Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Titus 2:1-2 Beritakan Ajaran Sehat dan Cara Hidup Pria Dewasa

Renungan Titus 2 1-2 Beritakan Ajaran Sehat dan Cara Hidup Pria Dewasa

Titus 2:1-2 (TB) Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat: Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan.

Kita masuk pada pasal di kitab Titus, di mana semua cara hidup orang-orang Kristen sejati haruslah selalu bertolak belakang dari cara hidup orang dunia. Kita hidup sebagaimana Injil hadir ke dalam dunia, bukan dengan kemeriahan yang Ajaib dan mempesona. Ini adalah kelahiran Sang Raja Alam semesta dengan cara yang aneh. Dan yang mulia menjadi sama hinanya dengan manusia. Tetapi Dia tidak berbuat dosa.

Kita masuk pada pondasi kehidupan yang Paulus beritakan kepada Titus, di mana Titus mendapatkan mandat bukan hanya mengatur para pemimpin pelayanan dengan kreteria tertentu. Tetapi yang penting juga adalah ajaran yang sehat ditanamkan kepada orang-orang di Kreta pada waktu itu. pertama ajaran sehat dan cara hidup pria dewasa inilah yang akan kita renungakan.

Ajaran sehat yang seperti apa? Kehidupan yang seperti apa yang harus dijalani seorang pria dewasa yang telah percaya kepada Kristus. Dan apa hubungannya ajaran yang sehat dan cara hidup, bagaimana keduanya dapat selang berhubungan.

Pasal 2, akan membawa kita belajar bagaimana seharusnya kehidupan Kristen. Dan bagaimana kehidupan itu melawan cara hidup sekitar kita dalam konteks kitab Titus adalah budaya orang Kreta yang rakus dan pelahap. 

Kita masuk ke perenungan kita untuk kembali ke pondasi yang benar dalam Kekristenan kita, kehidupan praktis dalam perenungan yang benar akan Allah yang telah menyatakan diri-Nya kepada manusia. Sehingga, manusia dapat mengenal Dia dan percaya bahwa tanpa Dia kehidupan manusia benar-benar sia-sia.

Renungan Titus 2:1-2 Beritakan Ajaran Sehat dan Cara Hidup Pria Dewasa

1. Ajaran Sehat yang Seperti Apa?

Sebelum kita masuk ke dalam pengajaran yang sehat, kita harus tahu seperti apa itu, pengajaran yang tidak sehat. Karena munculnya perintah Paulus untuk Titus mengajarkan pengajaran yang sehat di Kreta pada waktu itu adanya pengajaran yang tidak sehat. Seperti apa itu, telah dijelaskan pada pasal satu. Tetapi intinya pengajaran tersebut adalah gabungan dari kebiasaan orang Yahudi dan dongeng-dongeng orang Kreta.

Pengajaran yang tidak sehat, selalu mengabaikan pengorbanan Kristus, pengajaran yang tidak sehat selalu saja dibenturkan dengan kasih karunia. Di mana manusia selalu ingin menjadi seseorang yang merasa bahwa ia berjasa di dalam keselamatan karena ia baik, saleh dan dapat melakukan sesuatu yang menyenangkan Allah sehingga ia layak untuk menerima keselamatan dari Allah. Melalui kematian Kristus.

Pengajaran yang tidak sehat, selalu dimanfaatkan oleh guru-guru palsu untuk kepenuhan diri mereka sendiri. mereka mengambil banyak keuntungan dari pengajaran mereka, mereka memuliakan manusia, memberikan kesenangan semu kepada pengikut mereka sehingga mereka mendapatka lebih banyak keuntungan. Orang-orang seperti ini harus dikritik, ditegur, dibungkam. Sehingga mereka kembali ke pengajaran yang sehat dan bertobat. Kesalahan fatal dari pengajaran mereka harus dibukakan.

Pengajaran yang menekankan usaha manusia, segala hal tentang kemuliaan dan keberhasilan manusia. Pengajaran seperti inilah yang Paulus katakan, “tegurlah mereka dengan tegas, mulut para pengajar palsu inilah yang harus dibungkam.” Lalu Paulus memerintahkan kepada untuk tetap mengajarkan ajaran yang sehat.

Bagaimana dengan kita hari ini?

Bukankah ini perintah kepada Anda dan saya hari ini, ini adalah tugas kita bersama sebagai orang percaya. Kita harus berdiri tegak di atas pengajaran yang sehat, pengajaran yang memuliakan Yesus, pengajaran yang memberitakan bahwa pengenalan akan Allah adalah tujuan utama dan tujuan tertinggi umat manusia.

Demikianlah pengajaran yang sehat, kita harus kembali kepada Kristus bagaimana seharusnya kita mengerti Injil. Pengajaran yang sehat akan selalu berpusat pada Allah itu sendiri, tentang Allah yang mahakuasa, penuh kasih setia dan adil. Ia yang murka pada dosa tetapi pada saat yang sama mengasihi orang berdosa. Maka dari itulah Injil hadir untuk menunjukkan kepada Anda dan saya kesempurnaan Allah di dalam Yesus Kristus.

Baca Juga: Cara hidup seorang wanita dewasa

Saudaraku, hanya ketika percaya pada kasih karunia yang Yesus kerjakan melalui salib, maka kita mendapatkan kehidupan kekal, menjadi milik Yesus selamanya. “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.” Roma 8:1-2 (TB).

Ini bukan karena manusia baik, ini bukan karena manusia dapat mencapai Allah. Semua keselamatan yang manusia terima di dalam Yesus, murni belaskasihan Allah yang terlampau besar. Keadilan Allah ditimpakan kepada Yesus, sebab Dia yang tidak berdosa menjadi dosa karena semua dosa dimasukkan kedalam diri-Nya ketika Ia disalibkan.

Hukuman kekal diterima Yesus, semua dosa. Baik masa lalu, masa kini dan masa depan, ketika Anda dan saya ada di dalam Yesus, maka semua hukuman dosa diterima oleh Yesus dan kita dibawa ke dalam kehidupan baru yang membenci dosa dan dimampukan untuk mematikan kecenderungan berdosa. Kita semakin sadar akan dosa, kita semakin dalam bertobat, kita semakin benci pada setiap kejahatan yang ada di dalam diri kita dan kita sadar semua ini adalah kasih karunia.

Injil yang murni adalah pengajaran sehat itu sendiri, Injil adalah tentang Allah yang menyatakan diri-Nya dan terus memanggil manusia untuk masuk ke dalam rancangan-Nya. Rancangan Kristus yang telah disalibkan dan sebelum Ia naik ke Sorga. Jadikanlah bangsa-bangsa murid-Nya! Demikianlah pengajaran yang benar, membawa segala bangsa, suku, setiap wilaya, masyarakat, keluarga, dan individu kepada Kristus untuk mengenal Dia, menyerahkan diri kepada Dia dan melayani Dia.

Pengajaran yang sehat, akan selalu memberitakan perintah Yesus dan bagaimana kita dapat mengikut Dia. Yaitu menyangkal diri, yang artinya kita meninggalkan semua ambisi kita semua cita-cita yang kita anggap itu baik. dan berserah kepada Allah untuk masuk ke dalam rancangan-Nya dan terus dibentuk oleh pengajaran yang sehat untuk semakin mengenal Yesus dan semakin serupa dengan Dia.

Disalibkan bersama Yesus (Galatia 2:19-20), inilah pondasi Kekristenan yang bertumbuh dan dengan penuh keyakinan berdoa dan berkata, “hidup saya bukan saya lagi tetapi Yesus yang hidup dalam saya dan hidup saya sekaran hidup hanya karena iman kepada Kristus di dalam Kristus dan untuk Kristus dan menerima Roh Kudus untuk menguatkan saya terus berjuang berjalan dalam kehendak Krisrus dalam keseharian saya.” 

Secara praktis, kehidupan Anda yang ada di dalam pengajaran yang sehati, akan selalu membawa Anda semakin mengasihi Allah dan sesama dan melayani sesama seperti Yesus melayani. Tidak ada cara lain, hiduplah dalam Kristus dan bertobat setiap saat. Kabarkan Injil kepada diri sendiri. Ajaran yang sehat akan bertumbuh di dalam diri kita, merupakan hasil dari perenungan pribadi dan hubungan pribadi kita dengan Allah dan melalui orang-orang yang mengajar dengan penuh keyakinan akan kebenaran Injil, orang-orang yang setia mengajarkan pengajaran yang sehat, berpusat pada Kristus.


2. Seperti Apa Seharusnya Sikap Seorang Pria Dewasa?

Kehidupan baru di dalam Yesus, memberikan kita cara berpikir yang baru tentunya. Hidup yang tidak lagi untuk diri sendiri. tetapi untuk Kristus, untuk melakukan kehendak-Nya dan menjadi orang-orang yang memuliakan Dia. Seperti apakah kehidupan yang seharusnya dimiliki oleh seorang Kristen Pria dewasa. Paulus memberikan kepada kita satu perintah, hendaklah Anda dan saya hidup.

  • hidup sederhana, 
  • terhormat, 
  • bijaksana, 
  • sehat dalam iman, 
  • dalam kasih dan
  • dalam ketekunan.

Pria dewasa yang terhormat dan tidak hidup dalam hawa nafsu duniawi, hal ini akan menunjukkan kesederhanaan hidup yang dipengaruhi oleh Injil Kristus. Ia adalah seseorang yang bijaksana, kebijaksaannya tidak sama seperti yang dimiliki oleh orang-orang Kreta pada umumnya, ia bijaksana berdasarkan prinsip-prisip Injil, di mana hidupnya bijaksana dalam hal iman, percaya pada satu kebenaran yang sejati di dalam Yesus.

Sehat dalam iman, dalam kasih dan yang terbesar dari semua ini adalah kasih kepada sesama. Saudaraku ketika Anda mengasihi, artinya Anda telah belajar mematikan satu natur kemanusiaan kita yaitu egosentris. Segala hal yang berpusat pada diri sendiri dan kesenangan diri demi kepuasan diri apa pun yang dikerjakan walau harus menyakiti dan membuang sesama manusia. Oleh karena egosentris inilah kita tidak mengasihi sesama kita.

Baca Juga: Renungan Remaja Tentang Masa Depan

Kita dapat belajar dari “Iman, Pengharapan dan Kasih” (1 Korintus 13:13; Kolose 1: 4-5; 1 Tesalonika 1:3). Bahwa semuanya ini berasal dari Allah, karena kasih karunia kita diselamatkan oleh iman, bukan karena usaha kita tetapi pemberian Allah, dari iman inilah kita menemukan pengaharapan yang lebih tinggi yaitu sebuah tujuan untuk semakin hari mengenal Kristus.

Jadi seorang lelaki dewasa haruslah memiliki satu tujuan utama yang pada akhirnya akan mempengaruhi seluruh kehidupannya. Yaitu ia belajar untuk terus mengenal Allah melalui kasih karunia karunia yang diberitakan kitab suci kepadanya, sehingga hidupnya puas oleh karena kemuliaan Allah ada di dalam dia melalui salib Kristus. Melalui iman inilah kita dimampukan melihat kasih Allah sehingga kita mengasihi sesama untuk memberitakan ajaran yang sehat kepada mereka.

Ketukunan diperlukan di dalam proses pemuridan/perubahan watak diri sendiri dihadapan Allah, kita tekun karena Injil yang menjadi kekuatan kita, karena Injil adalah kekuatan Allah, kasih yang sempurna dari Allah melalui Kristus yang telah disalibkan. Kita bertekun untuk hidup semakin saleh, semakin rajin, belajar banyak hal sampai tua, dan melakukan segala sesuatu untuk nama Kristus dikenal dan menjadi pacaran dari gaya hidup kita sebagai pria dewasa yang telah mematikan nafsu duniawi dan bergairah terus semakin mengenal Allah, mengenal Yesus, mengasihi sesama, terus belajar untuk menjadi berkat bagi sesama dalam kasih. 

Sebab baik itu iman, pengharapan dan kasih, kasih yang terbesar, karena kasih Yesus disalibkan, untuk membebaskan kita dari dosa. Pria yang telah menjadi dewasa yang terhormat, bukan karena kekayaannya, bukan pula karena jabatannya, bukan pula karena ia telah melakukan banyak hal karena ia telah menjadi seseorang pahlawan. Pria  yang terhormat, ketika Kristus benar-benar ada di dalam dirinya, ketika Kristus menjadi pusat hidupnya dan Ia bergumul untuk semakin hari semakin sama seperti Yesus.

Pria dewasa yang hidup oleh Injil akan semakin sadar akan kelemahannya, akan semakin bergantung pada sesama yang cinta pada Kristus (untuk saling menegur dan menasehati), akan semakin sadar bahwa ia sombong dan munafik. Dan semakin mendalam bertobat, berserah dan dipenuhi damai sejahtera oleh karena pengampunan yang berasal dari Allah melalui Kristus yang telah disalibkan.

Jadi bagaimanakah seorang Pria Dewasa bersikap, melalui perenungan yang berpusat pada Injil inilah, maka kehidupan yang tersembunyi, dari masyarakat, kesendiriannyalah yang akan menunjukkan apakah pria tersebut seorang yang bijaksana atau tidak. 

Baca Juga

Apa yang ia kerjakan saat sendiri, di dalam kamarnya, dirumahnya, dan tidak dilihat banyak orang, hal inilah yang membentuk orang tersebut untuk semakin memiliki kasih kepada sesama, ketekukan untuk meperjuangan kebenaran Injil bagi sesama dan menjadi bijaksana karena meninggalkan semua nafsu orang muda yang merusak kehidupannya mau pun rumah tangganya ketika ia telah berkeluarga.

Injinkan saya, mengajukan satu proposal berdasarkan ayat di atas; melalui beberapa kalimat dan bersifat memerintah dan mengajak atau mengundang Anda untuk hidup bagi Kristus. Untuk menutup renungan ini.

Yaitu kita sebagai pria dewasa, marilah kita tingkatkan lagi ibadah pribadi kita, berdoa, membaca Firman merenungkannya, dan menuliskan setiap hal yang kita dapatkan melalui Firman yang telah dibaca. Semakin giat bekerja dan meninggalkan semua kemalasan terutama malas belajar. Berdoa untuk suatu pertumbuhan iman bagi diri sendiri, berdoa untuk selalu menyadari akan dosa yang selalu ingin memuaskan daging kita. Untuk kita dimampukan menyangkal diri dan memikul salib, penderitaan daging untuk kehidupan yang kudus di hadapan Allah di dalam kasih karunia yang Yesus anugerahkan melalui kelahiran-Nya, kehidupan-Nya, kematian-Nya, kebangkitan-Nya, perintah-Nya, dan Ia yang sekarang ada dalam kemuliaan. Dan di dalam Dia dan Dia di dalam kita melalui Roh Kudus-Nya memampukan kita.