Renungan Amsal 10:3 TUHAN Berpihak Pada Orang Benar Menolak Orang Fasik
Amsal 10:3 (TB) TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi keinginan orang fasik ditolak-Nya.
Amsal 10:3 (BIMK) TUHAN tak akan membiarkan orang baik kelaparan; tetapi Ia menghalang-halangi orang jahat supaya orang itu tidak memperoleh yang diinginkannya.
Seolah-olah Allah pilih kasih, jika kita membaca bagian ini, seolah-olah Tuhan tidak pernah benar-benar mengasihi manusia. Ia hanya mengasihi orang benar, orang jahat dicampakkan.
Tetapi tunggu, sebelum Anda mencoba menghakimi Allah, sebelum kita lebih jauh memikirkan ayat ini dan tersesat karena pikiran dan hati kita yang berpusat pada keinginan kita yang jahat tidak memuliakan Tuhan.
Mari kita bertobat dari kefasikan kita dan mengaku betapa kita tidak akan dapat hidup di luar kebenaran yang Allah berikan kepada kita yang berdosa layak binasa. Kefasikan kita adalah ketika mengakui bahwa diri sendiri adalah orang benar.
TUHAN yang Alkitab beritakan, adalah Pribadi, artinya Ia sama seperti manusia. Hanya Ia berkuasa, Ia pencipta, Ia berkehendak dan dunia ini milik-Nya. Dia adalah Roh, Dia tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. TUHAN adalah Alfa dan Omega. Dialah pusat dari kehidupan bahkan dunia di mana kita berada saat ini.
Kita harus benar-benar mengerti bahwa kita adalah ciptaan, terbatas, kita bukanlah poros dunia tanpa kehadiran kita di dunia ini, dunia akan tetap berjalan sebagaimana TUHAN yang membenci orang fasik telah menjadi poros dari dunia ini.
Ketika Anda dan saya mengerti bahwa kita ciptaan dan bukan poros, kiranya ini merendahkan kita dan memang kita rendah adanya. Sehingga kita mengerti bahwa kitalah orang fasik dan kita juga orang benar yang kebenaran itu berasal dari Allah.
Renungan ini, membawa Anda merenungkan kebenaran yang sejati. bukanlah sebuah ajakan untuk Anda berusaha hidup benar. tetapi ajakan untuk bertobat, tunduk, taat hanya kepada Allah dan pertobatan kita adalah pengakuan dari kita yang bukan orang benar.
Pagi tadi (17:20), hari ini jumaat 04/03/2022. Saya mendapatkan renungan yang sangat indah, dari grub WA komunitas. Yang akan saya bagikan ke dalam renungan ini, untuk menjadi jalan masuk kita ke poin-poin yang akan mendalami Amsal 10:3. Yang menjadi pondasi renungan kali ini.
Mazmur 38:3-4 Tidak ada yang sehat pada dagingku oleh karena amarah-Mu, tidak ada yang selamat pada tulang-tulangku oleh karena dosaku; sebab kesalahanku telah menimpa kepalaku; semuanya seperti beban berat yang menjadi terlalu berat bagiku.
Kita diselamatkan oleh anugerah di dalam Kristus. Itulah pemberian Allah yang sungguh amat besar.
Akan tetapi dari pihak kita, apakah kita sungguh sadar bahwa kita sungguh berdosa?
Apakah kita sungguh hancur hati dan sungguh merasa tidak layak di hadapan-Nya sebagai akibat dosa kita? Atau apakah kita merasa biasa-biasa saja anugerah Allah itu?
Jika kita merasa bahwa anugerah Allah dalam bentuk keselamatan biasa-biasa saja, maka boleh jadi berakibat kitapun kurang serius mengikut Dia. Respons kepada Dia atas anugerah keselamatan dianggap biasa-biasa saja.
Keyakinan sepenuhnya atas anugerah Allah dan diawali dengan hati yang hancur dalam memperoleh keselamatan, hal itu akan membuat kita sungguh bersyukur dan menolong untuk tetap setia kepada-Nya, dan termotivasi hidup benar di hadapan-Nya. Kita akan terdorong untuk hidup menjadi saksi-Nya.
Marilah kita berseru seperti pemazmur, "Tidak ada yang sehat pada dagingku oleh karena amarah-Mu, tidak ada yang selamat pada tulang-tulangku oleh karena dosaku; sebab kesalahanku telah menimpa kepalaku; semuanya seperti beban berat yang menjadi terlalu berat bagiku."
Setelah itu, mari kita bersyukur kepada Tuhan atas anugerah-Nya untuk keselamatan yang telah kita terima.
Oleh Alamta S
Melalui renungan kita kali ini, ada ajakan untuk hidup benar, berdasarkan kebenaran Yesus dengan hati yang hancur. Menyadari kebobrokan diri sendiri, berlari-lari menjauhi kefasikan diri karena orang fasik adalah musuh Allah.
Tidak ada yang lebih mengerikan dari ini, kita yang lemah, tidak berdaya menjadi musuh Allah yang berkuasa dan Dia yang hidup pencipta. Dengan mudah Allah menghancurkan kita, tetapi baiklah hidup kita yang taat kepada-Nya didasarkan pada pengertian bahwa Allah benar-benar mengasihi kita dengan kasih setia yang kekal dan indah.
Renungan Amsal 10:3
TUHAN Berpihak Pada Orang Benar Menolak Orang Fasik
Orang fasik yang dibenarkan
Untuk dapat mengerti betapa Allah mengasihi kita, kita harus melihat Alkitab dari krangka berpikir Alkitab yang menjadi satu kesatuan buku-buku. Yang memperkenalkan TUHAN kepada kita dan memperkenalkan siapa kita, bagaimana kita harus hidup dan setiap tujuan dari kehidupan kita selama berada di dalam duni ini.
Alkitab dengan jelas, memberitahukan kita, bahwa kita adalah orang berdosa, dosa merupakan pemberontakan terhadap Allah dan dosa adalah kematian kekal yang mengerikan. Kita hidup dalam dunia yang telah cinta pada dosa, di mana dunia terus mengajarkan kita hidup berdasarkan filosifi kita sendiri.
Baca Juga: Renungan Amsal 1:8-9
Kehidupan yang dari awal kelahiran tidak mengenal Allah, memiliki kecenderungan untuk menjadi semakin jahat. Dengan berpusat pada diri sendiri, kita sudah fasik dari lahir. Ketika Anda menyatakan bahwa diri Anda bukan orang fasik, maka pernyataan itu menguatkan fakta bahwa Anda adalah orang fasik.
Mengerti keberadaan diri sebagai orang berdosa, membawa kita untuk memikirkan hal ini lebih lanjut. Dan berdoa untuk menemukan kebenaran yang membenarkan. Ketika mengerti keberdosaan diri, kita tahu bahwa tidak ada yang dapat kita lakukan yang mampu membawa kita pada Allah yang sempurna. Sebab kita mengerti kita sangatlah terbatas.
Injil sangat jelas menyatakan semua ini, kita berdosa dan upah dosa adalah maut. Artinya tidak melihat Anda miskin atau pun kaya, neraka adalah upah kehidupan Anda di dunia ini, ketika Anda tidak menjadi milik Allah.
Melalui Injil kita menemukan jalan Kebenaran, Alkitab memberitahukan, bahwa Yesuslah Jalan kebenaran dan hidup. Tidak ada orang yang dapat datang kepada Allah Bapa, jika tidak melalui Dia. Anda dan saya tidak akan pernah menjadi milik Allah dan kita pasti biasa. Jika Yesus tidak menjadi milik kita dan kehidupan kita dimilikinya.
Kita telah belajar bahwa kita orang berdosa dan upah dosa maut atau kematian kedua. Maka dari itu Injil diberitakan, Injil adalah tentang Yesus yang disalibkan. Dan panggilan kepada kita untuk bertobat. Hanya melalui pertobatan melepaskan kebenaran diri yang rapuh seperti kain kotor.
Anda dan saya mendapatkan kebenaran Yesus, kita dibenarkan dengan Cuma-Cuma oleh karena kematian Yesus di kayu salib. Darah Yesus menyucikan pendosa sehingga ia layak untuk menjadi milik Allah.
Hukuman atas kefasikan ditimpakan kepada Yesus yang benar. kematian kekal diberikan kepada Yesus, semua dosa seolah-olah Yesus yang melakukannya. Injil memberitakan kepada Anda dan saya, melalui salib, dosa diampuni.
Kematian bersama Yesus, merupakan kehidupan yang baru untuk bertobat terus menerus. Merenungkan salib dan kehidupan Tuhan kita Yesus Kristus. Menginginkan Dia dan hidup untuk memberitakan Dia.
Hidup baru adalah hidup yang berpusat pada Yesus, hidup yang berjuang untuk menyenangkan Allah dan menjadi serupa dengan Yesus. Betapa ini kabar baik, hidup baru yang bertobat, menerima damai sejahtera. Kita tahu kita tidaklah benar, namun telah dibenarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus.
Melalui Efesus 2:4-5, kita dijelaskan tentang rahmat Allah yang sangat besar dari Allah, Ia melimpahkan semua rahmat itu kepada manusia. Kita yang dulunya mati karena dosa, melakukan dosa, diperbudak oleh dosa, dan ada didalam kebinasaan kekal yang mengerikan. Tetapi mendapatkan belaskasihan yang sangat besar.
Efesus 2:4-5 (TB) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita – oleh kasih karunia kamu diselamatkan.
Berdasarkan kasih karunia inilah kita, orang-orang percaya mendapatkan kebenaran, dibenarkan (Roma 5:9 ; 1 Korintus 6:11 ; Galatia 3:11 ; Titus 3:6). Dijadikan anak Allah yang dipelihara, seusia dengan janji-Nya bahwa Ia akan menyertai kita sampai akhir zaman. Kita mendapatkan hidup yang baru di dalam Kristus dan hidup kita untuk melayani Dia dan menikmati persekutan dengan Dia.
Orang benar yang dipelihara
Amsal menyatakan bahwa orang benar, Allah pelihara. Dan keinginan orang fasik tidak akan diindahkan-Nya. Kita telah belajar Injil, bagaimana kefasikan kita, hukuman kita telah ditimpakan kepada Yesus, oleh karena Yesus saja kita dibenarkan.
Kebenaran yang sekarang di dalam kita, bukanlah oleh karena kita benar. tetapi oleh karena kebenaran Kristus. Sehingga Allah berjanji tidak akan membiarkan kita kepalaparan. Ini berbicara tentang janji pemeliharaan Allah yang sempurna dan kekal.
Meskipun di dalam dunia harus kelaparan, orang benar akan terus dipuaskan oleh kebenaran Allah yang dinyatakan. Jika kita melayani harus menerima penderitaan. Allah sendiri yang akan memberikan kekuatan melalui Roh Kudus-Nya.
Untuk menguatkan ayat ini, mari kita merenungkan janji Tuhan Yesus, ketika Ia berkhotbah di bukit. Tentang jangan kawatir, tetapi percayalah kepada Dia. Sebab hidup lebih penting dari pada makanan dan pakaian. Ketika kita diberikan kehidupan yang baru, inilah inti dari hidup yang percaya kepada Yesus.
Baca Juga: Renungan Amsal 10:1
Sebab hidup yang baru itu, merupakan kehidupan yang menjadi milik Allah dan memiliki Allah. dan janji pemeliharaan Allah akan Ia genapi. Untuk tergenapinya rancangan Allah atas hidup kita, menikmati kehadiran-Nya dan kemuliaan-Nya. Maka dari itu, carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka kecukupan itu bonus, terlalu gampang bagi Allah untuk mencukupi kita.
Tetapi hati yang benar dan murni. hati yang melayani, hati yang cinta pada Allah, kita haruslah bergumul bersama-sama dengan Allah setiap hari. Melawan dosa dan meninggalkan kefasikan. Percaya kepada Dia yang telah berjanji, bahwa orang benar tidak akan Ia biarkan kelaparan.
Matius 6:25-34 (FAYH) Terjemahan Firman Allah Yang Hidup
25“Jadi, nasihat-Ku ialah: Jangan kalian khawatir akan benda—makanan, minuman, dan pakaian. Bukankah hidup ini lebih penting daripada makanan dan pakaian.
26Lihat burung-burung! Mereka tidak khawatir tentang apa yang akan mereka makan. Mereka tidak perlu menabur atau menuai atau menimbun makanan, karena Bapa yang di surga memberi mereka makan. Bagi Dia kalian jauh lebih berharga daripada burung-burung itu.
27Dapatkah segala kekhawatiran itu memperpanjang umur kalian biarpun sedikit?
28“Mengapa kalian khawatir akan pakaian? Lihatlah bunga-bunga di padang! Mereka tidak khawatir akan pakaian mereka.
29Namun, Raja Salomo dengan segala kemuliaannya pun tidak berpakaian seindah mereka.
30Jika Allah sedemikian memedulikan bunga-bunga yang hari ini mekar dan besok layu, bukankah pasti Ia akan memedulikan kalian, hai orang yang kurang percaya?
31-32“Jadi, janganlah khawatir akan makanan dan pakaian! Semua itu memang dicari oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah, tetapi Bapa yang di surga tahu benar bahwa kalian memerlukan semua itu.
33Ia akan mencukupi segala kebutuhan kalian dari hari ke hari, jika kalian mengutamakan Kerajaan Allah dan hidup menurut kehendak-Nya.
34“Jadi, jangan khawatir akan hari esok! Esok pun Allah akan memelihara kalian. Hari ini cukup banyak kesusahan yang harus kalian pikirkan.”
Terpujilah Tuhan yang telah memberikan kehidupan dan memelihara orang kudus-Nya. Terpujilah Tuhan yang setia dan mendidik. Engkau yang tidak meninggalkan kami, tetapi terus memanggil kami untuk bersekutu dengan-Mu dan dijadikan alat-Mu, pekerja-Mu untuk memancarkan cahaya Injil ke dalam dunia yang gelap. Segala pujian hanya bagi TUHAN kami.
Posting Komentar untuk "Renungan Amsal 10:3 TUHAN Berpihak Pada Orang Benar Menolak Orang Fasik"
Silahkan Berkomentar