Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Matius 1:1-17 Makna Silsilah Yesus Kristus Anak Daud

Renungan Matius 1:1-17 Makna Silsilah Yesus Kristus Anak Daud

Injil Matius, Injil Markus dan Injil Lukas termasuk dalam Injil Sinoptik. Dikatakan sebagai Injil Sinoptik, karena tiga Injil ini memiliki kesamaan isi. Injil yang membahas tentang silsilah Yesus Kristus adalah Injil Matius dan Injil Lukas. 

Dahulu ketika saya membaca Matius 1, saya mengira makna dari Matius 1 hanya sekedar tulisan yang memberitahukan kepada kita, bahwa Yesus memiliki silsilah. Lalu untuk dihafal dan dijadikan sebagai soal untuk lomba kuis Alkitab. Ternyata ini kesalahan besar, bahkan pemahaman ini bukan saja dangkal tetapi mengambang terbawa arus.

Melalui pemahaman inilah saya belajar, lalu saya mendapati kedalaman makna dari Matius 1, ini merupakan Injil Kabar Baik yang akan memberikan kita pengertian yang mendalam akan Injil yang mengubahkan pola pikir dan tingkah laku. Bahkan Matius pasal satu dapat menjadi dasar dari iman kita sebagai orang-orang yang mengaku percaya Yesus.

Dalam artikel yang sedang Anda baca sekarang ini, saya akan mengeksposisi ayat 1 sampai ayat 6, kita akan bersama belajar beberapa poin, antara lain;

  • 1. Kerajaan kekal dari tunas Duad (Ay 1)
  • 2. Kerajaan kekal dari kefanaan (Ay 2-4)
  • 3. Kerajaan kekal berasal dari bangsa lain (5-6)

Dari ketiga poin di atas, saya sedang membawa Anda untuk melihat kekayaan yang ada di dalam Yesus Sang Mesias yang dinantikan oleh bangsa Yahudi.  Bahwa semua ini berpusat pada rancangan Allah yang kekal, untuk hidup dalam kerajaan kekal, melalui janji-janji yang telah Allah beritakan pada masa Perjanjian Lama.

Melalui silsilah ini, kita dapat melihat juga bahwa Allah tidak sedang menjadikan bangsa Israel sebagai bangsa yang diam untuk menikmati tanpa adanya pekabaran pekerjaan-Nya kepada bangsa lain. Melalui silsilah inilah, kita akan melihat, kebesaran kemuliaan yang setia sepanjang zaman umat manusia, yang telah berdosa dan terus hidup dalam dosa.

Mari kita masuk pada setiap poin yang akan bersama kita ambil pelajaran penting dan makna yang teramat dalam. Segala pujian hanya bagi Allah.

Renungan Matius 1:1-17 Makna Silsilah Yesus Kristus Anak Daud

1. Kerajaan kekal dari tunas Daud

"Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham." Matius 1:1 (TB). Kita akan fokus pada Yesus anak Daud dan anak Abraham. Silsilah di Injil Matius memberitahukan kepada kita, bahwa Injil Matius ditujukan kepada Bangsa Israel. Karena silsilah Yesus di mulai dari Daud anak Abraham. Dimana Abraham merupakan bapa leluhur bangsa Yahudi.

Ketika Matius menuliskan untuk orang-orang Kristen Yahudi, lalu mencantumkan nama Daud paling pertama. Ini bukanlah tanpa alasan yang jelas, melainkan untuk menunjukkan kepada Bangsa Israel bahwa Mesias yang mereka nantikan sudah lahir dan naik ke sorga. Dia adalah Yesus yang memiliki rentetan silsilah yang jelas.

A. Tokoh Mesias

Tokoh yang dikenal dengan istilah Mesias (yang diurapi) begitu penting bagi orang Israel. Gambaran yang nyata dari Mesias pada Perjanjian Lama ada di Kitab Hakim-hakim yaitu para hakim yang berperang untuk membebaskan mereka dari penjajahan dan penjarah.

Lalu kita kembali ke kitab Keluaran, maka kita tahu gambaran untuk Mesias pertama kali ada pada diri Musa, ia membebaskan orang Israel dari perbudakan di Mesir. Lalu kita lihat Daud, ia diurapi oleh Samuel. Saudaraku mari kita belajar kata, “Mesias dari bahasa aslinya.” 

Mesias merupakan bahasa Ibrani untuk orang-orang yang diurapi oleh Allah maupun hamba Allah pada Perjanjian Lama. Lalu Mesias dalam bahasa Yunani, ‘khris-tos’ Christos, memiliki arti yang sama yaitu orang yang diurapi oleh Allah. Maka kita tahu bahwa tokoh yang ada di Perjanjian Lama contohnya adalah Daud karena ia telah diurapi.

Mesias memiliki tugas utama, yaitu membebaskan orang Israel dari penjajahan ataupun perbudakan. Ia dikirim TUHAN, maka sekarang kita belajar bahwa pengharapan akan Mesias sangat-sangat dirindukan oleh orang-orang Israel. Itu mengapa ketika orang-orang Israel mendengar bahwa Yesus adalah Mesias, mereka berpikir bahwa Yesuslah yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Bangsa Romawai.

Kita telah membahas tentang alasan mengapa Matius menuliskan bahwa Yesus anak Daud, lalu Yesus anak Abraham. Untuk lebih jelasnya lagi, mengapa orang Israel percaya bahwa keturunan Daud adalah Mesias. Kita masuk pada poin berikutnya!!

B. Tunas Daud

Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sabagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Pada waktunya itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilah bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Yeremia 33:15 ; 23:5  (TB)

Tafsiran Full Life; Nas : Yer 23:5-6 Tunas (yaitu keturunan raja) Daud dipotong ketika Allah membinasakan kerajaan Daud pada tahun 586 SM.

  • Tetapi, Allah berjanji untuk membangkitkan seorang raja dari keturunan Daud yang akan menjadi Tunas adil; raja ini akhirnya dan sepenuhnya akan melakukan apa yang benar dan adil (Zakharia 3:8). Nubuat ini menunjuk kepada Mesias, Yesus Kristus.
  • Pelaksanaan hukuman sepenuhnya akan terjadi setelah kedatangan-Nya yang kedua dan sebelum pemerintahan-Nya seribu tahun di dunia.
  • Ia akan disebut "Tuhan keadilan kita" (Yeremia 23:6). Kaum sisa yang percaya akan "berada dalam Dia bukan dengan kebenaran (mereka) sendiri karena menaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan" (Filipi 3:9).

"Dengarkanlah, hai imam besar Yosua! Engkau dan teman-temanmu yang duduk di hadapanmu--sungguh kamu merupakan suatu lambang. jSebab, sesungguhnya Aku akan mendatangkan hamba-Ku, yakni Sang Tunas." Zakharia 3:8 (TB).

Inilah alasan utama Matius mengawali tulisannya dengan cara memberitahukan bahwa Yesus adalah pembebas yang dinanti-nantikan oleh orang-orang Israel. Penantian ini merupakan penantian panjang, akan adanya harapan baru di dalam kemerdekaan secara politik. Selama bertahun-tahun Bangsa Israel selalu dijajah, hal ini sungguh menyakitkan, mereka hidup di dalam ketidakbebasan.

Dari poin ini, kita akan mengambil satu poin yang akan menjadi penerapan bagi kita, ini merupakan pelajaran yang sangat penting. 

Tentang bagaimama Matius menjelaskan kepada penerima surat, bahwa Yesus bukanlah Mesias seperti yang mereka harapkan, bukan tentang pembebasan dari penjajahan bangsa Romawi, melainkan membebaskan bukan hanya Israel tetap juga bangsa lain. Dari satu jenis perbudakan yang membinasakan baik di kehidupan sekarang maupun kehidupan yang akan datang.

Kebebasan ini, merupakan kebebasan dari perbudakan dosa, dosa begitu memperbudak manusia, manusia telah menjadi hamba dosa. Yesus jauh lebih mementingkan kebebasan umat-Nya dari perbudakan ini, bukan hanya Israel, bahkan kita hari ini dapat menikmati kebebasan dari perbudakan ini, terpujilah Allah kita.

C. Kemerdekaan kekal bukan kemerdekaan politik

Orang Israel harus menelan pahitnya kenyataan, bahwa Yesus tidak menjadi Mesias seperti yang mereka inginkan. Ia bukannya melawan penjajahan, Ia bahkan mati di bawah pemerintahan penjajahan dengan cara hukuman yang sangat memalukan.

Inilah Yesus yang Matius tuliskan, matius membuka satu kenyataan dari rencana besar Allah tidak sama seperti yang diharapkan manusia. Yesus tidak memerdekan manusia dari penjajahan. Ia memerdekan manusia dari sengat perbudakan dosa. 

Ini adalah Injil, Yesus tidak tertarik untuk membebaskan bangsanya dari penjajahan politik, Ia lebih memilih untuk taat kepada Allah Bapa dan mati di kayu salib, menjadi manusia paling hina untuk sebuah kemuliaan dan kemerdekaan kekal bagi siapa saja yang menerima Dia sebagai Tuhan dan juru selamat. Sebagai wujud dari pertobatan sejati.

2. Kerajaan kekal dari kefanaan.

"Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon," Matius 2-4 (TB).

Kehidupan fana manusia, tidak terlepas dari dosa. Manusia telah jatuh ke dalam dosa dan hidup di dalamnya. Dosa selalu saja membuahkan kejahatan, penyimpangan dan berbagai hal yang menjadikan manusia terlihat rendah di hadapan manusia lainnya. Tanpa mereka sadari mereka sama-sama pendosa besar.

Saya mengawali poin ini dengan menunjukkan kepada kita satu realita bahwa semua manusia adalah pendosa. Bahkan saya ingin tegaskan bahwa silsilah Yesus membuat saya tercengang akan kenyataan ini, itu mengapa saya akan membawa Anda pada realita kefanaan yang membawa kita pada kehidupan kekal. Hanya akan kita dapatkan di dalam Yesus.

Kita akan fokus pada cerita 2 tokoh yaitu Yehuda dan Tamar. Dari cerita ini, saya melihat satu kenyataan bahwa Allah memakai kegagalan moral manusia untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Jika Allah mencari keberhasilan di dalam dunia, pada realitanya tidak akan ditemukan. 

Kita buka Alkitab kita di (Kejadian 38), cerita pernikahan ayah mertua dan menantunya. Dari keturunan merekalah diterunkan Yesus Kristus. Saya akan menceritakan secara singkat tentang Yehuda dan Tamar, lalu kita masuk ke penerapan dari poin ini.

Yehuda menikahi seorang wanita dari kenaan, lalu ia memiliki seorang anak laki-laki bernama Er. Yehuda mengambil seorang wanita bernama Tamar untuk menjadi isteri dari anaknya Er. Er meninggal maka Tamar dihampiri oleh saudara dari Er bernama Onan, namun karena Onan seorang yang jahat, maka ia mati karena Tuhan mengambil nyawanya.

Setelah itu Tamar, diperintahkan oleh Yehuda untuk kembali kerumah ayahnya sebagai janda. Tidak lama kemudian istri dari Yehuda meninggal dunia. Lalu ketika Yehuda sedang berkabung, pada akhirnya ia bersetubuh dengan Tamar menantunya. Dan mereka memiliki keturunan yaitu Peres, Peres yang termasuk kakek moyang dari Yesus. untuk cerita lebih lengkapnya tentang Yehuda dan Peres Anda dapat membacanya di Kejadian 38.

Ketika saya merenungkan kejadian, dimana Allah memakai sebuah kegagalan ini, untuk menunjukkan kemuliaan-Nya. Allah menunjukkan kepada kita, bahwa Ia serius mencari manusia berdosa yang tidak layak menerima belas kasih-Nya tetapi diberikan anugerah agar layak. Saya dahulu bingung, karena saya mengira bahwa Allah yang saya sembah sedang mencari kesempurnaan, Allah yang saya sembah sedang mencari orang hebat dan berhasil.

Tetapi melalui Injil Matius 1, silsilah yang Matius tuliskan, memperjelas kepada bahwa Mesias adalah penebus dosa. Mesias tidak mencari orang-orang sehat, orang-orang hebat yang selalu merasa diri kudus. Yesus mencari hati yang mau mengakui setiap keberdosaan dan bertobat, sehingga buah pertobatannya tetap dan terlihat jelas.

Manusia yang fana, manusia berdosa dan tidak layak, Allah pakai untuk menyatakan kerajaan kekal. Untuk menjadi perpanjangan rencana besar. Ia telah menyatakannya di (Kejadian 3:15). Bahkan bukan hanya itu, seluruh isi Alkitab jika Anda mengerti sebenarnya sedang memberitahukan kepada kita proses penggenapan rencana penebusan manusia fana, melalui manusia fana, dan untuk hidup kekal menikmati kemuliaan Allah.

3. Kerajaan kekal berasal dari bangsa lain.

"Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud.  Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria," Matius 1:5-6 (TB). 

Ketika bangsa Israel mengira bahwa mereka adalah bangsa yang istimewa, mereka bahkan tidak akan mudah menerima bangsa lain untuk bisa menjadi bagian dari mereka. Maka dari pengertian ini, mustahil rasanya jika Mesias akan lahir dari orang yang bukan Yahudi, maupun campuran Yahudi maupun bukan Yahudi.

Poin ini, kita aka fokus pada Boas dan Rut, di mana Rut bukanlah orang Israel. Ia adalah orang Moab asli (Rut. 1:3-4), bagaimana Ia dapat menikah dengan Boas? Anda dapat membaca cerita lengkapnya di Kitab Rut.

Sekarang kita mengambil satu makna penting, tentang bagaimana Allah memakai kesetian seorang Rut, Allah bertindak tidak akan pernah sesuai dengan, apa yang menjadi kerinduan manusia, apa yang menjadi gengsi manusia yang berdosa.

Ia memilih orang Moab, sebagai nenek moyang dari Mesias yang dinantikan. Hal ini Matius tuliskan untuk menunjukkan bahwa Allah tidak hanya sedang memilih mereka sebagai Bangsa pilihan. Di dalam Yesus apapun bangsa, manusia menjadi satu ikatan di dalam Kristus.

Mesias datang tidak untuk membebaskan mereka dari penjajahan, Mesias datang untuk menyelamatkan bangsa lain, Ia menberitakan kerajaan kekal untuk bangsa-bangsa. Jika orang Israel terlalu sombong mengira bahwa mereka saja yang dipilih, mereka salah besar, Matius menunjukkan secara jelas, bahwa Allah memakai perempuan Moab untuk menjadi nenek moyang Mesias.

Paulus sangat mengerti hal ini, “Yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus. Roma 15:16 (TB).

Pelajaran Penting

Untuk menutup artikel ini, saya ingin menyampaikan hal yang sangat penting. Tidak lain selain Injil Yesus Kristus, Ia telah menjadi daging, Ia telah memakai orang-orang yang tidak disangka-sangka dari berbagai latar belakang. Alkitab menceritakan tentang Dia, baik itu Dia yang belum lahir, kehidupan-Nya, dan berita tentang Dia bagi bangsa-bangsa.

Anda dan saya adalah pendosa besar, kita akan menganggap bahwa silsilah Yesus Kristus, hanyalah tulisan biasa hanya sekedar informasi. Jika kita tidak sadar kematian yang ada di dalam diri kita, kita tidak sadar bahwa kita adalah manusia-manusia binasa. Ketika sadar bahwa kita pendosa besar, maka kita akan melihat bahwa silsilah Yesus Kristus merupakan Injil kabar baik.

Saya tidak peduli dengan berbagai teori yang menyatakan, Anda lakukan ini, Anda lakukan itu agar lebih baik. Bagi saya seperti yang Alkitab nyatakan, di luar Yesus kita adalah budak dosa, budak kematian yang membawa kita pada kebinasaan kekal.

Silsilah Yesus Kristus, sedang menyerukan kepada kita, kabar pertobatan. Sedang menyerukan kepada kita bahwa ada anugerah yang dapat melepaskan kita dari kebosanan hidup akibat dosa dan hidup untuk menikmati Sang Mesias. Bertobat berarti mengakui semua kesalahan, mengakui bahwa semua keberhasilan kita adalah Kesia-siaan belaka, di luar Yesus kita mati.

Sama seperti Daud, Ia yang telah mengambil Isteri Uria dan membunuh Uria dengan memanfaatkan kekuasaannya. Ia bertobat, demikianlah kita harus bertobat, menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat kita, berarti setiap hari menyangkal diri, melihat kedalaman hati yang berdosa dan terus hidup dengan pertobatan yang mengubahkan pola pikir dan tingkah laku. 

Menginginkan Yesus untuk menikmati Yesus, hidup dalam Yesus dan memberitakan Yesus. inilah yang Injil Matius beritakan kepada kita, semuanya tentang Yesus, dari silsilah Yesus Kristus. Kiranya melalui artikel ini, Anda diberikan pengertian yang semakin mendalam tentang kekayaan anugerah Allah yang Ada di dalam Yesus, segala pujian hanya bagi Allah. AMIN

__________________________________________

Matius 1

Silsilah Yesus Kristus

1:1-17

1Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. 

2Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, 

3Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, 

4Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, 

5Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, 

6Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, 

7Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, 

8Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, 

9Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, 

10Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, 

11 Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. 

12Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, 

13Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, 

14Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, 

15Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, 

16Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.

17Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.