Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Markus 8:14-21 Telah Degilkah Hatimu? Mata Tidak Melihat Telinga Tidak Mendengar

Renungan Markus 8:14-21 Telah Degilkah Hatimu Mata Tidak Melihat Telinga Tidak Mendengar

Ayat Alkitab; Markus 8:14-21

Judul Renungan Telah Degilkah Hatimu? Mata Tidak Melihat Telinga Tidak Mendengar

Telah degilkah hatimu? Itulah yang Yesus tanyakan kepada para murid. Saya melihat gambaran yang menunjukkan kepada kita sebuah kenyataan Kekristenan, Kekristenan yang lebih memperhatikan setiap kebutuhan untuk kepenuhan jasmani. Lalu tidak peduli dengan pengajaran yang sehat, pengajaran yang benar dan mengkonsumsi pengajaran kacau yang membuat iman semakin kerdil.

Para murid memberikan kepada kita contoh nyata, dari kedalaman hati, hati yang salah saat memandang Yesus, hati  yang telah dikuasai kebutuhan jasmani yang fana. Jika kita terlalu gamblang memikirkan Yesus yang lemah lembut, baik, bahkan tidak pernah menyakiti hati kita yang cinta dosa. Maka Anda salah dalam hal mengenal Yesus. Ia dalam kekudusan memiliki murka yang nyata.

Sekarang mari kita lihat kemarahan Yesus kepada para murid, bahkan kepada Anda dan saya pada hari ini. “Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: “mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu?” Markus 8:17 (TB)

Kita akan belajar dari ayat di atas, yaitu hati yang degil, mata yang buta, telinga yang tuli, dan roti yang dipecahkan untuk kehidupan manusia yang telah mati.

1. Hati yang degil

Hati yang degil, memiliki arti, hati yang keras, keras kepala, tidak mau  mengerti dan bodoh. Saya rasa cukuplah untuk mendefinisikan diri Anda dan saya yang degil

Sungguh hati kita telah dikuasai oleh hal-hal yang kita anggap penting, sangat penting. Ketika Yesus lebih menekankan akan bahayanya pengajaran orang Farisi dan Herodes, pengajaran yang tidak sehat.  Pengajaran yang hanya mematuhi hukum agar telihat suci tetapi mengabaikan kasih kepada sesama. Yesus menjelaskan kepada para muris untuk berhati-hati terhadapa roti oranf Farisi. Ada pada ayat 

“Lalu Yesus memperinngatkan mereka, kata-Nya: “berjaga-jagalah terhadap ragi orang farisi dan Herodes.”” Markus 8:15 (TB) lalu apa yang para murid ini pikirkan, mereka mengira bahwa Yesus menyinggung mereka karena mereka tidak bawa Roti.

Betapa Anda dan saya begitu sering lebih memikirkan, bagaimana dengan kebutuhan hidupku. Pernahkah kita mempertayakan kepada diri kita, pengajaran Kekristenan yang seperti apa yang saya hidupi hari ini?

Karena dari pengetahuan, dari setiap prinsip yang kita pegang dalam Kekristenan. Setiap doktrin yang tertanam dalam pikiran kita, maka hal inilah yang berpengaruh besar terhadap tingkah laku.

Jika doktrin yang Anda pegang hanya menekankan kehidupan yang memaksa Yesus, agar Yesus melakukan ini dan itu untuk Anda, maka Anda akan hidup demikian. Kehidupan yang memiliki iman yang kerdil, hati yang degil, iman yang lebih suka hal-hal fana terpenuhi.

Yesus sangat mengerti, jika ragi orang farisi mempengaruhi kehidupan para murid, begitu juga kehidupan Anda dan saya, maka yang terjadi kemungkinan dua hal ini;

Pertama, kita sakit hati melihat Kekristenan yang dipenuhi kemunafikan kekudusan palsu yang dikerjakan oleh para farisi dan ahli Taurat (para pendeta). Sehingga hati benci Kekristenan, tidak melihat Kristus secara benar.

Kedua, hal ini juga pernah terjadi pada diri saya ketika saya belum bertobat dan mengerti Injil secara benar. Yaitu menjadi sama seperti mereka hidup diselimuti kemunafikan, menjadi Kristen-kristen menekankan kepada sesama kamu harus melakukan ini dan itu agar berkenan. Yang terpenting adalah apa yang dapat dilihat orang, bukan yang ada di dalam hati.

Inilah mengapa Yesus mengingatkan para murid, untuk tetap memandang kepada Dia, berhati-hati dan berjaga. Jangan sampai pengajaran kacau ini masuk dan tertanam dalam hati kita sehingga mempengaruhi prilaku kita sebagai orang percaya.

2. Tidak melihat dan tidak mendengar

Sebelum kejadian yang ada di pasal ayat 14-21, para murid baru saja melihat, bahwa Yesus mampu memberi makan orang banyak. Tetapi sebelum lebih jauh kesana dan masuk ke Injil. Mari terlebih dahulu kita mengerti, "tidak melihat dan tidak mendengar" yang Yesus maksudkan sebagai teguran kepada para murid.

Tentunya kata ini juga sampai hari ini masih berlaku untuk Anda dan saya sebagai orang Kristen. “Kamu mempunyai mata, tidaklah melihat dan kamu mempunyai telinga, tidaklah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi,”. Markus 8:18 (TB). Ini merupakan perkataan dari Sang Kudus yang cukup keras untuk menyakiti hati para murid.

Dengan maksud, agar mereka bertobat dari pengertian yang salah tentang Dia, di mana mereka masih belum mengerti bahwa Yesus berkuasa melakukan segala sesuatu untuk kepentingan pelayanan. Bukan tentang makanan dan roti, tetapi tentang bagaimana Yesus harus menegaskan bahwa telinga Anda harus mendengar bahwa ada pengajaran yang salah harus dijauhi bahkan dibenci.

Mata Anda harus melihat kepada keindahan Yesus, Yesus yang telah melakukan segala sesuatu yang indah dan menakjubkan, Yesus yang dilayani bukan berdasarkan apa yang dapat kita bawa untuk Dia. Tetapi Dialah yang menyediakan untuk kehidupan kita, ketika kita sungguh-sungguh mengikuti dia.

Teruslah berjaga, agar kehidupan kita sebagai murid Kristus, tidak dipengaruhi oleh ajaran orang Farisi dan Herodes yang haus akan  pujian dan kekuasaan. Yesus menegaskan, “pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan? Jawab mereka: “Dua belas bakul.” Markus 8:19(TB). “Dengarkanlah ini, hai bangsa yang totol dan tidak mempunyai pikiran, yang mempunyai mata, tetapi tidak melihat, yang mempunyai telinga tetapi tidak mendengar.” Yeremia 5:21 (TB)

Yesus menegaskan lagi: “Dan pada waktu tujuh roti untuk empat rubu orang itu, berapa bakul punuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan? Jawab mereka: “Tujuh baluk.” Lalu kata-Nya kepada mereka: “Masihkah kamu tidak mengerti?” Markus 8:20-21 (TB)

Para murid tidak mengerti merupakan gambaran nyata dari Anda dan saya yang tidak mengerti, lalu bagaimana? Apa yang dapat kita lalukan? Mari kita masuk ke Injil.

3. Kabar baik untuk kita yang degil, buta, dan tuli

Injil selalu saja menyegarkan, memberikan kepuasan, mari renungkan ayat ini; "Dan ketika sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya  lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berlata: “Ambilla, makanlah tubuh-Ku.” Matius 26:26 (TB).

Saudaraku pada akhirnya roti adalah lambang dari tubuh Yesus yang Ia berikan kepada Anda dan saya. Ketika Yesus menegur para murid, Ia sangat mengerti bahwa mereka, jika Anda dan saya tidak menerima roti kehidupan yaitu Yesus Kristus.

Kita bukan hanya menjadi orang yang sakit hati, bukan hanya menjadi orang munafik, dan bukan hanya hidup dalam kebodohan dan kedegilan. Kita juga pada akhir akan menerima kebinasaan kekal dalam kematian. Betapa tidak adanya pengharapan di dalam kehidupan di luar Yesus.

Puji Tuhan, Yesus menyatakan sendiri bahwa tubuh-Nya yang dipecahkan, tubuh-Nya yang mengalirkan darah. Itulah yang membangkitkan kita dari kematian, dari ketidakmampuan untuk melihat dan mendengar. Karena tidak ada orang mati yang dapat melihat dan mendengar.

Kita tanpa Yesus, kita tanpa penebusan Kristus, kita tanpa tubuh Yesus yang dipecahkan untuk menerima semua hukuman dosa kita, maka kita tidak ada pengharapan, yang ada hanya kematian kekal di dalam dosa yang mengerikan.

Saudaraku, jika Anda hari ini belum menerima Yesus, marilah bertobat sehingga Anda dapat percaya pada-Nya. Akui keberdosaan adalah langkah iman untuk dapat percaya kepada Yesus. 

Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Ambillah inilah tubuh-Ku.” Markus 14:22 (TB)

Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, Ia tidak akan haus lagi. Yohanes 6:35 (TB)

Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar, mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Yesaya 9:1 (TB) teranh kehidupan hanya ada di dalam Yesus, firman Allah adalah pelita bagi jalan. Yesus adalah firman yang menerangi kehidupan yang tidak dapat melihat.

Demikianlah kita sekarang dapat mengerti arti dari kemarahan Yesus, "telah degilkah hatimu?" mata tidak melihat telinga tidak mendengar Markus 8:14-21. Dan bagaimana injil Yesus Kristuslah yang akan memberikan kepada kita pengertian untuk mengenal Allah dengan benar melalui bacaan Firman dan doa kita setiap hari.

Kiranya melalui artikel ini, Roh Kudus bekerja untuk memberitakan bahwa betapa payahnya kita, betapa degilnya kita, dan betapa kita tidak dapat mengerti maksud Allah. 

Melalui artikel ini, Anda dapat mengerti, hanya dalam Yesus saja kita dapat melihat, kita dapat mendengar, dan hati kita diubahkan bersama dengan kebangkitan Yesus dari kematian. Damai sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kita sekalian AMIN.

Posting Komentar untuk "Renungan Markus 8:14-21 Telah Degilkah Hatimu? Mata Tidak Melihat Telinga Tidak Mendengar"