Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 89:35-38 Aku Tidak Akan Melanggar Perjanjian-Ku

Renungan Mazmur 89:35-38 Aku Tidak Akan Melanggar Perjanjian-Ku

Ayat Alkitab Mazmur 89:35-38

Judul Renungan: Aku Tidak Akan Melanggar Perjanjian-Ku

Mazmur 89:35-38 (TB) 35 Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, Dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah. 

36 Sekali Aku bersumpah demi kekudusan-Ku, tentulah Aku tidak akan berbohong kepada Daud: 

37 Anak cucunya akan ada untuk selama-lamanya, dan takhtanya seperti matahari di depan mata-Ku, 

38 seperti bulan yang ada selama-lamanya, suatu saksi yang setia di awan-awan.”

Kita dapat berharap dan terus berharap pada janji Tuhan, karena pada akhirnya hanya Dia yang dapat benar-benar Anda dan saya harapan. Ketika dunia ini menghajar kita sehingga kta benar-benar merasa tidak berdaya, hidup dalam kesepian yang sangat dalam, jiwa yang terluka hingga kesakitan itu tidak dapat disembuhkan.

Namun kita dapat benar-benar percaya kepada Dia yang menciptakan kita, Dia tidak sedang melakukan kesalahan meskipun penderitaan, rasa sakit, dan tekanan begitu kuat terjadi atas kehidupan kita. Bahwa apa yang Dia janjikan, Dia genapi melalui kejadian di dalam sejarah kehidupan, kejadian itu benar-benar tidak dapat manusia duga. Untuk mengerti janji Allah di dalam Mazmur yang Anda dan saya renungkan kali ini. 

Kita harus benar-benar mengerti bahwa kita ini orang berdosa, orang-orang yang binasa di dalam segala pemberontakan kita. Pengajaran Kekristenan tentang dosa, menjadi arah untuk kita dapat mengerti betapa berharganya janji dari penyertaan Allah, janji dari keturunan Daud yang pada akhirnya akan memerintah dunia ini. 

Untuk kita dapat melihat kebesaran kasih karunia Tuhan, yang Dia kerjakan melalui Tunas Daud, yaitu Yesus Kristus. Saudaraku, akar dari semua penderitaan di dalam dunia ini, karena manusia telah terpisah dari kemuliaan Allah, hati dan pikiran manusia begitu kacau, begitu tidak beraturan, karena manusia ingin menjadi tuhan atas kehidupannya dan kehidupan orang lain atau lingkungannya. Manusia ada dalam kesesatan yang begitu nyawa. Sehingga janji Allah, kepada Daud, bahwa keturunannya akan memerintah dunia ini, tahta-Nya tidak akan berkesudahan. Itu mengacu pada Yesus Kristus.

Keberdosaaan memisahkan manusia dari kemuliaan Allah, ini merupakan asal mula dari segala jenis kehidupan yang tanpa arah, tanpa makna dan tanpa kasih yang dapat menuaskan manusia. Karena manusia sangat jauh dari Allah, tidak dapat datang kepada Allah, hidup dalam kematian kekal. Janji Allah tentang tahta bagi anak cucu Daud, terarah pada orang-orang percaya yang hari ini hidup oleh iman kepada Yesus Kristus.

Mereka yang tidak diperanakkan oleh darah dan daging, melainkan oleh Roh Kudus, Dia yang melahirkan kembali manusia-manusia yang sudah mati. Ketika manusia dilahirkan kembali, mereka memiliki hidup yang baru. Kelahiran kembali dapat terjadi hanya ketika kita percaya kepada Yesus, mengakui dosa kita, bahwa kita telah hidup dalam kematian dan kegagalan tanpa Yesus, bahwa semua hal yang kita kerjakan di luar Yesus, semua itu sia-sia. 

Jadi marilah kita mengakui semua kesesatan kita di dalam hikmat, semua dosa, semua pemberontakan, semua kesombongan kita di hadapan Allah. Marilah kita bertobat dari segala dosa yang menghalangi kita, untuk menikmati janji Allah, janji yang Dia genapi melalui Yesus Kristus, Yesus yang telah disalibkan, mati di dalam dosa yang tidak pernah Dia lakukan. Dia melakukan semua itu, karena Dialah janji Allah, Dialah keturunan Daud untuk membawa orang-orang berdosa kembali kepada Allah, sehingga menjadi orang-orang yang kembali memberitakan kasih Allah.

Ketika kita hidup, berharap pada Allah, kita hidup untuk melakukan apa yang Dia mau, kita melakukan segala sesuatu untuk memberitakan janji Allah, agar lebih banyak orang datang kepada Allah dan memuliakan Allah. Kita percaya kepada janji Allah, karena kita telah menjadi anak Allah, kita menjadi saksi-Nya, kita ada di dalam penderitaan yang tidak sia-sia. Dialah Allah yang kudus, Dia setia, Dia tidak akan pernah meninggalkan kita, Dia terus membawa kehidupan kita kepada-Nya, untuk berharap pada-Nya, untuk memuji dan memuliakan Dia dan memberitakan Kristus. Amin.