Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Pemuda Remaja Kristen

Renungan Pemuda Remaja Kristen

Melalui renungan Kristen untuk pemuda ini, saya mengajak Anda untuk berpikir secara mendalam tentang realita dari kebebasan yang dunia tawarkan dan keterikatan yang ada di Alkitab. Kehidupan yang berpusat pada Kristus dan memberikan kesegaran, inilah yang akan kita renungkan

Sebagai seorang muda, tentunya kita sangat menyukai kebebasan. Menyukai apa yang kita anggap baik sehingga kita rajin ke gereja. Dan dapat memberikan kepuasan baik itu melalui perbuatan yang tidak terpuji maupun yang mendapatkan banyak pujian.

Kekristenan menjadi tidak asik bagi seorang muda, saya juga pernah merasakan perasaan yang demikian. Saya pernah merasakan bahwa gereja bukan tempat saya untuk dapat berkembang dan bahagia. Maka kali ini jika Anda seorang muda, jika Anda seorang yang merasa bahwa Kekristenan tidak asik. Dan gereja bukan tempat Anda.

Saya akan mengajak Anda melihat Kekristenan, dari sudut pandang yang mungkin belum pernah Anda dengar atau baca sebelumnya. Saya tidak akan memaksa Anda pergi ke gereja. Tetapi melalui artikel ini saya ingin mengajak Anda untuk membuka Alkitab dan berusaha menjelaskan kepada Anda bagaimana Alkitab menjadi kesenangan Anda dan menjadi pusat dari kehidupan Anda. 

Bahkan saya ingin membawa Anda pada doa-doa yang berpusat pada tujuan utama kita anak muda semua orang di dunia ini diciptakan. Saya harap Anda membaca artikel ini sampai selesai, karena ini bukan renungan biasa yang mengajak Anda untuk melakukan ini dan itu.

Bukan renungan yang membawa Anda untuk, mengasihi sesama, pergi ke gereja, harus jadi orang baik, hidup kudus, sopan, hormati orang tua, harus rajin belajar, dan banyak lagi hal-hal lain yang Anda sering dengarkan melalui khotbah dan Anda baca melalui tulisan. 

Sebenarnya itu bukan pusat dari apa yang Alkitab ingin sampaikan kepada Anda dan saya. Semua itu berpusat pada kita bukan pada Kristus, inilah yang menjadi kelemahan berita Kristen hari-hari ini dan memunculkan kelesuan rohani, hakim rohani, dan kemunafikan rohani. Terutama bagi pemuda dalam konteks sekarang di mana tawaran dunia semakin menggoda dan menyenangkan.

Renungan untuk Anda saat ini wahai anak muda, ini adalah Injil, saya akan membukakan realitas dosa sampai Anda merasa tidak ada lagi harapan. Dan memang demikianlah realitanya diri kita, tidak peduli sebaik apapun Anda, serajin apapun Anda ke gereja. Semua perbuatan baik kita sia-sia.

Lalu saya mengajak Anda untuk melihat kepada Yesus, yaaa inti dari artikel ini membawa Anda untuk mengenal Kristus, mencintai Alkitab untuk dibaca dan renungkan, dan mematikan dosa di dalam diri kita, tentunya diberikan kuasa oleh Allah untuk dapat mematikan dosa. 

Anda siap menerima setiap poin Injil yang ada di artikel ini, inilah poin-poin yang akan kita renungkan;

  • Ke mana aku harus pergi?
  • Terang yang datang perjalanan baru

Setiap poin menggambarkan kehidupan kita, segala hal yang hadir dalam hidup dan perasaan yang ingin memiliki. Kiranya Roh Kudus membukakan mata hati Anda sehingga Injil dapat menyentuh hati Anda dan Anda bertobat percaya kepada Kristus. Selalu ada kabar buru sebelum kabar baik, maka poin pertama akan menyakiti Anda karena kabar buruk yang membukakan dosa Anda.

1. Ke mana aku harus pergi

Masa peralihan dari anak-anak ke remaja, masa di mana kita terus bertanya. Bagaimana aku dapat diterima oleh lingkunganku, bagaimana aku dapat terlihat menarik dan membuat banyak orang akan tertarik denganku. Dengan kata lain kemana arah ku, seharusnya gaya ku dan kehidupan.

Setiap kita selalu mencari arah untuk sebuah kepuasan batin, namun kita salah mengira, kita kira kepuasan ini adalah kepuasan biasa. Kita kira dengan berjuang, berjalan dan bertanya kemana aku harus pergi, untuk menemukan tujuan hidup. Tetapi pada ujung kita mendapati diri dalam lembah gelap yang memberikan rasa sedih, kacau, galau dan tidak berdaya.

Masa muda merupakan masa dimana kuat-kuatnya kita mentuhankan diri sendiri, ingin hidup dalam kebebasan. Kebebasan untuk berekspresi, mencoba banyak hal, menjadikan diri semakin brutal. Bahkan menjadikan diri semakin penakut, ada juga yang menjadikan diri untuk dapat terlihat rohani dengan cara rajin ke ibadah walaupun tetap kosong dan tidak mengerti apa yang sedang dikerjakan.

Pada poin ini, kemana aku harus pergi, saya ingin mengajak Anda memikirkan dua hal yang pastinya diinginkan semua anak muda.

A. Kebebasan

Bagi saya ketika saya masih remaja, bahkan sampai saya berkuliah. Saya selalu menentang aturan, saya sangat menyukai kebebasan berdasarkan pemikiran saya dan saya rasa. Saya adalah seseorang yang bijaksana. Kebebasan bereskpresi adalah segalanya, bagi saya. 

Namun mari kita perhatikan kebebasan, apakah ini benar-benar kebebasan ataukah ini justru perbudakan. Ketika seseorang muda bebas, ia belajar untuk merokok, ia bebas mengisap rokok karena tidak ada yang melarangnya. Lalu ia kecanduan, lalu ia ingin terus merokok, lalu pada akhirnya ia bosan dan ingin meninggalkan kegiatan merokok tetapi tidak bisa.  

Bukankah kehidupan bebas yang kita mengerti sebagai anak muda adalah kepalsuan, bukankah kebebasan itu adalah perbudakan. Pada akhirnya kita diperbudak oleh rokok, jika tidak tidak merokok kita seperti mau mati rasanya, lalu kita melakukannya.

Masih banyak lagi, dimana kita mengira itu suatu kebebasan tetapi ternyata perbudakan. Alkitab menggambarkan dengan jelas bahwa dosa manusia pada dasarnya adalah perbudakan. Manusia diperbudak oleh dosa, manusia dipaksa untuk berdosa dan ia benar-benar menikmati dosa dan mencintai dosa.

Bangsa Israel ketika keluar dari tanah Mesir, mereka ingin kembali ke tanah Mesir untuk diperbudak. Asalkan mendapatkan makanan yang layak. Bukankah ini gambaran dari diri Anda dan saya sebagai anak muda. Kita bertobat, berusaha melakukan hal baik.  Lalu kita kembali ke perbudakan dosa, lalu kita menyesal lagi.

Dosa terjadi di dalam diri kita, dosa ada di hati dan pikiran kita, untuk bagian ini nanti kita bahas lebih lanjut. Namun Anda sekarang dapat mengerti bahwa kebebasan itu adalah perbudakan, itu semua tipuan Iblis untuk membawa kita pada kebinasaan kekal.

B. Keinginan tercapai

Pada poin ini, saya ingin membukakan satu realita farisi-farisi muda yang ada di dalam gereja. Jika orang farisi sangat hafal kitan suci, namun farisi muda di gereja ini cukup dengan wajah yang kalem dan dengan setia datang semua persekutuan pemuda dan mendengar khotbah, bermain hp ada juga yang memperhatikan agar lebih sopan dan santun.

Keinginan yang tercapai, maksudnya, mereka berhasil untuk bisa terlihat rohani, mereka berhasil dengan cara demikian dapat menghakimi kita anak-anak muda yang malas ke gereja, kita yang juga pendosa terlihat jelas dosa-dosa kita. 

Tetapi jangan salah, orang-orang yang menyukai kebebasan seperti kita, akan menyerukan kepada mereka bahwa mereka adalah orang-orang munafik. Pada dasarnya anak-anak ini diperbudak oleh keinginan mereka untuk terlihat lebih baik.

Akan sangat beruntung anak muda yang ke gereja ini, menemukan pengajaran yang sehat. Dan di sana pengkotbahnya atau pendeta mengabarkan Injil yang murni. Tetapi jika hukum moralitas yang dikotbahkan. Kalian harus begini, begini, dan begini. Maka kita mendapati para pemuda gereja ini adalah orang-orang yang ahli dalam hal menghakimi.

Kita akan menemukan kepalsuan di dalam gereja, kita akan menemukan orang-orang yang terus bertahan dalam kemunafikan untuk dapat terlihat sempurna. Jika sedikit saya kesalahan mereka di buka kan. Hati mereka akan bergetar, mereka akan marah, bahkan akan menunjukkan bukti-bukti dari kerohanian mereka.

C. Tersungkur di dalam kegelapan

Pada akhirnya, baik itu anak muda agamawi maupun duniawi kedua-duanya adalah orang-orang yang sedang diperbudak oleh keinginan mereka. Yang satu ingin terlihat rohani, ingin masuk surga dengan cara menjadi orang baik dan ingin mendapatkan banyak pujian. Dan yang satu ingin menikmati kebebasan dunia dengan melakukan banyak hal yang merusak dirinya.

Kedua jenis pemuda yang sedang menjadi realitas diri Anda sekarang, di antara keduanya saya tidak tahu Anda jenis yang mana. Anda tetaplah manusia binasa yang harus tersungkur di dalam kegelapan, Anda ke gereja tidak mendengar Injil. 

Anda percaya pada Yesus yang palsu, Yesus yang tidak jelas, Anda tidak pernah bergumul untuk mengenal Yesus yang benar. Dan melihat secara jelas bahwa Yesus yang dikhotbahkan pendeta Anda benar atau salah.

Anda hidup di luar gereja, Anda menikmati dosa-dosa Anda, Anda tidak mengenal Yesus, jika orang yang sering ke gereja tidak pernah bergumul untuk mengenal Yesus, apalagi Anda yang malas ke gereja. 

Kita adalah manusia binasa, kita sesat tidak tahu arah, kita siap untuk hidup dalam kegelapan kekal terpisah dari Kristus selamanya. Kita masih berpusat pada kesadaran diri untuk mengendalikan kehidupan kita, kita mengasihi diri sendiri. kita biarkan diri kita dikasihi dengan kasih yang berdosa dari diri, inilah anak muda.

2. Terang yang datang perjalanan baru

A. Kristus menjadi dosa

Manusia tidak berpengharapan, manusia terutama Anda yang masih mudah. Anda dan saya adalah manusia binasa. Namun puji Tuhan (Yohanes 1:14), memberikan kepada kita pengertian bahwa Allah telah menjadi manusia, Yesus Kristus. 

Saudaraku, ketika Anda membaca poin yang pertama lalu Anda mengerti betapa berdosanya Anda betapa Anda tanpa makna. Maka Anda akan sangat mengerti kebesaran kasih anugerah yang ada di dalam Kristus. Kekristenan pada dasarnya bukan tentang apa yang kita perbuat tetapi tentang apa yang Yesus kerjakan di atas kayu salib untuk kita (Roma 3:25 dan 2 Korintus 5:21).

Kita  dibawa untuk hidup di dalam Kristus, kita memiliki kehidupan yang dikuduskan di dalam Kristus. Kita dibebaskan dari perbudakan dosa, dosa tidak berkuasa, mungkin kita dapat jatuh di dalam dosa. Namun kita tidak akan nyaman olehnya dan kita bertobat.

Mungkin Anda saat ini bertanya, karena pada pendahuluan saya menuliskan bahwa saya tidak akan mengajak Anda untuk melakukan hal-hal baik. Karena saya tidak ingin menyampaikan apa yang dunia ini dapat juga sampaikan kepada Anda. 

Dunia dapat menyampaikan semua itu kepada Anda, tetapi dunia tidak akan menyampaikan pengharapan yang ada di dalam Kristus. Karena saya ingin menunjukkan kepada Anda ketika Anda percaya Yesus hati Andalah yang diubahkan bukan perbuatan Anda, namun pada saat yang sama Anda akan tergerak secara otomatis oleh Roh Kudus untuk melakukan hal-hal baik untuk memuliakan Allah buka untuk kemuliaan Anda. 

Untuk lebih jelas, kita masuk pada poin Kristus sebagai pusat. 

B. Berpusat pada kristus

Paulus sangat mengerti bahwa ketika Ia percaya pada Kristus, hidupnya milik Kristus (Galatia 2:20). Injil diberitakan dan orang percaya kepada Yesus, jika Anda hari ini belum percaya saya harap Roh Kudus bekerja di hati Anda dan Anda percaya, Anda bertobat dan melihat dosa-dosa agamawi maupun dosa duniawi Anda.

Ketika seseorang percaya Yesus ia memiliki kehidupan yang baru, yang lama sudah berlalu, yang baru bersama Kristus sudah datang “waw” 2 Korintus 5:17 (TB), "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, Ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." Inilah Injil ini kabar sukacita yang memabawa Anda untuk menginginkan Kristus dan membenci apa yang Yesus benci yaitu dosa-dosa Anda. 

C. Perjalanan baru

Anda telah percaya pada Yesus, teruslah bergumul untuk dapat mengenal Yesus, Kritislah terhadap pengajaran kacau yang tidak berpusat pada Kristus. Bergumulah untuk mematikan dosa dan bacalah Alkitab, (Mazmur 119:9-12).

Perjalan baru ini merupakan perjalan untuk kembali pada tujuan awal manusia, yaitu kehidupan untuk memuliakan Allah. Menikmati Allah dan terus mengabarkan Kristus apapun pekerjaan kita sebagai anak muda, hal ini sangatlah penting (Efesus 1:16b-21).

“Bagi setiap orang Kristen dimana saja pertobatan adalah keharusan. Karena ketika seorang menjadi Kristen, mereka tidak tiba-tiba menjadi sempurna dan tidak pernah lagi bergumul dengan dosa. Tetapi ketika menjadi pengikut Yesus, kita mengambil keputusan meninggalkan cara hidup lama dan berpaling ke kehidupan baru. Yaitu kita benar-benar mati untuk dosa-dosa dan mati untuk diri sendiri—keberpusatan pada diri sendiri, kepuasan diri sendiri, pembenaran diri sendiri, kesenangan diri sendiri, usaha sendiri, dan meninggikan diri sendiri. Dalam kata-kata Paulus, “aku telah disalibkan bersama Kristus; dan bukan aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.”” ~ David Platt

"Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa m  yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang."~ Doa Paulus

Kiranya melalui artikel ini, Anda sebagai orang muda dibukakan satu pemahaman akan Iniil yang lebih dalam lagi, damai sejahtera Allah besarta anda dan kematian dosa-dosa terjadi atas hidupmu di dalam Kristus. AMIN