Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Saat Teduh Hari Ini 2023 Santapan Rohani Kristen

Saat Teduh Hari Ini Santapan Rohani Kristen Untuk 10 Hari
agung raditia wy


Saat teduh yang berpusat pada Injil akan selalu menyerukan pertobatan dan mengabarkan Kristus Sang Penebus. Akan secara terang-terangan membukakan dosa-dosa yang ada di dalam diri Anda sampai Anda tidak merasa nyaman. 

Injil adalah kabar baik, merupakan kekuatan Allah yang menyelamatkan kita, kita yang seharusnya binasa, kini beroleh harapan, ketika Yesus yang menjadi pengendali kehidupan.

Pada saat teduh hari ini, saya menuliskan Santapan rohani Kristen. Mari Kita bersama-sama belajar, bagaimana Injil dapat tertanam di hati dan pikiran kita, Injil yang adalah Berita, Injil yang ada Pribadi dan Injil yang akan menjadi gaya hidup sampai maut menjemput. 

Selamat merenungkan santapan harian sampai 10 hari ke depan, satu hari satu Injil yang dapat Anda baca;

1. Manusia Rohani Masih Bayi yang Harus Bertumbuh

Saat Teduh hari ke 1

1 Korintus 3: 1-2 "Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya."

Menerima Kristus berarti mati atas kehidupan lama dan dilahirkan kembali bersama kebangkitan Yesus, ini merupakan kabar baik. Tidak ada seorangpun dapat melihat Yesus dan memandang kemuliaan-Nya dan menikmati hal itu jika ia tidak dilahirkan kembali.

Setelah kelahiran kembali inilah, kita menemukan bayi-bayi rohani atau kita menjadi bayi-bayi rohani yang harus  didewasakankan/dewasa. Bayi rohani adalah orang-orang Kristen baru yang belum benar-benar mengerti Injil. Mereka menyukai motivasi-motivasi yang memberikan semangat hidup, memberikan kepada mereka harapan yang baru di dalam Kristus.

Bayi-bayi rohani ini, merupakann wujud diri kita ketika kita baru saja percaya kepada Kristus. Kita adalah orang-orang yang sudah lahir baru, bayi-bayi rohani yang belum mengerti betapa kerasnya kehidupan yang ada di dalam Kristus. Kehidupan yang harus menyangkal diri dan memikul salib dengan penuh sukacita.

Paulus menjelaskan kepada jemaat di Korintus bahwa pada awalnya mereka adalah bayi rohani. Mereka manusia duniawi, sehingga Injil yang keras, tidak dapat disampaikan. Bayi rohani yang harus selalu menerima perawatan. Perawatan agar bayi-bayi ini siap maka makanan keras. Siap untuk hidup dan menikmati roti kehidupan, para bayi yang dewasa tidak akan lagi menyukai dunia.

Proses pertumbuhan, diperlulan proses penyangkalan diri, dilakukan terus menerus tanpa henti. Ini merupakan perjalan untuk dewasa secara rohani. Makanlah roti hidup, manna dari sorga, inilah makanan kerohanian kita, biarlah ia kita berikan Firman Tuhan setiap hari Injil setiap hari.

Untuk sampai pada titik dimana manusia memiliki kesempatan untuk menjadi baru, merupakan anugerah terbesar. Karena Yesus harus menderita  aniaya agar manusia  yang mati, kini mati dan bangkit bersama Yesus, hidup di dalam Yesus yang berjalan terus menuju pertumbuhan. Datanglah kepada hikmat kekal Yesus itu sendiri. 

Menerima Injil, dibukakan segala dosa, memberikan pengertian kepada Anda betapa seriusnya hukuman dosa. Puji Syukur, kita telah menjadi bayi rohani, bayi yang rindu kebenaran. Maka jadilah seperti bayi yang selalu rindu dengan air susu yang murni, Firman TUHAN yang dinyatakan melalui Alkitab. 

Kerinduan akan firman, mengkonsumsinya setiap hari bagi jiwa. Akan membawa kita pada pertumbuhan demi pertumbuhan. Sehingga kemuliaan demi kemuliaan akan semakin nyata kita rasakan dan nikmati dalam kehidupan sehari-hari.

Dosa merupakan musuh utama pertumbuhan, maka buanglah itu jangan biarkan sedikitpun berikan ruang bagi dosa sehingga kita menjadi kerdil.  Dosa sangat-sangat mematikan, matikanlah dosa dengan cara terus dekat pada TUHAN Sang penebus. Kiranya Allah Roh Kudus memampukan kita untuk terus hidup dalam kebenaran yang sejati ini, merindukan air susu dan berumbuh dalam Kristus. AMIN

2. Manusia Rohani ataukah Manusia Duniawi

Saat teduh hari ke 2 

1 Korintus 3:3 (TB) karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi an bahwa kamu hidup secara  manusiawi? 

Paulus menjelaskan secara jelas, yang ia maksudkan dengan manusia duniawi. Yaitu mereka yang menyukai perselisihan. Mereka yang berselisih menggunakan baik itu atas nama Paulus maupun atas nama Apolos. 

Mereka yang mempertahankan ego diri mereka dengan memandang kepada manusia bukan kepada Kristus. Bukankah ini gambaran nyata dari diri Anda dan saya, kita adalah orang-orang yang cinta pada dosa, kita adalah orang-orang yang lebuh sering tergila-gila dengan manusia, kita tidak sedang menginginkan Yesus tetapi menginginkan pendapat kita tetap dihargai. 

Kita ingin bahwa diri kitalah yang benar berdasarkan apa yang kita anggap benar, kita tidak bersatu, karena bukan Kristus yang kita pandang. Setiap perselisihan, setiap amarah, setiap ego yag dipertahankan memperlihatkan kepada kita, betapa dangkalnya pemahaman kita tentang Kristus.

Yesus yang telah memikul salib ke bukit tenggorak, Ia yang telah memberikan diri-Nya. Harusnya Yesus inilah yang penjadi pusat dari kehidupan. Yesus yang memulai sati benih yang tidak fana, Ia yang menyiram dan yang terpenting Ia yang memberikan pertumbuhkan. Baik yang menanam dan menyiram telah Yesus berikan tugas-tugas  itu kepada Hamba-hamba-Nya. 

Tetapi tidak ada yang dapat memberikan pertumbuhan selain Kristus saja, hanya Dialah pemilik kehidupan yang menumbuhkan setiap benih Injil atau Firman yang ada di dalam hati setiap orang. Marilah saudaraku kita menyadari hal ini, kita bertobat sehingga cara pandang kita benar.

Pandanglah kepada Kristus, berdoalah dengan mengingat Kristus kebesaran kasih karunia-Nya dan dengan gentar terhadap kekudusan dan keadilan-Nya. Patahkan setiap kuasa ego yang ada di dalam diri, baiklah segala kebencian, kesesatan, dan semua hal yang tidak Yesus sukai kita perlahan dalam proses yang menyakitkan meninggalkan semuanya.

Hidup untuk Kristus, mati untuk Kristus dan memberikan semua kehidupa untuk Kristus. Sehingga kita juga menjadi orang-orang yang produktif untuk Kristus. Menanam benih Injil, menyiram Benih Injil dan Kristus menembuhkan setiap benih itu, baiklah pergumulan kita semakin bersar, menggumulkan kemajuang pemberitaan Injil bagi kehidupan yang sejati bagi dunia.

Jika kita terus menjadi kristen yang kerdil dan tidak bertumbuh, maka selamanya kita tidak akan menikmati sukacita yang terkandung di dalam makanan Kristus dari Kristus. Roh Kudus memampukan kita semua. AMIN