Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 91:3-4 Ayat Alkitab Tentang TUHAN Menjaga Kita

Renungan Saat Teduh Mazmur 913-4 Ayat Alkitab Tentang TUHAN Menjaga Kita

Judul Renungan: TUHAN Menjaga Kita

Ayat Alkitab Mazmur 91:3-4

Mazmur 91:3-4 (TB) Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.

Kita selalu berkecenderungan berharap pada manusia, bukan hanya manusia lainnya. Tetapi juga diri kita sendiri. Hal inilah yang seringkali ada dalam benak kita ada dalam hati kita, meminta rasa aman dari manusia. 

Hal ini adalah kesalahan besar, kita harus menyadari kesalahan ini, sebelum akhirnya kita benar-benar merasakan rasa sakit. Oleh kerena kesalahan yang selalu dilakukan oleh manusia pada masa-sama hidup mereka. Namun, saya teramat yakin, Anda yang membaca renungan ini telah merasakan rasa sakit tersebut.

Saudaraku, kita harus belajar hal yang sangat penting dari kejadian ini, kita  dapat mengambil pelajaran penting dari pengandalan diri kepada manusia. Kita harus menyadari harapan kita pada diri sendiri adalah harapan yang rapuh. Harapan kia kepada manusia lainnya adalah harapan yang lebih rapuh.

Baik diri kita, maupun orang lain sama-sama orang berdosa, orang yang memiliki egosentris yang kuat dan nyata adanya. Semua ini adalah natur kita, hasil dari pemberontakan kita terhadap Allah yang berkuasa, Allah yang menciptakan kita.

Tentang pengharapan pada manusia sendiri, Alkitab mengatakan dan menegur kita, bahwa terkutuklah seseorang yang mengandalkan manusia (Yeremia 17:5). Untuk mengetahui bagaimana Allah menjaga kita, bagaimana kita  bisa mempercayakan diri kita kepada-Nya. Yang pada dasarnya adalah kita ciptaan-Nya. Kita harus mengerti, kita  harus tahu, kita  harus percaya. Akan karaker Allah yang sempurna.

Mazmur 91, memberikan kita hal itu, yaitu sifat Allah,  saya ingin Anda mengerti bahwa Allah kita adalah Dia yang setia. Tidak pernah Dia tidak setia, tidak pernah Dia tidak menepati janji-Nya. Dan Dia adalah Allah yang berkuasa. Jika kita menemukan manusia yang setia, namun pada saat yang sama manusia tidak berkuasa, manusia sangat rapuh. Dan manusia adalah definisi dari dosa itu sendiri.

Saya, membagikan renungan ini, ke dalam 3 poin. Untuk mengerti Allah yang menjaga kita, pemeliharaan yang sempurna itu ada di dalam Dia saja. Di mana Ia mengundang kita untuk berharap, bergantung, dan bersandar kepada-Nya saja. 

Ini semua berpusat pada satu tujuan, yaitu kebutuhan terbesar manusia yaitu memuji dan memuliakan Allah, menikmati Allah dan terus menerus kagum kepada Dia saja. Mari kita mulai melihat Allah kita yang setia itu;

  • Masalah terbesar kita
  • Allah kita
  • Bagaimana dengan kita sekarang (Tantangan)

Saya berdoa kiranya 3 poin di atas, membawa Anda pada pengertian yang benar akan Allah yang adalah penjaga kita, Allah yang memelihara kita dan Allah yang harus menjadi pusat dari kekaguman kita sampai selamanya.

Renungan Mazmur 91:3-4 Ayat Alkitab Tentang TUHAN Menjaga Kita

1. Masalah terbesar kita

Di dalam Mazmur 91:3-4, telah kita lihat ada masalah yang sangat serius, di sana yang penulis buat dalam bentuk gambaran. Yaitu penyakit sampar yang busuk dan jerat burung yang kapan saja dapat menangkap. Jarat yang mematikan, penyakit yang menjijikkan dan mematikan.

Saudaraku, saya lansung saja ke poin ini, poin ini ingin secara tegas memberikan Anda informasi. Yang saya harap dapat mengubahkan cara padang Anda tentang diri Anda, tentang iman Anda, dan tentang bagaimana Anda menjalani hidup Kekristean Anda.

Masalah terbesar kita adalah dosa/pemberontakan kita, tidak lain tidak bukan. Ini bukanlah dosa orang lain ataupun dosa tetanggga kita. Maupun dosa saudara-saudara kita, tetapi dosa kita, kita adalah pendosa. Kita adalah pencinta dosa dan kita layak untuk binasa.

Di dalam terjemahan (FAYH; Firman Allah Yang Hidup), ayat 3 di katakana di sana,”wabah yang mematikan.” Jika virus corona hari ini mematikan daging Anda, ada wabah dosa yang mematikan kerohanian Anda, wabah dosa yang membinasakan Anda dalam kematian kekal yang mengerikan. Dosa yang menjadi akar dari semua permasalahan di dunia, dosa yang menjadikan manusia kehilangan kemuliaan Allah, karena manusia telah menjadi tuhan atas dirinya sendiri.

Tidak ada yang lebih menakutkan dari kenyataan ini, dosa menangkap kita, melilit hati dan pikiran kita, dosa membawa kita lebih jauh dari Allah. Kesesatan jiwa yang terjatuh dalam lumpur mematikan. Ketika merenungkan hal ini, lebih menyedihkannya lagi. Kita ada dalam penyakit mematikan ini, penyakit kematian ini, masuk dalam jerat burung ini, sudah sejak dalam kandungan.

Menjadi lebih berat persoalan ini adalah dosa, pemberontakan kita kepada Allah yang kudus dan berkuasa. Kita ada dalam jerat dusta ular tua, kita di bawa terus-menerus dalam pemikiran untuk semakin menjauh dari Allah, semakin membenci Allah, setan membuat seolah-olah Allah mengikat kita dan dunia seolah-olah memberikan kepada kita kebebasan.

Masalah kita, kita telah melawan Allah, kita telah memberontak, kita tidak menginginkan Allah yang kudus. Pusat penyembahan kita adalah ilah-ilah buatan tangan kita sendiri. sember harapan kita adlaah segala hal yang fana dan rapu termasuk manusia itu sendiri. 

Masalah kita, kita ada di bawah murka Allah, Dia adalah Allah yang adil, Dia membenci dosa dan menindasan terhadap yang lemah. Dia setia dalam keadilan-Nya. Hanya dari Dialah akan adanya keadilan sejati. keadilah yang menindas sih penindas, yang memukul dengan keras oleh karena murka kekal.

Ketika saya merenungkan dan mendapati penyakit sampar, jerat burung adalah kita sendiri yang telah menolak Allah, kita yang enggan untuk bertemu dengan Allah yang menolak mengakui kesalahan kita. karena kita telah mati dalam dosa-dosa kita, kita adalah tulang kering yang menyedihkan. 

Tidak akan pernah ada keselamatan yang dapat dihasilkan dari diri kita sendiri. karena pada dasarnya kita  telah menolak Allah. tentang menolak Allah Anda dapat membacanya di Kejadian 3. Di sana dengan jelas, memberikan gambaran tentang siapa Anda, siapa saya, siapa manusia sebenarnya.

Saudaraku, kabar yang sangat buruk ini, membawa kita pada satu harapan yang Alkitab beritakan kepada kita, ini adalah Injil Yesus Kristus. Untuk lebih jelasnya mari kita masuk pada penyelesaian masalah yang serius ini, masalah hidup dan mati, sorga dan neraka kekal. Allah dan kebinasaan.

2. Allah kita

Ketika masuk ke poin ini, saya sangat bersemangat untuk menjelaskannya. Karena saya sedang membayangkan keindahan. Kabar baik, bukan seperti pada poin yang pertama, hati saya berduka, saya ketakutan dan saya merasa ngeri. 

Jika Alkitab saja, memberintahkan saya untuk tidak membukakan realita dosa, jika Alkitab tidak menjelaskan dosa jauh lebih mengerikan dari yang dapat kita bayangkan. Dan dosa adalah pusat dari kebencian Allah terhadap manusia yang berdosa. Maka saya tidak akan memberitakan dosa, saya lebih suka memberitakan kasih karunia.

Tetapi, saudaraku, perhatikan ini. Ketika dosa tidak memiliki definisi yang jelas dipikiran Anda, ketika dosa tidak menjadi sesuatu yang serius untuk dipikirkan dan dimatikan. Maka kasih karunia tidak akan pernah benar-benar menjadi harta berharga. 

Anda akan tetap ada di dalam dusta setan, bahwa Anda masih dapat menyelamatkan diri Anda sendiri, dengan kata lain diri Anda lebih berharga dari pada kasih kasih karunia. Ini kesesatan hati dan pikiran yang mengerikan, itu mengapa untuk masuk pada keindahan Injil, sifat Allah yang mulia. Anda harus mengerti bahwa Anda dan saya dan semua orang Kristen tidak peduli siapa dia. Semua manusia adalah pendosa besar, ada di bawah hukuman.

Tetapi puji Tuhan, di Mazmur 91, kita mendapatkan kabar baik dari penulis. Terjemahan FAYH “Karena Ia melepaskan engkau, melindungi engkau, (Ay. 4) “Ia akan melindungi engkau dengan sayap-Nya. Janji-janji-Nya yang selalu digenapi-Nya merupakan pekaian perangmu.” terjemahan (ILT) ayat 4, “Dengan kapak-Nya Dia  menaungi engkau, dan di bawah sayap-Nya engkau akan mancari perteduhan, kesetiaan-Nya adalah perisai dan tembok perlindungan.”

Saudaraku, di dalam kehidupan yang fana ini, ada satu harapan pangilan dari Allah, Dialah yang mencari kita. Dia yang berjanji akan memberkati semua bangsa melalui keturunan Abraham, keturunan ini adalah Firman yang telah menjadi manusia. 

Perlindungan yang sempurna digambarkan seperti sayap yang menaungi. Adalah salib Kristus, kapak adalah senjata Rohani yang adalah iman kepada Kristus yang dianugerahkan kepada kita. Dan di dalam Efesus 5:10-20. Di sana dijelaskan tentang perlengkapan rohani. Baiklah apa makna dari semua ini, sekarang kita masu pada Injil.

Injil adalah tentang Allah, tentang apa yang Ia kerjakan untuk manusia yang telah mati dan kehilangan kemuliaan-Nya.  Injil berpusat pada satu pribadi yaitu Yesus Kristus di mana Roh Kudus pada akhirnya menjadi penginjil utama bagi umat manusia. Berpusat pada kemuliaan Allah, karena Injil tentang Allah yang bekerja untuk memperkenalkan diri-Nya melalui kematian Yesus Kristus.

Di dalam perjanjian Lama Allah telah berjanji, ini adalah janji keselamatan. Janji itu digenap di dalam Yesus Kristus. Yesus yang menanggung semua hukuman dosa kita, Yesus yang telah menjadi seolah-olah Dialah pemberontak itu. 

Di atas kayu salib Yesus menerima jerat burung yang mematikan, di atas kayu salib Yesus menerima semua penyakit sampar kita. Ia ditimpa murka kekal Allah Bapa. Inilah kabar baiknya, kita didamaikan dengan Allah Bapa, ketika kita percaya kepada Kristus. demikianlah tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang percaya kepada Yesus.

Ketika Anda dan saya telah ada di dalam Yesus, maka semua janji perlindungan ada atas atas kita, namun kiya harus menyadari hal yang sangat penting. Ketika kita ada di dalam Yesus bukan berarti musuh tebesar kita yang adalah dosa tinggal diam, bukan berarti daging kita tidak menuntut untuk dipuaskan. 

Mazmur 91, dalam konteks keselamatan, sangat baik untuk dipercayai, bahwa Allah kita adalah Dia yang setia. Dia yang tidak pernah ingkar janji. Walaupun kita ada di dalam iman terendah, kita bahwa tidak percaya keberadaan-Nya. Semua itu tidak akan menjadikan Dia tidak beserta kita, tidak akan membiarkan Dia tidak besama kita.

Injil adalah ajakan untuk bertobat dari pengandalan diri sendiri. dari iman yang salah, iman yang berpusat pada usaha manusia tetapi bukan penyeraha diri kepada Kristus. iman yang tidak berdasarkan salib adalah iman yang rapuh. Maka dari itu pandangla salib Kristus, bersujudlah pada kaki salib-Nya bahwa di sanalah sumber penggarapan, bukti dari kesetiaan Allah dan bukti dari perlindungan Allah. 

Melalui saliblah kita, menemukan, bahwa Kristus berperang bersama kita, untuk mematikan kedagingan, untuk tetap kuat dalam iman, meskipun kita tidak mampu percaya. Dialah Allah yang menjaga kita dari kematian dosa, sebab oleh karena darah Yesus, kita telah dibenarkan dan dikuduskan. Kita dihidupkan di dalam Yesus dan selamanya berperang melawan kedagingan kita dan hidup hanya untuk meyenangkan Kristus, mengabarkan Kristus.

3. Bagaimana dengan kita sekarang (Tantangan)

Injil yang saya kabarkan sangat terbatas, jauh dari sempurna. Namun saya percaya Roh Kudus Sang penginjil sejati akan selalu memberitakan Injil ke dalam hati dan pikiran Anda. Pada poin ini saya mengajak Anda untuk terus merenungkan Injil setiap hari. Bukalah Alkitab Anda, bacalah dan renungkanlah dan temukan Kristus di dalam Alkitab Anda.

Berdoalah secara serius untuk pertumbuhan rohani Anda, kedalaman untuk semakin mengerti kitab suci dan semakin memiliki kehidupan yang berpusat pada Kristus. Tantangan di dalam perenungan kali ini, ketika Anda mengetahui bahwa Allah yang memilihara Anda, menjaga Anda, dan Dia telah menebus Anda dari kutuk dosa dan dari hukuman dosa.

Baca Juga:

Keselamatan hanya ada di dalam Yesus, karena Dia satu-satu-Nya menusia sempurna menyenangkan Allah dan secara sempurna juga menerima hukuman kekal dari Allah. Ketika Anda menyadari hal ini, satu hal yang saya harapkan bahwa Anda benar-benar melihat keindahan Kristus sampai Anda tidak menginginkan apapun selain Kristus saja.

Tuhan, aku sadar bahwa Engkau yang telah menebusku dan itu bukti nyata dari Engkaulah yang menjagaku. Tidak ada satu pun kejadian di dunia ini yang dapat memisahkan aku dari kasih-Mu. Berikan aku kekuatan untuk percaya, berikan aku keberanian untuk percaya, berikan aku hati yang terus berpenyerahan pada pimpinan-Mu dan semakin melihat cinta-Mu dan aku semakin mengasihi-Mu ya Tuhan. Terimakasih telah menjadi sahabatku, terimakasih telah ada untuk menyertaiku dalam ketidakmampuanku untuk percaya sekalipun Engkau tetap setia. Amin.