Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 1:4 Kefanaan Kehidupan Ini

Renungan Mazmur 1:4 Kefanaan Kehidupan Ini

Ayat Alkitab Mazmur 1:4

Judul Renungan; Kefanaan Kehidupan Ini 

Mazmur 1:4 (TB) Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.

Mazmur 1:4 (BIMK) Sebaliknya orang jahat: ia seperti sekam yang dihamburkan angin.

Renungan hari ini menunjukkan kepada kita, realita kefanaan lainnya ditulis oleh Yakobus, bahwa manusia pada dasarnya sama seperti uap, sebentar ada sebentar tidak ada. Betapa fana dan menyedihkannya kehidupan manusia, baiklah Anda dan saya meratap dan terus mencari kekekalan bagi jiwa kita yang kekal.

Jika orang benar seperti ditanam di tepi aliran air, kebalikan dari orang fasik. Orang jahat atau fasik akan seperti sekam yang ditiup angin. Alktab jelas menyatakan tidak ada orang benar, tidak ada orang yang mengasihi Allah, tidak ada yang dapat menikmati kekudusan Allah.

Melalui  artikel ini, saya mengajak Anda untuk memikirkan secara serius kehidupan Anda yang fana. Baiklah kita lihat sekeliling kita dan kita perhatikan setiap kehidupan. Kita akan menemui semua kebahagiaan adalah kesia-siaan belaka dan semua hal yang terjadi di bawah bumi seperti sekam. Karena semua manusia telah menjadi fasik, hati mereka mencintai yang jahat, hati mereka melawan Allah. Inilah Anda dan saya.

Saya akan membawa Anda lebih jauh melihat kefaaan hidup yang dimaksudkan oleh pemazmur. Melalui contoh-contoh yang ada di Alkitab.  Lalu saya akan membawa Anda melihat satu titik harapan, yang Allah janjikan dan Ia memulai pekerjaan-Nya. 

Melalui satu orang yang adalah penyembah berhala yaitu Abraham dan sampai saat ini. Pengharapan akan berkat Allah telah nyata dan dinikmati setiap orang-orang yang ada di dalam Kristus. Berkat bagi Abraham, berkat untuk bangsa-bangsa, Yesus Kristus Sang Penebus.

1. Kefanaan manusia sangatlah Nyata

Dimulai dari Adam dan Hawa, mereka yang telah melawan Allah dan tidak menuruti perintah Allah. Mereka telah mati. Lalu kita masuk ke dalam peristiwa air bah, ini merupakan gambaran dari dosa dan kefanaan yang mambawa manusia ke dalam kebinasaan.

Saudaraku, gamabar yang mulia di dalam diri manusia  telah tidak ada. Manusia telah mati  di dalam dosa-dosanya. Inilah kenyataan dari kehidupan, kita kosong dan kering, kita merana dan tidak ada harapan. Memperjuangkan semua kekayaan dan kekuasaan di dalam dunia. Semua itu hanya fana dan berakhir  kematian.

Dimanakah raja-raja terdahulu yang bermegah atas kekuasaan mereka, penguasa Babel yang tangkas dan hebat. Mereka hari ini tidak lebih dari tulang-tulang kering yang binasa, tulang-tulang yang busuk dan tanpa nyawa.

Betapa binasanya dan fananya manusia yang tidak melihat kemuliaan dan hidup di dalam kemuliaan. Betapa celakanya dunia yang berjalan dalam kegelapan. Ia akan habis oleh keinginannya sendiri, habis oleh kerinduan dan cinta pada kesesatan yang semakin dalam dan semakin dalam.

Manusia telah menyembah allah yang palsu, allah hasil ciptaan tangannya dan pikirannya. Mereka binasa tidak ada pertolongan dari allah palsu. Ia adalah kebinasaan yang nyata dan fana Yeremia 2:28 (TB) “Di manakah allahmu uanh kaubuat untuk dirimu? Biarlah mereka bangkit, jika mereka dapat membantu engkau pada waktu malapetakamu! Sebab seperti banyaknya kotamu demikianlah banyaknya para allahmu haii Yehuda!”

Celakalah kita yang mengandalkan semua hal fana yang ada di dalam diri kita, celakalah kita yang tidak mengandalkan Allah semesta alam. Kita binasa dan binasa, kita terlalu dalam mencintai allah-allah hasil ciptaan manusia, kita memuliakan semua keindahan dunia.

Dari semua penjelasan, baiklah Anda merenungkan, dan melihat kedalaman hati Anda! Menemukan setiap titik kesalahan dan penyembahan berhala, mengakui semua itu, jauh lebih baik dan turut hidup sebagai manusia yang telah hidup di dalam Dia yang telah memberikan darahnya sebagai darah penyucian sehingga kita dapat kudus dan dibenarkan.

Bertobatlah, bertobatlah jangan bebal! Jangan mau ditipu dan Anda dengan segala kerelaan ini terjun dalam kebinasaan karena rasa cinta Anda pada nafsu daging. Dan semua kemuliaan palsu yang dunia tawarkan. 

Pandanglah kepada Yesus! percayalah pada Dia, berikan semua hak Anda dan sudulah di bawah kaki salib-Nya. Baiklah sekam yang di bawa angin berubah menjadi ranting Anggur yang melekat pada pokoknya dan menghasilakan buah pada musimnya. 

Kehidupan yang baru, diciptakan menjadi baru, hanya ada di dalam Kristus, iman kepada Yesus, percaya bahwa semua kutuk dosa telah ditimpakan kepada-Nya dan hal itu sempurna. Sehingga kenyataan kefanaan tidak lagi berkuasa dan Anda benar-benar medapatkan titik harapan Allah.

2. Titik harapan yang Allah janjikan

Mazmur 1:5 A (TB) “Sebab TUHAN mengenal jalan orang benar,” Inilah anak-Ku yang Aku kasihi kepada-Nya Aku berkenan. Sebab keturunan dari perempuan itu akan meremukkan kepada ular, sengat dosa. Wahai maut dimanakah sengatmu.

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, pekerjaan baikmu, dan segala kesuksesanmu. Tetapi Allah memberikannya kepadamu ketika kamu menyadari betapa bisanya dirimu tanta Kristus.

Kita pada awalnya  adalah kematian yang tidak berpengharapan, budak dosa, alat sekerja setan untuk memberontak terhadap Allah. Kita tidak percaya kepada Allah, kita  ingin menjadi seperti Allah. Baiklah kita merenungkan ini, Injil Yesus Kristus, Injil yang menyelamatkan, Injil yang adalah kekuatan Allah.

Yesus di atas  gunung kematian, Ia diremukkan, semua tubuh yang tercabik. Merupakan gambaran nyata dari kengerian hukuman dosa-dosa. Tetapi segala kemuliaan bagi Allah, ketika kita memandang salib Yesus, kutuk menjadi kemuliaan, penderitaan menjadi sukacita kekal untuk menjadi milik Yesus saja.

Tidak ada yang lebih indah dan menggairahkan dari hal ini, Yesus TUHAN yang berkuasa dan mulia menajdi rasa atas kehidupan. Sehingga kita tahu sekarang untuk ap akita hidup dalam dunia, untuk ap akita  diciptakan dan tujuan yang jelas untuk kemuliaan Allah dan menikmati semua kemuliaan dan keindahan itu sampai selama-lamanya. 

Dosa tidak berkuasa, sengat dosa telah mati, ketika Yesus harus ditimpakan semua murka Allah. Ketika memikirkan Injil, hati saya bersemangat, saya bersukacita, saya melihat dengan jelas semua kefanaan dan penderitaan saya, semua kesedihan.

Pada saat yang sama, aliran air kehidupan mengalir dari hati, ke pikiran. Meyegarkan kehidupan, sehingga kekaguman demi kekaguman semakin nyata terhadapt kemulian dan kasih karunia yang begitu besar diberkan kepada pendosa besar, Anda dan saya, kita  yang selayaknya binasa dan tidak ada setitikpun yang ada di dalam diri kita yang layak.

Yesus adalah jalan kebenaran, Allah mengenal Dia, Dia melakukan semua kehendak Allah dan melaksanakannya sampai selesai walau harus menderita. Sekarang ada undangan bagi Anda yang membawa renungan ini, untuk datan ke titik harapan itu, yaitu Yesus Kristus. Di luar Dia Anda adalah tulang yang kering, tulah yang ada di padang gurun dan tidak berdaya.

Bertobat dan berbaliklah dari dosa, membenci semua dosa ternyaman yang membelenggu diri kita, sehingga kita benar benar-benar berkeyakinan. Akan keselamatan yang sempurna dari Allah. 

Melayani Kristus karena untuk itulah kita dihidupkan dan baiklah hidup dan mati kita hanya untuk Kristus. Dialah harta berharga kita, Dialah pokok Anggur yang mengubah kita dari sekam yang tertiup angin, menjadi ranting yang menghasilkan bauah pada musimnya.

Kiranya renungan kali ini memberkati Anda dan membawa Anda pada pengertian yang lebih dalam lagi akan Kristus. Kehidupan kita yang hidup dan diubahkan, kehidupan baru yang memberikan sukacita abadi. 

Kiranya Injil Yesus Kristus dapat terus Anda renungkan dan tetaplah kenjungi blog agung raditia, karena akan selalu ada setiap hari bacaan injil atau renungan Firman Tuhan yang pasti akan memberitakan Yesus saja, dan menunjukkan kepada Anda kemuliaan Allah secara nyata. Baik itu murka-Nya maupun kasih-Nya. Roh Kudus selalu beserta kita, AMIN.