Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Amsal 7:1-5 Menyimpan Perkataan Dan Perintah Allah Di Dalam Hati

Renungan Amsal 7:1-5 Menyimpan Perkataan Dan Perintah Allah Di Dalam Hati
Amsal 7:1-5 TB. Hai Anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu. Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu. Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tuliskanlah itu pada loh hatimu. Katakanlah kepada hikmat: “Engkaulah saudaraku” dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu, supaya Engkau dilinduginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan asing, yang licin perkataannya. 

Tidak ada yang lebih manis dari Firman Allah, Injil Allah memberikan kesegaran dan kekuatan bagi jiwa yang merana dan mencari kedamaian. Dalam setiap perjalanan kita sebagai orang Kristen suatu kerugian yang sangatlah besar ketika hidup kita mengabaikan Firman Allah.

Ketika kita tidak merindukan hikmat yang terkandung dalam Alkitab, kita tidak lebih dari orang-orang Kristen yang memakan sampah dunia ini, kita sedang memberikan makan kepada kehidupan kita yang sebenarnya kekal dengan makanan fana yang adalah sampah dari dunia.

Bukankah hal ini menunjukan betapa menyedihkannya Anda dan saya sebagai orang percaya jika kita tidak mencintai Alkitab. Jika kita tidak membaca, mempelajari, merenungkan, dan berusaha menghafalnya sepanjang hidup. 

Kita akan dengan gampang masuk dalam dunia perzinahan seperti yang diingatkan oleh Amsal kali ini. Jika Anda membaca dan merenungkan kelanjutan dari ayat-ayat selanjutnya dari Amsal 6 dan 7, Amsal sedang menunjukan dosa yang sangat mengerikan dan saya sangat yakin tidak ada satu manusia pun terutama kita sabagai lelaki dapat kebal dari dosa ini, jika bukan Firman yang menjadi menu andalan kita  hari lepas hari.

Kita akan bersama belajar bahwa ada dua hal yang menjadi fokus kita, ketika Firman Allah ada dalam hati kita.

1. Memperoleh kehidupan

2. Terlindung dari perempuan jalang

Renungan Amsal 7:1-5 Menyimpan Perkataan Dan Perintah Allah Di Dalam Hati

1. Memperoleh kehidupan

Pada mulanya adalah Firman, dan Firman telah menjadi daging, Ia ada bersama-sama dengan kita, Firman itu adalah Allah. Firman itu adalah Yesus Kristus. Tidak ada kehidupan di luar Yesus, kita adalah manusia-manusia yang sudah mati secara rohani.

Mati rohani karena kita adalah manusia berdosa yang tidak akan bisa sebenarnya menyimpan Firman Allah dalam hati kita.

Jika bukan diri sendiri yang menjadi Tuhan, maka kita akan selalu menyembah hal-hal di luar Allah dan semua itu adalah kefanaan belaka. Tapi Anda dan saya yang sudah Allah hidupkan bersama Kristus. Kebangkitan Kristus adalah kebangkitan Rohani kita ketika kita percaya Yesus.

Jika saat ini Anda belum percaya Yesus, Anda saat ini tidak lebih dari tulang belulang yang mati. Hanya menunggu waktu untuk menerima hukuman kekal hidup tanpa Allah. 

Ketika Anda tidak percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, Anda pada dasarnya tidak menginginkan Allah mengendalikan kehidupan Anda, Anda tidak ingin menyembah Allah. Hidup tanpa Allah adalah bagaikan motor tanpa bensin.

Maka percayalah pada Yesus, karena Ia adalah jalan kebenaran dan hidup. Ia adalah kehidupan, Ia mati artinya kita juga mati atas dosa-dosa kita, di benar tidak dibenarkan agar kita yang adalah pendosa besar dibenarkan di dalam Kristus.

Maka nasehat Amsal kepada kita orang-orang percaya hari ini, jadikanlah Firman Allah sahabat, peganglah, simpanlah. Artinya kita hanya memandang Kristus, menginginkan Kristus, dan kehidupan yang berpusat Kristus. Yang telah mati disalibkan dan menebus kita dari kutuk hukuman dosa.

Kiranya Allah Roh Kudus memampukan kita untuk terus berjalan sesuai pada Firman Allah saja dan mematikan hikmat duniawi kita yang sangat berdosa. Kita lanjut ke poin ke dua.

2. Terlindung dari perempuan jalang

Memegang Firman, menyimpan dalam hati kita, menyadarkan kita, bahwa kita tidak kebal dari dosa apapun. Sehingga selain kita bersekutu bersama Allah melalui Firman-Nya. Firman itu juga melepaskan kita dari dosa, Firman itu mengingatkan diri kita yang mudah lupa agar tidak jatuh dalam dosa.

Ketika kita merenungkan Firman, berarti kita sedang merenungkan kematian Kristus, Salib Kristus, dan Kebangkitan Kristus sehingga kita mendapatkan kekuatan baru melalui Kristus. Dan dengan tegas kita melawan tipu daya perempuan jalang atau iblis yang ingin kita jatuh dalam perzinahan dosa pemberontakan dan penyembahan berhala.

Kemiskinan, penyakit, bahkan kematian fisik bukanlah masalah utama manusia. Masalah kita adalah kita begitu gampang berzinah, meninggalkan Allah dan menikmati dosa.  Maka ada seruan bagi kita untuk bertobat, ada seruan bagi kita untuk memelihara Firman atau Alkitab sama seperti biji mata kita.

Tuliskanlah semua kebenaran Firman itu pada loh hati kita, sebutkanlah kepada hikmat Allah ia adalah saudara. Sehingga oleh-Nya kita beroleh perlindugan terlepas dari wanita jalang yang licin mulutnya yang membawa kita kepada penghianatan terhadap salib Kristus.

Kiranya Allah Roh Kudus mematraikan Firman Allah di dalam hati kita, sehingga kita selalu menemukan Kristus dalam setiap pembacaan Alkitab kita, merenungkan kehidupan Kristus, Kematian Kristus, dan Salib Kristus. AMIN

Kiranya kutipan dibawah ini semakin memperjelas kepada Anda betapa pentingnya Alkitab Firman itu tertanam dalam hati Anda dan saya.

Kutipan oleh John Piper

Berikut ini saya juga menyertai 10 Alasan Mengapa Saya Bersyukur atas Alkitab yang Diilhamkan Allah oleh John Piper

1. Alkitab membangkitkan iman, sumber segala ketaatan. Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Roma 10:17)

2. Alkitab membebaskan dari dosa. Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu. (Yohanes 8:32)

3. Alkitab membebaskan dari Setan. Seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya. (2 Timotius 2:24-26). 

4. Alkitab menguduskan. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. (Yohanes 17:17)

5. Alkitab membebaskan dari kebinasaan dan mengerjakan kesalehan. Karna kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. (2 Petrus 1:3-4)

6. Alkitab menampilkan kasih. Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian. (Filipi 1:9) Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas. (1 Timotius 1:5)

7. Alkitab menyelamatkan. Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau. (1 Timotius 4:16) Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih, tidak bersalah terhadap siapapun yang akan binasa. Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu. (Kisah 20:26-27) [Mereka] harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. (2 Tesalonika 2:10) 

8. Alkitab memberikan sukacita. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. (Yohanes 15:11)

9. Alkitab menyatakan Tuhan. Dan TUHAN selanjutnya menampakkan diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya. (1 Samuel 3:21)

10. Karena itu, Alkitab adalah fondasi rumah kebahagiaan dan hidup dan pelayanan dan pengharapan kekalku bersama Allah.

Posting Komentar untuk "Renungan Amsal 7:1-5 Menyimpan Perkataan Dan Perintah Allah Di Dalam Hati"