita-cita untuk kemuliaan diri. Kiranya kita bertobat! 

Kita betobat, kita diselamatkan untuk dibawa kembali kepada gambar dan rupa Allah yang sejati di dalam Kristus. Agar kita kembali kepada rancangan Allah yang semula. Dan saudaraku sadarilah bahwa gambar dan rupa Allah yang sempurna dan berharga adalah Yesus BUKAN ANDA. Maka layaklah Tuhan Yesus Kristus disembah sampai selama-lamanya, Dialah awal dan akhir pusat kehidupan. AMIN

18. Penyertaan Allah dan penyerahan diri

Renungan saat teduh hari ke 18 

Amsal 3:5-6 (TB) "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."

Kita haruslah secara serius menyerahkan diri kepada Ketuhanan Yesus, sehingga Ialah yang menuntun kita di jalan-jalan dunia yang sesat. Agar kita tidak tersesat, tidak akan ada penyertaan, tanpa adanya pengenalan dan penyerahan dan pertobatan. 

Terpenting dari semua itu adalah Kristus Anak Domba Allah yang menyatukan kembali hubungan manusia sih pemberontak dan Allah yang kudus. Sehingga manusia tunduk pada otoritas Allah, sampai selama-lamanya.

Pengertian kita, hati kita, memiliki kecondongan untuk selalu saja membawa diri kita untuk tidak berserah dan berharap kepada Allah. Kita selalu ingin melawan Allah, seolah-olah kita bisa mengerjakan rancangan Allah dengan cara yang kita buat. Saudaraku Amsal menegaskan, agar kita  jangan percaya dan jangan bersandar pada pengertian sendiri.

Semua pengertian, semua hikmat, semua hal yang hadir dari dalam diri kita. Bukan karena Allah yang menggerakkannya itu semua pasti membuahkan kekacauan, pada akhirnya kebinasaan. Kita harus menyadari, karena Hawa melihat buah itu baik, maka ia dan Adam memakannya. 

Karena Saul merasa sesuatu kebaikkan jika ia yang memberikan persembahan kepada Allah dan tidak menunggu Samuel. Maka tahtanya tidak diberikan kepadanya lagi dan keturunannya. Semua hal yang kita kerjakan dan tidak berpusat pada Kristus pada dasarnya sia-sia.

Masih banyak lagi contoh Alkitab yang menunjukkan hanya kebinasaan, buah dari pengertian kita, karena kita pada dasarnya sesat dan tidak tahu arah, kita merana dan kesakitan, kita diperbudak oleh dosa dan kita harus diselamatkan.

Percaya kepada Yesus, merupakan percaya kepada terang untuk menerangi jalan-jalan kehidupan. Sehingga kita dapat merasakan penyertaan Allah, penyertaan yang membawa kita kepada pertobatan.

Penyertaan yang membawa kita untuk mengerti rancangan Allah, dan kita dapat dengan penuh sukacita menikmati kemuliaan TUHAN, melalui persekutuan kelompok maupun kita pribadi bersama Yesus.

Kiranya kita selalu memberikan diri kepada Allah, meminta penyertaan dan bersandar pada-Nya. Sehingga kita hari lepas hari semakin mengenal Yesus dan menikmari karya keselamatan yang di anugerahkan kepada kita, AMIN.

19. Ciptaan yang memancarkan kemuliaan Allah

Renungan saat teduh hari ke 19

Mazmur 19:1-2 (TB) "Untuk memimpin biduan. Mazmur daud. Langit menceritakan kemuliaan Allah, cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya."

Kemuliaan Allah diceritakan oleh alam ciptaan-Nya, keindahan yang memancarkan betapa indahnya Allah kita yang telah menciptakan semua dengan sempurna. Dunia yang kita tempati sekarang, haruslah tempat dimana kita dapat memandang kemahakuasaan Allah.

Kita dapat mengecap syukur karena keindahan langit yang cerah. Kita dapat bersukacita ketika melihat matahari tenggelam dan langit yang memerah. Hati kita damai, ketika hujan turun dan kita merasakan dinginnya hawa hujan. 

Kita menikmati angin sepoi-sepoi dilapangan bola atau pun di teras rumah ketika sedang dudul. Semua ini menunjukkan kepada kita bahwa Allah itu mulia, Dia yang menciptakan semuanya tepat sasaran untuk sukacita dan damai sejahtera bagi manusia yang haruslah melayani Dia.

Betapa hebatnya pekerjaan Allah kita, bersukurlah senantiasa, lihatlah kemuliaan-Nya. Ketika kita ada di dalam Yesus, kita yang telah dikeluarkan dari kehidupan yang sia-sia. maka pada saat itulah, kita didik untuk menikmati Allah, kita dibawa untuk melihat kemuliaan Allah lebih jelas, dan lebih jelas lagi. Dia adalah pribadi yang harus dikenal dan dimulikan.

Sungguh indah kehidupan ini, sungguh ajaib perbuanmu ya Allah kami. Terimaksih  telah menebus kamu sehingga kami sampai hari ini, menikmati dan menikmati dan terus berjuang agar kami menikmati persekutuan dengan Engkau dan mematikan  dosa-dosa. AMIN

20. Banyak yang meninggalkan Yesus

Renungan saat teduh hari ke 20

Yohanes 6:60 (TB) "Sesudah mendengarkan semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: “Perkataan ini keras, siapakan yang sanggup mendengarnya?”"

66 (TB) "Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi ikut Dia."

Ketika Anda membaca semua renungan yang telah saya tulis dari hari 1 sampai hari ke 19 dan sekarang Anda sedang membaca renungan hari ke 20. Saya percaya Anda mendapati bahwa apa yang saya sampaikan tidak ada samasekali memberikan kepada Anda motivasi untuk hidup sukses dan lebih baik lagi agar Anda dapat menikmati banyak roti dunia.

Jika Anda tidak ingin bertumbuh, maka teruslah baca setiap renungan yang tidak ada seruan pertobatan, tidak ada Injil dan tidak memberitakan Kristus. Namun jika Anda ingin menikmati kemuliaan Allah dan bertumbuh dan mengabarkan Kristus Sang Roti Hidup. 

Bacalah Alkitab dari kacamata Injil, dan kiranya Alkitab membukakan kepada Anda segala hal tentang dosa-dosa Anda yang membinasakan. Menunjukkan kasih karunia yang sangat besar dari Allah.

Bacalah renungan-renungan yang berpusat pada Injil, dengarkanlah kotbah-kotbah yang memberitakan Injil dan teruslah memberitakan Injil kepada diri Anda sendiri setiap hari.

Yohanes menjelaskan dari ayat di atas, setelah mendengar perkataan Yesus (untuk mengetahui perkataan seperti apa yang Yesus sampaikan baca Yohanes 6:25-59), mereka berkata “perkataan ini keras.” Ciri dari Injil akan membukakan dosa, membuat Anda tidak nyaman dan membuat Anda tunduk kepada Kristus dan bertobat mengakui dosa.

Jika tidak bertoboat, maka seperti para murid yang ditulis pada ayat 66, mereka meninggalkan Yesus, mereka mengikuti Yesus hanya karena roti, mereka tidak menginginkan Yesus, mereka menginginkan Roti. 

Bagaimana dengan Anda dan saya, apakah Anda mengikuti Yesus, karena Anda ingin sukses maka bertobat atau pergi. Ataukah Anda mengikuti Yesus ingin cepat dapat jodoh yang tepat. Maka bertobat atau pergi. Yesus menginginkan orang-orang yang rela didik, dibentuk dan siap untuk menjadi pemberita Injil-Nya. 

Menjadi pembuat murid yang militan dan berserah penuh dan siap untuk menderita karena Injil. Inilah esensi dari iman Kristen.

Ketika Injil yang Anda baca, Anda dengar, dan Anda renungkan tidak merobek dan mengoyak hati Anda. tidak menunjukkan dosa-dosa Anda, maka Alkitab mmastikan itu injil palsu yang tidak akan membuat seseorang semakain mencinta Kristus. 

Melainkan injil yang membuat seorang Kristen semakin cinta harta dunia. Cinta dirinya sendiri dan berjuang bertamengkan beriman kepada Yesus agar Yesus memberikan yang mereka mau. 

Yesus yang mereka beritakan juga yesus palsu hasil filsafat mereka, dimana yesus jenis ini tidak berkuasa kecuali diperintah manusia dengan doa. Kasih aku berkat, yesus berikan, kasih aku kesembuhan yesus berikan, kasih aku ini dan itu yesus berikan makai man orang itu besar terhadap yesus palsu yang bisa diatur. 

Saya harap Anda bertobat, jika tidak silahkan pergi dan nikmatilah yesus palsu hasil filsafat manusia yang cinta dunia namun bertamengkan alkitabiah. 

Kiranya melalui perenungan ini, Anda dibukakan satu pengertian yang mendalam tentang Yesus, bahwa Yesus adalah TUHAN yang berkendak, Ia mau supaya kita mengikuti cara-Nya bukan cara kita, AMIN.

Penutup dari penulis

Kumpulan renungan ini, merupakan artikel pertama saya menulis renungan satu seri untuk 20 hari. Jadi setiap hari Anda dapat membacanya 1 renungan. Renungan Harian Saat Teduh Untuk 20 Hari kiranya dapat memberkati Anda, terlebih hati yang diubahkan untuk melihat iman Kristen dengan cara pandang yang benar dan Anda semakin bersemangat mengenal Kristus yang penuh kasih.

Baca Juga: 

Jika Anda ingin membagikan renungan ini ke sosial media Anda, hanya satu renungan di dalam artikel ini, saya harap Anda menyertakan link blog saya sehingga lebih banyak orang dapat membaca renungan, pendalaman Alkitab, dan artikel-artikel teologi yang sudah pasti akan berpusat pada Injil.

Terimakasih sudah membaca, Renungan Harian Saat Teduh Untuk 20 Hari sampai selesai maupun Anda yang tidak selesai. TUHAN YESUS MEMBERKATI. 

Posting Komentar untuk "Renungan Harian Saat Teduh 2022 Hari Ini; Bahan Saat Teduh Bersama"

 Klik gambar, untuk mengunjungi toko.