Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Ibrani 12:7 Tidak Selalu Penyertaan Allah Menyenangkan

Renungan Ibrani 12:7 Tidak Selalu Penyertaan Allah Menyenangkan 

Ayat Alkitab Ibrani 12:7

Judul Renungan; Tidak Selalu Penyertaan Allah Menyenangkan

Ibrani 12:7 (TB) "Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak di hajar oleh ayahnya."

Ketika kita menjadi milik Kristus, kita akan mendapatkan hajaran demi hajaran, untuk mengubahkan karakter kita yang berdosa, jahat dan memberontak. Hal ini sangat tidak menyenangkan, dikarenakan bertentangan dengan segala keinginan alami kita yang berdosa, kita yang memberontak terhadap Allah. Karena kita pada dasarnya menyukai hal-hal yang memberikan kenyamanan, keinginan daging yang selalu saja memberontak terhadap kehendak Allah. Saudaraku, Allah menghajar kita, membuat kita tidak nyaman dengan maksud baik sehingga kita semakin hari semakin serupa Kristus.

Oleh darah pendamaian yaitu darah Kristus, di dalam Kristus, kita menjadi anak-anak Allah. Berbahagialah kita yang sampai hari ini merasa tidak nyaman dengan dosa. Kita terus berjuang untuk mematikan dan mengalahkan kecenderungan yang membinasakan ini, dosa sangat-sangat mematikan. Dosa memperbudak kita dan menjauhkan kita dari Allah dan segala kemuliaan-Nya. Dosa membinasakan kita, segala keinginan kita yang seolah-olah kebebasan adalah perbudakan yang nyata.

Hajaran Allah kepada kita, merupakan belas kasih, agar kita tidak bodoh untuk mau tertipu oleh ilah zaman ini. Hajaran Allah, untuk membebaskan kita dari perbudakan, semua ini terjadi di dalam kasih karunia Allah yang begitu besar. Saudaraku larilah dari para pengkhotbah yang tidak membukakan dosa, larilah dari mereka yang hanya menyenangkan telinga Anda tanpa menghantam pikiran dan hati Anda dengan seruan pertobatan, mereka yang tidak menyinggung Anda dengan Injil, mereka yang hanya hidup tanpa kesadaran akan dosa yang merupakan musuh utama, ketika kita ada di dalam Yesus.

Injil adalah kabar baik merupakan seruan pertobatan, untuk membebaskan kita dari perbudakan dosa, Allah menghajar kita sebagai Orang Tua yang benar-benar mengasihi kita. Yesus mengabarkan Injil, hal utama yang Ia serukan adalah “bertobatlah!” Betapa berbahagianya kita yang menerima cambuk Allah, hajaran yang mendewasakan kita agar kita semakin jijik pada dosa ternyaman di dalam diri kita. Hajaran yang menjadikan kita bertobat dari dosa kita, untuk hidup dalam kasih karunia-Nya.

Allah kita adalah Seorang Ayah akan mendisiplinkan anak yang Ia kasihi, ayah sangat mengerti bahwa kecenderungan anak-Nya adalah menikmati dosa, hidup dalam kesalahan yang membuat dirinya menderita. Allah kita sangat mengerti hal ini, betapa dalamnya kita menyukai dosa-dosa itu, namun pada saat yang sama kita sadar bahwa kita sedang diperbudak olehnya. Allah tidak ingin kita binasa di dalamnya.

Saudaraku pandanglah kepada Yesus, Ia yang telah menanggung semua murka kekal dari Allah Bapa. Supaya Anda dan saya dalam tubuh yang fana ini beroleh harapan baru untuk keluar dari perbudakan dosa dan hidup di dalam Kristus dan menikmati Kristus sampai selama-lamanya. Ketika kita percaya kepada Yesus, semua itu merupakan kasih karunia, kita dibenarkan oleh Allah hanya melalui percaya pada pengorbanan Kristus yang sangat sempurna.

Dalam proses inilah hajaran, pendidikan, pendisiplinan, rotan, dan hal-hal yang menyakitkan lainnya. Untuk mematikan keinginan daging akan benar-benar kita rasakan. Kita memiliki Roh Kudus, Ia menguatkan kita, untuk terus semakin bertumbuh, untuk semakin mengasihi Kristus. Biarlah kasih karunia Tuhan terus mengubahkan kita, kita melakukan bagian kita untuk selalu hidup bagi Allah, untuk selalu melayani Dia dan melakukan kehendak-Nya dalam kehidupan kita. Bersama Roh Kudus yang ada di dalam kita, kita dapat terus hidup bagi Allah karena Dialah yang memampukan kita untuk semakin mengerti Injil.

Mengerti Injil dengan benar, mengerti bahwa kehidupan ini haruslah untuk Yesus bagi kemuliaan-Nya. Dan melangkah dengan sukacita untuk memberitakan Yesus, meskipun ini pekerjaan yang sangat sulit. Sambil berkata, “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku.” Inilah berkat terbesar dari Allah, yaitu pertolongan-Nya secara nyata untuk kita mampu mematikan dosa-dosa di dalam hati dan pikiran kita. AMIN